Askep Trauma Medulla Spinalis
Askep Trauma Medulla Spinalis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelumpuhan semua area extremitas bawah, menyebar sampai lipat paha dan
Menurut catatan Rekam Medik RS. Polri Jakarta periode April 2003 – Juli
2003 terdapat penderita Trauma Medulla Spinalis sebanyak 23 orang terdiri dari
Di Ruang Divia Cita Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Jakarta.
1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Medulla Spinalis.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari Asuhan Keperawatan Pada Klien Nn. M Dengan Trauma
2
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan
pada klien Nn. M Dengan Trauma Medulla Spinalis di Ruang Divia Cita Rumah
Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Jakarta dari tanggal 30 Juli 2003 – 01
Agustus 2003.
D. Metode Penulisan
menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan
1. Study kepustakaan
3
2. Studi kasus
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan meliputi tujuan umum dan
penulisan.
4
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
1995 ).
2. Patofisiologi
adalah daerah servikal, torakal dan lumbal. Pada awalnya oleh paralisis,
6
meskipun tidak ada perubahan mikroskopis atau jelas sekali terputusnya
a. Etiologi
lalu lintas, jatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan karena olah raga,
pukulan yang sangat keras dan luka tusuk atau luka tembak pada daerah
b. Gejala Klinis
J. Iseelbacher, 2000 ).
c. Proses Penyakit
7
Cedera parah dan keras, rotasi bersama dengan kelemahan relatif
yang relatif mobil dengan ruas yang relatif terfiksasi yaitu antara segmen
torakal bagian bawah dan segmen lumbal bagian atas; antara segmen
yang mendukung perdarahan dan nekrosis pada daerah toracal dan lumbal
sebagai berikut :
8
SKEMA PERJALANAN PENYAKIT TRAUMA MEDULLA
SPINALIS
Trauma Vertebra
Paraparese/Paraplegi
d. Komplikasi
3. Penatalaksanaan Medis
sebagai berikut :
9
1). Konservatif
sedikitnya 30 cc/jam.
gesekan kaki, memakai kaos kaki yang terbuat dari bahan katun dan
10
e). Obat-obatan
2). Operatif
B. ASUHAN KEPERAWATAN
evaluasi.
11
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
B. Riwayat kesehatan
kecelakaan.
dirasakan saat ini, apakah ada kelumpuhan otot pada / di bawah lesi,
( motorik).
12
Sirkulasi pada penderita Trauma Medulla Spinalis adalah
makan meningkat.
kesemutan, paralisis.
13
Keamanan pada penderita Trauma Medulla Spinalis adalah
ditandai dengan Gejala suhu yang berfluktuasi ( suhu tubuh ini diambil
D.Pemeriksaan Diagnostik
columna spinal jika fraktur patologisnya tidak jelas atau dicurigai; 5).
14
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kelemahan temporer.
neuromuskuler.
sensori.
situasional.
15
10. Resiko tinggi terhadap disrefleksia berhubungan dengan perubahan
3. PERENCANAAN
dengan hirarki kebutuhan dasar Maslow, Tujuan yang akan dicapai dan
Yaitu :
Kriteria Hasilnya Jalan nafas paten, dispneu hilang, syanosis bunyi nafas
16
Pertahankan jalan nafas : posisi kepala dalam keadaan netral,
menyebabkan akumulasi/pneumonia.
nafas.
17
Gunakan penyokong / pelindung pada sisi tempat tidur. Rasionalnya
keperawatannya adalah :
otot.
18
mengenali kerusakan sensori-perseptual, mengidentifikasi perilaku untuk
adalah :
terjadi selama fase akut tetapi saat syok spinal membaik, digunakan kartu
adalah :
19
Evaluasi peningkatan iritabilitas, tegangan otot dan perubahan vital
memerlukan intervensi.
Keperawatannya adalah :
hidup.
20
penerimaan diri sendiri dalam situasi, mengembangkan rencana realitas untuk
keperawatannya adalah :
actual dari gambaran diri pasien mungkin berbeda dari yang dirasakan.
keadaan/situasi diri.
selama 3x24 jam diharapkan eliminasi BAB kembali normal. Kriteria hasilnya
bising usus ada, BAB lancar 1-2x/hari, tidak terjadi distensi abdomen. Adapun
21
Anjurkan klien untuk makan makanan yang tinggi serat.
dan saraf didaerah tertentu beresiko tinggi untuk iritasi / kerusakan kulit.
kandung kemih kembali normal. Dengan kriteria hasil tidak terjadi distensi
kandung kemih, pola berkemih klien kembali normal, warna urine kuning
kandung kemih.
pembentukan batu.
22
Observasi adanya urine seperti berdarah, bau yang tidak enak.
menyebabkan sepsis.
kulit.
spasme otot, tidak ada infeksi kandung kemih, tanda-tanda vital dalam batas
23
11. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
hasil tumbuh jaringan baru, tidak ada jaringan kulit yang terbuka. Adapun
terjadinya ulserasi.
infeksi.
pada kulit dan mengurangi tekanan pada daerah tulang yang menonjol.
24
penyakit. Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program
berlebihan.
4. EVALUASI
25
Diagnosa 1
Diagnosa 2
Diagnosa 3
Diagnosa 4
Diagnosa 5
Diagnosa 6
26
Diagnosa 7
Diagnosa 8
Diagnosa 9
Diagnosa 10
Evaluasi yang diharapkan adalah tidak terjadi spasme otot, tidak ada
Diagnosa 11
jaringan baru, tidak ada jaringan kulit yang tebuka dan infeksi tidak terjadi.
Diagnosa 12
27
penyakit serta melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam
program pengobatan.
EGC, Jakarta)
28
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menyajikan asuhan keperawatan pada klien Nn. M
Dengan Trauma Medulla Spinalis di Ruang Divia Cita Rumah Sakit Kepolisian Pusat
Raden Said Sukanto Jakarta dari tanggal 30 Juli 2003 – 01 Agustus 2003. Dalam
dan evaluasi.
A. Pengkajian
1 Identitas pasien
agama Islam, suku bangsa Betawi, pendidikan terakhir SD, bahasa yang
Ampar Rt 007/04 No. 13 A. Klien masuk rumah sakit tanggal 09 Juli 2003
2 Riwayat keperawatan
mengatakan ada luka di daerah bokong dan pergelangan kaki kanan, klien
29
mengatakan kedua kakinya tidak dapat digerakkan sejak 1 minggu yang
terasa bila ingin BAK dan BAB, klien mengatakan khawatir mengenai
dan terdapat luka pada pergelangan kaki kanan berdiameter 2x2 cm, balutan
luka bersih.
Riwayat kesehatan masa lalu, + 3 minggu yang lalu klien terjatuh dari
kursi dan jatuh kembali ketika ingin mengambil air wudhu di kamar mandi.
Kemudian sejak 1 minggu yang lalu kedua kaki klien tidak dapat
digerakkan, tidak terasa bila ingin BAB dan BAK. Oleh keluarganya , klien
pengobatan. Tetapi karena tidak ada perubahan maka klien dibawa ke rumah
sakit. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat, makanan dan
30
maka penulis membuat Genogram Keluarga Nn. M yaitu :
X X X X
Keterangan : = Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Perkawinan
31
penyakit pasien terhadap keluarga adalah keluarga Nn. M sedih karena
didiskusikan, hal yang sangat dipikirkan saat ini oleh klien yaitu mengenai
kondisi kedua kakinya yang nantinya apakah dapat kembali normal dan
meter.
32
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
Pola eliminasi klien BAK tidak terkontrol, warna urine kuning keruh,
jumlah 1500 cc/hari, tidak terasa saat BAK, sedangkan BAB klien juga tidak
terkontrol, warna feses kecoklatan, bau khas feses, konsistensi lunak, BAK
Lifeboy, menggosok gigi 2 x/hari diwaktu pagi dan setelah makan, klien
33
Pola aktivitas dan latihan, kegiatan dalam bekerja sebagai wira swasta,
waktu bekerja pagi, olah raga tiap hari, jenisnya jalan dan lari pagi. Kegiatan
ketergantungan obat.
a. Pola Nutrisi
kadang sayur, dan buah, diet MB 1800 kalori, makan habis 1 porsi,
sabun, menggosok gigi 2 x/hari diwaktu pagi dan setelah makan, klien
34
Pola aktivitas, klien mengeluh dalam beraktivitas pergerakan tubuh,
oleh ibunya.
3. Pemeriksaan fisik
a. Sistem Penglihatan
dan kiri 3 mm, otot-otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik,
tidak ada tanda-tanda radang, tidak memakai kaca mata, tidak memakai
b. Sistem Pendengaran
tidak ada, tidak ada perasaan penuh di telinga. Tinitus tidak ditemukan,
c. Sistem Wicara
wicara.
d. Sistem Pernafasan
35
Hasil pemeriksaan sistem pernafasan adalah jalan nafas bersih, tidak
e. Sistem Kardiovaskuler
irama teratur, denyut kuat, Tekanan Darah 110/70 mmHg. Tidak terjadi
distensi vena jugularis baik kanan maupun kiri, temperatur kulit hangat,
f. Sistem Hematologi
36
Hasil pemeriksaan pada sistem saraf pusat adalah tingkat kesadaran
h. Sistem Pencernaan
tidak caries, tidak menggunakan gigi palsu, tidak stomatitis, lidah tidak
kotor, saliva normal, tidak muntah, tidak mual, nafsu makan baik, tidak
nyeri di daerah perut dan tidak ada rasa penuh di perut, BAB tidak
i. Sistem Endokrin
gula darah nucter 104 mg/dl, post prondial 141 mg/dl, tidak terjadi
j. Sistem Urogenital
k. Sistem Integumen
37
Hasil pemeriksaan pada sistem integumen adalah turgor kulit sedang,
warna kulit kemerahan, keadaan kulit terdapat luka pada pergelangan kaki
daerah bokong, kondisi luka basah, balutan luka bersih, keadaan rambut
l. Sistem Muskuloskeletal
extremitas bawah tidak dapat digerakkan, kekuatan tonus otot 5555 5555,
1111 1111
frekuensi jarang.
6. Data Penunjang
berikut :
38
18.900/mm³ (N 5000 – 10.000), Hematokrit : 31 vol% (N P 35 – 45, W : 37 –
( N. 30-150 ), Gula Darah Nucter 104 mg/dl (N 60-110), Gula Darah Post
Alignment baik, kompresi corpus Torakal 7 dan 8, sela diskus sebagian kesan
Sinus/diafragma baik, jantung kesan baik, paru : corakan kasar, tidak tampak
medulla spinalis dan tampak Myelopathi setinggi Torakal 6-9, selain itu
39
Lumbal 1-Lumbal 2 ke posterior medial yang mengakibatkan indentasi thecal
sac.
7. Penatalaksanaan
Obat-obatan yang diberikan dari tanggal 09 Juli 2003 - 19 Juli 2003 adalah
Cimetidine 3x1 tab, Neurobion 500 1x1 tab dan Infus Dextrose 5 % : 20
01 Agustus 2003 adalah Cimetidine 3x1 tab, Neurobion 500 1x1 tab,
Cefadroxil 3x500 mg, Vitazym 3x1 tab dan New Diatab 3x1 tab (
RESUME
Klien datang ke UGD RS. Polri tanggal 09 Juli 2003 dengan keluhan pada
kedua kaki / extremitas bawah tidak dapat digerakkan sejak 1 minggu yang lalu, BAB
dan BAK tidak terkontrol, terdapat luka dekubitus berdiameter 5x10 cm. Ini
disebabkan karena sejak 2 minggu yang lalu klien terjatuh dari kursi dan ketika ingin
mengambil air wudhu di kamar mandi. Oleh dokter jaga UGD diberikan terapi Inj.
dan neurobion 500 1x1 tab. Setelah itu dipasang infus Dextrose 5 % : 20 tts/menit di
tangan kanan dan dipasang kateter. Kemudian dirawat di ruang Divia Cita pada
40
tanggal 09 Juli 2003, pada tanggal 25 Juli 2003 dikonsulkan ke dokter bedah
(N 142.000 – 424.000).
mg/dl (N 0,8 – 1,2), Trigliserid 144 mg/dl ( N. 30-150 ), Gula Darah Nucter 104
Alignment baik, kompresi corpus Torakal 7 dan 8, sela diskus sebagian kesan baik,
baik, jantung kesan baik, paru : corakan kasar, tidak tampak lesi/spesifik aktif.
tampak Myelopathi setinggi Torakal 6-9, selain itu tampak fokus-fokus abses pada
41
pada corpus C5-Lumbal 1 dan Lumbal 2 dan protrusio ringan diskus invertebralis
thecal sac.
Terapi yang diberikan tanggal 09 Juli – 19 Juli 2003 pada Nn. M adalah Inj.
Neurobion 500 1x1 tab. Terpasang infus Dextrose 5 % : 20 tetes/menit pada tangan
kanan.
Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, Suhu 36’ C, Frekuensi Pernafasan 18
x/menit, jalan nafas bersih, suara nafas normal, jenis pernafasan thoracal-abdominal,
irama nafas teratur, kedalaman nafas dalam, nafsu makan baik, makan habis 1 porsi,
tidak terlalu suka sayur, temperatur kulit hangat, warna kulit sekitar luka kemerahan,
turgor kulit sedang, pengisian kapiler 3 dtk, mukosa bibir lembab, intake cairan 2000
cc/hari, out put cairan 1500-1800 cc/hari, urine tidak terkontrol, terpasang kateter
sejak tanggal 09 Juli 2003, kondisi kateter kotor, warna urine kuning kental/coklat,
tampak BAB tidak terkontrol, BAB dipempers, konsistensi padat, warna feses
coklat kehitaman, bising usus 16x/menit, tampak luka pada pergelangan kaki kanan
( motorik ) 5555 5555, tampak sedih, wajah tampak tegang, tampak klien dan
42
1111 1111
keluarga bertanya kepada perawat tentang penyakitnya, tampak selama dirawat klien
terdapat luka dekubitus di bokong dan luka dipergelangan kaki, klien mengatakan ada
luka di daerah bokong, klien mengatakan kedua kakinya tidak dapat digerakkan sejak
1 minggu yang lalu, klien mengatakan tidak terasa saat BAK dan BAB, klien
mengatakan khawatir dengan kondisi dirinya, klien mengatakan tidak mual dan
pulang ke rumah.
Terapi yang diberikan tanggal 20 Juli 2003 – 01 Agustus 2003 pada Nn. M
adalah Cimetidine 3x1 tab, Neurobion 500 1x1 tab, Cefadroxil 3x500 mg, Vitazym
3x1 tab dan New Diatab 3x1 tab ( kalau perlu ). Kemudian klien mendapatkan Diet
DATA FOKUS
Data fokus yang ditemukan yaitu Data Subyektif : klien mengatakan ada
luka di daerah bokong dan pergelangan kaki kanan, klien mengatakan kedua kakinya
tidak dapat digerakkan sejak 1 minggu yang lalu, klien mengatakan tidak terasa saat
BAK dan BAB, klien mengatakan khawatir dengan kondisi dirinya, klien mengatakan
tidak mual dan muntah, klien mengatakan tubuhnya sedikit demam, klien mengatakan
belum mengerti tentang penyakitnya dan klien mengatakan pada tanggal 31 Agustus
43
Sedangkan Data Obyektifnya adalah Keadaan umum sakit sedang, kesadaran
x/menit, Suhu 37.2 C, Frekuensi Pernafasan 18 x/menit, jalan nafas bersih, suara
nafas dalam, nafsu makan baik, makan habis 1 porsi, tidak terlalu suka sayur,
temperatur kulit hangat, warna kulit sekitar luka kemerahan, turgor kulit sedang,
pengisian kapiler 3 dtk, mukosa bibir lembab, intake cairan 2000 cc/hari, out put
cairan 1500-1800 cc/hari, urine tidak terkontrol, terpasang kateter sejak tanggal 09
Juli 2003, kondisi kateter kotor, warna urine kuning kental/coklat, tampak BAB tidak
terkontrol, BAB dipempers, konsistensi padat, warna coklat kehitaman, bising usus
16 x/menit, tampak luka pada pergelangan kaki berdiameter 2x2 cm, tampak luka
dekubitus berdiameter 3x8 cm pada daerah bokong, kondisi luka basah, balutan luka
bersih, mobilisasi miring kanan-kiri di tempat tidur, kekuatan tonus otot ( motorik )
5555 5555, tampak sedih, wajah tampak tegang, tampak klien dan keluarga
1111 1111
bertanya kepada perawat tentang penyakitnya, tampak selama dirawat klien terdapat
(N 142.000 – 424.000).
44
Pemeriksaan kimia klinik dilakukan pada tanggal 11 Juli 2003 ditemukan
mg/dl (N 0,8 – 1,2), Trigliserid 144 mg/dl ( N. 30-150 ), Gula darah Nucter 104
baik, kompresi corpus Torakal 7 dan 8, sela diskus sebagian kesan baik, para vertebral
baik, jantung kesan baik, paru : corakan kasar, tidak tampak lesi/spesifik aktif.
tampak Myelopathi setinggi Torakal 6-9, selain itu tampak fokus-fokus abses pada
pada corpus C5-Lumbal 1 dan Lumbal 2 dan protrusio ringan diskus invertebralis
thecal sac.
Terapi yang diberikan kepada Ny. M adalah tanggal 09 Juli 2003 - 19 Juli
Cimetidine 3x1 tab, Neurobion 500 1x1 tab dan Infus Dextrose 5 % : 20 tts/mnt
45
ditangan kanan. Sedangkan obat-obatan dari tanggal 20 Juli 2003 – 01 Agustus 2003
adalah Cimetidine 3x1 tab, Neurobion 500 1x1 tab, Cefadroxil 3x500 mg, Vitazym
3x1 tab dan New Diatab 3x1 tab ( k/p ). Kemudian klien mendapatkan Diet MB 1800
ANALISA DATA
Analisa data yang ditemukan pada klien Nn. M dengan Trauma Medulla
Untuk data subyektifnya klien mengatakan tidak terasa saat BAK dan BAB.
tanggal 09 Juli 2003, kondisi kateter kotor, warna urine kuning kental/coklat,
out put 1500-1800 cc/hari, BAB tidak terkontrol, BAB dipempers, konsistensi padat,
warna coklat kehitaman, bau khas feses, bising usus 16x/menit. Masalah yang
ditemukan adalah Gangguan pola eliminasi BAK dan BAB. Etiologinya dampak dari
tampak mobilisasi miring kanan - kiri di tempat tidur, kekuatan tonus otot
1111 1111
46
Untuk data subyektifnya klien mengatakan tidak mual dan muntah,
sedangkan data obyektifnya nafsu makan baik, makan habis 1 porsi, tidak terlalu suka
sayur, haemoglobin 10,5 gr/dl, diet MB 1800 kalori, Berat badan klien 50 kg, tinggi
badan klien 160 cm. Masalah yang ditemukan Resiko tinggi terhadap pemenuhan
Untuk data subyektifnya klien mengatakan ada luka di daerah bokong dan
data obyektifnya : Suhu 37.2 C, terpasang kateter sejak tanggal 09 Juli 2003, kondisi
kateter kotor, terdapat luka pada pergelangan kaki kanan berdiameter 2x2 cm,
terdapat luka dekubitus berdiameter 3x8 cm, kondisi luka basah, balutan bersih.
Untuk data obyektifnya : tampak pada hasil MRI thoracal ; tampak fraktur
compresi Torakal 7 dan 8 serta terdapat myelopathi Torakal 6-9. Masalah yang
Sedangkan data obyektifnya : tampak sedih, tampak wajah tegang. Masalah yang
penyakitnya dan akan pulang tanggal 31 Agustus 2003. Sedangkan data obyektifnya
47
tampak klien dan keluarga bertanya kepada perawat, tampak selama dirawat terdapat
luka dekubitus di daerah bokong dan pergelangan kaki kanan. Masalah yang
B. Diagnosa Keperawatan
kakinya.
C. Perencanaan
48
1. Gangguan Pola Eliminasi BAK dan BAB berhubungan dengan dampak dari
kondisi kateter kotor, warna urine kuning kental/coklat, out put 1500-
feses coklat kehitaman, bau khas feses, konsistensi padat, bising usus
16x/menit.
usus.
KH : BAK lancar, warna urine kuning jernih, out put 1500-2000 cc/hari,
Rencana tindakan :
anjurkan klien untuk minum + 2-4 lt/hari, lakukan perawatan kateter tiap 1x24
jam, bersihkan daerah perineum dan lakukan vulva hygiene tiap 1x24 jam,
49
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler ditandai
dengan :
digerakkan.
5555 5555
1111 1111
1111 1111
Rencana tindakan :
posisi secara periodik, ajarkan latihan ROM tiap 1x24 jam, berikan perawatan
1x1 tab.
50
DO : Makan habis 1 porsi, tidak terlalu suka sayur, nafsu makan baik,
Rencana tindakan :
Kaji intake dan out put klien, hidangkan makanan dalam keadaan
hangat, ciptakan lingkungan yang nyaman, beri makan sedikit tetapi sering,
51
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
KH : Suhu tubuh normal 36’ C – 37’ C, luka dekubitus menjadi 2x5 cm,
tidak terjadi.
Rencana tindakan :
selesai berhubungan dengan orang lain, lakukan perawatana luka tiap 1x24
jam dengan tehnik aseptik dan anti septik menggunakan cairan H2O2, Na Cl
3x500 mg, lakukan perubahan posisi secara periodik setiap 2 jam sekali.
DS : -
Rencana tindakan :
52
Observasi tanda-tanda vital, berikan posisi semi fowler, anjurkan
ditandai dengan :
Rencana tindakan :
dipergelangan kaki.
53
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
Rencana tindakan :
D. Pelaksanaan/Implementasi
Dx 1 Pada pukul 09.15 WIB melakukan palpasi kandung kemih hasil tidak terjadi
distensi kandung kemih. Pada pukul 09.40 mengauskultasi bising usus hasil
bising usus 16 x/menit Pada pukul 12.00 WIB memberikan obat Cimetidine
1x1 tab, Pada pukul 13.15 WIB mengobservasi adanya distensi abdomen hasil
tidak terjadi distensi abdomen. Pada pukul 13.25 WIB memberikan perawatan
kulit hasil warna kulit kemerahan, klien tampak nyaman. Pkl. 15.30 WIB
melakukan palpasi kandung kemih, hasil tidak terjadi distensi kandung kemih.
Pkl. 17.00 WIB memberikan obat Cimetidine 1x1 tab. Pkl. 18.15 WIB
memberikan air minum + 300 cc, hasil klien minum + 300 cc. Pkl. 20.30
54
mengkaji warna urine klien, hasil warna urine kuning kental/coklat. Pkl. 22.00
mentis, klien tampak sedang tidur. Pkl. 06.00 WIB melakukan vulva hygiene,
Dx 2 Pada pukul 09.00 WIB mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 110/70
Memberikan latihan gerak aktif, hasil kontraktur extremitas atas tidak terjadi,
kekuatan tonus otot 5555 5555 . Pada pukul 11.00 WIB mengobservasi
1111 1111
x/menit. Pkl. 12.00 memberikan obat Neurobion 1x1 tab kepada klien. Pukul
ROM hasil extremitas atas dapat digerakkan dan extremitas bawah tidak dapat
kepada pasein, hasil makan habis 1 porsi, sayur tidak habis, diet MB 1800
55
menghindari klien mencium bau-bauan yang tidak sedap, hasil lingkungan
memberikan makanan sore kepada klien, hasil makan habis 1 porsi, tampak
masih ada sayur, diet MB 1800 kalori. Pkl. 05.40 WIB menghidangkan dan
memberikan makanan pagi kepada klien, hasil makan habis 1 porsi, sayur
Dx. 4 Pada pukul 09.30 WIB Melakukan perawatan luka tiap 1x24 jam dengan
tehnik aseptik dan anti septik menggunakan cairan H2O2, Na Cl 0,9 % dan
Betadine Salut hasil luka basah, balutan tampak bersih, tampak luka dekubitus
kanan berdiameter 2x2 cm. Pukul 14.15 WIB Mengkaji tanda-tanda infeksi
hasil area sekitar luka tampak kemerahan. Pukul 12.00 WIB Memberikan obat
Cefadroxil 3x1 tab. Pkl. 18.30 WIB Melakukan perawatan luka tiap 1x24 jam
dengan tehnik aseptik dan anti septik menggunakan cairan H 2O2, Na Cl 0,9 %
dan Betadine Salut hasil luka basah, balutan tampak bersih, tampak luka
dipergelangan kaki kanan berdiameter 2x2 cm. Pkl. 21.30 WIB mengajarkan
mobilisasi mirig kanan-kiri di tempat tidur, hasil klien dapat miring kanan-kiri
Dx 5 Pada pukul 09.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 110/70
Memberikan posisi semi fowler hasil sesak nafas tidak terjadi, jalan nafas
56
klien lancar, Rr. 18 x/menit. Pukul 20.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda
Pkl. 05.30 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, hasil TD. 100/70 mmHg, N.
Dx 6 Pada pukul 09.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 110/70
WIB Memberikan masase punggung kepada klien hasil klien tampak nyaman.
Pukul 17.15 WIB Memantau status fisik klien, Tampak sedih, wajah tampak
Pkl. 21.45 WIB mengajarkan tehnik relaksasi kepada klien, hasil cemas
berkurang. Pkl. 05.30 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, hasil TD. 100/70
Dx 7 Pada pukul 19.30 WIB Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien hasil
tanda dan gejala, cara perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit dan Di
rumah.
Dx 1 Pada pukul 06.10 WIB membersihkan daerah vulva dan perineum hasil daerah
vulva dan perineum tampak bersih. Pada pkl. 06.30 WIB melakukan
57
perawatan kateter hasil kateter tampak bersih. Pada pukul 08.15 WIB
mengauskultasi bising usus hasil bising usus 16 x/menit Pada pukul 09.00
WIB mengkaji pola berkemih klien hasil klien mengatakan tidak terasa saat
BAK. Pada pukul 09.15 WIB mengobservasi adanya distensi abdomen hasil
kandung kemih hasil tidak terjadi distensi kandung kemih. Pada pukul 14.00
WIB memberikan perawatan kulit hasil warna kulit kemerahan, klien tampak
nyaman. Pukul 11.45 WIB memberikan obat Cimetidine 1x1 tab. Pkl. 19.10
WIB melakukan vulva hygiene, hasil daerah vulva tampak bersih. Pkl. 15.00
WIB melakukan perawatan kateter, hasil kateter tampak bersih. Pkl. 21.15
WIB memberikan air minum + 400 cc, hasil klien minum + 400 cc.
Dx 2 Pada pukul 05.30 WIB mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
Memberikan latihan gerak aktif, hasil kontraktur extremitas atas tidak terjadi,
kekuatan tonus otot 5555 5555 . Pada pukul 11.00 WIB mengobservasi
1111 1111
x/menit. Pukul 11.45 WIB memberikan obat Neurobion 1x1 tab kepada klien .
15menit. Pukul 13.30 WIB Mengajarkan latihan ROM hasil extremitas atas
dapat digerakkan dan extremitas bawah tidak dapat digerakkan. Pukul 16.00
58
WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70 mmHg, N. 84
sore kepada klien hasil makan habis 1 porsi, diet MB 1800 kalori.
kepada pasein, hasil makan habis 1 porsi, sayur tidak habis, diet MB 1800
memberikan makanan sore kepada klien, hasil makan habis 1 porsi, tampak
masih ada sayur, diet MB 1800 kalori. Pkl. 05.40 WIB menghidangkan dan
memberikan makanan pagi kepada klien, hasil makan habis 1 porsi, sayur
Dx 4 Pada pukul 10.00 WIB Melakukan perawatan luka tiap 1x24 jam dengan
tehnik aseptik dan anti septik menggunakan cairan H2O2, Na Cl 0,9 % dan
Betadine Salut hasil luka basah, balutan tampak bersih, tampak luka dekubitus
kanan berdiameter 2x2 cm. Pukul 11.45 Memberikan obat Cefadroxil 1x1 tab.
Pukul 14.15 WIB Mengkaji tanda-tanda infeksi hasil area sekitar luka tampak
Dx 5 Pada pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
59
Memberikan posisi semi fowler hasil sesak nafas tidak terjadi, jalan nafas
pukul 05.30 WIB mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70 mmHg,
Dx 6 Pada pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
WIB Memantau status fisik klien, Tampak tidak terlalu sedih, wajah tampak
sedikit rileks, klien mengatakan sedikit menerima kondisinya. Pkl. 21.30 WIB
Dx 7 Pada pukul 16.00 WIB Mengevaluasi mengenai pemahaman klien hasil klien
dapat mengerti dan memahami tentang penyakit, penyebab, tanda dan gejala,
Dx I Pada pukul 11.00 WIB Melakukan palpasi pada kandung kemih hasil tidak
kateter hasil kateter tampak bersih, aliran urine lancar, warna urine kuning
dareha perineum hasil daerah vulva dan perineum tampak bersih. Pada pukul
60
Pkl. 12.10 WIB Mengobservasi adanya distensi abdomen hasil tidak terjadi
distensi abdomen. Pkl. 12.15 WIB Melakukan perawatan kulit hasil warna
kulit kemerahan, kulit klien tidak kering dan klien tampak nyaman.
Dx 2 Pada pukul 13.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
kekuatan tonus otot ( Motorik ) hasil kekuatan tonus otot 5555 5555
1111 1111
dan klien dapat mobilisasi miring kanan-kiri di tempat tidur selama 1x60
menit.
Dx 4 Pada pukul 10.00 WIB Melakukan perawatan luka tiap 1x24 jam dengan
tehnik aseptic dan anti septic menggunakan cairan H 2O2, Na Cl 0,9 % dan
Betadine Salut hasil luka basah, balutan tampak bersih, tampak luka dekubitus
kanan berdiameter 2x2 cm. Pukul 10.30 WIB Melakukan masase hasil klien
tampak nyaman..
Dx 5 Pada pukul 13.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
posisi semi fowler hasil sesak nafas tidak terjadi, jalan nafas klien lancar, Rr.
18 x/menit.
61
Dx 6 Pada pukul 13.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital hasil TD. 100/70
WIB Memantau status fisik klien, Tampak sedih berkurang,, wajah tampak
Dx 7 Pada pukul 13.30 Mengevaluasi pemahaman klien hasil klien memahami dan
pengobatan di rumah.
E. Evaluasi
persarafan pada kandung kemih dan rektum. Evaluasi yang didapat yaitu :
Pkl. 14.00 WIB, Subyektif : Klien mengatakan tidak terasa saat BAK
kateter sejak 09 juli 2003, warna urine kuning kental/coklat, out put 1500-1800
62
anjurkan makan tinggi serat mengkaji adanya distensi abdomen dan berikan
perawatan kulit.
Pkl. 21.00 WIB, Subyektif : klien mengatakan masih tidak terasa saat
BAK dan BAB. Sedangkan Obyektif : urine warna kuning kental/coklat, klien
minum + 300 cc, tidak terjadi distensi abdomen dan kandung kemih, kateter
masih tampak kotor, kateter terpasang sejak tanggal 09 Juli 2003. Analisa :
anjurkan makan tinggi serat, mengkaji adanya distensi abdomen dan berikan
perawatan kulit.
Pkl. 07.00 WIB, Subyektif : klien mengatakan masih tidak terasa saat
BAK dan BAB. Sedangkan Obyektif : Keadaan umum sakit sedang, kesadaran
compos mentis, Kateter tampak bersih, daerah vulva tampak bersih, BAB
auskultasi bising usus, anjurkan makan tinggi serat mengkaji adanya distensi
63
Pkl. 14.00 WIB, Subyektif : Klien mengatakan kedua kakinya / extremitas
kiri di tempat tidur 1 menit, kekuatan tonus otot 5555 5555. Analisa
1111 1111
ditempat tidur selama 1 menit, kontraktur tidak terjadi, TD. 110/70 mmHg, N.
tanda vital, ajarkan tehnik ROM, ajarkan tehnik mobilisasi dan membantu
Pkl. 07.00 WIB, Subyektif : klien mengatakan belum bisa kedua kakinya
mobilisasi.
64
3. Resiko tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang adekuat. Evaluasi
muntah. Sedangkan Obyektif : nafsu makan baik, makan habis 1 porsi, sayur
hangat, beri makan sedikit tetapi sering, ciptakan lingkungan yang nyaman,
Pkl. 21.00 WIB, Subyektif : klien mengatakan tidak mual dan muntah.
Sedangkan Obyektif : makan habis 1 porsi, sayur masih tidak dihabiskan, diet
hangat, beri makanan sedikit tapi sering, hindari bau-bauan yang tidak sedap,
yaitu :
65
Pkl. 14.00 WIB, Subyektif : Klien mengatakan ada luka pada daerah
kaki kanan bawah berdiameter 2x2 cm, terdapat luka dekubitus di bokong
berdiameter 3x8 cm, terpasang kateter sejak tanggal 09 Juli 2003, kondisi
kateter masih kotor, warna urine kuning kental/coklat. Analisa yang didapat
dilanjutkan yaitu kaji tanda-tanda infeksi, lakukan perawatan lka tidap 1x24
jam dengan tehnik aseptic dan anti septic mengggunakan cairan H 2O2, Na Cl
Pkl. 21.00 WIB, Subyektifnya klien mengatakn masih ada luka pada
daerah bokong dan dipergelangan kaki kanan bawah serta tubuhnya agak
tanda infeksi, lakukan perawatan lka tidap 1x24 jam dengan tehnik aseptic
dan anti septic mengggunakan cairan H2O2, Na Cl 0,9 % dan betadine salut.
66
Pkl. 14.00 WIB, Subyektif : - , sedangkan Obyektifnya : Tampak
hasil MRI Toracal ; terdapat fraktur kompresi toracal 7 dan 8. Analisa yang
semi fowler.
mmHg, N. 84 x/mnt, S. 36.8 C, Rr. 18 x/mnt, jalan nafas bersih, tidak sesak
vital,
fisik.
67
memahami tentang pengertian, penyebab dan gejala serta pengobatan di
kesehatan
persarafan pada kandung kemih dan rektum. Evaluasi yang diperoleh yaitu :
Subyektif : Klien mengatakan tidak terasa saat BAK dan BAB. Obyektif :
Masih Tampak terpasang kateter sejak 09 juli 2003, warna urine kuning
kental/coklat, out put 1500-1800 cc/hari, kondisi kateter tampak bersih, BAB
1111 1111
68
teratasi. Planning : Tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu Mengobservasi
latihan ROM, ajarkan tehnik mobilisasi dan membantu perawatan diri klien.
1 porsi, nafsu makan baik, haemoglobin 10,5 gr/dl, sayur tidak habis, diet MB
makanan dalam keadaan hangat, beri makan sedikit tapi sering, timbang BB
tiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman dan hindari dari bau-bauan yang
btidak sedap.
luka tiap 1x24 jam dengan tehnik aseptic dan anti septik menggunakan cairan
69
H2O2, Na Cl 0,9 % dan betadine salut, melaksanakan program pemberian
nya Klien memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara
70
Analisanya Masalah keperawatan teratasi. Planning : Tindakan keperawatan
persarafan pada kandung kemih dan rektum. Evaluasi yang diperoleh yaitu :
Subyektif : Klien mengatakan tidak terasa saat BAK dan BAB. Obyektif :
Masih Tampak terpasang kateter sejak 09 juli 2003, warna urine kuning
kental/coklat, out put 1500-1800 cc/hari, kondisi kateter tampak bersih, BAB
1111 1111
71
sebagian. Planning Tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu Mengobservasi
latihan ROM, ajarkan tehnik mobilisasi dan membantu perawatan diri klien.
Subyektif nya Klien mengatakan tidak mual dan muntah. Obyektif : makan
habis 1 porsi, nafsu makan baik, haemoglobin 10,5 gr/dl, sayur habis, diet MB
sering, timbang BB tiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman dan hindari
luka tiap 1x24 jam dengan tehnik aseptic dan anti septik menggunakan cairan
72
H2O2, Na Cl 0,9 % dan betadine salut, melaksanakan program pemberian
nya Klien memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara
73
Analisa : Masalah keperawatan teratasi. Planning : Tindakan keperawatan
74
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas Asuhan Keperawatan Pada Klien
Nn. M Dengan Trauma Medulla Spinalis Di Ruang Divia Cita Rumah Sakit
Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Jakarta. Pembahasan akan dimulai dari Asuhan
yang ada pada teori. Adapun lingkup pembahasan ini mencangkup tahap-tahap proses
keperawatan.
A. PENGKAJIAN
terdapat pada teori tetapi tidak ada pada kasus adalah hipotensi, bradikardi tidak
ditemukan pada kasus karena klien tidak mengalami gangguan pada system
kardiovaskuler, hal ini dapat di lihat dari hasil pemeriksaan sistem kardiovaskuler,
ditemukan data nadi 84 x/mnt, Tekanan darah 110/70 mmHg, tidak terjadi distensi
vena jugularis baik kanan maupun kiri, temperatur kulit hangat, tidak terjadi
kelainan bunyi jantung dan tidak sakit dada serta pada pemeriksaan RO’ Thorax
tanggal 18 Juli 2003 hasilnya jantung/paru dalam batas normal. Pada teori
sehingga mengakibatkan distensi abdomen dan peristaltik usus hilang tetapi pada
75
kasus tidak ditemukan karena tidak terjadi kerusakan pada saraf
Glossopharyngeal ( N. IX ) dan saraf Vagus ( N.X ) serta klien klien telah diberi
obat Cimetidine 3x1 tab untuk mencegah terjadinya distensi abdomen dan tidak
sedangkan pada kasus tidak ditemukan karena tidak terjadi kerusakan pada saraf
tidak terjadi kerusakan pada saraf Hypoglossal ( N. XII ) dan klien telah minum
pernafasan dan pada pemeriksaan RO’ Thorax tanggal 18 Juli 2003 hasilnya sinus
menurut teori terdapat pemeriksaan CT-SCAN tetapi pada kasus tidak dilakukan.
Pada pemeriksaan fisik Ny. M yang terdapat pada kasus tetapi tidak ada
pada teori adalah tampak luka dekubitus berdiameter 3x8 cm di daerah bokong
dan tampak luka dipergelangan kaki kanan bawah berdiameter 2x2 cm ditemukan
76
pada kasus karena klien tidak menggerak-gerakkan tubuhnya miring kanan-kiri
dan klien hanya bedrest total sehingga terjadi penekanan pada kulit.
sebagai data dasar dan data fokus yang kemudian dianalisa untuk menentukan
berhubungan dengan klien adalah sikap kooperatif dan keluarga mau memberikan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
yang muncul. Adapun diagnosa keperawatan yang ada pada teori tetapi tidak pada
kasus adalah Resiko tinggi terhadap pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kerusakan persarafan dari diafragma. Diagnosa ini tidak muncul pada kasus
karena klien telah minum obat Cefadroxil 3x500 mg sehingga tidak terjadi
tanggal 18 Juli 2003 hasilnya sinus / diafragma baik sehingga jalan nafas lancar,
77
Resiko tinggi terhadap trauma tambahan berhubungan dengan kelemahan
temporer. Diagnosa ini tidak muncul pada kasus karena pada tempat tidur klien
telah diberi penyangga, bagian pinggir dari tempat tidur dialasi bantal
sensori. Diagnosa ini tidak muncul pada kasus karena pada pemeriksaan fisik
sistem penglihatan didapatkan data pupil isokor, diameter pupil kiri 3 mm dan
pupil kanan 3 mm, fungsi penglihatan baik/normal, reflek mata kanan dan kiri
muncul pada kasus karena klien telah diberi obat Cimetidine 3x1 tab sehingga
situasional. Diagnosa ini tidak muncul pada kasus karena klien menerima kondisi
dirinya dan dia percaya bahwa penyakit ini merupakan cobaan yang diberikan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus tetapi tidak ada pada
teori adalah Resiko tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang ade kuat
terdapat luka dekubitus yang sangat besar yaitu berdiameter 3x8 cm sehingga
makanan yang bergizi dan banyak. Oleh karena itu dapat menumbuhkan jaringan,
78
Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan terbukanya
jaringan kulit dan prosedur invansif. Diagnosa ini muncul karena belum aktual
terpasang kateter sejak tanggal 09 Juli 2003, kondisi kotor, warna urine kuning
C. PERENCANAAN
kebutuhan manusia menurut Maslow. Adapun penetapan tujuan dan criteria hasil
sebagai berikut :
BAK lancar, warna urine kuning jernih, out put 1500-2000 cc/hari, BAB normal,
warna kuning kecoklatan dan bising usus ada. Penulis menetapkan tujuan dan
kriteria hasil tersebut karena klien mengalami disfungsi persarafan pada kandung
kemih dan rektum sehingga hanya dapat dilakukan dengan operasi Laminectomy
Melihat kenyataan tersebut dengan asuhan keperawatan selama 3x24 jam dengan
79
rencana tindakan kaji pola berkemih klien rasionalnya mengidentifikasi fungsi
fungsi sfingter urinarius, anjurkan klien minum 2-4 lt/hari rasionalnya membantu
dan buah rasionalnya meningkatkan konsistensi feses untuk melewati usus dengan
mudah, beri perawatan kulit rasionalnya mencegah terjadinya iritasi kulit akibat
hilangnya sfingter ani dan berikan obat oral Cimetidine 3x1 tab rasionalnya
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kekuatan tonus otot
3333 3333
1111 1111
klien dapat mobilisasi miring kanan-kiri ditempat tidur tiap 1x60 menit,
menetapkan tujuan dan kriteria hasil tersebut karena ketidak mampuan melakukan
80
perawatan diri disebabkan kelemahan yang dialami klien dan untuk
tekanan pada salah satu area dan meningkatkan sirkulasi perifer, ajarkan latihan
otot dan mobilisasi sendi dan mencegah terjadinya kontraktur, beri perawatan diri
berikan obat oral neurobion 500 1x1 tab rasionalnya metabolisme dan
nutrisi ditetapkan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan dapat nafsu makan meningkat, makan habis 1 porsi, sayur habis, BB
tujuan dan kriteria hasil tersebut karena terdapat luka dekubitus berdiameter 3x8
81
rasionalnya untuk mencegah terjadinya mual dan muntah, berikan makan dalam
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan infeksi tidak
kateter bersih, luka dekubitus menjadi 2x5 cm, luka dipergelangan kaki kanan
bawah menjadi 1x1 cm. Penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil tersebut
melihat tanda-tanda infeksi, lakukan perawatan luka tiap 1x24 jam dengan tehnik
aseptik dan anti septik dengan menggunakan cairan H2O2, Na Cl 0,9 % dan
betadine salut untuk mencegah terjadinya infeksi, anjurkan klien untuk mencuci
infeksi.
82
tanda vital dalam batas normal. Penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil
tersebut karena pada hasil pemeriksaan MRI Torakal klien mengalami fraktur
fowler rasionalnya tekanan darah dalam batas normal, jalan nafas bersih dan tidak
sesak nafas dapat mencegah perdarahan intra cranial, anjurkan anggota keluarga
tindakan keperawatan selama 3x24 jan diharapkan cemas hilang atau terkontrol
dengan kriteria hasil cemas hilang atau terkontrol, wajah tampak rileks, tenang,
sedih hilang, klien dapat menerima kondisi dirinya. Penulis menetapkan tujuan
dan kriteria hasil tersebut karena klien mengalami perasaan ketakutan yang
83
pengobatan mungkin meningkatkan belajar klien untuk menerima hasil yag
keperawatan selama 1x60 menit diharapkan klien dan keluarga mengerti dan
memahami penyakit klien dengan kriteria hasil klien dan keluarga mengerti dan
rumah sakit dan rumah dan berpartisipasi melatih pergerakan tubuh ( ROM )
setiap 2 x sehari. Penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil tersebut karena
informasi yang didapat klien dan keluarga tentang penyakit Trauma Meduilla
Spinalis kurang dan ketidak tahuan klien serta keluarga mengenai cara
selalu ada untuk klien rasionalnya dengan ada saling percaya dapat
rasionalnya dengan informasi yang diperoleh klien dapat mengerti dan memahami
penyakit, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan pengobatan di rumah sakit
dan rumah.
keperawatan yang timbul pada kasus sesuai dengan konsep yang ada. Dalam
intervensi pada kasus, penulis menyesuaikan dengan konsep yang ada dengan
84
D. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
intervensi yang ditetapkan. Namun pada Gangguan pola eliminasi BAK dan
BAB dalam intervensi bahwa Nn. M tidak begitu suka dengan sayur sehingga
M adalah sikap kooperatif dan partisipasi dari klien beserta keluarga dalam
E. EVALUASI
yang muncul pada kasus adalah 1 masalah keperawatan teratasi dan tindakan
85
4 masalah keperawatan teratasi sebagian dan tindakan keperawatan dilanjutkan
yaitu Gangguan pola eliminasi BAK dan BAB berhubungan dengan dampak dari
jaringan kulit dan prosedur invansif serta menurunnya sistem imunnitas dan
2003 klien dan keluarga telah mengerti dan memahami pengertian, penyebab,
Gangguan pola eliminasi BAK dan BAB teratasi sebagian karena hasil
yang diharapkan terhadap klien belum tercapai. Pada saat evaluasi tanggal 01
Agustus 2003 klien tampak masih terpasang kateter, warna urine masih kuning
kental/coklat, kondisi kateter bersih, out put 1500-1800 cc/hari, masih tampak
86
Intoleransi aktifitas teratasi sebagian karena saat evaluasi tanggal 01
Agustus 2003 klien dapat mobilisasi miring kanan-kiri ditempat tidur selama
1x60 menit, tampak latihan pergerakan tubuh ( ROM ) tiap 2 jam sekali, kekuatan
tonus otot
teratasi sebagian karena saat evaluasi tanggal 01 Agustus 2003 klien makan habis
1 porsi, nafsu makan meningkat, tampak sayur habis, mual tidak ada dan muntah
tidak ada.
kateter bersih, warna urine kuning kental/coklat, luka dekubitus berdiameter 3x8
cm di daerah bokong, luka dipergelangan kaki kanan bawah berdiameter 2x2 cm.
karena pada saat evaluasi tanggal 01 Agustus 2003 TD. 100/70 mmHg, nadi 84
87
BAB V
PENUTUP
Medulla Spinalis di Ruang Divia Cita Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said
beberapa saran guna perbaikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Trauma
A. KESIMPULAN
I. PENGKAJIAN
menurut Teori tetapi tidak ada pada kasus adalah hipotensi bradikardi,
Sedangkan pemeriksaan fisik yang ditemukan di Nn. M yang tidak ada pada
teori adalah, tampak luka pada pergelangan kaki kanan berdiameter 2x2 cm,
88
tampak luka dekubitus berdiameter 3x8 cm pada daerah bokong, kondisi luka
basah, balutan luka bersih. Pada pemeriksaan Diagnostik pada teori dilakukan
RO’ Thorax-Lumbal.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
adalah Resiko tinggi terhadap pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
tidak ada pada teori adalah Resiko tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan
3. PERENCANAAN
89
untuk mengatasi Kurang pengetahuan tentang penyakit, perawatan dan
4. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Gangguan pola eliminasi BAK dan BAB dalam intervensi anjurkan klien
makan yang tinggi serat seperti sayuran tampak klien tidak terlalu suka pada
5. EVALUASI
yang muncul pada kasus adalah 1 masalah keperawatan teratasi dan tindakan
dengan dampak dari disfungsi persarafan pada kandung kemih dan rectum,
90
dengan hipermetabolik, Cemas berhubungan dengan dampak dari kehilangan
B. SARAN
Dalam hal ini penulis memberikan saran sesuai dengan masalah yang timbul
diberikan pada klien dengan Trauma Medulla Spinalis semakin baik. Untuk
1. Untuk Perawat
ROM setiap 2 jam sekali dan tehnik mobilisasi tiap 1 jam sekali untuk
91
2. Untuk Klien
sebaiknya klien mengkonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah
feses agar melewati usus dengan mudah dan kebutuhan nutrisi adekuat
3. Untuk Keluarga
92
DAFTAR PUSTAKA
Hudak and Gallo, 1996, Keperawatan Kritis, Edisi VI, Volume 2, EGC, Jakarta.
.Isselbacher Kurt J, A.B, M.D, 2000, Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam,
Edisi 13, Volume 5, EGC, Jakarta.
93
94