Laporan Praktikum Parallel Compensation
Laporan Praktikum Parallel Compensation
Oleh :
D4 Sistem Kelistrikan 3C
2019
DAFTAR ISI
PRAKTIKUM 1 .................................................................................................... 3
𝑄𝑐 = 𝑃(tan φ2 − tan φ2 ′)
Dari ini kapasitansi yang diperlukan dari tiga kapasitansi individu dari
sistem kompensasi yang dihubungkan bintang dapat disimpulkan:
R3
R4
R3
R4
Membandingkan hasil pengukuran dengan yang diperoleh di bawah
percobaan 4, kompensasi paralel mengurangi kebutuhan daya reaktif dari
sistem line-beban; pada saat yang sama, tegangan pada beban meningkat.
kompensasi hampir total dan ini dapat dilihat dari beban cosφ2 yang
sekarang kira-kira 1 dalam setiap kasus.
Dalam percobaan berikut faktor daya beban adalah untuk
ditingkatkan melalui kompensasi dengan nilai tertentu.
Dari hasil pengukuran (ohmic-induktive beban) dengan beban
induktif L5 = 0,9 H dan beban resistif R3 = 435 Ω kita tahu bahwa nilai
cosφ2 sekitar 0,5 terjadi untuk kasus beban ini.
Mengatur Ls beban induktif dan beban resistif R3.
Dalam rangka untuk menentukan kapasitansi yang diperlukan
untuk memperbaiki faktor daya sekitar 0,9 perubahan dalam langkah-
langkah nilai-nilai kapasitansi beban sampai faktor daya meteran membaca
sekitar 0,9.
Pada saat ini mengukur tegangan U1, I1 saat ini, Pi aktif dan
kekuatan Q1 reaktif pada awal baris dan tegangan U2, I2 saat ini dan cosφ2
pada akhir line.
R1
R3
R4
R1
R3
R4
Beban R-L
Inductive load L5 = 0.9 H Compensation capacitance C5 = 10µF
R U1 (V) I1 (A) P1 (kW) Q1 (kVAR) U2 (V) I2 (mA) cosφ2
PRAKTIKUM 2
Gangguan dua fasa ke tanah terjadi apabila dua buah fasa mengalami
gangguan dan teruhubung denga tanah , seperti yang ditunjukan oleh
gambar dibawah ini :
Dimana nilai Zm, Z0, dan Zg mewakili nilai impedansi peralatan-peralatan yang
ada pada rangkaian hubung singkat tersebut.
Atur bagian primer trafo tiga fasa dengan sambungan delta 380V dan
gunakan bridging plugatur bagian sekunder dengan sambungan bintang
UN -15%
Masukan semua sambungan bridging plug kapasitansi ke model jaringan
sisi atas.
Atur tegangan supply pada UN = 150V (nilai yang sama seperti percobaan
ke 3).
Ukur arus hubung singkat parsial I2 dan I3 dari konsuktor L2 dan L3 serta
arus hubung singkat Ik dan tegangan normal fasa L1 terhadap tanah :
U1 = …………………(V)
1.2.7 Analisa
Gangguan terjadi pada line 2 dan line 3, sehingga pada jalur satu (fasa R)
nilai arusnya sama dengan nol, karena semua suplay arus dari sumber
langsung menuju fasa-fasa yang mengalami gangguan
Dalam grafik:
I2 = 1.35 A
I3 = 1.35 A
(I2 +I3)
Arus rata-rata I2-3= = 1.35 A
2
IE>Ik
Tegangan suplay antar fasa (UL) adalah sebesar 150V , sehingga nila
tegangan perfasanya:
UL 150
UL-N = = = 86.6V
√3 √3
Namun nilai U1 lebih besar dari 86.6V , yaitu 220 V. hal ini disbabkan
karena pengaruh gangguan pada penghantar netralnya. Sehingga nilai U1
meningkat.
1.2.8 Kesimpulan
Jika terjadi gangguan dua fasa ke tanah, arus pada fasa-fasa yang
mengalami gangguan akan meningkat dan arus pada fasa yang tidak
mengalami gangguan akan bernilai 0. Namun pada tegangan, tegangan
fasa—fasa gangguan akan bernilai 0 dan fasa yang tidak mengalami
gangguan tidak sama dengan 0. Arus hubung singkat Ik lebih kecil dari
pada dua arus hubung singkat parsial yang dijumlahkan secara geometris.