id
TESIS
Oleh
Sugeng Purnomo
S531208013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
2014 to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh
Sugeng Purnomo
S531208013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
2014 to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Metode : Tiga puluh dua pasien DM tipe 2 obese (IMT ≥ 25 kg/m2) dibagi 2
kelompok. Enam belas subjek mendapatkan terapi standar DM dan 16 subjek
menerima 2 gr omega 3 dan terapi standar DM selama 21 hari. Pemeriksaan profil
lipid dilakukan sebelum dan sesudah intervensi, setelah puasa 10 jam pemeriksaan
meliputi kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL.
Hasil : Rerata kadar trigliserida total sebelum intervensi 133.13± 48.55 mg/dL dan
setelah intervensi 126.19±40.81 mg/dL (p=0,107). Kadar kolesterol HDL sebelum
intervensi 42.00±8.87 mg/dL dan setelah intervensi 49.00±12.23 mg/dL (p=0,347).
Kadar kolesterol LDL sebelum intervensi 132.38±44.42 mg/dL dan setelah
intervensi 142.81±35.38 mg/dL (p=0,115). Perubahan profil lipid setelah 3 minggu
intervensi menunjukkan penurunan kadar trigliserida sebesar -6,94 mg/dL
(5,21%), peningkatan kadar kolesterol HDL sebesar 7,00 mg/dL (16,67%), dan
peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 10,44 mg/dL (7,89%).
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Results : The mean total triglyceride levels before intervention 133.13 ± 48.55 mg/dL
and after intervention 126.19 ± 40.81 mg/dL (p = 0.107). HDL cholesterol levels
before intervention of 42.00 ± 8.87 mg/dL and after intervention 12:23 ± 49.00 mg/dL
(p = 0.347). LDL cholesterol levels before intervention 132.38 ± 44.42 mg/dL and
after intervention 142.81 ± 35.38 mg/dL (p = 0.115). Changes in lipid profile after 3
weeks of intervention showed a decrease in triglyceride levels was -6.94 mg/dL
(5.21%), the increase in HDL cholesterol of 7.00 mg/dL (16.67%), and elevated levels
of LDL cholesterol by 10.44 mg /dL (7.89%).
Key words : type 2 diabetes, obese, omega 3, triglyseride, HDL cholesterol, LDL
cholesterol.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh
Suplementasi Omega 3 terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Obese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
2. Prof. Dr. Ir. Okid Parama Astirin M.S. selaku Asisten Direktur I Program Pasca
Sarjana Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
3. Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si., selaku Ketua Program studi Ilmu Gizi Program
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
dukungan, bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
4. Dr. Budiyanti Wiboworini,dr., MKes., SpGK., selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak masukan dan saran sehingga tesis ini menjadi lebih baik.
5. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberi ijin bagi penulis
untuk penelitian dan pengumpulan data.
6. Kabag Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta beserta staf yang telah memberi
ijin bagi penulis untuk penelitian dan pengumpulan data
7. Dr. Sugiarto, dr., SpPD., FINASIM., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini dengan baik.
8. Prof. Dr. Santoso , dr., MS., SpOK., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini dengan baik.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sugeng Purnomo
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Pengertian ……………………………………..………….……… 11
b. Etilogi Obesitas ……………………………………..……………. 13
3. Metabolisme Lemak ……………………………..………..……..... 14
a. Lipoprotein ……………………………….……………..……... 14
b. Jalur Transport Lipid ……………………..……………..…..….... 15
4. Dislipidemia ………………………………..………………….….. 16
a. Pengertian …………………………………..…………………. 16
b. Jenis Dislipidemia ……………………..……………………….. 17
5. Reaksi glikosilasi pada Diabetes Melitus tipe 2 ….……………….. 17
6. Metabolisme lemak pada Diabetes Melitus tipe 2… …..….………. 18
7. Omega 3 dalam Minyak Ikan …………………………...….….…... 21
8. Omega 3 dan Kadar Kolesterol ……………………………...…….. 22
9. Mekanisme penurunan kadar TG oleh omega-3 ………...…….…... 23
10. Peroxisome Proliferator-Activated Receptor-α (PPAR-α) dan
Oksidasi Asam Lemak ………………………..…………….……… 24
11. CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein ) …………….…...…… 25
12. Penelitian yang relevan …………………………………….…….. 27
B. Kerangka Pikir ……………………………………………..…...…….. 31
C. Penjelasan Kerangka Pikir ………………………..…………………. 32
D. Hipotesis ………………………………………..…………..…………. 33
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………...………..….……. 34
A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………..…….….....….….. 34
B. Jenis Penelitian …………………………………..….…...……….. 34
C. Populasi dan Sampel …………………………..……….....….…... 34
D. Kerangka Alur Penelitian ………………………..……....…..……. 37
E. Penjelasan Kerangka Alur Penelitian ……………..………..…….. 37
F. Variabel Penelitian ………………………………..…….….……... 38
G. Definisi Operasional ………………………….….……...….……. 38
H. Instrumen Penelitian ………………………….……….…………… 40
I. Prosedur Kerja ...……………………………..………....…………. 40
J. Teknik Analisa Data …………………….….………..……....….… 42
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaring dan diagnosis DM (mg/dL) ............................................. 9
Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh dan faktor resiko morbiditas
menurut ............................................................................................. 12
Tabel 2.3. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut (WPRO) ........................ 12
Tabel 2.4. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
Trigliserid menurut NCEP ATP III (2000) (mg/dL) ....................... 16
Tabel 2.5. Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis ........................... 29
Tabel 4.1. Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek
drop out dan outliers ......................................................................... 44
Tabel 4.2. Rata-rata asupan zat gizi per hari berdasarkan food recall ............... 44
Tabel 4.3. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok kontrol .............................................................................. 45
Tabel 4.4. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok perlakuan .......................................................................... 45
Tabel 4.5. Selisih rata-rata perubahan profil lipid kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kelompok kontrol ......................................... 45
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
dominan untuk kelebihan berat badan sebanyak 21,7 % dewasa yang memiliki
Indeks Massa Tubuh (IMT) diatas 25.0 kg/m2, dengan 11,7 % merupakan dewasa
obese dengan IMT > 27 kg/m2. Penelitian yang dilakukan Wannamethee,et al.(1990)
mengatakan meningkatnya IMT dan lamanya menderita obesitas akan meningkatkan
secara bermakna dan progresif terjadinya risiko DM tipe 2. Hillier,et al (2001)
menyatakan dari 2437 pengidap DM tipe 2 yang baru didiagnosis (newly diagnosed)
ternyata lebih banyak dijumpai pada penderita obesitas (Hillier et al., 2001).
Dislipidemia adalah kelainan metabolisma lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar
trigliserida (hipertrigliseridemia) dan penurunan kadar kolesterol HDL.
Hipertrigliseridemia didefinisikan sebagai adanya peningkatan kadar trigliserida
darah hingga mencapai 150 mg/dL atau lebih. Hipertrigliseridemia merupakan
dislipidemia yang terjadi dengan atau tanpa meningkatnya kadar kolesterol (Meigs,
2002). Hipertrigliseridemia merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK)
yang disebabkan oleh karena aterosklerosis (Bays, 2008).
Berbagai penelitian membuktikan bahwa keadaan dislipidemia dan
hiperglikemia yang berlangsung lama merupakan faktor penting terjadinya
komplikasi PJK pada DM tipe 2 (Aronson, 2002). Studi Finnish membuktikan bahwa
peningkatan kadar trigliserid dan rendahnya kolesterol HDL (High Density
Lypoprotein) merupakan faktor risiko PJK pada DM tipe 2. Pada studi UKPDS
(united kingdom prospective diabetes study) terbukti bahwa rendahnya kadar
kolesterol HDL dan peningkatan kadar kolesterol LDL merupakan suatu paramerter
untuk memprediksi risiko PJK. Dari studi observasional, diketahui bahwa kolesterol
HDL sebagai faktor prediktor PJK yang paling konsisten pada DM tipe 2, diikuti
oleh kadar trigliserida (TG) dan kolesterol total (Stratton et al., 2000).
Bukti epidemiologi sejak lama menunjukkan bahwa diet kaya asam lemak
omega 3 yang diperoleh dari minyak ikan menurunkan risiko kardiovaskuler. Asam
lemak omega 3, terutama asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat
(DHA) mempunyai beberapa efek pada lipid dan metabolism lipid, tetapi efek
perlindungannya terhadap kardiovaskular mungkin terkait dengan kerja lain
commit
non‐lipid, termasuk perubahan tekanan darah,toarterial
user compliance (elastisitas arteri),
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
1. Apakah suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida pasien DM
tipe 2 obese.
2. Apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pasien
DM tipe 2 obese.
3. Apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL pasien
DM tipe 2 obese. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 terhadap profil lipid pasien
DM tipe 2 obese .
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar
trigliserida pada pasien DM tipe 2 obese.
b. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL pasien DM tipe 2 obese.
c. Menganalisa apakah suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar
kolesterol LDL pasien DM tipe 2 obese.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfat teoritis
Sebagai informasi dalam melengkapi dan mengembangkan usaha untuk
mengatasi dislipidemia pada pasien DM tipe 2 obese ?
2. Manfaat praktis ?
Sebagai dasar pemberian suplementasi omega 3 terhadap profil lipid pasien DM
tipe 2 obese ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penyakit Diabetes Mellitus
a. Definisi
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya yang berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
disfungsi, atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, hati dan
pembuluh darah. DM merupakan salah satu penyakit degeneratif, dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat,lemak dan protein serta ditandai dengan
tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia ) dan dalam urin (glukosuria).
DM merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas
dan dapat menurunkan sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh
secara individu,tetapi sistem kesehatan suatu negara ,walaupun belum ada survei
nasional,sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat
Indonesia. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronis pada penyakit jantung
kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal (ADA, 2012;Depkes,
2003).
b. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Menurut ADA (2012), penyakit Diabetes Mellitus dikelompokkan menjadi :
1) Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1, mulanya disebut “diabetes usia muda”, biasanya
diagnosa awal bagi anak-anak, remaja dan dewasa muda. Pada diabetes tipe 1,
pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin . Karena kekurangan insulin
menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat
digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat
commit
menghasilkan cukup insulin pada to user
penderita diabetes tipe 1, antara lain karena:
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
a) Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua
menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
b) Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis
selnya sendiri dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan
kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh
menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
c) Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel
(kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin
banyak sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita
diabetes.
2) Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe ini, penderita mampu menghasilkan insulin, tetapi
insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya di dalam
tubuh. Jenis ini adalah jenis yang paling umum. Beberapa penyebab utama
diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
a) Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang
mengalaminya.
b) Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyak gerai makanan cepat
saji (fast food) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
c) Kadar kolesterol yang tinggi
d) Jarang berolahraga
e) Obesitas atau kelebihan berat badan.
3) Diabetes Mellitus tipe spesifik lain
Disebabkan oleh berbagai kelainan genetik sepeti kerusakan sel β
pankreas dan kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas (seperti cystc fibrosis).
4) Diabetes masa kehamilan (gestational)
Diabetes masa kehamilan berkembang pada masa kehamilan. Diabetes
ini biasanya hilang setelah sang bayi dilahirkan, tetapi masih terdapat
kemungkinan bahwa wanita ini akan menderita diabetes jenis 2 dalam
hidupnya nanti. Diabetes masa kehamilan (gestational) ini disebabkan oleh
hormon kehamilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
c. Patofisiologi DM tipe 2
Patofisiologi DM tipe 2 atau non insulin dependent diabetes mellitus
(NIDDM) disebabkan karena dua hal yaitu (1) Penurunan respon jaringan perifer
terhadap insulin (peristiwa tersebut dinamakan resistensi insulin),dan (2) Penurunan
kemampuan sel β pankreas untuk mensekresi insulin sebagai respon terhadap beban
glukosa. Sebagian besar DM tipe 2 diawali dengan kegemukan karena kelebihan
makanan. Sebagai kompensasi , sel β pankreas merespon dengan mensekresi insulin
lebih banyak sehingga kadar insulin meningkat (hiperinsulinemia). Konsentrasi
insulin yang tinggi mengakibatkan reseptor insulin berupaya melakukan pengaturan
sendiri (self regulation) dengan menurunkan jumlah reseptor atau down regulation.
Hal ini membawa dampak pada penurunan respon-reseptornya dan lebih lanjut
mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Di lain pihak, kondisi hiperinsulinemia
juga dapat mengakibatkan kekurangpekaan reseptor insulin pada tahap postreseptor,
yaitu penurunan aktivasi kinase reseptor,translokasi glucose transporter dan aktivasi
glycogen synthase. Kejadian ini mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Dua
kejadian tersebut terjadi pada permulaan proses terjadinya DM tipe 2. Secara
patologis, pada permulaan DM tipe 2 terjadi peningkatan kadar glukosa plasma
dibanding normal,namun masih diiringi dengan sekresi insulin yang berlebihan. Hal
tersebut mengindikasikan telah terjadi defek pada reseptor maupun postreseptor
insulin. Pada resistensi insulin,terjadi peningkatan produksi glukosa dan penurunan
penggunaan glukosa sehingga mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah.
Seiring dengan kejadian tersebut , sel B pankreas mengalami adaptasi diri sehingga
responnya untuk mensekresi insulin menjadi kurang sensitif,dan pada akhirnya
membawa akibat defisiensi insulin. Sedangkan pada DM tipe 2 akhir telah terjadi
penurunan kadar insulin plasma akibat penurunan kemampuan sel B pankreas untuk
mensekresi insulin,dan diiringi dengan peningkatan kadar glukosa plasma
dibandingkan normal. Pada penderita DM tipe 2 , pemberian obat-obat oral
antidiabetes sulfonilurea masih dapat merangsang kemampuan sel B langerhans
pankreas untuk mensekresi insulin (Unger et al., 1992; Lawrence, 1994; Kahn, 1995
dalam Nugroho 2006 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
f. Diagnosis DM :
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.
Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan
diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan
glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Sedangkan untuk tujuan
pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
glukosa darah kapiler dengan glukometer.
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
1) Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu
>200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM
2) Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL dan adanya keluhan klasik
diabetes melitus Tipe 2
3) Tes toleransi glukosa oral (TTGO) . Meskipun TTGO dengan beban 75 g
glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa
plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri.
TTGO sulit untuk dilakukan berulang - ulang dan dalam praktek sangat
jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.
Tabel 2.1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnosis DM (mg/dL)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
g. Terapi DM
1) Edukasi
Penyuluhan kepada penderita DM akan pentingnya perubahan gaya hidup dan
perilaku,dimulai dengan menghindari merokok, alkohol, makan berlebihan
terutama tinggi lemak dan karbohidrat sampai keteraturan minum obat,
pemakaian insulin (Perkeni, 2011; Eko, 2011).
2) Terapi gizi medis
Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari karbohidrat 45-60%, protein
10-20%, lemak 20-25% dengan jumlah kalori dihitung dari berat badan idaman
{(TB-100)-10%)} dikali kalori basal 30kkal/kgbb untuk laki-laki, 25 kkal/kgbb
untuk wanita dan ditambah kalori untuk aktivitas lalu dibagi 3 porsi besar
makan pagi 20%, makan siang 30%, sore 25%. dan 2-3 porsi makan ringan 10-
15%. Jumlah kandungan serat + 25 g/hari (Perkeni, 2011; Eko, 2011).
3) Latihan jasmani
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
2. Obesitas.
a. Pengertian
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Akumulasi penumpukan lemak terjadi ketika asupan energi
lebih besar dari energi yang digunakan untuk aktifitas. Pada penderita obesitas
makanan masuk kedalam tubuh dengan jumlah makanan yang lebih besar daripada
yang dipakai oleh tubuh untuk energi. Makanan berlebihan baik lemak,karbohidrat
atau protein, kemudian disimpan sebagai lemak dalam jaringan adipose yang
kemudian akan dipakai sebagai energi. Jumlah energi (dalam bentuk makanan) yang
memasuki tubuh lebih besar daripada jumlah energi yang keluar, maka berat badan
akan meningkat (Anwar, 2004). Simpanan lemak dalam tubuh terutama terdapat
pada jaringan adipose (Almatsier, 2004).
Status obesitas menurut indeks massa tubuh (IMT) ditentukan berdasarkan
perhitungan berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter). Nilai IMT digunakan untuk menentukan status overweight dan
obesitas pada orang dewasa. Overweight dan obesitas merupakan gambaran
ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran energi dengan persentase
kelebihan berat badan sebesar 20 % diatas normal. Keadaan ini berhubungan erat
dengan kadar kolesterol total,tekanan darah,kadar trigliserida darah dan toleransi
glukosa (Garrow, 2000).
Beberapa dekade terakhir prevalensi obesitas lebih tinggi di negara miskin
dengan tingkat pendidikan dan sosial yang rendah. Obesitas menjadi masalah publik
yang akhir-akhir ini meningkat prevalensinya dan memberikan konsekuensi yang
logis atas peningkatan indeks massa tubuh pada beberapa kelompok etnis tertentu,
sebagai contoh pada masyarakat di Asia Selatan mengalami peningkatan resistensi
insulin dan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh
(Garrow, 2000; WHO, 2000).
Status obesitas yang ditentukan dengan indeks massa tubuh terkait dengan
morbiditas dan mortalitas. Menurut WHO, klasifikasi indeks massa tubuh dengan
faktor risiko penyakit yang dapat menimbulkan kematian dapat dilihat pada Tabel
2.2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh dan faktor risiko morbiditas menurut
WHO
Klasifikasi IMT (Kg/ m2) Risiko Morbiditas
Underweight < 18,5 Rendah (Namun risiko
terhadap masalah klinik
lainnya meningkat)
Normal 18,5-24,9
Overweight >25 Sedang
Pre-Obesee 25-29,9 Meningkat
Obesee tingkat 1 30,0-34,9 Risiko meningkat
Obesee tingkat 2 35,0-39,9 Berat
Obesee tingkat 3 >40,0 Sangat Berat
Sumber : Garrow (2000)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
b. Etiologi Obesitas
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa hal (Garrow, 2000; Syarief, 2011) :
1) Termodinamika obesitas dan Penurunan Berat Badan.
Menurut hukum termodinamika , obesitas terjadi karena ketidakseimbangan
antara asupan energi dengan keluaran energi (energi expenditure) sehingga
terjadi keseimbangan energi positif. Termodinamika juga berkaitan dengan
kecepatan penurunan berat badan yang terjadi pada penderita obesitas yang
menjalani diet . Terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan
penurunan berat badan yaitu :
a) Fase awal penurunan berat badan yang cepat disebabkan karena penurunan
yang terjadi adalah penurunan glikogen yang mengikat air sehingga diiringi
dengan hilangnya jumlah cairan dalam tubuh.
b) Motivasi dan komitmen menjalankan dan mempertahankan diet rendah
kalori serta aktifitas fisik pada penderita obesitas yang pada umumnya
menurun setelah minggu kedua.
c) Laju metabolisme yang menurun yang dapat mengakibatkan laju penurunan
berat badan menjadi lebih lambat.
2) Faktor Genetik
Obesitas terkait dengan adanya peningkatan sekresi faktor-faktor yang
berhubungan dengan pembesaran sel adiposit. Jaringan adipose adalah organ
spesifik penyimpan lemak. Jaringan adipose mengeluarkan sejumlah molekul
aktif (Adipokin) yaitu sitokin proinflamasi (IL-6,TNF-α) ,Monocyte
Chemoatractant Protein (MCP-1), angiotensinogen , plasminogen activator
inhibitor (PAI-1),serta adiponektin dan leptin. Pembesaran sel adiposit diikuti
dengan meningkatnya produksi adipokin,kecuali adiponektin yang sekresinya
berbanding terbalik dengan ukuran sel lemak. Penelitian pada obesitas pada
tikus obob menunjukkan bahwa terdapat keruskan pada gen yang memproduksi
leptin.
3) Kurangnya Aktivitas Fisik
Aktifitas fisik merupakan faktor utama yang berperan dalam keluaran energi
(Energi Expenditure). Terdapat hubungan antara rendahnya aktifitas fisik
dengan peningkatan berat badan. Penelitian yang bertujuan mengetahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
3. Metabolisme Lemak
a. Lipoprotein
Lipid diangkut dalam plasma sebagai komponen dari lipoprotein
kompleks. Lipoprotein adalah partikel kompleks yang berbentuk spherical
yang terbuat dari ratusan molekul lipid dan protein. Protein yang dikenal
dengan sebutan apolipoprotein menempati permukaan lipoprotein(Almatsier,
2008).
Ada beberapa jenis lipoprotein berdasarkan densitas, komposisi, ukuran
dan mobilitas elektroforesisnya, lipoprotein diklasifikasikan menjadi:
1) Kilomikron : merupakan lipoprotein yang mengangkut trigliserida yang berasal
dari makanan serta akan menuju kedalam plasma melalui pembuluh limfe.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
4. Dislipidemia
a. Pengertian Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (>240mg/dL), kolesterol
LDL(>160 mg/dL), kenaikan kadar trigliserida (>200 mg/dL) serta penurunan kadar
HDL (<40 mg/dL). Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai
peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak
mungkin dibicarakan sendiri-sendiri. Klasifikasi rentang fraksi lipid dapat dilihat
pada Tabel 2.4. di bawah ini.
Tabel 2.4. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
trigliserid menurut NCEP ATP III (2000) (mg/dL).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
b. Jenis Dislipidemia
Terdapat 2 jenis dislipidemia (Sudoyo et al., 2006) yaitu :
1) Dislipidemia primer
Gangguan ini menyebabkan produksi lipoprotein berlebihan atau penurunan
klirens lipoprotein. Termasuk dislipidemia primer antara lain: hiperkolesterol
familial, hipertrigliseridemia familial, dan hiperlipidemia kombinasi familial.
Karakteristik dari hiperkolesterol familial adalah:
a) Peningkatan selektif kadar LDL plasma
b) Deposisi LDL dalam tendon (xantoma) dan arteri (aterom)
c) Diturunkan secara autosomal dominan
2) Dislipidemia sekunder : berhubungan dengan kondisi tertentu.
Penyebab Dislipidemia sekunder
a) Hiperkolesterolemia
Hipotiroidisme, penyakit hepar obstruksi, sindrom nefrotik, anorexia
nervosa, porfiria intermitten akut, obat-obatan: progesteron, thiazide,
siklosporin, beta bloker, isotretionin.
b) Hipertrigiseridemia
Obesitas, diabetes mellitus, kehamilan, gagal ginjal kronik, lipodistropi,
glykogen storage disease, alkohol, stress, hepatitis akut, SLE,monoklonal
gammapati, obat-obatan: beta bloker, glukokortikoid, resin, thiazid.
c) HDL rendah
Diabetes Melitus tipe 2, rhematoid artritis , malnutrisi , obesitas ,
merokok, beta bloker, progesteron.
masuk kedalam sel secara efektif. Jika glukosa tidak dapat masuk kedalam sel,
glukosa akan tetap tinggal dalam darah dan menguras persediaan protein dalam
darah. Saat glukosa yang berlebih ini menghadang molekul lain di luar sel, glukosa
akan mengikat molekul tersebut hingga tidak mampu melakukan tugasnya.,
menimbulkan efek pada “penuaan” protein, ini disebut sebagai AGEs (advanced
glycosylation end products) (produk akhir glikosilasi tingkat lanjut) . Selain itu
protein AGE dapat menyebabkab kerusakan pada karbohidrat dan lipid. Reseptor
untuk protein terglikosilasi (RAGE) adalah target utama pengobatan baru yang
bertujuan mengurangi komplikasi diabetes, antara lain kebutaan, kerusakan ginjal,
kerusakan saraf, dan penyakit jantung (Mehmet et al., 2009 ).
Selain membentuk AGEs, reaksi glikosilasi juga dapat membentuk radikal
bebas sebagai hasil samping. Misalnya radikal hidroksil,radikal hidroksi
peroksil,radikal peroksil,radikal lipid peroksil,dan lain-lain. Radikal bebas adalah
atom atau molekul yang kehilangan elektronnya pada orbital terluarnya,sehingga
bersifat sangat reaktif. Karena sangat reaktif radikal bebas tersebut dapat bereaksi
dengan semua komponen biomakromolekul. Dengan protein reaksi radikal bebas
akan menyebabkan ikatan silang pada protein yang selanjutnya mengubah struktur
dan fungsi protein. Akibatnya,sel menjadi rusak ( Firdaus et al, 2004) .
Pada DM proses glikosilasi menyebabkan peningkatan lipoprotein yang
terglikosilasi dengan akibat mempunyai sifat lebih toksik terhadap endotel serta
menyebabkan katabolisme lipoprotein menjadi lebih lambat. Perubahan lipoprotein
pada DM tipe 2 yang paling sering adalah hipertrigliseridemia dan penurunan kadar
kolesterol HDL. Sedangkan kadar kolesterol LDL biasanya tidak berbeda dengan
non DM. perubahan yang terjadi pada kolesterol LDL adalah meningkatnya
kolesterol LDL lebih kecil dan padat (LDL-pk) atau disebut juga kolesterol LDL tipe
B yang memungkinkan timbulnya aterosklerosis (Purnyami, 2011).
DM terjadi dua abnormalitas metabolisme trigliserida yaitu over produksi VLDL dan
liposis yang tidak efektif oleh lipoprotein lipase. Keduanya menyebabkan
hipertrigliseridemia (Guyton, 2006).
Pada diabetes mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol, kadar trigliserida dan
kilomikron serta FFA plasma meningkat. Peningkatan konstituen-konstituen ini
terutama disebabkan oleh penurunan pengangkutan trigliserida ke dalam depot
lemak. Penurunan aktivitas lipoprotein lipase juga berperan dalam penurunan
pengangkutan ini (Niewoehner, 1998).
Terjadinya hiperkolesterolemia karena over produksi VLDL yang dapat
meningkatkan produksi IDL dan LDL, dan berkurangnya aktivitas reseptor LDL.
Over produksi VLDL dapat menyebabkan obesitas dan Non Insulin Depedent
Diabetes Mellitus (NIDMM). Berkurangnya reseptor LDL adalah konsekuensi dari
penurunan aktivitas insulin menjadi defisiensi insulin atau resistensi insulin. Hal ini
menyebabkan penurunan klirens LDL dan VLDL remnant, dan menyebabkan
peningkatan konsentrasi LDL (Guyton, 2006).
Kadar kolesterol total yang meningkat ini berperan dalam percepatan
timbulnya aterosklerosis. Peningkatan kadar kolesterol total disebabkan oleh
meningkatnya kadar VLDL dan LDL, akibat peningkatan produksi VLDL oleh hati
atau penurunan pengeluaran VLDL dan LDL dari sirkulasi (Niewoehner, 1998;
Guyton, 2006; Price et al., 2006).
Selain keadaan hiperglikemia, dislipidemia merupakan faktor yang tidak kalah
penting dalam timbulnya komplikasi kardiovaskuler pada DM tipe 2. Bahkan
beberapa penelitian membuktikan bahwa hiperglikemia lebih berperan penting pada
tingginya komplikasi mikrovaskuler (retinopati dan nefropati), dibandingkan
perannya pada komplikasi makrovaskuler (kardiovaskuler). Adanya bukti bahwa
risiko penyakit kardiovaskuler (PKV) sudah meningkat sebelum onset DM tipe 2
(keadaan prediabetes), menunjukkan bahwa perbaikan kendali glikemik saja tidak
cukup untuk mengurangi tingginya risiko PKV pada DM tipe 2 (Stratton et al.,
2000).
Gambaran dislipidemia yang sering terjadi pada DM tipe 2 adalah
peningkatan kadar trigliserida dan menurunnya kadar kolesterol HDL . Review
commit
penelitian DM tipe 2, diketahui median kadartotrigliserida
user <200mg/dL, dan 85%-95%
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
pasien memiliki kadar trigliserida <400mg/dL. Kadar kolesterol LDL pada DM tipe
2 tidak meningkat secara bermakna, namun perlu diingat bahwa kolesterol LDL pada
DM tipe 2 berbentuk kecil dan padat yang bersifat aterogenik (Haffner, 1998).
Minyak ikan (Fish oil) mengandung hampir 30 % asam lemak tidak jenuh
ganda omega 3. Minyak ikan (fish oil) adalah sumber natural asam lemak omega -3
merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh diklasifikasikan
menjadi dua (2) yaitu asam lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid
= MUFA) yang terdiri dari asam oleat dan asam palmitoleat, dan asam lemak tidak
jenuh ganda (Poly Unsaturated Fatty Acid= PUFA) yang terdiri dari omega 3 (asam
linoleat dan asam linolenat) dan Omega 6 (asam arakhidonat). Asam lemak tidak
jenuh ganda bermanfaat untuk menurunkan kolesterol darah melalui penurunan
sintesis lipoprotein dan meningkatkan katabolisme lipoprotein (Zimmerman, 2001).
Asam lemak omega 3 memiliki arti penting dalam penurunan kadar lemak
darah dan mencegah penyakit jantung koroner (PJK). Asam lemak omega 3
mencegah terjadinya aterosklerosis melalui efek anti agregasi trombosit, yaitu
menghambat pembentukan tromboksan-A2 yang dapat menimbulkan thrombosis.
Asam lemak omega 3 merupkan precursor sintesa eikosanoid. Eikosanoid adalah
substansi mirip hormon yang berfungsi mengatur pertumbuhan sel tekanan
darah,agregasi platelet dan inflamasi (peradangan). Tiga tipe utama eikosanoid
adalah prostaglandin, tromboksan, dan leukotrin. EPA (Eicosa Pentanoic Acid) dan
DHA (Docosa Hexanoic Acid) adalah precursor prostaglandin. EPA dan DHA
dimetabolisme menjadi prostaglandin yang dapat menurunkan inflamasi,dilatasi
pembuluh darah dan menurunkan agregasi platelet (Jacobson, 2007).
Konsumsi omega 3 bermanfaat untuk penderita tekanan darah tinggi
(hipertensi) , aterosklerosis dan arthritis. Omega 3 banyak terdapat dalam minyak
ikan (fish oil) perairan dalam-dingin seperti salmon dan makarel. Asam lemak omega
3 dalam bentuk EPA (Eicosa Pentanoic Acid) dan DHA (Docosa Hexanoic Acid)
bila digunakan pada dosis 3-4 gr/hari telah terbukti memberikan efek terhadap
penurunan kadar trigliserida (TG). Mekanisme penurunan TG yaitu dengan
menurunkan produksi dan sekresi partikel VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
HDL sebesar 10,2 % . Studi meta analisis menunjukkan bahwa dengan pemberian
omega 3 dengan dosis 0,8 sampai dengan 5,4 g menurunkan kadar trigliserida
sebesar 27 mg/dL , meningkatkan HDL sebesar 1,6 mg/dL (Jacobson, 2008).
Studi pool analysis dengan dosis pemberian 4 g omega 3 pada pasien
hipertrigliseridemia tingkat berat (konsentrasi TG > 500 mg/dL) dapat menurunkan
konsentrasi TG sebesar 45 % dari kadar awal TG 816 mg/dL dan meningkatkan LDL
sebesar 45 % dari kadar awal LDL sebesar 89 mg/dL. Meningkatnya LDL lebih
disebabkan karena meningkatnya ukuran partikel LDL yang lebih besar diameternya,
bukan pada jumlah partikel LDL. Teori ini juga didukung oleh adanya temuan bahwa
terjadi penurunan partikel non HDL dan penurunan apo B pada pemberian omega 3
pada pasien hipertrigliseridemia (Calabresi, 2000). Pada studi omega 3 lainnya
dikemukakan bahwa pemberian omega 3 pada penderita hipertrigliseridemia tingkat
sedang (kadar TG 200-499 mg/dL) tidak menunjukkan efek peningkatan LDL yang
signifikan dibandingkan terhadap efek penurunan kadar VLDL dan TG hati
(Davidson, 2008).
Keterangan Gambar 1. :
Omega 3 menghambat enzim DGAT dan PAP yang terlibat dalam proses
biosentesa Trigliserida hati sehingga menurunkan sekresi VLDL hati. Selain itu,
Omega 3 merangsang β-oksidasi asam lemak pada peroksisom sehingga
menurunkan ketersediaan asam lemak untuk sintesa Trigliserida (Jacobson, 2008)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.2. Transfer ester kolesterol (CE) oleh CETP (Reda, 1999)
Keterangan Gambar 2.
Efek metabolisme partikel VLDL tinggi trigliserida pada partikel HDL dan LDL,
VLDL tinggi trigliserda akan mengaktifkan protein khusus (CETP) untuk
memindahkan ester kolesterol diantara partikel lipoprotein yang berbeda (Reda,
1999).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.5. Penelitian yang relevan dengan penelitian Pengaruh Suplementasi Omega 3
Terhadap Profil Lipid pada Pasien Diabetes Tipe 2 Obese
No Peneliti/ Metode Subjek Suplemen Hasil Penelitian
tahun Penelitian
1 Borkman Randomized Pasien DM tipe Suplementasi Menurunkan kadar
(1989) Double 2 omega 3 dosis 3 trigliserida (-25%),
Blind g perhari selama menurunkan kadar
3 minggu kolesterol LDL (-8%),
tak terpengaruh pada
kadar kolesterol LDL
2 Boberg Randomized Pasien DM Suplementasi Menurunkan kadar
(1992) Double tipe 2 omega 3 dosis 3 trigliserida (-27%),
Blind g perhari selama meningkatkan kadar
3 minggu kolesterol LDL (6%),
dan meningkatkan
kadar kolesterol HDL
(8%)
3 Laidlaw Random Wanita Suplementasi suplementasi omega 3
dan Holub Block omega 3 dan tunggal menurunkan
(2003) Design GLA dengan kadar trigliserida
dosis berturut- (39,7 %), meningkatkan
turut 4 g EPA + kadar kolesterol HDL
DHA dan 2 g (7 %), menurunkan
GLA perhari kadar kolestero LDL
selama 28 hari (2 %)
4 Micallef Randomized Pria dan suplementasi Kadar trigliserida
dan Double wanita omega 3 1,4 g menurun (29,5 %),
Manohar Blind hiperlipidemia dan fitosterol 2 g kadar kolesterol HDL
(2008) per hari selama 3 meningkat (8,6%),
minggu suplementasi omega 3
tunggal menurunkan
kadar trigliserida (22,5
%) meningkatkan
kadar kolesterol HDL
(7,1 %)
5 Jacobson Randomized Pasien suplementasi 3 Menurunkan kadar
(2008) Double hipertrigliserid dalam minyak trigliserida (45 %) dan
Blind emia ikan 4 g omega kadar kolestero VLDL
3 selama 21 hari (42%)
6 Fatimah Randomized Karyawan Serat chitosan 3 Suplementasi omega 3
Syarief Controlled obesitas g dan omega 3 3 tunggal menurunkan
(2011) Tral g selama 21 hari kadar trigliserida
7 Penulis Randomized Pasien DM tipe Suplementasi Penurunan kadar
(2014) Controlled 2 obese omega 3 2 g trigliserida,
Tral per hari selama peningkatan kadar
21 hari kolesterol HDL, dan
peningkatan kadar
commit to user
kolesterol LDL
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pikir
Diabetes Mellitus tipe 2 obes
Omega 3
Omega 3
DHA
Trigliseida VLDL LDL HDL
Gambar 2.3. Kerangka Pikir Pengaruh suplementasi Omega 3 terhadap Profil Lipid pada Pasien DM tipe 2 Obese
Keterangan :
sintesa dan sekresi trigliserida dan VLDL menyebabkan kadar trigliserida dan VLDL
darah menurun. Aktivitas PPARα mengalami peningkatan pada pemberian omega 3
menyebabkan oksidasi asam lemak meningkat akibatnya ketersediaan asam lemak
untuk sintesa trigleserida dan VLDL menurun. Penurunan sintesa trigleserida dan
VLDL menyebabkan kadar trigliserida dan VLDL darah menurun. Omega3
meningkatkan aktivitas konversi VLDL menjadi LDL oleh lipase dan meningkatkan
ukuran partikel dan densitas LDL menyebabkan kadar kolesterol LDL meningkat.
Pemberian omega 3 dalam minyak ikan menyebabkan aktivitas CETP menurun
sehingga perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL sedikit.
Penurunan perubahan kolesterol partikel pembentuk HDL menjadi VLDL menyebabkan
kadar kolesterol HDL darah meningkat.
D. Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Penelitin ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik dengan
pendekatan studi eksperimental, menggunakan metode RCT (Randomized Controlled
Tral) (Murti, 2010).
34
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Ukuran sampel
Besarnya sampel menurut rumus (Lemeshow et al., 1990 dalam Murti, 2006)
n = 2 δ2 [ Z1-α/2 + Z1-β ]2
( µ 1 - µ 2 )2
Keterangan :
n = jumlah sampel / kelompok
δ = standar deviasi
2
δ = 908,2
Z1/2α = tingkat kepercayaan 95 % (1,96)
Zβ = power test (1,28)
µ1 = mean 1
µ2 = mean 2
µ1 - µ2 = 27 mg/dL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
01 02
Sampel
42 subjek
menuhi kriteria
penelitian Randomisasi
inkusi &
eksklusi
03 X 04
0 21hari
Keterangan :
O1 = Observasi awal kelompok kontrol terapi standar DM (pemeriksaan kadar
trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL)
O2 = Observasi akhir kelompok kontrol terapi standar DM (pemeriksaan kadar
trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL)
O3 = Observasi awal kelompok perlakuan terapi standar DM & omega 3
(pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL)
O4 = Observasi akhir kelompok perlakuan terapi standar DM & omega 3
(pemeriksaan kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL)
X = Perlakuan terapi standar DM dan suplementasi omega 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Inklusi
Randomisasi
awal awal
Tanpa Suplementasi
perlakuan omega 3
awal awal
Analisis data
F. Variabel Penelitian
Klasifikasi variabel diukur menurut tujuan penelitian dan dan digolongkan
dalam beberapa variabel sebagai berikut :
1. Variabel bebas :
Suplementasi omega 3 .
2. Variabel tergantung :
Variabel tergantung adalah variabel yang akan diteliti, yaitu kadar trigliserida,
kolesterol HDL, dan kolesterol LDL.
3. Variabel perancu :
Variabel perancu pada penelitian ini adalah diet, penyakit komorbid, dan obat
obatan yang dikonsumsi.
G. Definisi Operasional
1. Suplementasi omega 3 dalam minyak ikan
Suplemenentasi adalah pemberian suplemen tertentu kepada seseorang dengan
dosis dan waktu pemberian yang telah ditentukan. Suplementasi yang
dilakukan pada penelitian ini adalah suplementasi omega 3 dalam minyak ikan
(fish oil). Kapsul fish oil adalah minyak ikan yang diambil dari badan ikan
laut-dalam dibungkus dengan menggunakan kapsul lunak (soft capsule).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Minyak Ikan yang digunakan adalah SunHope DeepSea diproduksi oleh PT.
SunHope Nutrisi. Isi perkapsul adalah 500 mg omega 3 terdiri dari EPA 300 mg
DHA 200 mg.
Dosis pemberian per hari 2 g : pagi 2 kapsul, malam 2 kapsul
Sesuai dosis minimal yang dianjurkan oleh AHA (American Heart Association)
(2002) untuk menurunkan level trigliserida darah (2-4 g EPA+DHA per hari).
Waktu pemberian perlakuan selama 3 minggu sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Micallef dan Manohar (2008), Jacobson (2008), dan Fatimah
Syarief (2011).
Parameter : 1. Dikonsumsi 2. Tidak dikonsumsi
Skala : Nominal
2. Profil Lipid
Profil lipid adalah gambaran beberapa unsur-unsur lemak dalam plasma darah
yang terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Profil
lipid yang diperiksa pada penelitian ini adalah kadar trigliserida, kolesterol
HDL, dan kolesterol LDL dalam plasma darah. Pemeriksaan kadar kolesterol
total tidak dilakukan oleh karena bukan sebagai prediktor terjadinya risiko
penyakit penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab utama kematian
pasien DM tetapi sebagai screening awal penderita mengalami dislipidemia.
a. Trigliserida adalah bentuk utama lemak terdiri atas tiga molekul asam lemak
yang terkombinasikan dengan gliserol, berfungsi sebagai cadangan energi
tubuh. Trigliserid selain dihasilkan oleh tubuh juga berasal dari makanan
yang dikonsunsi. Pemeriksaan kadar trigliserid dilakukan di laboratorium,
dengan menggunakan bahan pemeriksaan darah secara automatic dengan
metode enzimatik GPO-PAP , kadar trigliserid normal < 150 mg/dL.
Skala : kontinu
Satuan : mg/dL
b. HDL adalah lipoprotein densitas tinggi yang berfungsi membawa kolesterol
dari jaringan perifer ke hati. Kadar HDL diperiksa dengan metode enzimatik
menggunakan reagen Choletest HDL sekuisisi. Kadar normal > 40 mg/dL.
Skala : kontinu
Satuan : mg/dL commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Timbangan injak manual merek dagang SMIC dengan ketelitian 0,1 kg
2. Microtoise merek dagang SMIC dengan ketelitian 0,1 cm.
3. Formulir Food Recall.
4. Surat persetujuan bersedia menjadi subjek penelitian sesuai dengan
protokol penelitian.
5. Suplemen minyak ikan
6. Satu set perlengkapan pengambilan darah subjek penelitian, kerja sama
dengan Laboratorium Sarana Medika Surakarta.
7. Satu set perlengkapan analisa kadar profil lipid darah subjek penelitian,
kerja sama dengan Laboratorium Sarana Medika Surakarta.
8. Buku catatan
9. Alat tulis .
I . Prosedur Kerja
1. Tahap awal
a. Mengurus ethical clearance ke Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr.
Moewardi Surakarta, ijin ke Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta,
Pengurus Persadia Cabang Surakarta, Perkeni Cabang Surakarta dan Kerja
sama dengan Laboratorium Klinik Sarana Medika Surakarta.
b. Melakukan pendekatan kepada pihak dokter, perawat,pengurus, dan anggota
Persadia Cabang Surakarta. Pendekatan dilakukan bersamaan dengan
pengurusan ijin penelitian. Pendekatan yang dilakukan berupa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Karakteristik Subjek penelitian
Hasil uji t-test independent menunjukkan bahwa karakteristik awal dua
kelompok tidak menunjukkan beda yang bermakna. Keadaan ini menunjukkan
bahwa setelah dilakukan proses randomisasi, kedua kelompok menjadi sebanding
(comparable) atau setara dalam distribusi variable-variabel tersebut. Hasil uji
distribusi normalitas data dengan uji Kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa
terjadi penyebaran normal di seluruh kelompok dengan nilai p>0.05.
Ada beberapa subjek penelitan yang drop out. Dari 42 subjek penelitian yang
diteliti, ada 7 orang yang tidak meneruskan untuk mengikuti penelitian ini, 3 orang
yang mengalami drop out pada kelompok kontrol disebabkan tidak hadir pada
pemeriksaan akhir sehingga tidak dapat dianalisa. Sementara itu, pada kelompok
perlakuan terdapat 4 orang yang mengalami drop out terdiri dari 3 orang tidak hadir
dan tidak mengikuti kegiatan pada saat pemberian suplementasi omega 3 sampai
penelitian selesai, 1 orang mengalami gangguan pencernaan.
Dengan demikian, data subjek penelitian yang dapat dianalisa menjadi 35
orang .Data subjek penelitian yang tersisa (sudah dikurangi subjekyang drop out),
diuji dengan dengan menggunakan uji t-test independent untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan antara kelompok kontrol dan perlakuan.
Gambar 4.1. Diagram Consort menggambarkan proses pengambilan sampel
dari populasi awal sampai diperoleh subjek penelitian yang dapat dianalisa secara
statistik.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Memenuhi kriteria
eksklusi (n= 6)
Tidak memenuhi
kriteria inklusi
(n=12)
Subjek penelitian
(n=42)
Randomisasi
Gambar 4.1. Diagram Consort proses mendapatkan sampel dari populasi awal
diperoleh subjek penelitian akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.1. Hasil uji t-test independent kedua kelompok setelah mengeluarkan
drop out dan melakukan koreksi data yang tidak memenuhi kriteria (outlier)
dengan menggunakan analisa deskriptif.
Tabel 4.2. Rata-rata asupan zat gizi per hari berdasarkan food recall
Kontrol Perlakuan
Variabel (2g omega 3)
( n=16) (n=16)
Mean SD Mean SD p
Energi (kkal) 1592.01 270.11 1590.40 322.16 .988
Lemak (g) 59.38 15.02 65.02 18.42 .350
Serat (mg) 13.73 4.91 12.47 3.66 .417
Kolesterol (mg) 220.04 139.73 175.86 113.94 .335
* tak bermakna p>0.05
Tabel 4.2. Menunjukkan bahwa rata-rata asupan zat gizi berdasarkan pencatatan
makanan (food recall) konsumsi 24 jam pada kedua kelompok tidak berbeda
secara signifikan (p>0.05). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok kontrol
Sebelum (n=16) Sesudah (n=16)
Variabel Mean SD Mean SD p
Trigliserida 147.50 70.73 171.88 89.20 .112
Kolesterol HDL 43.94 9.37 47.06 10.30 .362
Kolesterol LDL 134.56 23.83 130.44 25.03 .413
* tak bermakna p>0.05
Tabel 4.4. Perubahan profil lipid sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok perlakuan
Sebelum (n=16) Sesudah (n=16)
Variabel Mean SD Mean SD p
Trigliserida 133.13 48.56 126.19 40.81 .575
Kolesterol HDL 42.00 8.87 49.00 12.23 .009**
Kolesterol LDL 132.38 44.42 142.81 35.38 .182
* tak bermakna p>0.05 : tigliserida, kolesterol LDL
** bermakna p<0.05 : kolesterol HDL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.2. Grafik box plot perubahan kadar trigliserida setelah perlakuan
Gambar 4.3. Grafik box plot perubahan kadar kolesterol HDL setelah
perlakuan
Gambar 4.4. Grafik box plot perubahan kadar kolesterol LDL setelah perlakuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan
Rata-rata asupan zat gizi yang diukur dengan menggunakan food recall yang
dilakukan 6 kali selama intervensi menunjukkan rata-rata asupan energi mencapai
1591,21 + 292,44.kalori, rata-rata asupan lemak 62,19 + 16,78 g, rata-rata asupan
kolesterol 197,95 + 127,40 mg dan rata-rata serat 13,09 + 4,30 g. Pengukuran
tersebut tidak termasuk suplementasi yang diberikan peneliti. Hasil ini menunjukkan
bahwa rata-rata asupan energi perhari yang didapat pada penelitian ini dibawah
Angka Kecukupan Gizi masyarakat Indonesia. Terjadinya asupan energi dibawah
AKG pada penelitian ini disebabkan oleh karena faktor kelupaan dan underreporting
pada responden, faktor kesalahan responden dalam merata-rata ukuran porsi, dan
faktor pewawancara dalam menghitung secara akurat jumlah makanan yang
dikonsumsi responden. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa rata-rata
konsumsi gizi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan suplementasi 2 g
omega 3 tidak bermakna (p>0.05).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
suplementasi omega 3 dosis 2 g perhari pada pasien DM tipe 2 obese selama 21 hari
terhadap profil lipid, menunjukkan kadar trigliserida mengalami penurunan sebesar
-6,94 mg/dL (5,21 %), kadar kolesterol HDL mengalami peningkatan sebesar 7,00
mg/dL (16,67 %), dan kadar kolesterol LDL meningkat sebesar 10,44 mg/dL
(7,89%) , namun ketiganya tidak bermakna.
Meta analisis yang dilakukan oleh Caterina (2007) menyimpulkan bahwa
secara umum asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida tetapi efek
terhadap kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol HDL bervariasi.
Boberg (1992) melakukan penelitian suplementasi 3 g omega 3 perhari selama 8
minggu pada pasien DM tipe 2 menunjukkan kadar trigliserida menurun signifikan
sebesar -27 % , kadar kolesterol HDL meningkat tak signifikan sebesar 8 %, dan
kadar kolesterol LDL meningkat signifikan sebesar 6 %. Hasil berbeda ditunjukkan
commit to user
oleh Axelrod (1994), suplementasi 2,5 g omega 3 selama 6 minggu pada pasien DM
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Suplementasi omega 3 dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar -6,94 mg/dL
(5,21 %) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan.
2. Suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL sebesar 7,00
mg/dL (16,67 %) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan.
3. Suplementasi omega 3 dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL sebesar 10,44
mg/dL (7,89%) pada pasien DM tipe 2 obese tidak signifikan.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah subjek penelitian
dengan mengantisipasi dan menelusuri subjek penelitian yang drop out dan tidak
hadir pada pemriksaan akhir.
2. Pada penelitian ini peningkatan kadar kolesterol LDL kemungkinan disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar kolesterol large LDL sehingga perlu penelitian
untuk membedakan kolesterol large LDL dan small dense LDL.
C. Implikasi
Suplementasi omega 3 pada pasien DM tipe 2 obese pada penelitian ini belum
dapat memperbaiki profil lipid sehingga perlu penelitian lebih lanjut.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
: 55-76
Anuurad, E. 2003. The New BMI Criteria for Asian by The Regional office for the
western Pacific Region of WHO are Suitable for Screening of Overweight to
Prevent Metabolik Syndrome in Elder Japanese Workers. J Occup Health, 45:
335-343.
Anwar, B.T., 2004 . Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner.Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository.
diakses 22 Februari 2014
Aronson, D., Rayfield, E.J., 2002. How hyperglycemia promotes atherosclerosis:
molecular Mechanisms. Cardiovascular Diabetology 2002, 1:1-10.
Axelrod L., Camuso J., Williams E., Kleinman K., Briones E., Schoenfeld D. 1994.
Effects of a small quantity of omega 3 fatty acids on cardiovascular risk factors in
NIDDM: a randomized, prospective, doubleblind, controlled study. Diabetes
Care, 17:37– 44.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2010.
Laporan nasional Riset kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2010.
Bays H.E., Tighe A.P.R., Sadovsky R., Davidson M.H. 2008, Prescription Omega 3
fatty acids and their lipid effects: Physiologic mechanisms of action and clinical
implications. Expert Rev Cardiovasc Ther, 6(3):391-409.
Boberg M., Pollare T., Siegbahn A., Vessby B. 1992, Supplementation with n-3 fatty
acids reduces triglycerides but increases PAI-1 in non-insulin-dependent diabetes
mellitus, Eur J Clin Invest, 22:645– 650.
Borkman M., Chisholm D.J., Furler S.M.,Storlien L.H., Kraegen E.W., Simons L.A.,
Chesterman C.N.E. 1989. effects of fish oil supplementation on glucose and lipid
metabolism in NIDDM. Diabetes care 38:1314–1319.
Calabresi L., Donati D., Pazzucconi F., Sirtori C.R., Franceschini G. 2000. Omacor in
familial combined hyperlipidemia: effects on lipids and low density lipoprotein
subclasses. Atherosclerosis;148:387–96.
Caterina R.D., Madonna R., Bertolotto A., Schmidt E.B.2007. n-3 Fatty Acids in
theTreatment of Diabetic Patients, Biological rationale and clinical data,
commit to user
Review Article. Diabetes Care, 30(4):1012-1026.
54
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
Hans T., 2008. Segala sesuatu yang harus Anda ketahui tentang Diabetes
Panduan lengkap mengenal dan mengatasi diabetes dengan cepat dan mudah,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hiller T.A., Pedula K.I., 2001. Characteristic of an adult Population with Newly
Diagnosed Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 24: 1522-1527.
Hu B.F., Joan M.E., Graham C.M., Simin L., Caren S.G., and Walter W.C. 2001. Diet,
Lifestyle, and The Risk of Type 2 Diabetes Mellitus in Women, New England
Journal of Medicine, 345:790-797.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Inayah , 2011. Penambahan Serat Chitosan pada Suplementasi Minyak Ikan (Fish Oil )
Terhadap Kadar GulaDarah pada Karyawan Obesitas di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta , Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Gizi UNS
Surakarta
Jacobson T.A., Schaefer E.J. 2007. Hypertriglyceridemia and cardiovaskular risk
reduction. Clin. Ther. May, 29 (5) 763-77.
Jacobson T.A. 2008. Role of n-3 fatty acids in the treatment of hypertrigliceridemia and
cardiovaskular disease. Am J of Clin Nutr, 87:1981S-90S.
Jump DB. Fatty acid regulation of gene transcription. Critical Reviews in Clinical
Laboratory Sciences. 2004; 41: 41-78.
Kenchaiah, 2002. Obeseity and The Risk of Heart Failure. New England Journal of
Medicine, 347 (5) No. 5.
Krauss MD., Ronald M., 2004. Lipids and Lipoproteins in Patients With Type 2
Diabetes, Diabetes Care, Vol 27, No 6 :1496-1504.
Kumala, M. 1998. Efek Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 dalam upaya Pencegahan
Aterosklerosis. Ebers Papyrus : Vol. 4, No. 2 : 93-104
Laidlaw M. Holub B.J. 2003. Effects of supplementation with fish oil-derived n-3
fatty acids and £-linolenic acid on circulating plasma lipids and fatty acid profiles
in women. Am J of Clin Nutr, 77: 37-42.
Maki, K.C., Dicklin M.R., Lawless A., Reeves M.S. 2009. Omega 3 Fatty Acids for the
Treatmant of Elevated Triglycerides. Clinical Lipidologi 2009; 4(4) : 425-437.
Marchioli R., Barzi F., Bomba E., Chieffo C., Di Gregorio D., Di Mascio R., 2002.
Early protection against sudden death by n-3 polyunsaturated fatty acids after
myocardial infarction : time-course analysis of the results of the Gruppo Italiano
per lo Studio della Sopravvienza nell’Infarto Miocardico (GISSI)- Prevenzione,
Circulation, 105: 1897-903.
Masson S. 2013. Plasma n-3 Polyunsaturated Fatty Acids in Chronic Heart Failure in
the GISSI-Heart Failure Trial Relation With Fish Intake, Circulating Biomarkers,
and Mortality, Am Heart J. 2013;165(2):208-215.
Mawi, M. 2004. Indeks Massa Tubuh sebagai Determinan Penyakit Jantung Koroner
pada Orang Dewasa Berusia diatas 35 Tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol, 23
No. 3. Hal 87-92
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
Mehmet C.O., Michael F., Roizen. 2007. You Staying Young: The Owner's Manual for
Extending Your Warranty, Scribner,New York.
Meigs, T.B. 2002. Epidemiology of The Metabolik Syndrome. The American Journal of
Managed Care ; Vol. 8 No. 11 : S283.
Micallef M.A., Garg M.L. 2008. The Lipid lowering effects of phytosterols and (n-3)
polyunsaturated fatty acids are synergistic and complementary in hyperlipidemic
men and women. J Nutr, 138: 1086–1090.
Murti , B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Nugroho A.E. 2006. Review Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi dan
Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodervisitas. 7 (4): 378-382.
Nurohman A. 2013. Pengaruh Pemberian Beras Aking Terhadap Kadar Glukosa Tikus
Wistar Model Diabetes yang Diinduksi Aloksan, Tesis, Program Pasca Sarjana
Ilmu Gizi UNS Surakarta
Oh R.C., Lanier J.B. 2007 . Management of Hypertriglyceridemia Am. Fam. Physician
75, 1365-1371.
Parks J.S., Rudel L.L. 2004. Effect of Fish Oil on Atherisclerosis and Lipoprotein
Metabolism. Departement of Biochemistry and Comparative Medicine and
Arterosclerosis Research Center
Perkeni. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di
Indonesia 2011
Purnyami, Utomo Margo, Astuti Rahayu. 2011. Hubungan Antara Faktor Karakteristik,
Profil Lipid Dan Hipertensi Dengan Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita
Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Tentara Semarang, Tesis, Universitas
Muhammadiyah Semarang Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Rahmawansa S.S., 2009. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung
Koroner . Cermin Dunia Kedokteran, 36(3), Mei-Juni.
Reda A., 2007. HDL Cholesterol Metabolism, Education and Research Menofia
University,Egypt.
Reddy J.K., Rao M.S., 2006. Lipid metabolism and liver inflammation. II Fatty liver
disease and fatty acid oxidation. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol. 290:
G852-G58.
Slawik M, Vidal-Puig AJ. 2006. Lipotoxicity, overnutrition and energi metabolism in
aging. Ageing Research Review, 5: 144-64.
Soegono S. 2004, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus terkini. Dalam
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
2004:17-28. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Dengan hormat,
1. Judul Pernelitian :
Pengaruh Suplementasi Omega 3 Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Obese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suplementasi omega 3 dalam
minyak ikan terhadap profil lipid plasma darah pasien diabetes mellitus (DM)
tipe 2 obese .
3. Peneliti akan mencatat dan memeriksa subjek penelitian sebanyak 60 responden
yang bersedia ikut secara sukarela dalam penelitian ini dengan menandatangani
persetujuan tertulis.
4. Pada penelitian ini peneliti akan menanyakan tentang umur, jenis kelamin,
alamat, nomor telepon, dan beberapa data lain yang diperlukan. Peneliti akan
mengukur Berat badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh, dan Pemeriksaan
laboratorium darah kadar Trigliserida, kolesterol LDL dan Kolesterol HDL.
5. Responden dalam penelitian ini akan mengkonsumsi suplemen omega 3 dalam
minyak ikan dalam bentuk kapsul lunak yang diberikan peneliti selama 21 hari
dengan dosis 2 g per hari dan diminum 2 x 2 kapsul per hari.
6. Keikutsertaan responden dalam penelitian ini tidak mempengaruhi keadaan
umum.
7. Keuntungan penelitian ini pada responden adalah dapat mengetahui Profil lipid :
kadar kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.
8. Mengetahui manfaat omega 3 terhadap profil lipid pada penderita Diabetes
Mellitus (DM) tipe 2 obese.
9. Kerugian penelitian ini pada responden adalah merasakan sakit pada saat
pengambilan sampel darah.
Lampiran 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek drop out dan outliers
uji t-test independent
Group Statistics
Std.
Kelompok N Mean Deviation Std. Error Mean
Trigliseridaawal 1 16 147.5000 70.73047 17.68262
2 16 133.1250 48.55358 12.13839
LDLawal 1 16 134.5625 23.82987 5.95747
2 16 132.3750 44.42353 11.10588
HDLawal 1 16 43.9375 9.36994 2.34249
2 16 42.0000 8.86942 2.21736
IMT 1 16 26.2669 1.31015 .32754
2 16 27.6500 2.35202 .58801
Usia 1 16 57.8750 8.19654 2.04914
2 16 57.2500 6.71813 1.67953
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
Karakteristik awal subjek penelitian setelah mengeluarkan subjek drop out dan outliers
Uji Kolmogorov-smirnov
Frequencies
Kelompok N
Trigliserida 1 21
2 21
Total 42
LDL 1 21
2 21
Total 42
HDL 1 21
2 21
Total 42
IMT 1 21
2 21
Total 42
Usia 1 21
2 21
Total 42
a
Test Statistics
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Group Statistics
Kelomp
ok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Energi 1 16 1592.0131 270.10983 67.52746
2 16 1590.3994 322.15609 80.53902
Lemak 1 16 59.3750 15.02475 3.75619
2 16 65.0156 18.42193 4.60548
Serat 1 16 13.7275 4.91337 1.22834
2 16 12.4675 3.66060 .91515
Kolesterol 1 16 220.0400 139.72517 34.93129
2 16 175.8637 113.94056 28.48514
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
N Correlation Sig.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Trigliserida 1 16 24.3750 57.74758 14.43690
2 16 -6.9375 48.43617 12.10904
LDL 1 16 -4.1250 19.60910 4.90227
2 16 10.4375 29.82162 7.45541
HDL 1 16 3.1250 13.29097 3.32274
2 16 7.0000 9.30949 2.32737
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id