Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku
perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah belajar
menghormati orang yang lebih tua serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang
timbul. Orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
untuk mengatasi masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat
untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek penting dari
perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari
masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap
anggota keluarga. Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua
harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai taraf tertentu
hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial. Keluarga harus
berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan harapan dari semua individu yang ada
dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan anak pertama
meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa
banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun
puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas
perkembangan menjadi penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah
tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan
istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang tetap
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang sendiri
(duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-nenek perubahan
lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Penulisan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia
dewasa awal.
1.2.2 Tujuan Penulisan Khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara umumnya.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.
3. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
anak usia dewasa awal.

1.3 Metode Penulisan


Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan dan internet, diskusi
kelompok, serta konsultasi dari dosen pembimbing.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Penulis
1) Agar penulis lebih memahami dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang sehat
1.4.2 Bagi Mahasiswa Kesehatan
1) Agar makalah ini dapat menjadi sumber untuk pembelajaran dikelas
2) Agar makalah ini dapat menjadi refrensi pembelajaran

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


2.1.1 Pengertian
Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini bergantung kepada
orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan. Ada beberapa
pengertian keluarga yang perlu diketahui, antara lain adalah ( Setiadi, 2008, hal 2 ) :
1. Bussard dan Ball ( 1966 )
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang.
Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain,
dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap
budaya luar, dan mediasi hubungan anak dan lingkungannya.
2. WHO ( 1969 )
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi dan perkawinan.
3. Duval ( 1972 )
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan memepertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.
4. Helvie ( 1981 )
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
5. Depkes RI ( 1988 )
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

6. Bailon dan Maglaya ( 1989 )


Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
7. UU No. 10 Tahun 1992
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri
dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
8. Sayekti ( 1994 )
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kelompok simpulkan secara umum bahwa keluarga
itu terjadi jikalau ada :
1) Ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)
2) Hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)
3) Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
4) Ada peran masing-masing anggota keluarga
5) Ikatan emosional

2.1.2 Ciri-Ciri Keluarga


2.1.2.1 Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (dalam Setiadi, 2008 hal. 3)
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang
sengaja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( Nomen Clatur ) termasuk perhitungan garis
keturunan
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.
2.1.2.2 Ciri Keluarga Indonesia
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secsara musyawarah.
2.1.3 Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan
menurut Setiadi, 2008 hal. 4:
2.1.3.1 Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunanya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga besar ( Extended Family ) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek, paman-bibi )
2.1.3.2 Secara modern
Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme maka pengelompokkan
tipe keluarga selain diatas adalah :
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal
dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
2) Reconsituted Nuclear
Pembentukkan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam
pembentukkan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
3) Nidle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir.
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satu
bekerja diluar rumah.
5) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasanganya dan anak-anaknya dapat tinggal
dirumah atau diluar rumah.
6) Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.
7) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling
mencari pada waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah.
9) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti-panti.
11) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam persedian fasilitas.
12) Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orangtua dan keturunanya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap
individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orangtua dari anak-anak.
13) Unmarried Parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dihendaki, anaknya diadopsi.
14) Cohibing Coiple
Dua orangtua atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.
15) Gay and Lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
Gambaran tentang bentuk keluarga diatas ini melukiskan banyaknya bentuk struktur yang
menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga harus dipahami dalam
konteksnya, label dan jenisnya hanya berfungsi hanya sebagai referensi bagi penataan kehidupan
keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap upaya perlu memperhatikan keunikan dari setiap
keluarga. Untuk itu kalangan profesionalis dalam bidang kesehatan untuk melayani keluarga
harus bersifat toleren dan sensitif terhadap perbedaan gaya hidup keluarga ( Setiadi, 2008, hal 4,
5, 6 ).

2.1.4 Struktur Keluarga


Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga
dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6,
diantaranya :
1) Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam berbagai generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
3) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara istri.
4) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.
5) Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suamti atau istri.

2.1.5 Fungsi Pokok keluarga


Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut :
1) Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
3) Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.
Sedangkan menurut Effendy, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 11 ada tiga fungsi pokok keluarga
terhadap anggota keluarganya, sebagai berikut :

1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara,
sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
3. Asah
Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri
dalam mempersiapkan masa depannya.
Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industriliasi, fungsi keluarga
dikembangkan menjadi :
1. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk prilaku
anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perananya
sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

6) Peran Perawat Keluarga


Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat membantu keluarga
untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga
melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004, hal 11).
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut
(Suprajitno, 2004, hal 11) :
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat dicapai. Koordianasi
juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar
tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan

3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan
metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk mengidentifikasi
dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga
mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik ,
kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka dapat
dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain
untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga
perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana
sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga menghindari dari
ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta
lingkungan sehat.

2.2 Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal
2.2.1 Pengertian
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak pertama
mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk
hidup sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri
dan tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
2.2.2 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal
Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
5. Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga
6. Berperan suami/istri kakek/nenek
7. Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anak
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985 tugas
perkemabangan keluarga meliputi:
1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
3. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri

2.2.3 Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
1) Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.
2) Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
3) Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
4) Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik (kolestrol tinggi,
obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).
5) Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum alkohol,
merokok, makan dan lain-lain.

2.2.4 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang
tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan
perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor
yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana
bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita
umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek
diet semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat”
menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut
Ali, 1999 hal. 48
1) Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
2) Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
3)Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SEHAT
DENGAN TAHAP ANAK USIA DEWASA AWAL (REMAJA PELEPASAN)

3.1 Pengkajian
3.1.1 Indentitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Perkerjaan : Polri
Alamat : Jln. Ya’m Sabran Komp.Villa Elektrik Permai No D1.61
No. Telpon : -
3.1.2 komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK
2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1
3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA
4 An. I L 14 Anak Pelajar SD

3.1.2 Genogram
Ket : : Laki-Laki : Laki-
Laki Meninggal

: Perempuan : perempuan meninggal


: Garis Keturunan : keluarga yang dikaji
: Tinggal 1 rumah

3.1.4 Type Keluarga


1) Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
2) Masalah Yang terjadi dg type tersebut : masalah hubungan komunikasi dan interasksi antara
orang tua dan anak dewasa awal, bingung dalam tugas perkembangan keluarga saat ini
3.1.5 Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa : Tn. S berasala dari suku Jawa dan Ny. L berasal dari suku Melayu. Keduanya
tidak mempunyai masalah dengan perbeadaan suku.
2. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan : Tidak ada
3.1.6 Agama Dan Kepercayaan Yang Memepengaruhi Kesehatan
Agama Tn. S adalah Islam, begitu pula dengan Ny.L. Tn. S dan Ny. L selalu berusaha untuk
memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. S dan Ny. L
sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
3.1.7 Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. L
1 Penghasilan Tn. S : Rp. 3.000.000,00
2 Penghasilan Ny .L: Rp. 5.000.000,00
2) Upaya lain : tidak ada
3) Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : Mobil 1 buah, motor 4 buah, dan
perabotan rumah tangga lengkap
4) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang di keluarkan keluarga dalam seyiap
bulannya sekitar Rp. 3.000.000,00 – 4.000.000,00
3.1.8 Aktivitas Rekreasi Keluarga
Setiap liburan keluarga pergi liburan ke luar kota, dan biasanya akhir pekan olahraga.

3.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. S dan Ny. L berada pada tahap
perkembangan keluarga anak usia dewasa awal
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. S
dan Ny. L sebagai keluarga yang dalam tahap dengan perkembangan anak dewasa awal..
Menurut Tn. S saat ini dia dengan istrinya berusaha untuk lebih membina hubungan dengan
keluarga keluarganya, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Tn.S pula bahwa dirinya dan
istrinya saat ini hanya berfokus mencari uang untuk membiayai kuliah maupun sekolah anak-
anaknya . Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. L tinggal dirumah sendiri.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena hubungan
pacaran di antara keduanya.
Ny. L : Menurut Ny. F pernah mengalami kanker payudara tetapi sudah di operasi dan masih sering
melakukan check up.
Tn. S : Menurutnya Tn S dirinya pernah menderita usus buntu tetapi sudah di operasi, dan sekarang yang
masih sering di alami adalah gastritis.
An. N : An. N sampai saat ini tidak ada penyakit yang di derita, dan An. N juga jarang sakit.
An. I : tidak punya riwayat penyakit berbahaya dan jarang sakit.
2. Riwayat penyakit keturunan
Menurut Ny. L, keluarga pernah mengalami penyakit yang berbahaya dan pernah di rawat di
rumah sakit. Dan tidak punya riwayat penyakit keturunan sebelumnya.
3 Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi Masalah Tindakan
( kesehata yang telah
Bcg/polio n dilakukan
/DPT/HB/
campak
1 Tn. S 75 kg 49 Tn. S mengatakan - - Berobat ke
bahwa biasanya dia praktik
merasa lelah dan dokter
lesu pada saat
setelah berkerja,
 Tn. S mengatakan
bahwa dia merokok
 Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam 2
hari dan sekarang
sudah mulai
berkurang.
 Tn. A mengatakan
sudah merokok sejak
selesai menempuh
pendidikan
kepolisian
 Pada saat dikaji Tn.
A tampak merokok
2 Ny. L 55 kg 46 Ny. S mengatakan - - Berobat ke
bahwa dia pernah praktik
mengalami kanker dokter
payudara tapi sudah
melakukan operasi
dan masih sering
melakukan check up
3 An. N 70 kg 19 Sering mengalami - - Berobat ke
batuk pilek praktik
dokter
4 An. I 14 Sering mengalami - - Berobat ke
demam praktik
dokter

4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. S jika keluarganya sakit biasanya
berobat ke praktik dokter
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ny. L : Ny. L pernah mengalami kanker payudara dan sudah di operasi
Tn. S : Tn.S pernah mengalami usus buntu tetapi juga sudah di operasi

3.3 Pengkajian Lingkungan


1) Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 25 x 20 meter
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : pribadi
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 5 buah kamar tidur, ruang tamu 1 buah, ruang makan, dapur 1
buah, kamar mandi dan toilet masing masing 1 buah,
5. Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6. Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari ruangan tersebut
7. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air galon
9. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
10. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 1 km
11. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena setiap bulannya
masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan
12. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal dirumah sendiri. Rumah yang
mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. S.
Luas rumah kurang lebih 500 m2. Lantai rumah menggunakan porselen. Rumah memiliki
ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu
cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja
jika ada orang di rumah. Menurut Ny. L karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi
jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang dipergunakan
juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap. Secara umum ventilasi dan
pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
Secara umum kebersihan rumah baik.
13. Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak sempit dan ditanami bunga-
bunga . Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga memanfaatkan air ledeng dengan
pompa listrik untuk sumber air bersih. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran
pembuangan ke tempat saluran pembuangan melalui pipa paralon. Keluarga juga telah memiliki
jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah
dengan jarak lebih dari 10 m dari rumah. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1. Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.
2. Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor RT / RW
3. Budaya : budaya yang mayoritas merata.
3) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya tinggal di rumah ini sejak
mereka menikah.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L dalam keluarganya
ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau seperti acara pernikahann
semua keluarga berkumpul. Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik
dan di wilayahnya sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. L dan Tn. S
sendiri sudah banyak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah.
5) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling
tolong menolong.

6) Denah rumah Tn. S dan Ny. L


R. Tamu

R. Keluarga

Kamar tidur I

Kamar tidur II

Kamar tidur utama

R. Makan

Dapur

WC
Garasi

Ruang Sholat

Balkon depan

Ruang TV atas

Kamar tidur atas I

Kamar tidur atas II

LANTAI 1

LANTAI 2

3.4 Struktur Keluarga


1) Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. L dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa melayu.
2) Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. S dan Ny. L selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada
selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
3) Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. L, Tn. S sebagai
kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut
bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang
harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan anak-anaknya di rumah
4) Nilai dan norma keluarga :: sebagai umat islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang
dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan
suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.

3.5 Fungsi Keluarga


1) Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada adiknya sehingga antara
An. N dan orang tua jarang berkomunikasi secara langsung.
2) Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, dan hubungan dengan
anggota keluarganya kurang baik terutama dengan anggota keluarga dari ibu
3) Fungsi perawatan kesehatan
1. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. L di dalam
keluarganya mengetahui penyakit yang diderita oleh dirinya maupun anggota keluarga yang lain.
2. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : Ny. L
sudah melakukan pengobata berbagai cara, Tn. S selalu kedokter jika mengalami masalah
kesehatannya begitu juga pada Anaknya
3. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.
4. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut
keluarga menjalankan perintah dokter, mengkonsumsi obat yang sudah diberikan,makan teratur
dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan.
4) Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik
2. Akseptor : ya.
5) Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral. Dan tidak merencanakan
utntuk memiliki anak lagi
6) Fungsi ekonomi
Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny. L tersebut.

3.6 Stress Dan Koping Keluarga


1) Stressor jangka pendek : Menurut Ny. L stressor pada dirinya yaitu pada pekerjaan di kantornya.
Sedangkan Tn. S stressor jangka pendeknya yaitu permasalahan yang berhubungan dengan
pekerjaannya.
2) Sressor jangka panjang : Menurut Tn. S dan An. N stressor jangka panjangnya yaitu kondisi
kesehatan Ny. L yang selalu di khawatirkan
3) Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan diskusi.
Tetapi berbeda dengan An. N jarang mendiskusikan masalahnya kepada keluarga
4) Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. L banyak konsultasi kerjaanya kepada
suaminya,begitu juga Tn. S. Mengenai kesehatan Ny. L, bersama Tn. S berkonsultasi pada
dokter spesialis
5) Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada

3.7 Keadaaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi : biasanya Ny L selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta tidak
mengkonsumsi makanan yang berpengawet
Upaya lain : -

3.8 Harapan Keluarga


1) Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di alami Ny. L bisa sembuh
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke
rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada keluarganya dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini.

3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Nama Anggota Keluarga
No
an Fisik Tn. S Ny. L An. N An. I
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg 55 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, halus Lurus, hitam, Lurus, hitam,
bersih dan bersih tebal dan bersih bersih
Mata konjungtiva baik, Konjungtiva baik, Komjumgtiva Konjungtiva baik,
penglihatan kurang sclera bersih, baik, sclera sclera bersih
baik, Tn. S penglihatan kurang bersih,
menggunakan baik, menggunakan penglihatan baik
kacamata silinder kacamata minus
sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), polip (-),
Hidung sinusitis (-), penciuman baik penciuman baik sinusitis (-),
polip (-), penciuman mulut bersih, polip (-),
baik mulut bersih, mukosa lembab, penciuman baik
mukosa lembab, lidah bersih, gigi
Mulut mulut bersih, lidah bersih, gigi cukup. mulut bersih,
mukosa lembab, cukup. Pendengaran mukosa lembab,
lidah bersih, gigi baik, serumen (- lidah bersih, gigi
cukup. Pendengaran baik, ) cukup.
serumen (-)
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)
3 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
JVP pembesaran vena pembesaran vena pembesaran pembesaran vena
Kelenjar jugularis jugularis vena jugularis jugularis
Tiroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkaka pembengkakan
4 Dada
Mamae
 Inspeksi Perubahan bentuk Tidak ada Tidak ada
idak ada mamae pasca pembengkakan,s pembengkakan,sim
pembengkakan,simet operasi pada bagian imetris antara etris antara kiri dan
ris antara kiri dan kiri dan kanan kiri dan kanan kanan
kanan
 Palpasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada pembengkakan pembengkakan Tidak ada
pembengkakan pasca operasi Saat bernafas pembengkakan
Paru Saat bernafas tidak tidak
 Inspeksi Saat bernafas tidak menggunakan otot menggunakan Saat bernafas tidak
menggunakan otot bantuan otot bantuan menggunakan otot
bantuan pernafasan. pernafasan. pernafasan. bantuan
Pengembangan paru Pengembangan Pengembangan pernafasan.
simetris. paru simetris. paru simetris. Pengembangan
Tidak ada paru simetris.
 Palpasi Tidak ada bengkak, Tidak ada bengkak, bengkak,
fremitus normal. RR fremitus normal. fremitus normal. Tidak ada bengkak,
22x/menit RR 20x/menit RR 24x/menit fremitus normal.
Tidak ada RR 25x/menit
Tidak ada Tidak ada penimbunan
 Perkusi penimbunan cairan, penimbunan cairan, cairan, dan tidak Tidak ada
dan tidak ada dan tidak ada ada pembesaran penimbunan cairan,
pembesaran paru. pembesaran paru. paru. dan tidak ada
pembesaran paru.
Bunyi nafas
Bunyi nafas normal, Bunyi nafas normal, tidak
 Auskulta tidak terdengar suara normal, tidak terdengar suara Bunyi nafas
si ronchi maupun terdengar suara ronchi maupun normal, tidak
mengi. ronchi maupun mengi. terdengar suara
mengi. Ictus cordis ronchi maupun
Ictus cordis normal normal yaitu ics mengi.
yaitu ics 5 dan 6 Ictus cordis normal 5 dan 6
Jantung yaitu ics 5 dan 6 Ictus cordis normal
 Palpasi Letak normal ics yaitu ics 5 dan 6
Letak normal ics 2 Letak normal ics 2 2 dan 3 – 5dan 6
dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6 Letak normal ics 2
Irama teratur, dan 3 – 5dan 6
 Perkusi sura tambahan
Irama teratur, suara Irama teratur, sura tidak ada
tambahan tidak ada tambahan tidak ada TD : 110/80 Irama teratur, sura
TD : 120/90 mmHg TD : 110/80 mmHg mmHg tambahan tidak ada
 Auskulta
TD : 110/80 mmHg
si
5 Abdomen
 Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-), normal, asites (-). normal, asites (- normal, asites (-).
ada bekas luka pasca ).
operasi usus buntu.

Tidak ada nyeri


 Palpasi tekan, dan tidak ada Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
benjolan. tekan, dan tidak Tidak ada nyeri tekan, dan tidak
ada benjolan. tekan, dan tidak ada benjolan.
ada benjolan.
 Auskulta
si Bising usus (+) Bising usus (+)
Bising usus (+) Bising usus (+)
 Perkusi Organ pada Organ pada
abdomen normal. Organ pada abdomen Organ pada
abdomen normal. normal. abdomen normal.
6 Genetalia - - - -
7 Eksremitas
atas dan
bawah

inspeksi
Berfungsi dengan Berfungsi dengan Berfungsi Berfungsi dengan
baik. baik. dengan baik. baik.
 Perkusi
Reflek patella (+) Reflek patella (+) Reflek patella Reflek patella (+)
(+)

4) Tipologi Masalah Kesehatan


NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1 ANCAMAN :
 Perilaku kesehatan berisiko
2 KURANG/TIDAK SEHAT :
 Tn. S merokok
 Riwayat kanker Ny. L
3 DIFISIT :
 Tidak ada.

5) Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Perilaku
Kesehatan Beresiko Yang Berhubungan Dengan Stressor Yang Banyak
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah
2 Mengambil Keputusan - Tn. S tidak ada rencana untuk berubah, hanya saja
yang tepat terkadang kuantitas merokoknya dikurangi.
3 Merawat anggota - Jika dalam keluarga ada salah seorang anggota
keluarga yang sakit keluarga yang sakit, Ny. L yang lebih banyak
ataupun punya masalah berperan.
4 Memodifikasi - Tn. S jika ingin merokok, ia keluar rumah dan
lingkungan menghindari anggota keluarga yang lain.
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga menggunakan dokter praktek.
kesehatan

6) Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Ansietas
Yang Berhubungan Dengan Perubahan Status Kesehatan Ny. L
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Ny. L dan keluarga sudah mengetahui masalah yang
dihadapi oleh Ny. L
2 Mengambil Keputusan - Ny. L sudah mengambil keputusan yang tepat
yang tepat
3 Merawat anggota - Ny. L sudah melakukan pengobatan berbagai cara.
keluarga yang sakit
ataupun punya masalah
4 Memodifikasi -
lingkungan
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga memanfaat kan tenaga kesehatan
kesehatan spesialis.

7) Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Resti
Ketakutan Orang Tua Berhubungan Dengan Perpisahan Dengan Anaknya
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah tapi tidak
melakukan tugas tersebut.
2 Mengambil Keputusan - Keluarga mengambil keputusan untuk tidak melepas
yang tepat anaknya jauh dari orang tua
3 Merawat anggota
- Keluarga merawat sendiri keluarga yang sakit dan
keluarga yang sakit berusaha untuk memecahkan masalah dengan
ataupun punya masalah bermusyawara

4 Memodifikasi - Keluarga memfasilitasi semua keperluan anak,


lingkungan sehingga anak tidak perlu untuk berpisah dari orang
tua.
5 Memanfaatkan sarana
- keluarga menggunakan sarana kesehatan hanya
kesehatan ketika ada yang keluarga yang sakit

3.9 Daftar Masalah


NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Perilaku Kesehatan Stressor yang banyak
 Tn. S mengatakan berisiko
bahwa ia perokok aktif,
terutama saat dia
mengalami stress.
 Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam sehari
 Tn. S merokok sejak
sekitar 5 tahun yang
lalu
Do :
 Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. DS: Ansietas Perubahan status
 Keluarga mengatakan kesehatan Ny. L
sangat cemas dengan
kondisi kesehatan Ny.
L sekarang
 Ny. L mengatakan
merasa khawatir jikalau
penyakitnya kambuh
kembali.
DO :
 Ketika dilakukan
pengkajian, keluarga
tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. DS : Resti ketakutan orang tua Perpisahan dengan
 Keluarga mengatakan anaknya
tidak bisa berpisah jauh
dari anak-anaknya.
 Ny. L mengatakan
tidak pernah
melepaskan anaknya
untuk bepergian jauh
tanpa Ny. L dan Tn. S
DO :
 Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di kota
tempat tinggal orang
tuanya.

3.10 Skoring
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena Tn.
o Krisis atau keadaan 1 S memiliki riwayat
sejahtera kesehatan pasca
operasi yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn. S
o Dengan Mudah 2 belum ada rencana
o Hanya Sebagian 1 untuk berubah, tetapi
o Tidak dapat 0 sangat mudah untuk
berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
o Tinggi 3 dengan mudah untuk
o Cukup 2 berubah tidak
o Rendah 1 merokok, tetapi
belum merencanakan
untuk tidak merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 tapi tidak perlu segera
segera ditangani ditangani karena Tn.
o Ada masalah, tapi 1 S merasa belum
tidak perlu segera mengganggu aktivitas
ditangani 0 kesehariannya.
o Masalah tidak dirasakan
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena
o Krisis atau keadaan 1 kondisi Ny. L sudah
sejahtera sembuh namun
memiliki resiko untuk
kambuh kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena
o Dengan Mudah 2 penyakit Ny. L belum
o Hanya Sebagian 1 positif sembuh dari
o Tidak dapat 0 kanker, msekipun
sudah dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1= 2/3 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga Tn. S masih
o Tinggi 3 dapat mengendalikan
o Cukup 2 kecemasannya di saat
o Rendah 1 kondisi Ny. L
membaik atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 berat, harus segera
segera ditangani ditangani karena
o Ada masalah, tapi tidak 1 penyakit Ny. L sangat
perlu segera ditangani berbahaya dan
o Masalah tidak dirasakan 0 mengancam
kesehatan.
3. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 1/3X1= 1/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah krisis atau
o Ancaman kesehatan 2 keadaan sejahtera
o Krisis atau keadaan 1 karena keluarga
sejahtera masih belum mampu
untuk melakukan
tugas perkembangan
keluarga dengah
dewasa awal, namun
sudah
mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah dengan mudah
DIUBAH karena keluarga
o Dengan Mudah 2 sudah mengetahui
o Hanya Sebagian 1 tugas perkembangan
o Tidak dapat 0 dari keluarga dewasa
awal hanya saja
kleuarga kurang
pemahaman.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga sudah
o Tinggi 3 mengetahui hanya
o Cukup 2 perlu diberikan
o Rendah 1 pemahaman.
MENONJOLNYA 1 0/2x1= 0 Sifat masalah ini
MASALAH adalah masalah tidak
o Masalah berat, harus 2 dirasakan karena
segera ditangani tidak terjadi
o Ada masalah, tapi tidak 1 disfungsional dalam
perlu segera ditangani proses keluarga.
o Masalah tidak
dirasakan 0

3.11 Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas


1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
3.Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya.
3.12 Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
hasil keperawatan
1 Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan  Berikan  Agar Tn. S lebih
berisiko b.d stressor berisiko berkurang pendidikan memahami tentang
yang banyak yang dengan KH : kesehatan terkait bahaya merokok dan
di tandai dengan : Tn. S mengetahui dengan merokok. berencana untuk
DS : semua tentang berhenti merokok.
 Tn. S bahaya  Berikan motivasi  Menumbuhkan
mengatakan bahwa merokok,baik untuk pada Tn. S untuk motivasi dalam diri Tn.
ia perokok aktif, dirinya maupun berhenti merokok. S agar benar-benar
terutama saat dia untuk orang dapat berhenti
mengalami stress. disekitarnya. merokok.
 Dia merokok  Klien mulai  Berikan terapi anti
dalam sehari mnegurangi merokok seperti  Mengannti rokok
dulunya 1 bungkus intensitas mengganti rokok dengan permen
dalam sehari merokonya 1 dengan permen. mengurangi kecanduan
 Tn. S merokok bungkus bisa untuk Tn. S dengan rokok.
sejak sekitar 5 tahun 2 hari
yang lalu
DO :
 Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. Ansietas b.d Ansietas berkurang Kaji kecemasan Untuk menetukan
ancaman/perubahan dengan KH : Ny. L dan keluarga. intervensi selanjutnya.
status kesehatan Ny. Manunjukkan  Berikan  informasi yang cukup
L yang di tandai kontrol ansietas pendidikan dan aktual dapat
dengan :  Keluarga kesehatan terkait mengurangi kecemasan
DS: mengatakan tidak dengan penyakit Ny. keluarga maupun Ny. L
Keluarga terlalu L Sebagai alat untuk
mengatakan sangat mengkhawatirkan  Bantu klien untuk mengidentifikasi
cemas dengan lagi kondisi Ny. L memfokuskan pada mekanisme koping
kondisi kesehatan yang sudah mulai situasi saat ini yang diperlukan
Ny. L sekarang membaik. mengatasi cemas.
 Ny. L
mengatakan merasa
khawatir jikalau
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
 Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. Resti ketakutan Kecemasan Tn. S  Berikan  Agar keluarga dapat
orang tua b.d dan Ny. L penyuluhan kepada memahami bahwa anak
perpisahan dengan berkurang dengan keluarga tentang dewasa awal sudah
anaknya yang KH : pentingnya harus mampu untuk
ditandai dengan :  Keluarga mampu memandirikan anak. hidup mandiri.
DS : mengurangi  Berikan
 Keluarga kecemasan dan penyuluhan tentang  Menjelaskan kepada
mengatakan tidak ketakutan untuk kecemasan dan keluarga bahwa
bisa berpisah jauh melepaskan anak- ketakutan yang kecemasan mereka
dari anak-anaknya. anaknya keluar. dapat di atasi. dapat diatasi dengan
 Ny. L  Keluarga  Ajarkan kepada informasi yang cukup.
mengatakan tidak mengetahui bahwa keluarga untuk  Memberi
pernah melepaskan melepas anak dapat melepaskan kesempatan keluarga
anaknya untuk dewasa awal adalah anaknya keluar untuk dapat
bepergian jauh tugas dari namun masih dapat mengizinkan anaknya
tanpa Ny. L dan Tn. perkembangan untuk dipantau, bepergian tanpa
S keluarga. seperti mengizinkan mereka, sebagai bentuk
DO : anak dewasa awal awal untuk mengurangi
 Tampak An. N untuk pergi bersama ketakutan keluarga
melanjutkan teman-temannya. yang berlebihan.
pendidikannya di
kota tempat tinggal
orang tuanya.

3.13 Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
( soap)
Perilaku Kesehatan 20 Febuari 2015  memberikan S : keluarga
berisiko b.d stressor 8.30 wib pendidikan terutama Tn.S
yang banyak yang kesehatan terkait sudah mengerti
di tandai dengan : dengan merokok. bahaya rokok
DS : O :- terlihat
 Tn. S  memberikan keluarga
mengatakan bahwa motivasi pada Tn. S memperhatikan
ia perokok aktif, untuk berhenti pada saat diberikan
terutama saat dia merokok. pendidikan
mengalami stress. - Tn. S langsung
 Dia merokok  memberikan membeli permen
dalam sehari terapi anti merokok untuk sebagai ganti
dulunya 1 bungkus seperti mengganti rokok
dalam sehari rokok dengan A : masalah teratasi
 Tn. S merokok permen. P : hentikan
sejak sekitar 5 intervensi
tahun yang lalu
DO :
 Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
Ansietas b.d 20 febuari 2015 mengKaji S : keluarga
ancaman/perubahan 11.00 WIB kecemasan Ny. L terutama Ny. L
status kesehatan dan keluarga. mengatakan lebih
Ny. L yang di  memberikan memahami tentang
tandai dengan : pendidikan penyakitnya setelah
DS: kesehatan terkait diberikan
Keluarga dengan penyakit pendidikan
mengatakan sangat Ny. L O : terlihat Ny. L
cemas dengan  membantu klien meperhatikan
kondisi kesehatan untuk kesehatan dengan
Ny. L sekarang memfokuskan pada olahraga teratur
 Ny. L situasi saat ini A : masalah teratasi
mengatakan merasa P : hentikan
khawatir jikalau intervensi
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
 Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
Resti ketakutan 21 febuari 2015  memberikan S : keluarga
orang tua b.d 08.30 WIB penyuluhan kepada mengatakan baru
perpisahan dengan keluarga tentang mengatahui bahwa
anaknya yang pentingnya betapa pentingnya
ditandai dengan : memandirikan anak. memandirikan anak
DS :  memberikan usia dewasa muda
 Keluarga penyuluhan tentang O : terlihat anak
mengatakan tidak kecemasan dan dari Tn. S dan Ny.
bisa berpisah jauh ketakutan yang L bermain bersama
dari anak-anaknya. dapat di atasi. temen2nya
 Ny. L  menggajarkan A: masalah teratasi
mengatakan tidak kepada keluarga P : hentikan
pernah melepaskan untuk dapat intervensi
anaknya untuk melepaskan
bepergian jauh anaknya keluar
tanpa Ny. L dan Tn. namun masih dapat
S untuk dipantau,
DO : seperti mengizinkan
 Tampak An. N anak dewasa awal
melanjutkan untuk pergi bersama
pendidikannya di teman-temannya.
kota tempat tinggal
orang tuanya.

BAB IV
PENUTUP

4.1. kesimpulan
4.1.1 Depkes RI ( 1988 ) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
4.1.2 Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga
dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6,
diantaranya :Patrilineal, Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga kawin.
4.1.3 Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut : Fungsi afektif, Fungsi sosialisasi, Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi, dan
Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
4.1.4 Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak pertama mulai
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup
sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan
tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
4.1.5 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda adalah Masalah utama
kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka : masalah-
masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang
tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh
seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan
dewasa muda tetap penting

4.2 Saran
4.2.1 bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata ajar keperawatan komunitas makalah
ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran.
4.2.2 Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap perkembangan
keluarga tahap anak usia dewasa awal , memahami tugas-tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung
jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapat
menyelesaikan dan mencapai tujuan tahap perkembnagan keluarga dengan anak usia dewasa
awal.
4.2.3 Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa awal agar dapat menerapkan dan memberikan
pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah yang
ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa
awal ini.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu


Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC
Ali, Zaidin.1999.Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga.Depok:Akademik Keperawatan
Raflesia

Anda mungkin juga menyukai