PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku
perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah belajar
menghormati orang yang lebih tua serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang
timbul. Orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
untuk mengatasi masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat
untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek penting dari
perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari
masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap
anggota keluarga. Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua
harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai taraf tertentu
hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial. Keluarga harus
berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan harapan dari semua individu yang ada
dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan anak pertama
meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa
banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun
puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas
perkembangan menjadi penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah
tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan
istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang tetap
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang sendiri
(duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-nenek perubahan
lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara,
sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
3. Asah
Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri
dalam mempersiapkan masa depannya.
Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industriliasi, fungsi keluarga
dikembangkan menjadi :
1. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk prilaku
anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perananya
sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan
metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk mengidentifikasi
dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga
mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik ,
kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka dapat
dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain
untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga
perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana
sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga menghindari dari
ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta
lingkungan sehat.
2.2 Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal
2.2.1 Pengertian
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak pertama
mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk
hidup sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri
dan tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
2.2.2 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal
Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
5. Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga
6. Berperan suami/istri kakek/nenek
7. Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anak
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985 tugas
perkemabangan keluarga meliputi:
1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
3. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri
2.2.3 Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
1) Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.
2) Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
3) Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
4) Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik (kolestrol tinggi,
obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).
5) Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum alkohol,
merokok, makan dan lain-lain.
2.2.4 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang
tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan
perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor
yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana
bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita
umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek
diet semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat”
menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut
Ali, 1999 hal. 48
1) Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
2) Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
3)Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SEHAT
DENGAN TAHAP ANAK USIA DEWASA AWAL (REMAJA PELEPASAN)
3.1 Pengkajian
3.1.1 Indentitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Perkerjaan : Polri
Alamat : Jln. Ya’m Sabran Komp.Villa Elektrik Permai No D1.61
No. Telpon : -
3.1.2 komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK
2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1
3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA
4 An. I L 14 Anak Pelajar SD
3.1.2 Genogram
Ket : : Laki-Laki : Laki-
Laki Meninggal
4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. S jika keluarganya sakit biasanya
berobat ke praktik dokter
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ny. L : Ny. L pernah mengalami kanker payudara dan sudah di operasi
Tn. S : Tn.S pernah mengalami usus buntu tetapi juga sudah di operasi
R. Keluarga
Kamar tidur I
Kamar tidur II
R. Makan
Dapur
WC
Garasi
Ruang Sholat
Balkon depan
Ruang TV atas
LANTAI 1
LANTAI 2
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Nama Anggota Keluarga
No
an Fisik Tn. S Ny. L An. N An. I
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg 55 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, halus Lurus, hitam, Lurus, hitam,
bersih dan bersih tebal dan bersih bersih
Mata konjungtiva baik, Konjungtiva baik, Komjumgtiva Konjungtiva baik,
penglihatan kurang sclera bersih, baik, sclera sclera bersih
baik, Tn. S penglihatan kurang bersih,
menggunakan baik, menggunakan penglihatan baik
kacamata silinder kacamata minus
sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), polip (-),
Hidung sinusitis (-), penciuman baik penciuman baik sinusitis (-),
polip (-), penciuman mulut bersih, polip (-),
baik mulut bersih, mukosa lembab, penciuman baik
mukosa lembab, lidah bersih, gigi
Mulut mulut bersih, lidah bersih, gigi cukup. mulut bersih,
mukosa lembab, cukup. Pendengaran mukosa lembab,
lidah bersih, gigi baik, serumen (- lidah bersih, gigi
cukup. Pendengaran baik, ) cukup.
serumen (-)
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)
3 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
JVP pembesaran vena pembesaran vena pembesaran pembesaran vena
Kelenjar jugularis jugularis vena jugularis jugularis
Tiroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkaka pembengkakan
4 Dada
Mamae
Inspeksi Perubahan bentuk Tidak ada Tidak ada
idak ada mamae pasca pembengkakan,s pembengkakan,sim
pembengkakan,simet operasi pada bagian imetris antara etris antara kiri dan
ris antara kiri dan kiri dan kanan kiri dan kanan kanan
kanan
Palpasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada pembengkakan pembengkakan Tidak ada
pembengkakan pasca operasi Saat bernafas pembengkakan
Paru Saat bernafas tidak tidak
Inspeksi Saat bernafas tidak menggunakan otot menggunakan Saat bernafas tidak
menggunakan otot bantuan otot bantuan menggunakan otot
bantuan pernafasan. pernafasan. pernafasan. bantuan
Pengembangan paru Pengembangan Pengembangan pernafasan.
simetris. paru simetris. paru simetris. Pengembangan
Tidak ada paru simetris.
Palpasi Tidak ada bengkak, Tidak ada bengkak, bengkak,
fremitus normal. RR fremitus normal. fremitus normal. Tidak ada bengkak,
22x/menit RR 20x/menit RR 24x/menit fremitus normal.
Tidak ada RR 25x/menit
Tidak ada Tidak ada penimbunan
Perkusi penimbunan cairan, penimbunan cairan, cairan, dan tidak Tidak ada
dan tidak ada dan tidak ada ada pembesaran penimbunan cairan,
pembesaran paru. pembesaran paru. paru. dan tidak ada
pembesaran paru.
Bunyi nafas
Bunyi nafas normal, Bunyi nafas normal, tidak
Auskulta tidak terdengar suara normal, tidak terdengar suara Bunyi nafas
si ronchi maupun terdengar suara ronchi maupun normal, tidak
mengi. ronchi maupun mengi. terdengar suara
mengi. Ictus cordis ronchi maupun
Ictus cordis normal normal yaitu ics mengi.
yaitu ics 5 dan 6 Ictus cordis normal 5 dan 6
Jantung yaitu ics 5 dan 6 Ictus cordis normal
Palpasi Letak normal ics yaitu ics 5 dan 6
Letak normal ics 2 Letak normal ics 2 2 dan 3 – 5dan 6
dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6 Letak normal ics 2
Irama teratur, dan 3 – 5dan 6
Perkusi sura tambahan
Irama teratur, suara Irama teratur, sura tidak ada
tambahan tidak ada tambahan tidak ada TD : 110/80 Irama teratur, sura
TD : 120/90 mmHg TD : 110/80 mmHg mmHg tambahan tidak ada
Auskulta
TD : 110/80 mmHg
si
5 Abdomen
Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-), normal, asites (-). normal, asites (- normal, asites (-).
ada bekas luka pasca ).
operasi usus buntu.
5) Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Perilaku
Kesehatan Beresiko Yang Berhubungan Dengan Stressor Yang Banyak
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah
2 Mengambil Keputusan - Tn. S tidak ada rencana untuk berubah, hanya saja
yang tepat terkadang kuantitas merokoknya dikurangi.
3 Merawat anggota - Jika dalam keluarga ada salah seorang anggota
keluarga yang sakit keluarga yang sakit, Ny. L yang lebih banyak
ataupun punya masalah berperan.
4 Memodifikasi - Tn. S jika ingin merokok, ia keluar rumah dan
lingkungan menghindari anggota keluarga yang lain.
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga menggunakan dokter praktek.
kesehatan
6) Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Ansietas
Yang Berhubungan Dengan Perubahan Status Kesehatan Ny. L
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Ny. L dan keluarga sudah mengetahui masalah yang
dihadapi oleh Ny. L
2 Mengambil Keputusan - Ny. L sudah mengambil keputusan yang tepat
yang tepat
3 Merawat anggota - Ny. L sudah melakukan pengobatan berbagai cara.
keluarga yang sakit
ataupun punya masalah
4 Memodifikasi -
lingkungan
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga memanfaat kan tenaga kesehatan
kesehatan spesialis.
7) Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Resti
Ketakutan Orang Tua Berhubungan Dengan Perpisahan Dengan Anaknya
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Keluarga sudah mengenal masalah tapi tidak
melakukan tugas tersebut.
2 Mengambil Keputusan - Keluarga mengambil keputusan untuk tidak melepas
yang tepat anaknya jauh dari orang tua
3 Merawat anggota
- Keluarga merawat sendiri keluarga yang sakit dan
keluarga yang sakit berusaha untuk memecahkan masalah dengan
ataupun punya masalah bermusyawara
3.10 Skoring
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena Tn.
o Krisis atau keadaan 1 S memiliki riwayat
sejahtera kesehatan pasca
operasi yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn. S
o Dengan Mudah 2 belum ada rencana
o Hanya Sebagian 1 untuk berubah, tetapi
o Tidak dapat 0 sangat mudah untuk
berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
o Tinggi 3 dengan mudah untuk
o Cukup 2 berubah tidak
o Rendah 1 merokok, tetapi
belum merencanakan
untuk tidak merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 tapi tidak perlu segera
segera ditangani ditangani karena Tn.
o Ada masalah, tapi 1 S merasa belum
tidak perlu segera mengganggu aktivitas
ditangani 0 kesehariannya.
o Masalah tidak dirasakan
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena
o Krisis atau keadaan 1 kondisi Ny. L sudah
sejahtera sembuh namun
memiliki resiko untuk
kambuh kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena
o Dengan Mudah 2 penyakit Ny. L belum
o Hanya Sebagian 1 positif sembuh dari
o Tidak dapat 0 kanker, msekipun
sudah dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1= 2/3 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga Tn. S masih
o Tinggi 3 dapat mengendalikan
o Cukup 2 kecemasannya di saat
o Rendah 1 kondisi Ny. L
membaik atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 berat, harus segera
segera ditangani ditangani karena
o Ada masalah, tapi tidak 1 penyakit Ny. L sangat
perlu segera ditangani berbahaya dan
o Masalah tidak dirasakan 0 mengancam
kesehatan.
3. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 1/3X1= 1/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah krisis atau
o Ancaman kesehatan 2 keadaan sejahtera
o Krisis atau keadaan 1 karena keluarga
sejahtera masih belum mampu
untuk melakukan
tugas perkembangan
keluarga dengah
dewasa awal, namun
sudah
mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah dengan mudah
DIUBAH karena keluarga
o Dengan Mudah 2 sudah mengetahui
o Hanya Sebagian 1 tugas perkembangan
o Tidak dapat 0 dari keluarga dewasa
awal hanya saja
kleuarga kurang
pemahaman.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga sudah
o Tinggi 3 mengetahui hanya
o Cukup 2 perlu diberikan
o Rendah 1 pemahaman.
MENONJOLNYA 1 0/2x1= 0 Sifat masalah ini
MASALAH adalah masalah tidak
o Masalah berat, harus 2 dirasakan karena
segera ditangani tidak terjadi
o Ada masalah, tapi tidak 1 disfungsional dalam
perlu segera ditangani proses keluarga.
o Masalah tidak
dirasakan 0
BAB IV
PENUTUP
4.1. kesimpulan
4.1.1 Depkes RI ( 1988 ) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
4.1.2 Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga
dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6,
diantaranya :Patrilineal, Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga kawin.
4.1.3 Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut : Fungsi afektif, Fungsi sosialisasi, Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi, dan
Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
4.1.4 Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak pertama mulai
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup
sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan
tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
4.1.5 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda adalah Masalah utama
kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka : masalah-
masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang
tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh
seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan
dewasa muda tetap penting
4.2 Saran
4.2.1 bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata ajar keperawatan komunitas makalah
ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran.
4.2.2 Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap perkembangan
keluarga tahap anak usia dewasa awal , memahami tugas-tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung
jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapat
menyelesaikan dan mencapai tujuan tahap perkembnagan keluarga dengan anak usia dewasa
awal.
4.2.3 Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa awal agar dapat menerapkan dan memberikan
pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah yang
ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa
awal ini.
DAFTAR PUSTAKA