Anda di halaman 1dari 14

BAHAYA NARKOBA, HOAX, BULLYING, DAN PORNOGRAFI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi
narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada
ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat dan disebar luaskan untuk menimbulkan ketakutan atau
kehebohan. Terdapat pula hoax yang dibuat untuk menipu publik. Hoax-hoax ini jika sebelumnya banyak
disebar lewat SMS dan email, kini mulai berpindah ke pesan aplikasi chatting seperti WhatsApp atau BBM
(BlackBerry Messenger).
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol
orang lain dengan cara kekerasan. Pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan
atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba
banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari
mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak
yang mengetahuai bahaya narkoba. Begitu pula dengan tindakan hoax, bullying dan pornografi yang
semuanya merupakan tindakan yang harus benar – benar dihindari Oleh karena itu selain untuk
menyelesaikan tugas dari kampus, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa
bahayanya narkoba, hoax, bullying dan pornografi.

B. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus
bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba
3. tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia

C. Rumusan Masalah
Kami membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami,
diantaranya:
1. Apa pengertian Narkoba, hoax, bullying, dan pornografi?
2. Apa bahaya Narkoba, hoax,bullying, dan pornografi?

BAB II
PEMBAHASAN

A Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan
tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Macam – Macam Narkoba


1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari
opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam
bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin
dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil
atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang
paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini. Heroin yang secara
farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood
yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi
diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek
analgesik dan euforik-nya yang baik.

4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis
opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar
narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine),
pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang
dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati
overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan),
naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan
aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah
pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah
menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan
opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan.
Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak
masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering
pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu
adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar.
Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu
masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng
dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap
anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

Faktor yang Mendorong


a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan
dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-
intelektual dan interpersonal.
b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih
ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor
sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam
diri remaja antara lain:
1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang
tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3. Perubahan teknologi yang cepat.
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu
pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)
5. Meningkatnya waktu menganggur.
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial,
kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7. Menjadi manusia untuk orang lain.

Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu
dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang
sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD Stimulan, efek dari narkoba ini bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya
sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat
seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak
sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat
tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung
narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw.
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak
dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
Opioid:
 depresi berat  banyak bicara namun cadel
 apatis  rasa harga diri meningkat
 rasa lelah berlebihan  kejang-kejang
 malas bergerak  pupil mata mengecil
 banyak tidur  tekanan darah meningkat
 gugup  berkeringat dingin
 gelisah  mual hingga muntah
 selalu merasa curiga  luka pada sekat rongga hidung
 denyut jantung bertambah cepat  kehilangan nafsu makan
 rasa gembira berlebihan  turunnya berat badan

Kokain:
 denyut jantung bertambah cepat  berkeringat dingin
 gelisah  mual hingga muntah
 rasa gembira berlebihan  mudah berkelahi
 rasa harga diri meningkat  pendarahan pada otak
 banyak bicara  penyumbatan pembuluh darah
 kejang-kejang  pergerakan mata tidak terkendali
 pupil mata melebar  kekakuan otot leher

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:


a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri
orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba,
maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal
itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan
bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui
jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan
sumber daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba
itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau
usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar
saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung
ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Penyelesaian atau Solusi


Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai
bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih
banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini
meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik
dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan.
Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna
kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa
kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif,
dll.

B Hoax
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau
berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah
benar adanya. Menurut Silverman (2015), hoax adalah sebagai rangkaian informasi yang memang
sengaja disesatkan, namun 'dijual sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu
yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu.
Hoaks bukan sekedar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki
landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.
Hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat dan disebar luaskan untuk menimbulkan
ketakutan atau kehebohan. Terdapat pula hoax yang dibuat untuk menipu publik. Hoax-hoax ini jika
sebelumnya banyak disebar lewat SMS dan email, kini mulai berpindah ke pesan aplikasi chatting
seperti WhatsApp atau BBM (BlackBerry Messenger).
Meski dari awal sudah terdengar mencurigakan kabar itu, masih banyak saja yang kerap tertipu
hoax di dunia maya. Ironisnya, walaupun terdengar sepele, hoax dapat menimbulkan berbagai dampak
negatif bagi netizen. Berikut contohnya.
1. Hoax buang-buang waktu dan uang
Berdasarkan perhitungan situs cmsconnect.com, membaca hoax dapat menimbulkan kerugian yang
tidak sedikit bagi individu atau kantor tempatnya berkerja. Hal ini terjadi berkat produktivitas yang
menurun akibat efek mengejutkan kabar hoax.
2. Hoax jadi pengalih isu
Di dunia maya, khususnya bagi para penjahat siber, hoax dapat digunakan untuk memuluskan aksi
ilegal mereka. Ya, penjahat siber diketahui sering menyebar hoax soal adanya kerentanan sistem di
sebuah layanan internet, misalnya Google Gmail.

3. Hoax penipuan publik


Selain kehebohan, ada jenis hoax yang dibuat untuk mencari simpati dan uang. Hal ini pernah dialami
oleh lembaga kanker Amerika, American Cancer Society (ACS). Saat itu muncul kabar hoax yang
mengaku membutuhkan bantuan uang dari 500 orang demi membantu operasi seorang gadis kecil
penderita kanker.
Banyak orang dilaporkan tertipu kabar ini dan akhirnya mengirimkan sejumlah uang pada rekening
yang dicantumkan pada pesan hoax tadi.

4. Hoax pemicu kepanikan publik


Mungkin ini adalah tujuan hoax yang paling banyak diminati oleh si pembuat hoax, memicu
terjadinya kepanikan publik. Bahkan, guna menghentikan kepanikan, biasanya media massa atau
media online harus membantu masyarakat dan mengklarifikasi bila kabar-kabar tadi hanya hoax.

cara mengatasi berita hoax:


1. Waspada dengan Judul Berita yang Provokatif

Umumnya berita hoax diberi judul yang sensasional dan provokatif, contohnya saja langsung
menunjuk ke pihak tertentu. Isi beritanya pun bisa diambil dari berita media resmi, tapi sudah ada
beberapa info yang diubah supaya membuat pemikiran sesuai yang diinginkan si pencipta hoax. Jadi
sebelum termakan dengan judul dan mencerna info di berita tersebut, sebaiknya Anda telusuri dulu
dengan cara mencari berita yang serupa dari media resmi. Kemudian bandingkan isi keduanya,
apakah sama atau bertolak belakang. Bila jawabannya adalah bertolak belakang, bisa dipastikan itu
merupakan berita palsu.

2. Periksa Faktanya

Cara mengatasi berita hoax adalah dengan memeriksa fakta dari berita yang tersebar. Periksa
sumbernya, apakah dari institusi resmi atau tidak. Apabila informasinya berasal dari pelaku ormas,
pengamat, atau tokoh politik, jangan cepat untuk mempercayainya. Perhatikan juga keberimbangan
sumber berita tersebut dengan mencari sumber lainnya supaya Anda bisa membandingkan gambaran
yang utuh dan keaslian info di dalamnya.
Setelah itu, amatilah jenis berita yang Anda baca, dibuat berdasarkan fakta atau opini. Fakta
merupakan peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sedangkan opini merupakan pendapat
dari penulis berita sehingga bisa cenderung bersifat subjektif.

3. Teliti Keaslian Foto

Konten berita tidak hanya berupa teks, tapi juga disertakan foto-foto bahkan video untuk mendukung
isi berita tersebut. Namun berkat kecanggihan teknologi digital, kini foto dan video pun bisa diedit
untuk mempengaruhi pembaca. Di sini Anda harus meneliti keaslian media tersebut menggunakan
mesin pencari Google. Caranya adalah dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google
Images. Kemudian Anda akan mendapatkan hasil pencarian yang menyajikan gambar-gambar serupa
yang ada di internet untuk Anda bandingkan.

4. Telusuri Alamat Situs

Beberapa berita bahkan berani mencantumkan alamat situs atau link supaya terkesan asli. Namun
jangan langsung percaya. Anda wajib untuk menelusuri alamat situs tersebut apakah sudah
terverifikasi sebagai institusi pers resmi atau belum. Biasanya situs yang menggunakan domain blog
kurang bisa diakui kebenarannya. Dalam catatan Dewan Pers, ada sekitar 43.000 situs di Indonesia
yang mengklaim sebagai portal berita, tapi baru 300 situs yang sudah terverifikasi sebagai situs berita
resmi. Itu artinya ada puluhan ribu situs yang berpotensi untuk menyebarkan berita palsu di internet
yang perlu Anda waspadai.

5. Bergabung dengan Grup Anti-Hoax

Cara mengatasi berita hoax terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan bergabung dalam grup
anti-hoax yang kini sudah banyak terdapat di internet. Misalnya saja di Facebook ada beberapa
fanpage dan grup diskusi anti-hoax, seperti Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Grup
Sekoci, Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, dan Fanpage Indonesian Hoaxes. Dalam grup-
grup tersebut, Anda bisa membaca klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain atau bertanya
apakah sebuah informasi yang Anda baca merupakan hoax atau bukan.
C Bullying

Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau lebih
dengan cara melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi
di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak atau remaja yang secara fisik lebih lemah dari
teman-teman sebayanya.
Mengenali Efek dan Ciri-ciri Anak Korban Bully
Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada
korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan
kekerasan fisik, yakni secara verbal seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina,
menyebarkan gosip tentang korban, atau mempermalukan di depan banyak orang.
Di era teknologi seperti sekarang ini tindakan bully makin mudah terjadi, kerap dikenal sebagai
cyber bullying. Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korbannya, seperti
menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban. Perilaku bully tersebut menimbulkan
banyak efek negatif bagi korban, di antaranya:
Mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti
diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Menjadi pengguna obat-obatan terlarang.
Prestasi akademik menurun. Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah sehingga
berdampak kepada kegiatan belajar.
Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam.
Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda harus jeli melihat ciri perubahan tingkah laku anak,
misalnya tidak semangat berangkat ke sekolah, prestasi belajar menurun, atau nafsu makan berkurang.
Perubahan lainnya yang bisa tampak, seperti:
Tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan.
Barang-barang miliknya sering hilang atau hancur.
Mengalami gangguan tidur.
Kabur dari rumah.
Terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya.
Mungkin ada luka di tubuhnya.
Jika ciri-ciri tersebut ada pada diri anak Anda, coba ajak dia bicara dari hati ke hati. Mulailah obrolan
dengan cara yang halus agar anak mau mengutarakan isi hatinya. Ajari dia bagaimana cara menyikapi
orang-orang yang berlaku kasar kepadanya, seperti menghindar ketika bertemu dengan mereka atau
katakan, “Jangan ganggu saya.”
Satu hal lain yang perlu diingat adalah jangan mengajari untuk balas melawan atau melakukan
kekerasan kepada para pelaku. Namun ajarkan agar ia tetap tangguh, dan jangan beri kesempatan para
bully untuk merasa menang karena berhasil membuatnya putus asa. Berikan juga semangat untuk tetap
percaya diri dan tetap bergaul dengan anak-anak lain yang baik.
Cara Menghentikan Tindakan Bully
Dalam menghentikan bully, sebenarnya Anda juga bisa turun tangan dengan datang ke sekolah,
lalu melaporkan orang yang melakukan kekerasan pada anak Anda. Dengan begitu, pihak sekolah bisa
menanganinya secara langsung dan melaporkan kepada orang tua yang bersangkutan.Para pelaku bully
harus segera dihentikan. Jika terus dibiarkan, perilaku ini bisa merusak anak Anda dan generasi muda.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah tindakan bully:
 Tanamkan nilai-nilai moral sejak dini.
 Ajak anak untuk bersama-sama menilai dan membedakan perbuatan yang baik dengan perbuatan
yang tidak patut dilakukan pada sesama.
 Bangun komunikasi yang baik dengan anak, serta dampingi ia dalam proses tumbuh kembangnya.
 Anda juga bisa menasihati anak Anda agar berani melaporkan kepada pengajar di sekolah saat
mengalami perilaku bully.
 Jika anak Anda merasa tidak dapat berbicara langsung, mungkin dia bisa menulis surat atau
mengirim email kepada mereka.
 Bila anak Anda adalah pelaku bullying, maka ajaklah anak berdiskusi dan cari tahu penyebabnya.
Beri ia penjelasan bahwa hal ini bukanlah perilaku terpuji, dan tidak dapat diterima.
 Orangtua bisa mengajak anak (baik pelaku maupun korban) untuk menjalani konseling agar pola
pikir dan tingkah lakunya bisa lebih terarah dengan baik.
 Yang tak kalah penting, jadilah contoh teladan yang baik bagi anak. Sebab sadar atau tidak, anak
akan mencontoh orang tua sebagai tolok ukur dalam bersikap.
Dengan dukungan dan kerja sama dari orang tua dan guru, anak bisa menikmati proses belajar
di sekolah tanpa tindakan bully. Bila Anda khawatir permasalahan bully memberi efek atau pengaruh
yang mengganggu tumbuh kembang anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi pada psikolog anak.

D Pornografi
Pornografi (dari bahasa Yunani α pornographia — secara harafiah tulisan tentang atau gambar
tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi "porn," "pr0n," atau "porno") adalah
penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan
membangkitkan berahi (gairah seksual). Pornografi berbeda dari erotika. Dapat dikatakan, pornografi
adalah bentuk ekstrem/vulgar dari erotika. Erotika sendiri adalah penjabaran fisik dari konsep-konsep
erotisme. Kalangan industri pornografi kerap kali menggunakan istilah erotika dengan motif eufemisme
namun mengakibatkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.
Pornografi dapat menggunakan berbagai media — teks tertulis maupun lisan, foto-foto, ukiran,
gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernapas
tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks erotik yang diucapkan
dan/atau suara-suara erotik lainnya, sementara majalah seringkali menggabungkan foto dan teks tertulis.
Novel dan cerita pendek menyajikan teks tertulis, kadang-kadang dengan ilustrasi. Suatu pertunjukan
hidup pun dapat disebut porno.
Menurut Mark B. Kastleman, pornografi adalah narkoba di era milenium baru yang membuat
dunia berada di tengah-tengah bencana yang mengerikan. Selain dapat mengacaukan kehidupan,
membuat adanya penyakit menular seksual dan bunuh diri, pornografi bahkan dapat merusak otak pada
bagian PFC. Pornografi Merusak Otak Ahli bedah otak dari University of Texas yang bernama Donald
Hilton Junior mengatakan, jika difoto menggunakan alat magnetik resonansi imagine, otak yang rusak
akibat pornografi memperlihatkan kerusakan yang sama dengan otak yang rusak akibat kecelakaan.
Waah, mengerikan sekali, bukan? Selain itu, Donald Hilton juga mengatakan, berbeda dengan dampak
NAPZA yang merusak di 3 bagian, maka pecandu pornografi yang sudah melakukan hubungan seks
dengan anak-anak mengalami kerusakan otak di 5 bagian. Nah lho?! Ternyata kerusakan otak akibat
pornografi itu jauh lebih berbahaya. Tidak hanya itu, pornografi pada anak-anak sepertimu akan lebih
berbahaya dan bersifat merusak karena PFC yang ada di otakmu belum matang dengan sempurna.
Paparan pornografi dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak. Apa saja bahayanya:

1. Kecanduan
Berbagai konten pornografi yang muncul melalui iklan, media sosial, games, film, video klip,
ataupun tontonan di atas awalnya akan membangkitkan rasa penasaran terlebih dahulu pada anak,
bahkan saat tidak sengaja melihat sekalipun. Rasa penasaran inilah yang menjadi dorongan anak-anak
untuk melihat lebih banyak konten pornografi lainnya.
Selain itu, kecanduan ini dipicu oleh pengeluaran hormon dopamin pada otak sehingga akan
menimbulkan perasaan bahagia ketika menonton konten pornografi. Bila tidak segera dicegah, bukan
tidak mungkin kecanduan terhadap konten pornografi dapat terjadi pada anak.

2. Merusak otak
Pornografi dapat merusak otak anak, tepatnya pada salah satu bagian otak depan yang disebut
Pre Frontal Cortex (PFC). Hal ini disebabkan karena bagian PFC yang ada di otak anak belum
matang dengan sempurna. Jika bagian otak ini rusak, maka dapat mengakibatkan konsentrasi
menurun, sulit memahami benar dan salah, sulit berpikir kritis, sulit menahan diri, sulit menunda
kepuasan, dan sulit merencanakan masa depan.

3. Keinginan mencoba dan meniru


Dampak lain yang dirasakan anak setelah melihat pornografi adalah keinginan untuk mencoba
dan meniru. Ini berkaitan dengan terpengaruhnya mirror neuron. Mirror neuron adalah sel-sel otak
yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditontonnya, termasuk
pornografi. Hal ini dapat mendorong anak untuk mencoba dan meniru apa yang dilihatnya.

4. Mulai melakukan tindakan seksual


Jika tidak diawasi, anak-anak yang terpapar pornografi ini bisa saja mencoba melakukan
tindakan seksual untuk mengatasi rasa penasarannya. Apalagi jika mereka sudah remaja, jika tidak
diberikan pendidikan dan pemahaman seksual yang baik, keinginan melakukan tindakan-tindakan
seksual sulit dicegah.
Ketika anak mulai mengenal pornografi, orangtua harus melakukan berbagai hal dalam
memberikan pengertian tentang bahaya pornografi dan pemahaman mengenai organ seksual mereka,
bukan malah mengecamnya. Selain pendidikan seks, orang tua juga perlu mengenalkan bahaya
pornografi juga membatasi akses pada gawai.

BAB III
PENUTUP

Akhirnya makalah yang berjudul “Bahaya Narkoba, Hoax, Bullying, dan Pornografi” ini telah selesai dan
semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa bermanfaat bagi kita semua sehingga kita bisa mengerti
tentang bahaya narkoba yang bisa mengerogoti moral kita dan sebagai generasi muda maka kita harus
menyadari bahwa kita sebagai tulang punggung bangsa sekaligus bertangung jawab atas kemauan bangsa
ini.

Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa:


 Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
 Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum,
menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis
 Hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat dan disebar luaskan untuk menimbulkan ketakutan atau
kehebohan. Meski dari awal sudah terdengar mencurigakan kabar itu, masih banyak saja yang kerap
tertipu hoax di dunia maya.
 Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau lebih dengan cara
melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain.
 Di era teknologi seperti sekarang ini tindakan bully makin mudah terjadi, kerap dikenal sebagai cyber
bullying.
 pornografi adalah narkoba di era milenium baru yang membuat dunia berada di tengah-tengah bencana
yang mengerikan. Selain dapat mengacaukan kehidupan, membuat adanya penyakit menular seksual
dan bunuh diri, pornografi bahkan dapat merusak otak pada bagian PFC.

SARAN

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya mengkonsumsi
narkoba dan menyalahgunakan narkoba. Karena jika seseorang sudah kecanduan narkoba, efek
sampingnya bukan secara fisik saja, tapi juga secara psikis karena sudah menimbulkan efek
ketergantungan.

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam
narkoba, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan bullying, dan menghindari pornografi dalam
bentuk apapun dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli
dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam hal – hal
itu tadi dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan
narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna
itu akan overdosis dan akhirnya kematian. Jika hoax sudah bertebaran, maka akan sangat sulit menerima
dan menetukna mana berita yang benar dan sala, dan tentunya akan menimbulkan permasalahan besar
Karena kepercayaan sudah tidak didapatkan. Bila bullying meraja lela, maka akan banyak generasi muda
yang berpkiran kerdil akan dunia, dan jika pornografi merajai tunggu saja kehancuran generasi muda dan
akan menghancurkan Negara. Oleh karena itu, mari kita jaga anak kita, keluarga kita, tetangga kita, dan
semua dari narkoba, hoax, bullying, dan pornografi.

Anda mungkin juga menyukai