Anda di halaman 1dari 5

Sebagai bangsa Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh globalisasi, baik

yang positif maupun yang negatif. Apa pengaruh positip dan negatif dari
globalisasi?

Jawab :

Globalisasi merupakan fenomena mendunianya suatu peradaban, yang


saat ini adalah mendunianya peradaban atau kebudayaan barat. Sehingga
globalisasi sebenarnya berdampak positif dan negatif bagi negara-negara di
dunia. Misalnya dampak negatif globalisasi adalah kebebasan yang tak
terbatas atau kebablasan. Tata kelakuan dan pola hidup bangsa timur
semakin bergeser mengikuti arus kebarat-baratan (westernisasi).

Berikut merupakan dampak negatif dari adanya globalisasi:

1. Globalisasi bidang politik


a. Kebebasan yang tak terbatas, terutama dalam pelaksanaan hak asasi
manusia.
b. Timbulnya gerakan demokratisasi.
c. Adanya ancaman disintegrasi bangsa karena fanatisme kedaerahan
dan gerakan separatisme.

2. Globalisasi bidang hukum


a. Peran masyarakat yang semakin apatis terhadap penegakkan hukum
di Indonesia.
b. Pelaksanaan peradilan hukum yang mandiri dan independen sulit
untuk dilakukan.

3. Globalisasi bidang ekonomi


a. Kesenjangan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang,
orang kaya dengan orang miskin.
b. Munculnya kaum-kaum kapitalis.
c. Terjadinya liberalisasi perdagangan di Indonesia yang menyebabkan
tergerusnya pengusaha-pengusaha lokal dan menengah.
4. Globalisasi bidang pendidikan
a. Tradisi serba instan yang bergantung pada kemudahan teknologi
untuk sumber dan media pembelajaran.
b. Merosotnya moral siswa akibat pengaruh barat.
c. Siswa semakin bangga dengan kebudayaan luar daripada kebudayaan
lokal.

5. Globalisasi bidang sosial budaya


a. Menguatnya sikap individualisme, konsumtif, dan liberal
b. Hilangnya rasa kekeluargaan, gotong royong, dan kebersamaan.
c. Bergesernya nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal menjadi nilai-nilai
liberalisme.

Pengaruh globalisasi telah mempengaruhi seluruh tatanan masyarakat


dari ekonomi, politik, bahkan pendidikan. Namun dalam menghadapi
globalisasi ini tidak perlu khawatir karena globalisasi tidak menimbulkan
banyak dampak negatif. Akan tetapi dalam menghadapi globalisasi perlunya
semangat tertantang untuk mengalami perubahan menuju yang lebih baik
dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebudayaan sendiri. Dengan demikian
tatanan masyarakat akan menjadi lebih baik dengan mengambil sisi-sisi
positif globalisasi dan tetap mempertahankan nilai kebdayaan sendiri yang
baik.

Berikut merupakan dampak positif dari adanya globalisasi:

1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan


a. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan
terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-
undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum
yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
d. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi
sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang
profesional.

2. Globalisasi bidang sosial budaya


a. Meningkatkan pemelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara
hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi
dari bangsa lain yang telah maju.
b. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagtainya.

3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan


a. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain
memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput
pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut,
tekstil, dan bahan tambang.
b. Di bidang jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan
mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya
tradisional yang beraneka ragam.

4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi


Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi
produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan
pertimbangan keuntungan geografis (melimpahnya bahan baku, areal
yang luas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat
terbatas dan rentan terhadap perubahan-perubahan kondisi sosial-
politik dalam negeri ataupun perubahan-perubahan global, Indonesia
memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan
tersebut.

Bagaimana anda sebagai guru SD menyikapi pengaruh globalisasi tersebut


terhadap peserta didik yang ada di lingkungan anda?

Jawab :
Arus globalisasi siap mendobrak semua aspek kehidupan termasuk
pendidikan. Dengan dalih globalisasi orangtua dan peserta didik
menghendaki lembaga pendidikan bertaraf internasional, peroleh ijazah dan
sertifikat yang dapat diakui oleh dunia luar. Alhasil, globalisasi menuntut
pendidikan sanggup mempersiapkan diri. Jika lembaga pendidikan (sekolah)
tidak mampu memenuhi harapan itu, maka sangat tidak mungkin akan
ditinggalkan oleh siswa/ masyarakat, dan tidak ada lagi yang mau belajar di
sekolah konvensional. Globalisasi akan menjadi tantangan tersendiri bagi
para guru, terlebih yang telah memperoleh legalitas pengakuan akan
professionalitas keguruannya, yaitu sertifikat guru. Apabila guru tidak siap
menghadapinya maka akan diterjang, dan jika tidak mampu menyesuaikan
diri maka akan menjadi orang tidak berguna dan hanya akan menjadi
penonton.

Menghadapi tantangan demikian, diperlukan guru yang benar-benar


profesional. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru guna
menghadapi era global, yaitu kemampuan antisipasi, kemampuan mengenali
dan mengatasi masalah, kemampuan mengakomodasi, dan kemampuan
melakukan reorientasi. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh
guru yang profesional bukanlah pengetahuan yang setengah-tengah tetapi
merupakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tuntas,
karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan
cepat. Guru yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan
setengah-setengah akan tercecer dan tidak mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia akan berada jauh di
belakang, dan akhirnya akan tertinggal dari profesinya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran, guru dengan


profisionalitasnya harus bisa mengembangkan tiga intelejensi dasar peserta
didik, yaitu, intelektual, emosional, dan moral. Tiga unsur tersebut harus
ditanamkan pada diri peserta didik sekuat-kuatnya agar terpatri di dalam
dirinya. Kecuali itu guru harus memperhatikan dimensi spiritual siswa.
Guru yang bermutu ialah mereka yang dapat membelajarkan siswa
secara tuntas, benar dan berhasil. Untuk itu guru harus menguasai
keahliannya, baik dalam disiplin ilmu pengetahuan maupun metodologi
mengajarnya. Setidaknya ada empat prasyarat bagi seorang guru agar dapat
bekerja professional, yaitu

Di era global karakteristik guru harus jelas dan tegas dipertahankan


antara lain adalah

1. Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak
setengah-setengah,
2. Memiliki kepribadian yang prima,
3. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai