1
KATA PENGANTAR
Sudarto
2
Bab
Latar Belakang
1
Pemerintah Indonesia sedang melaksanakan reformasi birokrasi bidang
keuangan dengan ditandai lahirnya paket Undang-undang Keuangan
pada tahun 2003. Pelaksanaan reformasi ini mendapatkan teman yang
seiring sejalan yaituInstruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun
2003 tanggal 9 Juni 2003 tentang proses transformasi menuju e-
teknologi informasi.
Pendapatan, Tata kelola dan Akuntabilitas, dan Tata kelola Proyek dan
Implementasi.
3
dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga
pertanggungjawaban keuangan negara.
kesesuaian antara aplikasi SAKTI dan SPAN yang bertujuan agar aplikasi
SAKTI dan SPAN tidak mengalami kesulitan dalam transfer data antara
keduanya.
4
Bab
Ruang Lingkup
2
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) mencakup seluruh
proses pengelolaan keuangan negara pada Satker dimulai dari proses
Penganggaran, Pelaksanaan, sampai dengan Pelaporan. Masing-masing
proses pengelolaan keuangan diperankan oleh modul-modul aplikasi
sebagai berikut:
5
Bab
Proses Bisnis
3
Modul Administrasi
Modul ini berfungsi untuk mengelola data referensi yang akan digunakan
oleh modul-modul lain, pengaturan user beserta hak aksesnya, user
Modul Penganggaran
Modul penganggaran menangani semua proses penyusunan rencana
kerja dan anggaran termasuk perencanaan realisasi anggaran bulanan
Penganggaran
Pembayaran
Bendahara
6
1. Fitur “locking pagu” pada proses Revisi Anggaran ( RKA-K/L
dan DIPA)
7
akumulatif per satu tahun anggaran, sedangkan AFP
merupakan perhitungan bulanan dalam satu tahun anggaran
8
Nilai AFP bulanan dapat di-update menyesuaikan dengan sisa
AFP bulanan baik dengan perhitungan otomatis dari sistem
9
Jenis Kontrak (SC,CC,NC) , Informasi Blokir, Versi DIPA (Revisi), Fungsi dan
sub fungsi.
Modul Komitmen
Modul komitmen mengatur bagaimana Satker melakukan aktivitas
dengan Satker harus terdaftar dalam sistem. Begitu juga dengan perikatan
yang telah dilakukan oleh Satker dengan pihak ketiga harus didaftarkan
dahulu ke dalam sistem karena supplier dan perikatan inilah yang akan
dijadikan referensi pada saat akan dilakukan proses pembayaran. Modul
Komitmen juga menyediakan informasi terkait Berita Acara Serah Terima
b. GL & Pelaporan
a. Administrasi
d. Aset Tetap
Komitmen
e. Persediaan
c. Penganggaran
f. Pembayaran
10
b. Dengan Modul GL
Availability).
Modul Pembayaran
Modul pembayaran berfungsi untuk mengeksekusi perikatan yang
telah disetujui dalam Modul Komitmen.Pada saat pembayaran atas
kontrak hendak dilakukan, PPK membuat Resume Tagihan dan SPP
(Surat Permintaan Pembayaran)Resume Tagihan yang hendak
11
dimintakan pembayarannya harus mendapatkan nomor invoice
terlebih dahulu dari BUN/Kuasa BUN. Nomor invoice inilah yang
ini:
a. Komitmen d. GL & P
Pembayaran
b. Suplier c. Bendahara
d. Dengan Modul GL
12
- Mengirim jurnal atas :
Modul Bendahara
Modul Bendaharamenatausahakan masuk keluarnya kas di Satker
bawah ini:
f. Pembayaran
a. Administrasi
e. Persediaan
Bendahara
d. Aset Tetap
b. Penganggaran
c. GL & Pelaporan
- Kodifikasi barang
- Referensi Bank
- Kodifikasi Lokasi
13
- Kodifikasi Jabatan
c. Dengan Modul GL
14
o Transaksi pengembalian belanja
berdasar SP2D
Modul Persediaan
15
e. Aset Tetap
a. Administrasi
d. GL &
Pelaporan
Persediaan
b. Komitmen
c. Bendahara
- Kodifikasi barang
- Kodifikasi K/L
- Kodifikasi Eselon 1
d. Dengan Modul GL
16
o perolehan persediaan
o penggunaan/konsumsi persediaan
o transfer / hibah
o opname fisik
e. Aset tetap
e. GL & Pelaporan
a. Administrasi
d. Persediaan
Aset Tetap
b. Komitmen
c. Bendahara
- Kodifikasi barang
17
- Kodifikasi ruangan
- Kodifikasi K/L
- Kodifikasi Eselon 1
e. DenganModul GL
18
transaksi tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk
pencatatan akuntansi, yang di awali dengan pembuatan jurnal
19
Hubungan dengan modul lain tergambar di bawah ini:
f. Persediaan
a. Penggaran
e. Aset Tetap
GL & Pelaporan
d. Pembayaran
b. Komitmen
c. Bendahara
a. Dari Penganggaran
- Jurnal kuitansi
- Jurnal SPP
- Jurnal SP2D
20
e. Dari Midul Aset Tetap
g. Dari Modul GL
- Jurnal manual
21
Alur kerja dan alur data antar modul dapat dilihat pada gambar 2.
PORTAL
& SPAN
SMS GATEWAY
R
L IE
PP
K SU NRS
D K
3. A vs AD
2.1
MGT SUPPLIER
13 .
12.
11 .
AD
NR
vs A
AD K NO
KS
SC
KR
C
PM
D
Vs ON ADK
K AK
ES TAGIH
vs A
N
AD TR
CA
UM
K 5.
DK
E T AN
SP
AG
2D
IH
5
ASET TETAP
4. NRS 18. Perolehan
19. BAST vs Aset
Status Catat Tetap,
No.
1. ADK RKAKL Kuitansi
Vs 22. Summary
ADK DIPA
9. Perolehan
6
Persediaan,
, TUP
Vs
Realisasi
16. U
1 20. Jurnal
Persediaan
PENGANGGARAN
Vs
Closing flag
22
1. Dalam rangka penyusunan anggaran, SAKTI mengonsolidasi ADK RKAKL dari Satker
sampai tingkat Eselon 1, kemudian diunggah ke SPAN melalui Portal. Setelah
ditetapkan oleh DJA, K/L Satker menerima ADK DIPA dan displit ke Satker-satker.
2. ADK DIPA diupload ke SAKTI dan di-approve oleh KPA, megirim data COA dan
informasi lain ke GL yang dibutuhkan untuk menjadi dasar pelaksanaan anggaran
4. NRS yang dimiliki Supplier menjadi salah satu dasar bagi PPK untuk melakukan
perikatan/kontrak dengan Supplier tersebut.
7. Kesesuaian antara Rencana Kas dalam AFP (terdapat dalam Modul Penganggaran)
dengan realisasi anggaran periode berkenaan juga dicek ketika Bendahara membuat
perintah bayar. Apabila terjadi perbedaan, maka Rencana Kas diperbarui, baik
dengan menambah pada periode tersebut jika rencana kas tidak mencukupi atau
melimpahkan kelebihan perencanaan ke periode berikutnya.
anggaran (DIPA) yang telah di-approve, menggunakan parameter nomor DIPA, COA,
jenis akun kontraktual, dan sifat blokirnya atau non blokir serta memperhitungkan
dana yang telah dicadangkan (encumbrance). Ketika kontrak telah disetujui oleh
23
KPPN dengan mendapatkan CAN (Nomor Register Kontrak), Modul Komitmen
mengirim jurnal komitmen ke GL&P. Secara periodik Modul GL&P mengirim
informasi closing ke Modul Komitmen yang menandai bahwa transaksi suatu periode
tidak bisa di ubah lagi.
9. Ketika terjadi serah terima barang persediaan, berdasarkan BAST, data barang
persediaan dicatat dalam Modul Komitmen sampai dengan kode sub subkelompok.
Pengisian data barang persediaan lebih detail dilakukan dalam Modul Persediaan,
kemudian status barang persediaan berubah menjadi ‘catat’.
10. BAST yang telah dicatat dalam Modul Komitmen menjadi dasar bagi Modul
Pembayaran untuk membuat SPP, Resume Tagihan, kemudian SPM sampai akhirnya
menerima SP2D. Informasi pembayaran ini disampaikan ke Modul Komitmen dalam
11. Pembayaran atas kontrak yang bersifat Continuing Commitment (CC), Modul
Pembayaran tidak lagi mengakses data BAST dari Modul Komitmen, namun hanya
membutuhkan data Supplier dan informasi ketersediaan dana dari Modul GL&P.
12. Resume Tagihan yang dibuat dalam Modul Pembayaran diunggah ke SPAN melalui
Portal. Jika ADK Resume Tagihan dianggap valid oleh SPAN, Satker akan mendapat
respon berupa ADK Nomor Tagihan.
13. Berdasar pada Nomor Tagihan, Satker memroses SPP menjadi SPM dan
mengunggah ADK SPM ke SPAN melalui Portal. SPM yang disetujui oleh KPPN akan
diterbitkan SP2D yang ADK-nya dapat diunduh dari SPAN dengan perantara Portal.
14. Disamping mengecek kesesuaian dengan Rencana Kas, ketika membuat kuitansi,
Modul Bendahara juga mengecek ketersediaan dana berdasarkan pada data
anggaran (DIPA) yang telah di-approve, menggunakan parameter nomor DIPA, COA,
jenis akun yang dapat di-UP-kan, dan sifat blokirnya non blokir serta
Modul GL&P. Secara periodik Modul GL&P mengirim informasi closing ke Modul
24
Bendahara yang menandai bahwa transaksi suatu periode berkenaan tidak bisa di
ubah lagi.
15. Ketika terjadi serah terima barang persediaan, berdasarkan kuitansi, data barang
persediaan dicatat dalam Modul Bendahara sampai dengan kode sub subkelompok.
Pengisian data barang persediaan lebih detail dilakukan dalam Modul Persediaan,
kemudian status barang persediaan berubah menjadi ‘catat’.
16. Bendahara mengajukan UP kepada PPK untuk belanja yang diperkenankan memakai
mekanisme UP. Pada keadaan tertentu Bendahara meminta penggantian UP (GUP)
kepada PPK untuk mengembalikan saldo UP. Bendahara dapat meminta Tambahan
UP (TUP) melalui PPK untuk Belanja dengan tata cara yang ditentukan. Apabila
permintaan UP/TUP/GUP dipenuhi dengan terbitnya SP2D, Bendahara mencatat
SP2D tersebut.
17. Saat pembuatan SPP, Modul Pembayaran mengecek ketersediaan dana ke Modul
GL&P berdasar parameter yang telah ditentukan. Ketika membuat ADK Resume
Tagihan dan mendapatkan Nomor SP2D, jurnal dikirim ke Modul GL&P. Setiap akhir
Periode Modul Pembayaran menerima informasi closing dari Modul GL&P yang
menandai bahwa transaksi tidak boleh diubah lagi.
18. Dalam hal Bendahara melakukan pembelian aset, Bendahara mencatat aset tersebut
sampai dengan kode subsubkelompok, kemudian memberitahukan ke Pengelola
Aset Tetap tentang perolehan tersebut beserta kuitansinya.
19. Ketika terjadi serah terima aset, berdasarkan BAST, data aset dicatat dalam Modul
Komitmen sampai dengan kode sub subkelompok. Pengisian data aset lebih detail
dilakukan dalam Modul Aset Tetap, kemudian status aset berubah menjadi ‘catat’.
20. Modul Persediaan mengirimkan jurnal ke GL&P saat transaksi di-approve. Setiap
akhir periode Modul GL&P menginformasikan kegiatan closing sebagai tanda bahwa
21. Modul Aset atetap mengirimkan jurnal ke GL&P saat transaksi di-approve. Setiap
akhir periode Modul GL&P menginformasikan kegiatan closing sebagai tanda bahwa
data periode berkenaan tidak boleh diubah.
25
22. Setiap akhir periode, Modul Persediaan mengirim ADK summarydata persediaan ke
Modul Aset Tetap.
23. Secara periodik data GL&P disertai Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja dikirim ke
SPAN melalui Portal untuk direkonsiliasi. Apabila rekonsiliasi telah menghasilakn data
sama, Satker akan mendapatkan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR).
26
Bab
Koneksitas SAKTI-SPAN
4
Mulai tahap penyusunan rencana anggaran sampai dengan
Modul Administrasi
Modul Administrasi berhubungan dengan SPAN dalam proses:
Modul Penganggaran
Untuk bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan anggaran, terlebih dahulu
27
a. ADK RKAKLDIPAPOK yang akan dikirimkan ke SPAN (hyperion) melalui
portal. Feedback yang diterima dari SPAN adalah ADK RKAKLDIPAPOK
Modul Komitmen
Komitmen hanya dapat dilakukan dengan Suplier yang telah
SPAN melalui Portal. SPAN akan mengirimkan ADK NRS kepada Satker
jika data Suplier dianggap valid.
Modul Pembayaran
Berdasarkan data kontrak yang telah mendapatkan CAN atau bukti-bukti
28
Diagram1. Hubungan Modul Pembayaran - SPAN
penyampaian tersebut.
29
Diagram 4. Koneksitas SAKTI – SPAN
30
Bab
Pembagian Peran
5 User/Pejabat
User yang terlibat dalam setiap modul dapat dilihat pada tabel 1.
31
Tabel 1. Matriks Modul dan User Level
1 SPM Operator
Validator /PPK
Approver/PPSPM/KPA
2 Anggaran Operator
Validator/PPK
Approver/KPA
Operator/Bendahara Penerimaan
Validator
Approver
5 Komitmen Operator
Approver/PPK
6 Persediaan Operator
Approver
7 GL Operator
Operator/Administrator Lokal
32
2 SPAN SMS Operator Pusat/Administrator
OperatorKPPN
Operator Satker
Modul Administrasi
User yang terlibat dalam operasional Modul Administrasi adalah :
4. Pengelolaan pengguna
5. Pengelolaan kode akses
6. Menyediakan bantuan
7. Backup Data Referensi
Modul Penganggaran
Operator Modul Penganggaran berwenang untuk antara lain:
33
1. Membuat Rencana Kerja Anggaran Satker (RKAKL)
2. Mencetak RKAKL
Modul Komitmen
User yang terlibat dalam operasional Modul Administrasi adalah :
a. Operator
34
Merupakan user yang memiliki kewenangan untuk membentuk ADK
Supplier dan Kontrak
3. Pencatatan BAST
4. Cetak Resume Supplier
Modul Pembayaran
User yang terlibat dalam operasional Modul Pembayaran adalah :
a. Operator
4. Mencetak SPM
5. Menerima/mengunduh ADK SP2D
35
b. Validator / PPK
c.Approver / PPSPM
Merupakan user yang memiliki kewenangan untuk melakukan sebagai
berikut :
Modul Bendahara
Modul Bendahara dijalankan oleh:
36
k. Membuat Setoran Pajak
l. Membuat Setoran UP/TUP/PNBP
e. Membuat LPJ
Modul Persediaan
I. Tingkat UAPKPB
A. User Pada Modul Persediaan Tingkat UAPKPB:
1. Operator Modul Persediaan adalah orang yang memiliki
37
d. Melakukan RUH Transaksi Keluar
e. Melakukan RUH Koreksi
38
Modul Aset Tetap
I. Tingkat UAPKPB
A. Aktor User Pada Modul Aset Tetap Tingkat UAPKPB:
1. Operator Modul Aset Tetap, merupakan sebutan bagi pihak
yang memiliki kewenangan melakukan Rekam Ubah Hapus
tranksasi BMN, Biasanya merupakan Pelaksana Operator BMN
pada UAKPB.
39
a. Melakukan Persetujuan Atas Transaksi yang Sudah
Tervalidasi
pada UAKPB.
2. Validator Modul Aset Tetap, Atasan langsung Operator Modul
Aset Tetap atau orang yang di tunjuk sebagai seorang
validator atas transaksi yang diinputkan oleh Operator.
40
a. Melakukan Validasi Atas Transaksi yang Diinput oleh
Operator
41
2. Melalukan Monitoring Penerimaan ADK Konsolidasi dari
UAPPBW
V. Tingkat UAPB
Kementerian/Lembaga.
B. Kewenganan User Pada Modul Aset Tetap tingkat UAPB:
Operator Modul Aset Tetap:
1. Melakukan Penerimaan ADK Konsolidasi dari UAPPBE1
42
6. Melakukan Proses Pengiriman ADK Konsolidasi/Rekonsiliasi
7. Melakukan Proses Konfirmasi
PORTAL SPAN.
2. Pengguna PORTAL SPAN, merupakan pihak yang memanfaatkan
layanan PORTAL SPAN, yang terdiri atas:
a. Pengguna KPPN
b. Pengguna Satker
c. Pengguna Biasa
Administrator PORTAL SPAN memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut:
1. Melakukan registrasi dan mengelola akun Administrator dan
pengguna.
2. Melakukan pemeliharaan konten portal (berita, dokumentasi, dll).
3. Melakukan monitoring proses data house keeping dan Log.
4. Melakukan backup dan restore database dan system secara
berkala.
5. Melakukan pemeliharaan, upgrade, dan troubleshooting system
secara keseluruhan.
1. Pengguna KPPN
a. Melakukan registrasi Pengguna Satker.
b. Melakukan upload ADK Pejabat.
c. Mengelola PIN Pejabat.
d. Mengunduh ADK Konversi.
2. Pengguna Satker
43
a. Mengelola akun pengguna bersangkutan.
b. Melakukan upload ADK SAKTI.
3. PenggunaBiasa
a. MengaksesPeraturan
b. MembacaBerita
Operator.
2. Melakukan backup dan restore database dan sistem secara
berkala.
44
2. Mengirimkan pengaduan, komentar, kritik dan saran atas
pelayanan KPPN mitra kerja.
45
Bab
Audit Trail
6
Jejak audit (audit trail) adalah hasil rekam jejak pada suatu sistem
elektronik yang dihasilkan oleh suatu sistem log transaksi sesuai kebijakan
retensi data yang dapat digunakan sebagai bahan reviu atau evaluasi
untuk menghasilkan bukti audit dan bukti hukum atas suatu transaksi
elektronik.
ADK dan/atau dokumen yang dihasilkan SAKTI dapat dijadikan alat bukti
hukum.Untuk mewujudkan kesahihan bukti hukum atas dokumen/ADK
dari SAKTI, transaksi dalam SAKTI harus mengandung jejak atas tindakan
yang dilakukan oleh User. Jejak itu antara lain meliputi:
a) user id, waktu login dan logout, disimpan dalam suatu logfile;
b) identitas user, disimpan dalam setiap transaksi yang ditanganinya;
c) tanggal dan waktu transaksi, disimpan dalam setiap transaksi yang
ditanganinya;
d) jenis jenis tindakan(membuat, ubah, approve, hapus) disimpan
46
Bab
Keamanan data dan informasi merupakan hal yang sangat kritikal dalam
penerapan Aplikasi SAKTI ini, mengingat Aplikasi SAKTI akan digunakan
untuk menangani proses transaksi keuangan antara SATKER, Kementrian
Tingkat Aplikasi
a. Untuk menggunakan SAKTI, pihak yang berkepentingan wajib untuk
menggunakan username dan password yg sudah ditentukan oleh
Tingkat Data
47
b. Setiap data yang disimpan akan di-encrypt sesuai standard yang
berlaku pada RDBMS yang digunakan.
menggunakan RSA untuk encripsi data dan AES untuk enkripsi public
key
48
Bab
Topologi SAKTI
8
Dengan mempertimbangkan tingkat kesiapan infrastruktur dan SDM yang
dimiliki Instansi, SAKTI disiapkan untuk dapat berjalan dengan tiga variasi
sebagai berikut:
a. SATKER STAND-ALONE (Single User)
b. SATKER LAN (Multi User, Single SATKER)
diagram 5.
49
SATKER STAND-ALONE (Single User)
SATKER dalam katagori ini akan menjalankan aplikasi SAKTI dalam satu
Pada SATKER katagori ini jumlah pengguna lebih dari 1 orang. Komponen
aplikasi dan database SAKTI akan di instal pada Server. Pengguna akan
50
Bab
Migrasi Data
9 Aplikasi Legacy
a. Data Neraca ;
e. Data Referensi.
51
Bab
Implementasi Akuntansi
Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
52
10.1 Kebijakan Umum Jurnal
Konsep Ledger
Aplikasi SAKTI menerapkan konsep 2 ledger yaitu accrual ledger (ledger
akrual) dan cash ledger (ledger kas).
Accrual Ledger: kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akuntansi berdasarkan basis
akrual.
Digunakan untuk membukukan transaksi-transaksi berbasis
akrual
Jurnal dilakukan pada setiap titik pengakuan akrual
Untuk mendukung pelaporan berbasis akrual (Neraca, LO, LPE)
Menggunakan pendekatan due to / due from (ditagihkan
kepada / diterima dari entitas lain termasuk transfer dan hibah
dalam aset
Cash Ledger: kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akuntansi berdasarkan basis kas.
Digunakan untuk membukukan transaksi berbasis kas bukan
membukukan transaksi kas
Jurnal dilakukan pada saat terjadi kas masuk/keluar dari BUN
Untuk mendukung pelaporan berbasis kas (LRA)
Menggunakan pendekatan due to / due from (ditagihkan
kepada / diterima dari entitas lain terutama terkait
pembayaran/penerimaan BUN
Selain 2 ledger diatas, SAKTI menerapkan ledger single entry untuk
mencatat transaksi
Jurnal Anggaran (Allotment)
Jurnal Komitmen (Encumbrance)
Jurnal Sub Ledger Bendahara
53
10.2 Segment CoA SAKTI
Chart of Account (CoA) atau Bagan Akun Standar (BAS) merupakan kode unik yang
digunakan dalam kodefikasi transaksi pengelolaan keuangan negara mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban. Kode BAS sangat
berharga terlebih dalam penerapan sistem informasi yang terintegrasi sepertipada
SAKTI.Bagan Akun Standar pada SAKTI adalah sebagai berikut :
54
desentralisasi, atau urusan bersama)
55
10.3 Role SAKTI dan Titik Pengakuan Akrual
56
10.4 Jurnal Standar
57
Jurnal Standar Anggaran
58
Jurnal Standar Komitmen
D Belanja Barang
D Belanja Modal
D Belanja ….
59
Jurnal Standar Realisasi
Jurnal Standar Realisasi dilakukan pada saat terjadinya Berita Acara Serah
Terima (BAST) atau perolehan Persediaan atau Aset Tetap, resume
tagihan, pendapatan, belanja, penyediaan/pengembalian Uang
Persediaan, pengembalian pendapatan, pengembalian belanja.Jurnal
Standar Realisasi dilakukan oleh satuan kerja.
Jurnal Standar Realisasi terdiri atas Jurnal Standar BAST, Jurnal Standar
Resume Tagihan, Jurnal Standar Realisasi Pendapatan, Jurnal Standar
Realisasi Belanja,Jurnal Standar Pemakaian Persediaan, Jurnal Standar
Transitoris, Jurnal Standar Pengembalian Pendapatan, Jurnal Standar
Pengembalian Belanja. Untuk setiap Jurnal Standar Pengembalian
tersebut, dibedakan atas pengembalian atas transaksi tahun anggaran
berjalan dan pengembalian atas transaksi tahun anggaran sebelumnya.
Jurnal Standar BAST hanya dicatat dalam Buku Besar Akrual satuan kerja.
1). BAST/Perolehan Aset Tetap
D Aset Tetap
60
K Utang yang Belum Diterima Tagihannya
D Persediaan
D Aset Lainnya
D Beban
61
Resume tagihan yang merupakan bagian dari proses pengesahan
transaksi, tidak dilakukan penjurnalan. Misalnya pengesahan hibah,
subsidi dtitanggung pemerintah, pembayaran pengembalian pajak/cukai
dan beberapa tagihan pembayaran lainnya
Resume Tagihan belanja tanpa ada kapitalisasi berupa asset tetap, persediaan atau
asset lainnya
D Beban
D Beban
K Beban
62
Buku Besar Akrual
K Piutang Pendapatan
K Pendapatan
K Pendapatan
63
Buku Besar Kas
D Belanja
D Beban Persediaan
K Persediaan
Jurnal standar ini merupakan jurnal standar untuk mencatat transaksi transitoris
berupa realisasiatas uang persediaan (UP). Ilustrasi jurnal berikut meliputi jurnal
pada saat resume tagihan dan pencairan dana.
a). Buku Besar Akrual
Penerimaan Transito
D Pengeluaran Transito
64
D Piutang dari Uang Persediaan yang akan Diterima
K Pengeluaran Transito
D Pendapatan
D Pendapatan
D Pendapatan
65
K Diterima dari Entitas Lain
D Pendapatan
K Beban
K Belanja
66
D Diterima dari Entitas Lain
K Pendapatan Lain-lain
K Pendapatan Lain-lain
67
Jurnal Standar Penyesuaian
Jurnal Standar Penyesuaian terdiri dari Jurnal Standar Penyusutan Aset Tetap,
Jurnal Standar Amortisasi Aset Tak Berwujud, Jurnal Standar Beban Persediaan,
Belanja Yang Masih Harus Dibayar, Jurnal Standar Belanja Dibayar di Muka, Jurnal
Standar Pendapatan Diterima di Muka, dan Jurnal Standar Saldo Awal yang
dilakukan pada saat penyusunan neraca untuk pertama kali.Jurnal Standar
Penyesuaian dicatat dalam Buku Besar Akrual.
68
D Beban Persediaan
K Persediaan
D Beban Persediaan
K Persediaan
D Persediaan
K Beban Persediaan
D Beban
Digunakan untuk mencatat Beban dan Belanja yang Masih Harus Dibayar
pada tanggal pelaporan, seperti Beban Barang (layanan daya dan jasa)
dan Beban Bunga Pinjaman.
K Beban
69
Digunakan untuk mencatat Beban Dibayar di Muka dan untuk
menyesuaikan jumlah Beban yang belum menjadi kewajiban sampai
dengan akhir periode pelaporan. Jurnal ini digunakan untuk
metode/pendekatan beban dalam pencatatan Beban Dibayar di Muka.
D Beban
D Pendapatan
K Pendapatan
70
Jurnal Standar Saldo Awal
Buku Besar Akrual
K Ekuitas
Digunakan untuk mencatat saldo awal Aset yang mempunyai akun lawan
Kewajiban.
D Ekuitas
71
Jurnal Standar Penutup
Jurnal Standar Penutup dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Jurnal
Standar Penutup terdiri dari Jurnal Standar Penutup Pendapatan, Jurnal Standar
Penutup Belanja dan Beban, Jurnal Standar Penutup Surplus /Defisit LRA, Jurnal
Standar Penutup Surplus/Defisit-LO. Jurnal Standar Penutup dicatat dalam Buku
Besar Akrual.
D Pendapatan
K Surplus/Defisit-LO
D Surplus/Defisit-LO
K Beban
D Surplus LO
K Ekuitas
D Ekuitas
K Defisit LO
72
10.5 Ilustrasi Jurnal Standar dengan Pendekatan Siklus
Transaksi
Ilustrasi Jurnal Transaksi Belanja
Alur Transaksi Belanja
SPP 521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
SPM Tidak Ada Jurnal
SP2D 212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Ilustrasi Jurnal Transaksi Permintaan Uang Persediaan, Ganti Uang Persediaan dan
Potongan pada SPM GUP
P e rminta a n Ua ng P e rse dia a n
SPP 825111 Pengeluaran Uang Persediaan Dana Rupiah D AKRUAL
212144 Pengeluaran transito yang masih harus dibayar K AKRUAL
115613 Piutang dari Uang Persediaan yang akan diterima D AKRUAL
825111 Pengeluaran Uang Persediaan Dana Rupiah K AKRUAL
SP2D 212144 Pengeluaran transito yang masih harus dibayar D AKRUAL
219511 Uang Muka dari KPPN K AKRUAL
111611 Kas di Bendahara Pengeluaran D AKRUAL
115613 Piutang dari Uang Persediaan yang akan diterima K AKRUAL
825111 Pengeluaran Uang Persediaan Dana Rupiah D KAS
219511 Uang Muka dari KPPN K KAS
S P M G UP / G UP Nihil
SPP 521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212121 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
SPM Tidak Ada Jurnal
SP2D 212121 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Saat SP2D, Sub Ledger Bendahara
Kas di bank - UP D SUB LEDGER
P otonga n S P M G UP Nihil
SPP 212191 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya D AKRUAL
815111 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah K AKRUAL
815111 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah D AKRUAL
212144 Pengeluaran transito yang masih harus dibayar K AKRUAL
SPM Tidak Ada Jurnal
SP2D 815111 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah D AKRUAL
212191 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya K AKRUAL
212144 Pengeluaran transito yang masih harus dibayar D AKRUAL
111611 Kas di Bendahara Pengeluaran K AKRUAL
219511 Uang Muka dari KPPN D AKRUAL
815111 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah K AKRUAL
219511 Uang Muka dari KPPN D KAS
815111 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah K KAS
73
Pemotongan Pajak dan Penyetoran Pajak Bendahara Pengeluaran
Pemotongan Pajak
111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran D AKRUAL
219961 Utang Potongan Bendahara yang belum disetor K AKRUAL
Penyetoran Pajak
219961 Utang Potongan Bendahara yang belum disetor D AKRUAL
111821 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran K AKRUAL
LS Jasa Kontraktual
Kontrak Tidak ada Jurnal
BAST 521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
SPP 521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran K AKRUAL
SPM Tidak ada Jurnal
SP2D 212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
74
Variasi Dengan Retensi Tanpa Bank Garansi
LS Jasa Kontraktual
Kontrak
Tidak ada Jurnal
BAST
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
SPP
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran K AKRUAL
dengan potongan retensi
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
817418 Penerimaan Pihak Ketiga-Retensi K AKRUAL
817418 Penerimaan Pihak Ketiga-Retensi D AKRUAL
219914 Utang Retensi K AKRUAL
SPM
Tidak ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain * K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran ** D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran ** K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain * K KAS
Pembayaran Retensi
SPP Release Retensi
827418 Pengeluaran Pihak Ketiga-Retensi D AKRUAL
212145 Pengeluaran non anggaran pihak ketiga yang masih harus K
dibayar
AKRUAL
219914 Utang Retensi D AKRUAL
827418 Pengeluaran Pihak Ketiga-Retensi K AKRUAL
SP2D Release Retensi
212145 Pengeluaran non anggaran pihak ketiga yang masih harus D
dibayar
AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
827418 Pengeluaran Pihak Ketiga-Retensi ** D AKRUAL
827418 Pengeluaran Pihak Ketiga-Retensi ** D AKRUAL
Note:
* Besaran Nilai Antara Basis Kas Dan Akrual Akan Berbeda, Karena Di Neraca (Basis
Akrual) Mengakui Adanya Retensi, Sementara LRA (Basis Kas) Telah Mengakui Belanja
Seluruhnya.
** Jurnal Aktor Untuk Identifikasi Belanja yang dibebani Uang Muka/Retensi
75
Pemberian Uang Muka
Kontrak
Tidak ada Jurnal
BAST
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
Uang Muka
SPP
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
114212 uang muka belanja barang (prepayment) D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran K AKRUAL
SPM
Tidak ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Saat SPP atas Belanja Induknya
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran K AKRUAL
jurnal uang muka--> 212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
114212 uang muka belanja barang (prepayment) K AKRUAL
Saat SP2D atas Belanja Induknya
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Note:
Atas belanja modal 53, menghasilkan aset extrakomptabel. Diajukan Uang Muka.
belanja 53 tersebut akan dikapitalisasi ke belanja 59, sementara untuk kapitalisasi
uang muka dengan mengakuinya sebagai uang muka belanja, dan akan
dikreditkan saat pembayaran atas spm induknya.
76
Ilustrasi Jurnal Transaksi Pengembalian Belanja
77
Ilustrasi Jurnal Transaksi BLU
78
Ilustrasi Jurnal Transaksi Hibah Langsung
79
Ilustrasi Jurnal Transaksi Setoran PNBP
Penerim aan PNBP Fungsional
Melalui Bendahara
Diterima Bendahara
111711 Kas di Bendahara Penerimaan D AKRUAL
219611 Pendapatan Yang Ditangguhkan K AKRUAL
Saat Diterima Bendahara, Subledger Bendahara:
Kas di bank - Kas di Bendahara Penerimaan D SUBLEDGER
Disetor Ke KPPN
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain D AKRUAL
421111 Pendapatan Minyak Bumi K AKRUAL
219611 Pendapatan Yang Ditangguhkan D AKRUAL
111711 Kas di Bendahara Penerimaan K AKRUAL
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain D KAS
421111 Pendapatan Minyak Bumi K KAS
Saat Disetor ke KPPN oleh Bendahara, Subledger Bendahara:
Kas di bank - Kas di Bendahara Penerimaan K SUBLEDGER
80
Ilustrasi Jurnal Transaksi Bendahara Intrakomptabel
Persediaan
BENDAHARA PERSEDIAAN INTRAKOMPTABEL
Pembuatan Kuitansi
117911 Persediaan yang belum diregister D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
Saat Pembuatan Kuitansi, Sub Ledger Bendahara
Kas di bank -UP K SUBLEDGER
SPP
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Pencatatan Detil Persediaan
117111 Barang Konsumsi D AKRUAL
117911 Persediaan yang belum diregister K AKRUAL
Pemakaian Persediaan
593111 Beban Persediaan konsumsi D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
Aset Tetap
81
Aset Lainnya
BENDAHARA ASET LAINNYA INTRAKOMPTABEL
Pembuatan Kuitansi
169111 Aset Lainnya yang belum diregister D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
Saat Pembuatan Kuitansi, Sub Ledger Bendahara
Kas di bank -UP K SUBLEDGER
SPP
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
521111 Belanja Keperluan Perkantoran D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Pencatatan Detil Aset Lainnya
162121 Hak Cipta D AKRUAL
169111 Aset Lainnya yang belum diregister K AKRUAL
82
Ilustrasi Jurnal Transaksi Bendahara Belanja Modal
Extrakomptabel
BENDAHARA BELANJA MODAL EKSTRAKOMPTABEL
Pembuatan Kuitansi
Tidak Ada Jurnal
Saat Pembuatan Kuitansi, Sub Ledger Bendahara
Kas di bank -UP K SUBLEDGER
SPP
531111 Belanja Modal Tanah D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
597111 Beban Belanja Modal Yang Tidak Dikapitalisasi
D AKRUAL
531111 Belanja Modal Tanah K AKRUAL
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
531111 Belanja Modal Tanah D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Pencatatan Detil Aset
Tidak Ada Jurnal (tidak memenuhi nilai minimum untuk dikapitalisasi)
83
Ilustrasi Jurnal Transaksi BAST Belanja Modal
Extrakomptabel (Melalui Modul Komitmen)
BAST ASET EKSTRAKOMPTABEL
Pembuatan BAST
531111 Belanja Modal Tanah D AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya K AKRUAL
597111 Beban Belanja Modal Yang Tidak Dikapitalisasi
D AKRUAL
531111 Belanja Modal Tanah K AKRUAL
SPP
531111 Belanja Modal Tanah D AKRUAL
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar K AKRUAL
218111 Utang Yang Belum Diterima Tagihannya D AKRUAL
531111 Belanja Modal Tanah K AKRUAL
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
212112 Belanja barang yang masih harus dibayar D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
531111 Belanja Modal Tanah D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
Pendetailan Aset
Tidak Ada Jurnal
84
Ilustrasi Jurnal Transaksi Pembayaran Kelebihan
Pajak
Kelebihan Pajak
Surat Ketetapan Kelebihan Pajak
Tidak Ada Jurnal
Resume Tagihan
Tidak Ada Jurnal
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi D AKRUAL
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain K AKRUAL
411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi D KAS
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain K KAS
85
Ilustrasi Jurnal Transaksi Pembayaran Pengembalian
Kelebihan PNBP
Pengembalian Kelebihan PNBP
Surat Ketetapan Kelebihan Pajak
Tidak Ada Jurnal
Resume Tagihan
Tidak Ada Jurnal
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
423141 Pendapatan Sew a Tanah, Gedung, dan Bangunan D AKRUAL
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain K AKRUAL
423141 Pendapatan Sew a Tanah, Gedung, dan Bangunan D KAS
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain K KAS
86
Ilustrasi Jurnal Transaksi Pembayaran Bea
Masuk/Pajak Ditanggung Pemerintah
Pengesahan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
SPP
Tidak Ada Jurnal
SPM
Tidak Ada Jurnal
SP2D
551321 Belanja Subsidi PPh-DTP D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
551321 Belanja Subsidi PPh-DTP D KAS
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K KAS
87
Ilustrasi Jurnal Adjustment
Saldo Aw al
Aset
1xxxxx Aset Lancar/Investasi Jangka D AKRUAL
Panjang/Aset Tetap/Piutang Jangka
Panjang/Aset Lainnya
391111 Ekuitas K AKRUAL
Aset yang mempunyai akun law an Kew ajiban
1xxxxx Aset Lancar/Investasi Jangka D AKRUAL
Panjang/Aset Tetap/Aset Lainnya
2xxxxx Kew ajiban Jangka Pendek/Kew ajiban K AKRUAL
Jangka Panjang
Kew ajiban
391111 Ekuitas D AKRUAL
2xxxxx Kew ajiban Jangka Pendek/Kew ajiban K AKRUAL
Jangka Panjang
88
Ilustrasi Jurnal Transaksi Persediaan
Saldo Aw al Persediaan
117xxx Persediaan D AKRUAL
391111 Ekuitas K AKRUAL
Pemakaian Persediaan
593111 Beban Persediaan konsumsi D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
Penghapusan Persediaan
593111 Beban Persediaan konsumsi D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
Stock Opname (Terjadi kekurangan)
593111 Beban Persediaan konsumsi D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
Stock Opname (Terjadi kelebihan)
117111 Barang Konsumsi D AKRUAL
593111 Beban Persediaan konsumsi K AKRUAL
Reklasifikasi persediaan ke aset tetap
131111 Tanah D AKRUAL
117122 Tanah Bangunan untuk dijual atau K AKRUAL
diserahkan kepada Masyarakat
Reclass akun persediaan
117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau D AKRUAL
diserahkan kepada Masyarakat
117192 Persediaan Barang Hasil Sitaan K AKRUAL
Hibah Masuk
117111 Barang Konsumsi D AKRUAL
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain K AKRUAL
Hibah Keluar
313121 Ditagihkan dari Entitas Lain D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
Transfer Masuk
117111 Barang Konsumsi D AKRUAL
391111 Ekuitas K AKRUAL
Transfer Keluar
391111 Ekuitas D AKRUAL
117111 Barang Konsumsi K AKRUAL
89
10.6 Pelaporan Hasil Aplikasi SAKTI
Laporan Buku Besar
Laporan Buku Besar adalah laporan yang menyajikan informasi ringkasan transaksi pada
setiap akun dalam periode yang ditentukan. Pada saat proses pembentukan jurnal maka
secara simultan data buku besar akan terbentuk. Laporan ini disajikan dalam dua basis
akuntansi, yaitu basis akrual dan basis kas.
90
Laporan Neraca Percobaan
Laporan Neraca Percobaan adalah laporan yang menyajikan informasi rekapitulasi saldo per
akun yang meliputi saldo aset, utang, ekuitas pada tangal tertentu dan pendapatan dan
belanja pada periode tertentu atas jurnal yang telah diposting.Laporan ini disajikan dalam
dua basis akuntansi, yaitu basis akrual dan basis kas.
91
Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah laporan yang memberikan informasi tentang ringkasan kegiatan
operasional keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan pada periode tertentu.Laporan LO disusun
berdasarkan buku besar akrual.
92
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas pada tahun pelaporan yang meliputi perubahan yang berasal dari surplus
deficit operasional, dampak kumulatif perubaha kebijakan/kesalahan mendasar serta
transaksi antar entitas.
93
Neraca
Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yang
meliputi aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.Neraca ini disusun berdasarkan
buku besar akrual.
94
Laporan Realisasi Anggaran
LRA merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai
realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan
diperbandingkan dengan anggarannya dari suatu entitas pelaporan. Informasi tersebut
berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap
anggaran.LRA disusun berdasarkan buku besar kas.
95
Laporan Realisasi Anggaran Belanja
Laporan Realisasi Anggaran Belanja merupakan komponen laporan keuangan yang
menyediakan informasi mengenai realisasi tiap akun belanja diperbandingkan dengan
anggarannya.Laporan ini disusun berdasarkan buku besar kas.
96
Laporan Realisasi Pengembalian Belanja
Laporan Realisasi Pengembalian Belanja merupakan komponen laporan keuangan yang
menyediakan informasi mengenai realisasi pengembalian belanja.Laporan ini disusun
berdasarkan buku besar kas.
97
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah merupakan komponen laporan
keuangan yang menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan dan hibah dari suatu
entitas pelaporan yang diperbandingkan dengan anggarannya (estimasi pendapatan).
Laporan ini disusun berdasarkan buku besar kas.
98
Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
99
Laporan Rekonsiliasi Neraca dengan Sub-Ledger Aset Tetap
Laporan Rekonsiliasi Aset Tetap adalah laporan hasil proses pencocokan data transaksi
masuk dan transaksi keluar atas aset tetap satuan kerjaantara modul GLP dan modul Aset
Tetap
100
Laporan Kinerja Satker
Laporan Kinerja Satker adalah Laporan yang menginformasikanperbandingan antara target
kinerja satker yang telah ditetapkan dengan realisasinya disertai dengan realisasi anggaran
kegiatan terkait. Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui capaian kinerja sekaligus
indikasi adanya celah kinerja (performance gap) dan tingkat ketimpangan antara capaian
input (realisasi belanja) dengan capaian output, yang selanjutnya dianalisis untuk
mengetahui penyebab ketidakberhasilan, sehingga dapat ditetapkan suatu strategi guna
peningkatan kinerja di masa mendatang (performance improvement).
101
Laporan Ketersediaan Dana DIPA / Laporan Fund Available
Laporan Ketersediaan Dana DIPA adalah laporan yang menyajikan sisa alokasi dana yang
dimiliki satuan kerja pada setiap mata anggaran atas realisasi belanja yang masih dapat
direalisasikan.Laporan Ketersediaan Dana DIPA merupakan nilai anggaran dikurangi dengan
nilai anggaran yang telah dikontrakkan (komitmen), kuintasi bendahara, SPP pembayaran
belanja yang sudah diproses (pembayaran) dan koreksi atas realisasi belanja (koreksi GLP).
102
LPJ Bendahara Pengeluaran:
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran adalah Laporan bulanan bendahara
kepada KPPN sebagai wujud dari pertanggungjawaban bendahara atas uang yang
dikelolanya yang menginformasikan keadaan kas berdasarkan komposisinya.
103
104