OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Sistem Informasi Kesehatan” ini dapat diselesaikan
tepat waktu.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran
dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makaalah ini adalah :
1. Untuk menegtahui pengertian sistem informasi kesehatan
2. Untuk mengetahui ciri dan manfaat sistem informasi kesehatan
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan
datang. Artinya suatu informasi tidaklah sama kegunaannya bagi semua orang,
terutama dalam level organisasi. Informasi menurut :
a. Gordon B. Davis (2013:8)
Informasi adalah data yang sudah diolah dan dapat dirasakan oleh penerima serta
mempunyai nilai yang nyata, untuk mengambil keputusan sekarang atau yang
akan datang.
b. Rudy Tantra (2012:2)
Informasi adalah kumpulan ataupun pengolahan data yang memberikan
pengetahuan ataupun keterangan.
3. Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu sistem yang menyediakan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang
administrasi kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di
tingkat kabupaten/kota, di tingkat provinsi, maupun di tingkat pusat (Indonesia,
2011).
Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai
pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai
dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan
program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara terus menerus atau
secara rutin terjadi. Untuk memudahkan pemahamam mengenai sistem pertama –
tama kita ketahui dulu definisinya. Karena hal tersebut mempunyai peranan yang
penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Menurut Jogiyanto
(2005:2) menyatakan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Davis dalam Al Fatta (2007:8) Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang dan lebih berarti bagi yang menerimanya .
5. Manfaat
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para
pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di
semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem
dalam hal berikut :
a. Mendukung manajemen kesehatan.
b. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
c. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
d. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti
(evidence-based decision).
e. Mengalokasikan sumber daya secara optimal.
f. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi.
g. Membantu penilaian transparansi.
(Wajirah, 2010)
ICD
ICD adalah klasifikasi statistik, yang berarti bahwa hal itu berisi nomor-nomor
terbatas dari kategori kode eksklusif yang menggambarkan seluruh konsep penyakit.
ICD adalah suatu klasifikasi yang berarti data epidemiologi dan data statistik
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Penyakit epidemik
b. Penyakit individual dan umum
c. Penyakit spesifik daerah tertentu
d. Penyakit pertumbuhan
e. Cedera
Klasifikasi ICD dibagi menjadi dua, yaitu Klasifikasi inti dan subkategori.
Klasifikasi inti ICD 10 adalah kode tiga karakter yang dianjurkan untuk pelaporan
kepada data dasar kematian WHO dan perbandingan umum internasional. Subkategori
empat karakter tidak dibutuhkan untuk pelaporan pada level internasional tetapi
direkomendasikan untuk tujuan tertentu dan membentuk suatu bagian integral dari ICD
b. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga
dapat digunakan secara cuma-cuma.
c. 'Multiuser'. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
d. 'Performance tuning'. MySQL memiliki kecepatan dalam menangani query sederhana,
dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama
host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
f. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar,
dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.
Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
g. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol
TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
h. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application
Programming Interface).
i. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat
digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan
petunjuk online.
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,
diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem.
DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi
sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan .
Kerangka Pemikiran
1. Implementasi Sistem dan Hasil
Implementasi dari sistem ini dilakukan di RSUD Pacitan yang melibatkan
a. Pasien
b. Petugas pendaftaran rekam medis
c. Dokter
d. Perawat di rawat jalan dan ruangan
e. Petugas rekam medis
f. Petugas asuransi
Antar muka aplikasi
a. Halaman login, proses login dienkripsi dengan MD5
e. ICD 10
Pengelompokan jenis penyakit berdasar ICD
f. Kasus
Pengelompokan kasus penyakit berdasarkan poli atau rawat jalan.
g. Laporan
Contoh laporan dari rekam medis yang digunakan di rumah sakit
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi layanan kesehatan merupakan salah satu bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara.Dengan
tersedianya sistem informasi tersebut, maka masyarakat bisa mendapatkan
layanan kesehatan secara cepat dari berbagai institusi kesehatan yang ada,
serta dapat meningkatkan peran serta melalui pemberian informasi tentang
keluhan kesehatan yang ada/terjadi di lingkungan sekitarnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, E.B. dkk. 2016. Sistem Informasi Layanan Kesehatan Berbasis Mobile
Yang Mengintegrasikan Instansi Layanan Kesehatan Di Kota Pekalongan.
Jurnal Litbang Kota Pekalongan Vol. 11