Edisi Kesatu
Cetakan pertama, April 2007 Cetakan ketiga belas, Agustus 2012
Cetakan kedua, Januari 2008 Cetakan kelima belas, Juni 2013
Cetakan ketujuh, Nopember 2009 Cetakan kedelapan belas, April 2014
Cetakan kedelapan, April 2010 Cetakan kesembilan belas, Juni 2014
Cetakan kesepuluh, April 2011 Cetakan kedua puluh, September 2014
500
MAT MATERI pokok praktikum IPA di SD; 1 - 9/ PDGK4107/ 3 sks/
Maman Rumanta [et.al]. -- Cet.20; Ed 1 --.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.
317 hal: ill; 21 cm
ISBN: 979-011-133-9
Kegiatan Praktikum 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup ……………………………………………… 1.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 1.4
Kegiatan Praktikum 2
Simbiosis ……………………………………………………………… 1.12
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 1.13
Kegiatan Praktikum 3
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup 1.16
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 1.17
Kegiatan Praktikum 1
Ekosistem ……………………………………………………………... 2.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 2.4
Kegiatan Praktikum 2
Pencemaran Lingkungan ……………………………………………… 2.8
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 2.9
Kegiatan Praktikum 1
Jenis Zat dalam Makanan ……………………………………………... 3.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 3.5
Kegiatan Praktikum 2
Uji Makanan (Uji karbohidrat, lemak, dan protein) …………………... 3.8
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 3.9
Kegiatan Praktikum 3
Pencernaan Makanan …………………................................................. 3.15
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 3.16
Kegiatan Praktikum 1
Gaya …………………………………………………………………... 4.2
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 4.3
Kegiatan Praktikum 2
Gerak ………………………………………………………………….. 4.10
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 4.11
Kegiatan Praktikum 3
Pesawat Sederhana ……………………………………………………. 4.15
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 4.17
Kegiatan Praktikum 1
Perubahan Wujud Zat …………………………………………………. 5.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 5.4
Kegiatan Praktikum 2
Perpindahan dan Pertukaran Panas pada Suhu Zat …………………… 5.10
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 5.11
Kegiatan Praktikum 3
Perubahan Panas pada Suatu Zat ……………………………………... 5.18
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 5.18
Kegiatan Praktikum 1
Jenis dan Bentuk Gelombang …………………………………………. 6.2
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 6.7
Kegiatan Praktikum 2
Getaran dan Bunyi ……………………………………………………. 6.13
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 6.18
Kegiatan Praktikum 3
Telinga …………………………………………………....................... 6.27
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 6.30
Kegiatan Praktikum 1
Sifat Cahaya …………………………………………………………... 7.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 7.4
Kegiatan Praktikum 2
Lensa Cembung dan Cermin Cekung ………………………………… 7.12
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 7.13
Kegiatan Praktikum 3
Mata …………………………………………………………………... 7.15
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 7.18
Kegiatan Praktikum 1
Kelistrikan …………………………………………………………….. 8.2
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 8.3
Kegiatan Praktikum 2
Kemagnetan …………………………………………………………... 8.10
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 8.10
Kegiatan Praktikum 1
Udara dan Batuan .…………………………………………………….. 9.3
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 9.4
Kegiatan Praktikum 2
Alam Semesta ………………………………………………………… 9.12
Kegiatan Praktikum …………………………………………………… 9.13
S elamat datang dalam mata kuliah Praktikum IPA di SD. Mata kuliah
Praktikum IPA di SD ini terdiri dari topik-topik praktikum makhluk
hidup, makanan, mekanika, kalor, gelombang, optik, listrik, magnet, serta
bumi dan alam semesta. Semua topik-topik praktikum tersebut, konsep-
konsep dan teorinya telah dibahas dalam mata kuliah Konsep Dasar IPA di
SD. Oleh sebab itu, pemahaman atas materi dari mata kuliah tersebut
merupakan prasyarat dalam mengikuti mata kuliah ini. Dalam mata kuliah
Praktikum IPA di SD ini, Anda dapat mengklarifikasi konsep-konsep yang
sudah Anda pelajari dalam mata kuliah Konsep Dasar IPA di SD,
mengembangkan keterampilan bereksperimen dan mengembangkan
keterampilan berpikir dan bekerja ilmiah.
Mata kuliah ini menuntut Anda untuk menerapkan konsep-konsep IPA
pada pelaksanaan praktikum. Diharapkan setelah mengikuti mata kuliah ini
Anda mampu menerapkan konsep-konsep dasar IPA melalui suatu kegiatan
percobaan sehingga Anda sebagai mahasiswa akan lebih memahami konsep
dasar IPA dan terampil dalam mengajar di SD. Kemampuan tersebut akan
dapat Anda lakukan dengan menguasai kompetensi-kompetensi khusus
berikut ini.
1. Melakukan percobaan mengenai makhluk hidup.
2. Melakukan percobaan mengenai ekosistem.
3. Melakukan percobaan mengenai makanan.
4. Melakukan percobaan mengenai mekanika.
5. Melakukan percobaan mengenai kalor.
6. Melakukan percobaan mengenai gelombang.
7. Melakukan percobaan mengenai optik.
8. Melakukan percobaan mengenai listrik dan magnet.
9. Melakukan percobaan mengenai bumi dan alam semesta.
Modul 5 : Kalor.
Modul 6 : Gelombang.
Modul 7 : Optik.
Modul 8 : Listrik dan Magnet.
Modul 9 : Bumi dan Alam Semesta.
Agar laporan Anda tidak tercecer maka Anda sebaiknya menjilid rapi
laporan praktikum yang telah Anda buat dan jangan lupa Anda harus punya
kopi laporan yang telah selesai.
Laporan Praktikum harus telah kami terima paling lambat (satu) bulan
sebelum pelaksanaan Ujian Akhir.
Mudah-mudahan Anda dapat melaksanakan kegiatan percobaan wajib
dan pilihan tersebut dengan baik dan benar serta dapat mengirimkan laporan
praktikum asli, tulis tangan pada kami tepat waktu.
Makhluk Hidup
Secara lebih rinci, setelah melakukan kegiatan praktikum ini, Anda akan
dapat:
1. mengamati ciri-ciri makhluk hidup;
2. mengamati gerak dan pernapasan pada tumbuhan;
3. mengamati pernapasan pada hewan dan manusia;
4. melakukan pengamatan lapangan (survei) tentang keberadaan simbiosis
makhluk hidup di sekitar tempat tinggal Anda;
5. mengamati perkecambahan tumbuhan;
6. mengamati siklus hidup lalat buah (Drosophila sp);
7. mengamati perkembangbiakan generatif (seksual) dan aseksual
(vegetatif) pada tumbuhan.
Agar Anda dapat mengerjakan semua kegiatan praktikum pada modul ini
dengan baik, ikutilah petunjuk berikut.
1. Baca dan kajilah dengan seksama setiap kegiatan praktikum pada modul
ini.
2. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum Anda melakukan
kegiatan praktikum.
3. Catatlah setiap hasil kegiatan praktikum pada lembar kegiatan yang
sudah tersedia di akhir modul ini.
4. Buatlah pembahasan seperlunya dan simpulkan hasil kegiatan Anda
dengan ditunjang pembahasan tersebut dengan singkat dan benar.
5. Jawab semua pertanyaan yang terdapat pada setiap bagian akhir dari
kegiatan praktikum.
PDGK4107/MODUL 1 1.3
Kegiatan Praktikum 1
K etika kita ke luar dari rumah, maka sejak itu pula kita akan
berinteraksi dengan alam sekitar, dengan makhluk hidup maupun
makhluk tak hidup. Mengapa? Bukankah kehidupan kita amat tergantung
pada alam sekitar? Bayangkan jika alam ini kekurangan oksigen, maka
pernapasan kita akan terganggu. Jika kita mempunyai hewan peliharaan,
maka pagi-pagi sekali kita sudah disibukkan dengan memberinya makan,
mengajaknya bercengkerama, dan seterusnya. Begitu pula jika kita punya
taman atau kebun, maka setiap hari kita harus menyiramnya agar tanaman
yang kita pelihara tumbuh subur. Ini merupakan bukti bahwa kita selalu
berhubungan dengan lingkungan baik berupa makhluk hidup maupun
makhluk tak hidup.
Coba Sekarang Anda identifikasi, makhluk hidup dan tak hidup apa saja
yang ada di sekitar tempat tinggal Anda? Selanjutnya coba bandingkan di
antara kedua kelompok makhluk tersebut. Adakah perbedaan di antara
keduanya? Tentu saja berbeda, bukan? Makhluk dari kelompok mana yang
dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang (iritabilitas)? Tentu saja
makhluk hidup, bukan? Coba Anda kenali lagi ciri-ciri lainnya! Jika Anda
melakukannya dengan baik, maka setidaknya Anda akan mengetahui bahwa
makhluk hidup perlu makan (nutrisi), bernapas, berkembang biak, dan
melakukan pertumbuhan
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik
hewan maupun tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah Anda
amati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali
beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang melakukan niktinasti dan
seismonasti [tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)]. Gerak tubuh tumbuhan
di bagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak
pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita lihat pada
tumbuhan bersel satu; gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh
tumbuhan, di mana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya
rangsang; sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh
tumbuhan, di mana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Tropisme positif, jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang,
sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah gerakannya menjauhi arah
datangnya rangsang.
1.4 Praktikum IPA di SD
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar
tempat tinggal.
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
(gunakan Tabel 1.1 di bagian akhir modul ini).
2) Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda,
seperti kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat
tinggal Anda.
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang Anda kenal nama jenisnya (minimal nama daerahnya).
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan.
5) Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah Anda catat
tersebut, dengan cermat.
6) Bubuhkan tanda cek ( ) sesuai dengan ciri-ciri yang Anda amati,
pada Tabel 1.1, dalam Lembar Kerja yang disediakan di bagian
akhir modul ini.
d. Pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang? Jelaskan!
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!
PDGK4107/MODUL 1 1.5
a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
c. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda pindahkan
ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas
meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut
dengan menggunakan penggaris.
1.6 Praktikum IPA di SD
b) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot
kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut
dan bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya
pada Lembar Kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.
Gambar 1.1.
Percobaan niktinasti. (1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula.
(2) tanaman pada pot B ditutup dengan kardus
kedap cahaya dengan alas hitam.
PDGK4107/MODUL 1 1.7
Gambar 1.2.
Perangkat percobaan geotropisme negatif.
d. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah Anda lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya
Anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
1.8 Praktikum IPA di SD
a. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.
c. Cara Kerja
1) Respirasi Memerlukan Udara (Oksigen)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
masukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke
dalam botol yang telah diberi alat kapas pada langkah (b).
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan
segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol,
PDGK4107/MODUL 1 1.9
Gambar 1.3.
Cara penyiapan respirometer sederhana.
1.10 Praktikum IPA di SD
Gambar 1.4.
Perangkat percobaan pernapasan aerob memerlukan udara (oksigen).
b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C)
dengan ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml.
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun
dan plastisin, seperti pada Gambar 1.6 berikut.
Gambar 1.6.
Perangkat percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Pada botol (A),
sedotan limun (1) tidak menyentuh air kapur, sedangkan sedotan (2)
terendam dalam air kapur; botol (B), sedotan limun (1) terendap air kapur,
sedangkan sedotan limun (2) tidak menyentuh air kapur; pada botol (C),
posisi sedotan limun (1) dan (2) sama dengan (B).
d. Pertanyaan
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan
oksigen?
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air
kapur pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
1.12 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
Simbiosis
KEGIATAN PRAKTIKUM
1 Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7)
yang ada di bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
d. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
1.14 Praktikum IPA di SD
2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8)
yang ada di bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana
yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.
d. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9)
yang ada di bagian akhir modul ini.
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies
anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.
d. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita!
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita.
1.16 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 3
Gambar 1.7.
Struktur bunga lengkap (Andrews et. al., 1989)
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
c. Cara Kerja
1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
1.18 Praktikum IPA di SD
Gambar 1.8.
Cara memasang gulungan kertas saring
di dalam botol selai (Rumanta, 2002)
d. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.
Adakah yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila
sp) dari telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
PDGK4107/MODUL 1 1.19
Catatan:
Siklus hidup Drosophila sp.
Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur
Drosophila sp. berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. Setelah
telur menetas akan terbentuk larva. Larva tumbuh membesar dengan
beberapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian akan bergerak
menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya melamban dan siap
menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat
sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning,
kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi imago (lalat
dewasa).
c. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh
medium. Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan
penuh medium. Dengan demikian Anda dapat memperkirakan
banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat
buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat
tersebut dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela
pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan
penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda
lipat ke dalam setiap botol kultur (botol selai).
1.20 Praktikum IPA di SD
Gambar 1.9.
Cara menangkap lalat buah (Rumanta, 2002).
PDGK4107/MODUL 1 1.21
d. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
3. Perkembangbiakan tumbuhan
a. Tujuan
Mengamati struktur bunga.
c. Cara Kerja
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya,
perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar
bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Gambar
1.1), dan lengkapilah dengan keterangan gambar.
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak
yang Anda amati.
4) Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian
mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah
benang sari melekat pada mahkota bunga? Catatlah hasil
pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar (loup),
amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah Anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6) Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah
bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan
bagian ovarium, tangkai putik, dan kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik, dan
kepala putik. Tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Gambar 1.2)
di bagian akhir modul ini.
d. Pertanyaan
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang Anda amati?
2) Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan!
a. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif alami.
PDGK4107/MODUL 1 1.23
c. Cara Kerja
1) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
3) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang,
geragih, dan umbi).
4) Galilah tanaman, jika Anda ingin meyakinkan umbi atau akar
rimpang.
5) Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan
perkembangbiakan vegetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar
Kerja (Tabel 1.12) di bagian akhir modul ini.
a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok.
c. Cara kerja
1) Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanaman
mangga simanalagi.
b) Tentukan pula jenis tanaman mangga yang masih muda dengan
diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal
1.24 Praktikum IPA di SD
dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat,
untuk dijadikan batang bawah.
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 × 2 cm pada
batang bawah.
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang
akan ditempel (mangga simanalagi atau yang lainnya) dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan
tali rafia dan tutuplah celah-celah yang ada dengan
menggunakan vaselin.
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan
potonglah bagian atas dari tanaman bawah (Gambar 1.10).
Gambar 1.10.
Tahapan pengerjaan okulasi (Rumanta, 2002).
2) Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (root stock), kira-kira sebesar jari
kelingking.
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih
kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada
potongan tersebut (Gambar 1.11 B).
c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-
sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan
ukuran batang bawah dan dipotong dengan kemiringan yang
sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi
PDGK4107/MODUL 1 1.25
Gambar 1.11.
Menyambung. A. Memotong ranting tanaman yang akan di sambung;
B. memotong tanaman bawah dengan sudut kemiringan yang sama, dan buat
sedikit sayatan pada potongan batang; C. menyayat potongan ranting yang
akan di sambung; D Batang bawah dan atas disambungkan; E. Sambungan
diikat dengan selotip transparan; G. Buanglah ranting-ranting pada tanaman
bawah (Browse, 1979 dalam Rumanta, 2002).
3) Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang Anda inginkan untuk dicangkok
(tanaman mangga, jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan
syarat memiliki kambium dan mudah Anda jumpai).
1.26 Praktikum IPA di SD
Gambar 1.12.
Tahapan pengerjaan cangkok (Rumanta, 2002).
d. Pertanyaan
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi
sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan!
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah
harus dipotong?
3) Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang di sambung pada
percobaan menyambung (enten) mengalami pertumbuhan?
4) Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan
kuat?
PDGK4107/MODUL 1 1.27
Daftar Pustaka
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983).
Discovering Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ.
Limited.
Lampiran
NAMA : …………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………..
UPBJJ : …………………………………………………………..
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
*) Keterangan:
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.
1.30 Praktikum IPA di SD
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.31
a. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan seismonasti
Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti
2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Pengamatan hari ke
Jenis pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A
B
1.32 Praktikum IPA di SD
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.33
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Kondisi akhir
Botol percobaan Kondisi mula-mula
percobaan
A
B
C
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
1.34 Praktikum IPA di SD
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.35
1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
1.36 Praktikum IPA di SD
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.37
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
1.38 Praktikum IPA di SD
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.39
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Gambar
Hari pertumbuhan Panjang (mm)
Keterangan
ke kecambah kacang
merah Akar Batang
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
1.40 Praktikum IPA di SD
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.41
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
1.42 Praktikum IPA di SD
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
Gambar 1.1.
Morfologi bunga sepatu
PDGK4107/MODUL 1 1.43
Gambar 1.1.
Sayatan vertikal bunga sepatu
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
1.44 Praktikum IPA di SD
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.12.
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.45
a. Hasil pengamatan
1) Menempel
Tabel 1.13.
Menempel (okulasi)
2) Menyambung
Tabel 1.14.
Menyambung (enten)
3) Mencangkok
Tabel 1.15.
Mencangkok
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 1 1.47
3) …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Modul 2
Kegiatan Praktikum 1
Ekosistem
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
darat alami dan buatan.
c. Cara Kerja
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat Anda mengajar yang akan kita amati komponen-
komponennya.
2) Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di
dalam tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang.
Gunakan kaca pembesar jika perlu.
PDGK4107/MODUL 2 2.5
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang
ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8
seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan
Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe
ekosistem tersebut.
d. Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
a. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
perairan.
c. Cara kerja
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat
semua data pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul
ini.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat
data yang diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat.
2.6 Praktikum IPA di SD
d. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas
antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.
c. Cara kerja
1) Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1
(pilih salah satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari
komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen
pada urutan pertamanya.
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor)
pada urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua
sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga, dan
seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya,
sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah
terdapat di dalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling
berinteraksi, buatlah jaring-jaring makanannya.
e) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada
Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.
Catat data tersebut pada Tabel 2.7 dalam Lembar Kerja di
belakang modul ini.
PDGK4107/MODUL 2 2.7
2) Ekosistem Perairan
a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan
jaring-jaring makanannya berdasarkan data pada Tabel 2.6.
Caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem darat,
poin a) sampai dengan d).
b) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.
Catat data tersebut pada Tabel 2.8 dalam Lembar Kerja di
belakang modul ini.
c) Dari data pada Tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada
Gambar 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
d) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring
makanan maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe
ekosistem ini.
d. Pertanyaan
1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat
maupun ekosistem perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih
banyak jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian?
2.8 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
Pencemaran Lingkungan
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
c. Cara Kerja
1) Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air ledeng /air PDAM
saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
2.10 Praktikum IPA di SD
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,50%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol: air ledeng / air PDAM saja.
rata - rata panjang akar kontrol rata rata panjang altar konsentrasi x
IG 100%
rata rata panjang akar kontrol
d. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
c. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%
serta kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan
dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.
a) Label I = 100%.
b) Label II = 50%.
c) Label III = 25%.
d) Label IV = 12,5%.
e) Label V = 6,25'%.
f) Label V I = 3,1%.
g) Label kontrol = (air ledeng/PDAM).
2) Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini
dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1:
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
(Allium cepa).
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V,
dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue
(lihat Gambar 2.1).
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah
kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam
yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan
I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam
larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan
10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan
rendaman selama lima menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Atur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan
larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada
cahaya yang dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas
piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak
PDGK4107/MODUL 2 2.13
d. Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau
yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus
ditutup dengan kertas timah?
2.14 Praktikum IPA di SD
Glosarium
Daftar Pustaka
Lampiran
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD
EKOSISTEM
Nama : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
UPBJJ : …………………………………………………………
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2.18 Praktikum IPA di SD
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 2 2.19
d. Jawaban Pertanyaan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
a. Hasil Pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rantai makanan 2:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rantai makanan 3:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2.20 Praktikum IPA di SD
Gambar 2.1.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat.
Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat.
Tingkat Trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PDGK4107/MODUL 2 2.21
Gambar 2.3.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat.
2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rantai makanan 2:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rantai makanan 3:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2.22 Praktikum IPA di SD
Gambar 2.4.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan.
Gambar 2.5.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan.
PDGK4107/MODUL 2 2.23
Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan.
Tingkat Trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 2.6.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan.
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2.24 Praktikum IPA di SD
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
a. Hasil Pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
Grafik 2.1.
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah.
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2.26 Praktikum IPA di SD
a. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan.
Grafik 2.2.
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam.
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2.28 Praktikum IPA di SD
3) ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Modul 3
Makanan
Dra. Anna Ratnaningsih, M. Si.
Drs. Gusti Nurdin, M. Pd.
Kegiatan Praktikum 1
B
1.
erbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan
dikelompokkan menjadi:
Bahan makanan pokok.
dapat
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung terdapat pada padi-
padian dan umbi-umbian.
2. Protein disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur-sayuran (protein
nabati) dan lauk pauk (hewan/protein hewani).
3. Lemak diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan cadangan energi.
4. Garam mineral berfungsi sebagai zat pengatur terdapat pada sayuran, air,
ikan asin dan buah-buahan.
5. Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara
normal, terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
6. Air sangat berguna bagi tubuh yaitu sebagai pelarut. Tubuh kita
membutuhkan air relatif banyak.
PDGK4107/MODUL 3 3.5
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan:
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.
c. Cara Kerja
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
d. Pertanyaan
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang
bekerja?
3) Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
2. Pengelompokan sayuran
a. Tujuan:
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
c. Cara Kerja
1) Kumpulkan 20 macam sayuran
3.6 Praktikum IPA di SD
d. Pertanyaan
1) Bila dilihat dari "Triguna Makanan" sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
2) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli,
cabe, bawang merah, dan terong?
a. Tujuan:
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.
c. Cara Kerja
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu
makanan.
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang
memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna.
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut
serta masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar
kerja.
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok makanan pokok.
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja.
6) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
PDGK4107/MODUL 3 3.7
d. Pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
2) Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
3.8 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
Uji Makanan
(Uji karbohidrat, lemak, dan protein)
U ntuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam
suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan
makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum
yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan perubahan warna menjadi
warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi
larutan iodium dalam KI akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau
biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara jelas, maka
usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi
keamanan dalam penggunaan larutan iodium maka yang perlu diperhatikan
dalam penggunaannya adalah bahwa jangan terlalu pekat dalam mencampur
larutan, karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui.
ciri-ciri sumber makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai
berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba
maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas
akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas
air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap
sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan
hilang dan tetap menempel di kertas tersebut karena minyak tidak menguap.
Agar lebih jelas lagi dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada
tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan seperti tersebut di atas.
Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan mengganti bagian sel-sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat
diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji dengan menambahkan
larutan tembaga sulfat, (perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah
PDGK4107/MODUL 3 3.9
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Uji karbohidrat
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
c. Cara kerja
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang
akan diuji di atas piring plastik seperti gambar berikut.
3.10 Praktikum IPA di SD
3) Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan
warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah
bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi larutan yodium.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
d. Pertanyaan
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi larutan, yodium, apakah semuanya
menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika
ya, jelaskan mengapa?
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
2. Uji Lemak
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
c. Cara kerja
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-
potong dengan ukuran l0 × 10 cm 2.
2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat.
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas
kertas coklat yang lainnya.
4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah
itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat
keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor
dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang
diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung
kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9)
santan, (10) susu.
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira
sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai
sepuluh menit.
3.12 Praktikum IPA di SD
d. Pertanyaan
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan
Anda.
2) Ketika bekas usapan/tetasan tersebut diterangi atau di sorot dengan
lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber lemak?
3. Uji Protein
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
3) Lilin 1 buah.
4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1
buah.
5) Cangkir plastik 1 buah.
6) Sendok makan 1 buah.
7) Korek api 1 dus.
8) Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah.
9) Kertas label.
10) Air kapur 10 mL.
11) Air 10 mL.
12) Gula pasir 1 sendok.
13) Putih telur yang telah direbus 1 iris.
14) Roti 1 iris kecil.
15) Tempe 1 iris kecil.
16) Daging ayam 1 iris kecil.
17) Tepung terigu 1 sendok makan.
18) Tembaga sulfat 2 sendok makan.
19) Bulu ayam 1 helai.
20) Seledri 1 batang.
21) Kangkung 1 batang.
c. Cara kerja
1) Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas
lainnya). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi,
kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau
yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai
kontrol.
2) Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di
atas nyala lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih
telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkan.
Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti bau
bulu ayam yang terbakar.
3) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung
protein berdasarkan uji pembakaran.
4) Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan
tembaga sulfat sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok makan
tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan makanan
3.14 Praktikum IPA di SD
yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan
diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung
terigu.
5) Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap
air dan yang lainnya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. Harus
diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya
jika sejak pertama dipakai untuk mengisap air kapur seterusnya
dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika pertama
dipakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya
untuk larutan tembaga sulfat.
6) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang
diuji. Pada daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes
tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi ke
dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
d. Pertanyaan
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang
sama?
2) Perhatikan putih telur rebus, roti, clan tempe waktu dibakar.
Identifikasi bau yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa
dari masing-masing bahan makanan yang dibakar tersebut.
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih
telur rebus, tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan
warna ungu? Apakah keunggulannya sama? Manakah yang ungunya
lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber protein?
PDGK4107/MODUL 3 3.15
Kegiatan Praktikum 3
Pencernaan Makanan
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan:
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.
c. Cara Kerja
1) Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar
kerja di akhir modul ini.
2) Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
d. Pertanyaan
1) Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2) Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan
menjadi apa? Uraikan dengan jelas!
PDGK4107/MODUL 3 3.17
Glosarium
Daftar Pustaka
Carola, R,. et al. (1992). Human Anatomy & Physiology, 2nd Ed. New York:
McGraw Hill Inc.
Guyer, MY, & Charles. E.L. (1964). Animal Biology, 5th Ed. New York:
Harper & Row Publishing.
Lampiran
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
MAKANAN
Nama : ………………………………………………………….
NIM : ………………………………………………………….
UPBJJ : ………………………………………………………….
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
a. Hasil pengamatan
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi.
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3.20 Praktikum IPA di SD
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
a. Hasil pengamatan
Pengelompokan sayuran
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3.22 Praktikum IPA di SD
a. Hasil pengamatan
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 3 3.23
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3.24 Praktikum IPA di SD
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
a. Hasil pengamatan
Uji Karbohidrat
Warna
No. Bahan makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
yodium yodium
1 Pisang
2 Apel
3 Nasi
4 Telur rebus (bagian putih)
5 Tahu putih
6 Margarin
7 Biskuit
8 Tepung terigu
9 Gula pasir
10 Kentang
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
PDGK4107/MODUL 3 3.25
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
4) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
a. Hasil pengamatan
Uji lemak
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
PDGK4107/MODUL 3 3.27
a. Hasil pengamatan
Uji Protein
Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Keterangan
Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3.28 Praktikum IPA di SD
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
4) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
a. Hasil Pengamatan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
b. Pembahasan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
c. Kesimpulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
PDGK4107/MODUL 3 3.29
d. Jawaban Pertanyaan
1) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
2) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
3) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
4) ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
Modul 4
Mekanika
Drs. Ichwan
Tuti Purwoningsih, S.Pd.
Kegiatan Praktikum 1
Gaya
G aya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran
vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak,
misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat
pula menyebabkan benda bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek
antara ban dengan jalan sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil
yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang
anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel
memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan
jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.
Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir
plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika
magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat
Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang
datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik
mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau
ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda
dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.
Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat
dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi
benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-
gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-
hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.
PDGK4107/MODUL 4 4.3
KEGIATAN PRAKTIKUM
2. Cara Kerja
a. Isilah lembar kerja sesuai
dengan petunjuk!
b. Sisirlah rambut kering
yang agak tebal dengan
sisir plastik.
c. Kemudian dekatkan sisir
plastik itu ke potongan-
potongan kertas kecil, Gambar 4.1.
d. Amati apa yang terjadi? sisir yang telah digosok dengan rambut
kering didekatkan dengan potongan
kertas
B. GAYA MAGNET
2. Cara kerja
a. Isilah lembar kerja sesuai
dengan petunjuk!
b. Dekatkan magnet batang
dengan bahan yang tersedia
tetapi tidak sampai
bersentuhan seperti gambar
4.2.
c. Amati apa yang terjadi
d. Masukkan data dalam tabel
Gambar 4.2.
pengamatan
Magnet batang yang didekatkan
dengan seng
Tertarik/tak
No. Magnet Bahan
tertarik
1. Magnet Jarum jahit ........
2. Magnet Aluminium ........
3. Magnet Seng ........
4. Magnet Benang jahit ........
5. Magnet Plastik ........
6. Magnet Kertas .........
C. GAYA GESEK
2. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok (seperti tampak pada
gambar).
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat
penunjukkan pada skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang
diperlukan untuk bergerak.
Keadaan Penunjukkan
No.
Balok Neraca Pegas (Newton)
1. Sebelum Bergerak …………….
2. Saat akan Bergerak …………….
3. Sesudah Bergerak …………….
D. GAYA PEGAS
2. Cara kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan
petunjuk!
a. Ambil seutas karet gelang,
gantungkan salah satu ujungnya
pada statif.
b. Gantungkan pula sebuah beban pada
ujung karet yang satu lagi.
c. Tariklah beban ke bawah, kemudian
lepaskan. Amati apa yang terjadi?
Gambar 4.4.
Karet gelang yang digantung dan
diberi beban kemudian ditarik
lalu dilepaskan
E. GAYA BERAT
A
PDGK4107/MODUL 4 4.7
2. Cara kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
F. PERPADUAN GAYA
2. Cara kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah
neraca pegas yang sama.
b. Hubungkan ke dua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas
dengan keadaan.
c. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.
Gambar 4.6.
benda yang tetap diam ditarik oleh dua neraca pegas
yang berlawanan arah
G. PERTANYAAN
Kegiatan Praktikum 2
Gerak
KEGIATAN PRAKTIKUM
2. Cara kerja:
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. ......................... ...............
2. ......................... ...............
3. ......................... ...............
4. .......................... ...............
5. .......................... ................
PDGK4107/MODUL 4 4.13
2. Cara kerja:
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
PERTANYAAN:
Kegiatan Praktikum 3
Pesawat Sederhana
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1 : KATROL
1. Tujuan Percobaan
a. Menjelaskan manfaat dari katrol.
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol.
3. Cara kerja
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gr, 100
gr, 50 gr, dan 20 gr) dengan menggunakan neraca pegas seperti pada
Gambar 4.13. Periksa apakah skala pada pegas menunjukkan
keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukan
data hasil kalibrasi Anda dalam Tabel 4.7 pada lembar pengamatan
di akhir modul ini.
4.18 Praktikum IPA di SD
4. Pertanyaan
a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20
skala kecil, maka satu skala kecil sama dengan massa beban …
gram.
b. Dari langkah (b), keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap
adalah …
c. Pada langkah (d), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol
bergerak adalah …
d. Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau
katrol bergerak? Berikan alasan Anda dengan singkat dan jelas
mengapa hal ini terjadi!
4.20 Praktikum IPA di SD
PERCOBAAN 2: TUAS
1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda
dapat:
a. Menjelaskan manfaat dari tuas.
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.
4. Cara kerja
Susunlah penggaris dan statif/penyangga seperti Gambar 4.16 berikut.
Jika tersedia KIT IPA SD, Anda dapat menggunakan tuas lengkap
dengan penyangga yang terbuat dari plastik (Gambar 4.17). Sedangkan cara
kerjanya sama seperti mistar/penggaris yang digantung.
4. Pertanyaan
a. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR
dibandingkan OE akan ..... (Berikan alasan Anda dengan singkat dan
jelas mengapa hal ini terjadi!).
b. Berdasarkan hasil percobaan yang Anda lakukan, maka:
beban x lengan beban = ………………. × ……………..
c. Sebutkan 2 contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas tuas!
4.22 Praktikum IPA di SD
Glosarium
Daftar Pustaka
Ichwan. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Mujadi. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). Fisika Dasar 1 (terjemah
Silaban). Jakarta: Erlangga.
Sudomo, Joko. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11.
Jakarta: Universitas Terbuka.
01+
Tim penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(1995). Kamus Besar Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka,
Depdikbud.
4.24 Praktikum IPA di SD
Lampiran
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
MEKANIKA
Kegiatan Praktikum 1
B. Gaya Magnet
Tertarik/tak
No. Magnet Bahan
tertarik
1. Magnet Jarum jahit ........
2. Magnet Aluminium ........
3. Magnet Seng ........
4. Magnet Benang jahit ........
5. Magnet Plastik ........
6. Magnet Kertas .........
PDGK4107/MODUL 4 4.25
C. Gaya Gesek
Keadaan Penunjukkan
No.
Balok Neraca Pegas (Newton)
1. Sebelum Bergerak …………….
2. Saat akan Bergerak …………….
3. Sesudah Bergerak …………….
D. Gaya pegas
E. Gaya berat
F. Perpaduan gaya
Jawaban Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
PDGK4107/MODUL 4 4.27
Kegiatan Praktikum 2
1. ......................... ...............
2. ......................... ...............
3. ......................... ...............
4. .......................... ...............
5. .......................... ................
Jawaban Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan Praktikum 3
A. Katrol
Jawaban Pertanyaan
a.
b.
c.
d.
B. Tuas
Tabel 4.8. Tuas
Jawaban Pertanyaan
a.
b.
c.
d.
Modul 5
PEN DAHUL UA N
Kegiatan Praktikum 1
Gambar 5.1.
Namun walau suatu zat secara terus-menerus menyerap panas, suhu zat
tersebut tidak serta merta mengalami kenaikan secara terus-menerus. Pada
temperatur tertentu suhu zat tersebut akan berhenti pada suatu titik, dan pada
saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun yang terjadi adalah
perubahan wujud. Selanjutnya setelah perubahan wujud terjadi, suhu zat
tersebut akan mengalami kenaikan kembali.
Dalam IPA ada beberapa istilah dalam peristiwa perubahan wujud suatu
zat yang diberi nama masing-masing sebagai berikut.
1. Temperatur untuk pencairan benda padat disebut dengan titik cair.
5.4 Praktikum IPA di SD
2. Temperatur pada saat zat cair menguap disebut dengan titik uap.
3. Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun.
4. Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan
panas yang tersembunyi atau panas laten.
Gambar 5.2.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C
Tahapan Kegiatan
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan
secara terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
Gambar 5.3.
Lembar Kerja:
1. Ukurlah suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan ……….. °C
2. Catatlah kenaikan suhu es saat mulai dipanaskan setiap 2 menit ……. °C
Suhu pada
No. 2 menit ke Kenaikan suhu Keterangan
termometer
1.
2.
3.
4.
5. 100 °C
5.6 Praktikum IPA di SD
Kesimpulan
Bahaslah hasil yang didapatkan pada percobaan titik lebur es dan berikan
kesimpulan pada percobaan ini.
Pertanyaan:
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya
pemanasan? Berikan jawaban singkat dan jelas!
2. Saat termometer menunjukkan skala 0°C, pemanasan masih berlangsung
terus! Apakah yang terjadi pada peristiwa ini?
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi
pemanasan terus menerus?
4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C?
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu
kamar tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap)
dapat langsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair
terlebih dahulu.
Tujuan:
Tahapan Kegiatan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada
gambar di bawah ini.
1. Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung
reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.4.
Lembar Kegiatan
Tabel 5.2
Kesimpulan
Apa kesimpulan yang dapat diambil dalam percobaan ini? Berikan
pembahasan yang singkat dan jelas!
5.8 Praktikum IPA di SD
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?
2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer?
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dari
titik didih. Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk
memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat
dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.
Tujuan
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.
Tahapan Kegiatan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup
rapat dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap
air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air
dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
PDGK4107/MODUL 5 5.9
Gambar 5.5.
Lembar Kegiatan
1. Sesuai dengan pengamatan, uraikan dengan singkat dan jelas proses dari
air menjadi uap/gas dan kemudian menjadi air kembali?
2. Apa kesimpulan dalam percobaan ini? berikan pembahasan yang singkat
dan jelas!
Pertanyaan
1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh termometer air dalam ketel
mengeluarkan uap?
2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi
berubah menjadi air?
5.10 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
K
1.
embali pada pengalaman sehari-hari yang terkait dengan panas di
antaranya sebagai berikut.
Tangan saya merasakan panas jika saya membakar ujung sebatang logam
dan ujung yang lainnya saya pegang!
Gambar 5.6.
2. Telapak tangan saya merasakan panas saat berada di atas nyala lilin atau
api!
Gambar 5.7.
PDGK4107/MODUL 5 5.11
3. Saya merasakan panas jika saya berada dekat api unggun atau nyala
lampu dari petromak, dan bola lampu pada segala arah!
Gambar 5.8.
Dari ilustrasi gambar tersebut dapat dipahami, bahwa ada beberapa cara
panas berpindah, di antaranya dikenal sebagai:
1. konduksi (hantaran);
2. konveksi (aliran);
3. radiasi (pancaran).
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1: KONDUKSI
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang
lainnya kita pegang. Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal
ini disebabkan kalor atau panas dari api berpindah dari ujung besi yang
dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini tidak ada
bagian besi yang ikut berpindah.
Tujuan
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.
Tahapan Kegiatan
1. Ambil empat bagian lilin /malam dan letakkan masing-masing di ujung
logam pada cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.
Gambar 5.9.
Lembar Kegiatan
Tabel 5.3. Pengamatan terhadap lilin
Kesimpulan
Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan tersebut di atas? Berikan
bahasan secara singkat dan jelas.
Pertanyaan
1. Sebutkan di antara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik
menghantar panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
PDGK4107/MODUL 5 5.13
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu?
Beri alasan dengan singkat dan jelas!
3. Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantar panas? Beri
penjelasan yang singkat, padat, dan jelas!
PERCOBAAN 2: KONVEKSI
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel zat tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang
demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi karena pemanasan
yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan
bagian zat yang dingin.
Tujuan
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.
Tahapan Kegiatan
1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang
20 cm, lebar 6 cm, tinggi 15 cm.
2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan
sehingga ke luar asap.
6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
7. Perhatikan gambar di bawah ini.
5.14 Praktikum IPA di SD
Gambar 5.10.
Lembar Kerja
1. Amati saat lilin belum dinyalakan apa yang terjadi?
2. Setelah lilin dinyalakan apa yang terjadi pada asap?
3. Simpulkan dan bahaslah hasil pengamatan percobaan!
Pertanyaan
1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada
tungku? Beri penjelasan secara singkat serta gambarkan proses alur
aliran asap kertas!
2. Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?
Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).
Tahapan Kegiatan
1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.
2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah
sampai merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam
air.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.11.
Lembar Kerja
1. Amati serbuk-serbuk dalam bejana sebelum dipanaskan. Beri penjelasan
secara singkat!
2. Amati serbuk-serbuk dalam bejana saat mulai dipanasi dan seterusnya.
Catatlah perubahan apa saja dan pergerakan apa saja yang terjadi di
dalam bejana. Beri penjelasan secara singkat dan gambarkan
pergerakannya?
3. Beri kesimpulan dan bahasan pada kegiatan ini!
Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-serbuk
tersebut?
5.16 Praktikum IPA di SD
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya? beri
penjelasan dengan menggunakan hubungan volume, massa, massa jenis,
dan kaitannya dengan suhu T.
PERCOBAAN 4: RADIASI
Tujuan
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan zat
perantara dengan melakukan percobaan termoskop.
Tahapan Kerja
1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun
terlebih dulu lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan selang
plastik.
2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
PDGK4107/MODUL 5 5.17
Gambar 5.12.
Lembar Kegiatan
1. Amati pergerakan cairan warna dalam selang plastik ke kanan atau ke
kiri.
2. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? Berikan
pembahasan secara singkat dan jelas!
Pertanyaan
1. Kemanakah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik
matahari? Mengapa demikian! beri penjelasan secara singkat!
2. Apa yang Anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?
5.18 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 3
KEGIATAN PRAKTIKUM
Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis
benda yang terkena panas akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda
ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Contoh yang
merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api harus diberi antara untuk
mengatasi pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan
dalam teknologi seperti; stop kontak, termometer bimetal, dan lain-lain.
Tujuan
Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang
logam karena pengaruh panas.
PDGK4107/MODUL 5 5.19
Tahapan Kegiatan
1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang
lain.
3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat
dibakar/dipanasi?
8. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.13.
Catatan
Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya
beban hanya berfungsi sebagi pelurus saja. Namun kalau ada karet dapat
5.20 Praktikum IPA di SD
Gambar 5.14.
Lembar Kegiatan
Pertanyaan
1. Di antara logam-logam (kawat) tersebut yang mengalami pertambahan
panjang paling besar adalah …. Mengapa demikian?
2. Mana yang akan mengalami pertambahan panjang paling besar antara
kawat tembaga dengan kawat nikel? Berikan penjelasan secara singkat
dan jelas!
Alternatif Percobaan
Jika ada dan tersedia alat muai panjang Muschenbrook dapat digunakan
untuk mengetahui fenomena dan pertambahan panjang beberapa logam
secara bersamaan
Zat cair dapat memuai bila dipanaskan. Pemuaian cat cair ini sering juga
dikatakan sebagai pemuaian volume.
Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.
5.22 Praktikum IPA di SD
Tahapan Kegiatan
1. Campurkan pewarna (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan botol
berwarna putih bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan lilin.
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan
minuman (usahakan sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang
telah diisi dengan air panas.
6. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.15.
Lembar Kegiatan
1. Suhu larutan merah sebelum dimasukkan ke dalam air panas adalah
………………………
2. Suhu air panas dalam ember adalah ……………
3. Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah …….
1 menit pertama ………. cm
PDGK4107/MODUL 5 5.23
Pertanyaan
1. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor
atau panas?
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember
didinginkan?
Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda
gas demikian juga akan memuai jika diberi kalor atau panas.
Tujuan
Menguji pemuaian benda gas.
Tahapan Kegiatan
1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah alat
dan bahan yang telah disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warna
yang dimasukkan dalam botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.16.
Gambar 5.17.
PDGK4107/MODUL 5 5.25
Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan
sedotan dengan balon dan air dingin dengan air panas.
Lembar Kerja
Tabel 5.5
Tabel 5.6
Kesimpulan
Dari kedua percobaan tersebut sesuai dengan pengamatan kesimpulan
yang dapat diambil adalah .................................
Berikan bahasan terlebih dahulu untuk masing-masing percobaan!
Pertanyaan
Coba jelaskan proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan
lengkap dengan keterkaitannya antara volume suhu dan tekanan.
5.26 Praktikum IPA di SD
Daftar Pustaka
Nelkon & Parker. (1987). Advanced Level Physics. Sixth Edition. London:
HEB.
Lampiran
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
Kegiatan Praktikum
A. Percobaan Titik lebur es
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
a.
b.
c.
d.
5.28 Praktikum IPA di SD
Tabel 5.2
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
a.
b.
c.
d.
PDGK4107/MODUL 5 5.29
2. Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
a.
b.
Kegiatan Praktikum 2
A. Percobaan konduksi
Tabel 5.3.
Pengamatan terhadap lilin
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
a.
b.
c.
B. Percobaan konveksi
1.
2.
3. Kesimpulan
1.
2.
PDGK4107/MODUL 5 5.31
3. Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
a.
b.
D. Percobaan radiasi
1.
2. Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
1.
2.
5.32 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 3
Tabel 5.4.
Pengamatan pertambahan panjang
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
1.
2.
3. Ketinggian air
PDGK4107/MODUL 5 5.33
4.
5.
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
1.
2.
Tabel 5.5
Tabel 5.6
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
1.
Modul 6
Gelombang
Paken Pendiangan S.Si, M.Si.
Dra. Sukiniarti, M.Pd.
M odul ini berisi kegiatan praktikum mengenai jenis dan sifat gelombang,
bunyi, dan telinga. Oleh karena itu, di dalam percobaan ini Anda dapat
mengamati jenis dan sifat gelombang, bentuk getaran dan bunyi serta
membuat analisis perhitungan yang diperlukan sesuai tujuan percobaan yang
Anda lakukan. Latar belakang pengetahuan yang diperlukan untuk
memahami cara melakukan percobaan diberikan di dalam uraian pada setiap
awal kegiatan belajar.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan praktikum. Kegiatan Praktikum 1
membahas tentang gelombang, yaitu gelombang berjalan dan gelombang
stasioner. Kegiatan Praktikum 2 adalah getaran dan bunyi yang membahas
tentang getaran benda oleh pegas, getaran beban pada ayunan, benda bergetar
sebagai sumber bunyi, dan resonansi bunyi. Sedangkan pada Kegiatan
Praktikum 3 akan dibahas tentang telinga.
Secara umum tujuan kegiatan percobaan ini adalah Anda dapat
menerapkan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih
khusus lagi tujuan kegiatan percobaan dalam modul ini adalah Anda dapat:
1. mengamati bentuk, jenis, dan sifat gelombang, baik gelombang berjalan
maupun gelombang stasioner;
2. mengamati hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
3. mengamati pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang;
4. mengukur periode dan frekuensi getaran;
5. menghitung besarnya periode dan frekuensi bandul sederhana;
6. menjelaskan penyebab timbulnya bunyi;
7. menjelaskan secara perambatan bunyi;
8. menjelaskan syarat terjadinya resonansi;
9. menghitung cepat rambat bunyi di udara.
6.2 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 1
A. GELOMBANG BERJALAN
Gambar 6.1.
Tali direntangkan
Gambar 6.2.
Titik kesetimbangan dan simpangan.
Simpangan benda yang bergetar ini yang diperhitungkan dari titik 0 (titik
kesetimbangan) ada dua buah, yaitu simpangan di sebelah atas titik 0 dan
simpangan di sebelah bawah titik 0 (menurut Gambar 6.2). Untuk
memudahkan dalam mengenali simpangan di sebelah atas titik 0 dan di
bawah titik 0, simpangan yang lain berfase negatif. Misalnya simpangan di
atas titik 0 kita sebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 kita sebut
berfase negatif. Dalam perjanjian yang mungkin sering Anda temui di dalam
buku-buku pelajaran Fisika, yang biasa digunakan simpangan di atas titik 0
disebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 disebut berfase negatif.
Perjanjian ini melahirkan tanda "+" dan "-" yang selanjutnya dipakai dalam
persamaan.
Dalam percobaan nanti, Anda dapat dengan bebas menentukan
simpangan yang positif dan negatifnya, asalkan jika simpangan yang satu
diberi tanda positif (+), simpangan yang lainnya lagi diberi tanda negatif (-).
6.4 Praktikum IPA di SD
B. GELOMBANG STASIONER
Marilah kita lihat dahulu istilah simpangan dan amplitudo yang akan
Anda temui dalam uraian gelombang stasioner ini. Perhatikan Gambar 6.3
berikut ini.
Gambar 6.3.
Simpangan dan Amplitudo
y3 = y1 + y2
Gambar 6.4.
Paduan gelombang dengan fase yang sama
Gambar 6.5.
Paduan gelombang dengan fase yang berlawanan
Gambar 6.6.
Skema percobaan Melde
1. = pewaktu ketik,
2. = tali,
3. = katrol meja,
4. = beban gantung.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
Langkah kerja:
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh teman Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan
seperti pada gambar berikut.
Gambar 6.7.
Memberi usikan pada slinki
Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada
ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu?
6.8 Praktikum IPA di SD
Gambar 6.8.
Usikan pada slinki secara berulang
Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
Langkah kerja:
1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang
berisi air, jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati
gelombang yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk
gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai
gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang
yang kokoh atau dipegang teman Anda, ujung yang satu ini harus tetap
pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat).
3. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan situ kali sehingga
membentuk setengah panjang gelombang, seperti pada Gambar 6.9
berikut.
Gambar 6.9.
Slinki membentuk setengah panjang gelombang.
yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang
saja oleh teman Anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas
oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati
perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang
asalnya?
Tujuan:
l. mengamati gelombang stasioner;
2. menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
3. menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
4. menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.
Langkah kerja:
1. Rangkai alat dan bahan seperti Gambar 6.6 di atas (percobaan Melde).
Gambar 6.10.
Rangkaian Percobaan Melde
PDGK4107/MODUL 6 6.11
Keterangan:
1. Catu daya.
2. Pewaktu ketik.
3. Tali.
4. Katrol meja.
5. Beban gantung.
Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa beban gantung
yang digunakan 75 gram, hitung tegangan tali (lama dengan berat beban
gantung).
2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik ke arah katrol meja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang
stasioner tersebut, terlihat berjalankah? Mengapa? Terjadikah paduan
gelombang pada gelombang stasioner.
3. Ukur panjang gelombang ( 1) pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100
gram. Hitung tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.
5. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang ( 2) pada tali
tersebut.
6. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (T3) sehingga menjadi
125 gram. Hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali
tersebut.
8. Bandingkan panjang gelombang stasioner 1, 2, dan 3. Bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.
Pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang
berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air
seperti yang Anda lihat? Jelaskan!
2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan
oleh cahaya?
3. Perhatikan gambar berikut.
6.12 Praktikum IPA di SD
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang?
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang
yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu?
Jelaskan jawaban Anda itu!
6. Dalam percobaan Melde berlaku:
1 T
f
Kegiatan Praktikum 2
A. GETARAN BENDA
Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar
yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu
dilepaskan ujungnya itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut
getaran. Getaran ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah
beban dengan sebuah tali (bandul), beban itu kemudian ditarik ke samping
lalu dilepaskan. Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik)
yang juga merupakan getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan
pada ujung suatu pegas yang tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu
dilepaskan, benda inipun akan melakukan gerak bolak-balik suatu benda.
Sekarang marilah kita pelajari lebih seksama getaran tersebut. Sebagai contoh
kita ambil getaran benda yang tergantung pada pegas. Jika benda yang
tergantung pada pegas itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam
keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keseimbangan. Titik yang
ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan diberi nilai 0 (nol).
Gambar 6.11.
Kedudukan benda pada pegas yang bergetar
6.14 Praktikum IPA di SD
Jika benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak
ini merupakan simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan
bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya,
benda kita katakan bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik
sampai benda itu kembali ke titik semula. Misalnya kita akan mulai
memperhitungkan satu getaran mulai dari titik terjauh dan titik nol (titik A
pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A ialah gerak benda dari titik A ke
titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-A).
Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan
stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang
diperlukan benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang
dari 1 detik. Jika Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1
getaran, besar waktu yang Anda peroleh dari hasil pengukuran akan
menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi dengan mengukur waktu getaran
selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran yang kita ukur waktunya
akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu diingat bahwa semakin
lama getaran akan semakin kecil amplitudonya. Amplitudo adalah simpangan
terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan berhenti bergerak.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu getaran
benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada saat
benda dilepaskan dari pegangan.
B. RESONANSI
Gambar 6.12.
Resonansi ayunan bandul
Dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang
talinya berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari
kedua bandul itu yang panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu
berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini ada dua peristiwa yang harus Anda
amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa yang terjadi pada
kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua
bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu
dengan gerak bandul yang lainnya.
Dari dua peristiwa ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan
mengenai persyaratan terjadinya resonansi dan mengenai perubahan energi
ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang beresonansi.
Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang berada di
dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber
bunyi dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan
menimbulkan resonansi dalam kolom udara di dalam tabung jika panjang
kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-syarat tertentu. Berapakah
panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan bunyi? Jawaban
untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda
yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui
lebih dahulu hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat
rambat bunyi.
Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi
dinyatakan dengan persamaan berikut ini.
6.16 Praktikum IPA di SD
v
v f. atau f
Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi
dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi
bunyi tersebut. Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s
pada suhu udara 0oC. Besar kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi
cukup mendekati besar kecepatan yang sebenarnya. Cepat rambat bunyi di
udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari cepat rambat bunyi
pada suhu 0oC dengan menggunakan persamaan berikut ini.
T1
v1 v2
T2
Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari
cepat rambat bunyi di udara.
Gambar 6.13.
Tabung Resonansi
PDGK4107/MODUL 6 6.17
Tabung resonansi yang akan Anda gunakan terdiri atas pipa, bejana, air,
dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira satu meter dengan
diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan
menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada
saat kolom udara masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi
yang kedua terjadi pada saat kolom udara lebih panjang dari panjang kolom
udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b). Baik pada resonansi
yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka
akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini
sebenarnya berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat
Gambar 6.13, dan ujung atas pipa), sedangkan di permukaan air di dalam
pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang kolom udara 1 (pada
Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama
membentuk 14 panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara 2
(pada Gambar 6.13b) ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua
membentuk 14 panjang gelombang. Besarnya e tidak kita ketahui, oleh
karena itu, Anda jangan menggunakan 1 saja, atau 2 saja untuk
menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk
menentukan besar panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah
dengan cara mengurangi panjang kolom udara pada resonansi ketiga
dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang k
dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut.
1
1 2
2
2 2 1
v
f
karena 2 2 1
v
maka f
2 2 1
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
1. Mengukur periode dan frekuensi getaran.
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi.
Cara kerja:
1. Mengukur getaran benda oleh pegas
a. Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung
bawah pegas tersebut.
Gambar 6.14.
Rangkaian percobaan mengukur getaran benda oleh pegas.
Tujuan
Menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana.
Cara kerja
1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya
kira-kira 1,5 m, seperti Gambar 6.15 berikut.
2. Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri,
sehingga menyimpang kira-kira 10o (titik A).
Gambar 6.15.
Rangkaian percobaan getaran beban pada ayunan.
Tujuan
1. menjelaskan penyebab timbulnya bunyi.
2. menjelaskan cara perambatan bunyi.
Cara kerja
1. Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol
15 cm. Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian
dilepas. Apakah bagian mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi?
Gambar 6.16.
Rangkaian percobaan benda bergetar sebagai sumber bunyi.
6.22 Praktikum IPA di SD
Tujuan
1. Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
2. Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
3. Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
4. Menghitung cepat rambat bunyi di udara.
Cara kerja
a. Percobaan Resonansi Ayunan Bandul
1) Rangkaikan alat-alat seperti pada gambar berikut.
Gambar 6.17.
Rangkaian percobaan resonansi ayunan bandul
PDGK4107/MODUL 6 6.23
Gambar 6. 18.
Bandul ditarik ke samping sejauh + 5 cm
Gambar 6.19.
Rangkaian percobaan resonansi bunyi
Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian dari periode dan frekuensi!
2. Bagaimana hubungan antara periode dan frekuensi?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada:
a. pegas;
b. bandul ayunan.
4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-
masing digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas
tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu
digetarkan akan samakah frekuensinya? Jelaskan!
5.
Masing-masing pegas dalam gambar (a) dan (b) sama dalam segala hal
begitu juga massa bebannya. Jika pada gambar (a) dan (b) digetarkan,
akan samakah frekuensi getarannya? Jelaskan!
7. Jelaskan benda yang bagaimanakah yang dapat menimbulkan bunyi?
8. Bunyi yang sampai di telinga pendengar melalui medium apa?
6.26 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 3
Telinga
1. Telinga Luar
Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap
getaran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar
minyak dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari
tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang
dihantarkan melalui lubang pendengaran akan menggetarkan gendang telinga
Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat
yang memproduksi minyak serumen, yang berfungsi untuk menangkap
partikel seperti debu dan menghalangi masuknya air. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Gambar 6.20 berikut.
Gambar 6.20.
Bagian-bagian Telinga Luar.
6.28 Praktikum IPA di SD
2. Telinga Tengah
Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri
dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan
saluran Eustachius, seperti terlihat pada Gambar 6.21. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang letaknya
saling bersambungan yang disebut osikel. Tugas ketiga tulang tersebut
menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membran
yang menyelubungi tingkap oval atau tingkap jorong yang ada di telinga
bagian dalam, sehingga getaran diteruskan lagi ke telinga dalam. Jika ada
bunyi, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Rongga
telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang
oleh suatu saluran yang disebut pembuluh Eustachius. Saluran ini baru
terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka
mulut. Fungsi pembuluh Eustachius adalah untuk memasukkan udara ke
telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama
dengan tekanan udara luar. Apabila kita mendengar suara yang keras seperti
ledakan, sebaiknya kita membuka mulut, agar gendang telinga kita tidak
robek karena tekanan yang kuat dari luar, yang dapat menyebabkan
pendengaran terganggu.
Gambar 6.21.
Bagian-bagian Telinga Tengah
3. Telinga Dalam
Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut
labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan
dengan organ keseimbangan dan rumah siput (koklea). Rumah siput
merupakan saluran yang berlekuk-lekuk, seperti terlihat pada Gambar 6.22.
Di dalam rumah siput terdapat cairan limfa. Koklea dilapisi membran yang
terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel reseptor tersebut digerakkan
oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran di dalam cairan menjadi
impuls dan mengirimkannya melalui saraf pendengaran ke otak untuk
diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita dengar.
PDGK4107/MODUL 6 6.29
Gambar 6.22.
Bagian-bagian Telinga Dalam
5. Gangguan Pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada
pendengaran. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba
meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah.
Pada usia lanjut, pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena
hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik, dan gendang
telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu
dengar.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang.
Cara kerja
a. Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok.
Tentukan jarak antara temanmu yang ditutup matanya dengan Anda yang
memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama l m, kemudian 2 m,
begitu seterusnya.
c. Setelah siap, Anda yang ditutup matanya memberi aba-aba agar teman
yang memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara
bergantian. Dapatkah Anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah
Anda memperkirakan posisi teman Anda berdiri?
d. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan
kapas. Dapatkah Anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang
dapat mendengar dengan lebih baik?
e. Selanjutnya bergantian dengan teman Anda. Ulangi kegiatan seperti
yang Anda lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga
teman Anda.
f. Hasil observasi Anda kemudian masukkan ke dalam Tabel 6.1 berikut.
PDGK4107/MODUL 6 6.31
Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta
fungsinya.
Cara kerja
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia berikut.
Tabel 6.2.
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.
Telinga
No. Fungsi
Bagian luar Bagian tengah Bagian dalam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst
Tujuan
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga
yang dilalui getaran suara dari suatu sumber bunyi.
Cara kerja
a. Pelajari gambar transmisi pendengaran berikut ini!
PDGK4107/MODUL 6 6.33
2) Tulang-tulang pendengaran:
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
3) Tingkap oval:
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
4) Koklea:
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
5) Cairan limfa:
__________________________________________________
__________________________________________________
6.34 Praktikum IPA di SD
Pertanyaan
1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber
bunyi!
2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!
3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita
mendengar!
4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak
sama?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli!
PDGK4107/MODUL 6 6.35
Daftar Pustaka
Augusta, R. Ristasa. (1995). Sistem Saraf, Hormon dan Alat Indera pada
Hewan dan Manusia. Dirjen Dikluspora, Jakarta.
Lampiran
Nama : ………………………………………….
NIM : ………………………………………….
UPBJJ-UT : ………………………………………….
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
Kesimpulan:
PDGK4107/MODUL 6 6.37
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
Kesimpulan:
6.38 Praktikum IPA di SD
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
Kesimpulan:
PDGK4107/MODUL 6 6.39
Tabel 6.1.
Massa benda = 100 gram
T = ......... sekon
T = ......... Hz
Tabel 6.2.
Waktu 20
Massa Benda Percobaan Periode Frekuensi
getaran Hertz
(gram) ke (sekon) (hertz)
(sekon)
150 1
2
3
4
5
200 1
2
3
4
5
6.40 Praktikum IPA di SD
Waktu 20
Massa Benda Percobaan Periode Frekuensi
getaran Hertz
(gram) ke (sekon) (hertz)
(sekon)
250 1
2
3
4
5
300 1
2
3
4
5
Pembahasan:
Kesimpulan:
PDGK4107/MODUL 6 6.41
Hasil pengamatan
Tabel 6.3.
Panjang tali (f) = 100 cm (tetap)
F Frekuensi
Beban (gram) 10 T (S) T Periode (S)
(Hz)
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tabel 6.4.
Beban tali
10 T (S) T Periode (S) T2
(cm)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
6.42 Praktikum IPA di SD
Pembahasan:
Kesimpulan:
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
PDGK4107/MODUL 6 6.43
Kesimpulan:
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
Kesimpulan:
6.44 Praktikum IPA di SD
2. Resonansi bunyi
Hasil pengamatan:
Pembahasan:
Kesimpulan:
PDGK4107/MODUL 6 6.45
Nama : ………………………………………….
NIM : ………………………………………….
UPBJJ-UT : ………………………………………….
Hasil pengamatan
Pembahasan:
Kesimpulan:
6.46 Praktikum IPA di SD
Hasil pengamatan:
Tabel 6.2.
Bagian-bagian yang Menyusun Telinga beserta Fungsinya.
Telinga
No. Fungsi
Bagian luar Bagian tengah Bagian dalam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst
PDGK4107/MODUL 6 6.47
Pembahasan:
Kesimpulan:
Hasil pengamatan
a. Gendang pendengaran
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
b. Tulang-tulang pendengaran
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
c. Tingkap oval:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
6.48 Praktikum IPA di SD
d. Koklea:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
e. Cairan limfa:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Pembahasan
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Kesimpulan:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Jawaban Pertanyaan:
1. ____________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
2. ____________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
3. ____________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
PDGK4107/MODUL 6 6.49
4. ____________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
5. ____________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Modul 7
Optik
D alam modul kali, Anda akan melakukan praktikum tentang optik. Optik
adalah sifat yang berkaitan dengan cahaya. Cahaya adalah sebagian
dari gelombang elektromagnetik yang karena sifat-sifat tertentu
menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alam yang
beraneka warna. Bahkan dengan bantuan berbagai alat optik, kita dapat
membentuk bayangan suatu benda dengan kualitas yang semakin baik,
sehingga obyek benda tersebut dapat dipelajari dengan cara seksama.
Dalam kegiatan praktikum ini Anda akan melakukan percobaan secara
sederhana tentang optik. Secara eksperimen, banyak hal yang dapat dipelajari
mengenai optik. Pada kesempatan kali ini, Anda akan menerapkan prinsip
cahaya dan sifat bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin dan lensa serta
aplikasinya dalam mata kita.
Pembentukan bayangan sebagai hasil dari fenomena pemantulan dan
atau pembiasan cahaya merupakan bagian dari gejala optika yang paling
banyak dimanfaatkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia
ilmu pengetahuan. Mulai dari pengamatan jasad renik yang tak terlihat oleh
mata telanjang dengan menggunakan mikroskop, pengamatan benda-benda
kecil dengan menggunakan lup, pengamatan benda-benda jauh dengan
teropong bumi, sampai dengan pengamatan benda-benda langit dengan
menggunakan teropong bintang jenis bias atau teropong bintang jenis pantul.
Dengan disajikannya modul ini kami berharap Anda dapat menerapkan
prinsip cahaya pada alat-alat optik terutama dalam mata kita. Secara khusus
kompetensi yang diharapkan dari Anda setelah melaksanakan kegiatan modul
ini antara lain:
1. melakukan percobaan sifat cahaya;
2. melakukan percobaan lensa;
3. menjelaskan struktur mata.
7.2 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 1
Sifat Cahaya
d tan k (7.4)
7.4 Praktikum IPA di SD
d = konstanta kisi.
= sudut penyimpangan.
k = orde.
= panjang gelombang.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda
dapat:
a. menjelaskan sifat-sifat cahaya;
b. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
c. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
d. menentukan fokus cermin cekung;
e. menentukan fokus lensa cembung.
Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
seperti Gambar 7.1.
Gambar 7.1.
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Gambar 7.2.
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung.
Gambar 7.3.
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
Prosedur Percobaan
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4.
Gambar 7.4.
Susunan Percobaan Pembiasan Cahaya dengan Balok Kaca.
b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada
saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
PDGK4107/MODUL 7 7.9
Gambar 7.5.
Susunan Percobaan Pembiasan Cahaya dengan Lensa Cembung.
f. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin
paling tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’),
dan catat sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
g. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku
Anda, dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara
perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
7.10 Praktikum IPA di SD
Prosedur percobaan
a. Susun Lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti Gambar 7.6
berikut.
Gambar 7.6.
Susunan Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi.
Pertanyaan
a. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak
PDGK4107/MODUL 7 7.11
Kegiatan Praktikum 2
D alam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa
banyak kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar,
cermin cembung, maupun cermin cekung. Cermin merupakan benda optis
yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang
datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis yang dibatasi oleh dua
permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar. Pada
percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin cekung.
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar
bias jika sumber cahaya berada jauh takhinga. Sedangkan titik api cermin
cekung merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya
berada jauh takterhingga.
Persyaratan “jauh takterhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar
yang menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik
api (f) dapat ditentukan dari hubungan:
1 1 1
f s s'
dengan:
f adalah jarak titik api (m).
s adalah jarak benda (m).
s’ adalah jarak bayangan (m).
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda
dapat:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
Prosedur Percobaan
Gambar 7.7.
Susunan Percobaan Lensa Cembung.
7.14 Praktikum IPA di SD
Gambar 7.8.
Susunan Percobaan Cermin Cekung.
Pertanyaan
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam
percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam
percobaan!
PDGK4107/MODUL 7 7.15
Kegiatan Praktikum 3
Mata
M ata merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting. Coba
kita bayangkan bagaimana jika kita tidak mempunyai mata? Apakah
Anda mampu melihat dunia yang indah ini? Tentu saja dunia ini hanya akan
dirasakan dalam kegelapan. Itulah pentingnya mata yang terkadang kita tak
dapat mensyukurinya. Mata dapat kita ibaratkan sebagai sebuah kamera, di
mana untuk mendapatkan gambar yang baik diperlukan adanya cahaya,
diafragma untuk mengatur pencahayaan, dan fokus untuk memusatkan
gambar agar terlihat dengan jelas. Seperti halnya kamera, untuk dapat melihat
dengan jelas, mata kita perlu melakukan hal yang sama, yaitu perlu adanya
cahaya, disaring dengan adanya iris yang terlihat dari membesar atau
mengecilnya pupil mata, serta difokuskan dengan adanya akomodasi lensa.
Dengan demikian kita dapat melihat benda sekitar dengan baik.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang struktur luar mata,
perhatikan Gambar 7.9 berikut.
Gambar 7.9.
Morfologi mata (Martin, 2002).
tersebut tetap pada posisinya dan dapat berakomodasi. Akomodasi lensa mata
terjadi dengan adanya kerja otot siliari. Jika otot siliari mengendur
(relaksasi), maka ligamen suspensori akan menegang (kontraksi) sehingga
lensa akan memipih. Hal ini berguna pada saat melihat objek yang jauh.
Sebaliknya jika otot siliari menegang, maka ligamen suspensori akan
mengendur sehingga lensa menjadi cembung. Hal ini terjadi ketika kita
melihat benda-benda yang dekat. Untuk Lebih jelasnya perhatikan
Gambar 7.10.
Gambar 7.10.
Akomodasi lensa mata (Martin, 2002)
Gambar 7.11.
Anatomi mata (Burton, 2001).
Gambar 7.12.
Perjalanan cahaya (bayangan benda) melalui mata (Martin, 2002).
Pada retina terdapat lokasi di mana sel kerucut jauh lebih banyak
daripada sel batang yang disebut sebagai fovea (bintik kuning). Selain itu
terdapat suatu titik di mana retina tersebut tidak mempunyai sel batang
maupun sel kerucut, dan jika bayangan benda mengenainya, maka mata kita
tidak akan melihat benda tersebut. Lokasi demikian pada retina disebut
dengan istilah blind spot (bintik buta).
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan
a. mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta;
b. menentukan jarak benda yang Anda lihat yang bayangannya tepat
mengenai bintik buta.
Gambar 7.13.
Percobaan Bintik Buta (Mackean 1988).
Cara Kerja
Pertanyaan:
1) Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda ( ) menghilang dari
pandangan Anda pada jarak tertentu?
2) Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan
panjang) tampak menyatu? Pada jarak berapa dari mata Anda? Jelaskan
mengapa hal itu terjadi!
Tujuan
a. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan
terang.
b. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang.
Cara kerja
a. Iris (pupil) Mata pada Manusia
1) Mintalah teman Anda untuk bekerja berpasangan
2) Masuklah ke dalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup).
3) Mintalah teman Anda untuk duduk berhadapan, kemudian suruhlah
menutup mata dengan kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin
lebih kurang 10 cm dari mata kawan Anda tersebut. Selanjutnya
mintalah kawan Anda untuk membuka mata kiri. Selanjutnya amati
pupil matanya dengan cermat dan gambarkan hasilnya.
PDGK4107/MODUL 7 7.21
Pertanyaan :
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut, mana yang lebih besar,
apakah pupil mata ketika lilin dinyalakan ataukah ketika lilin
dipadamkan? Jelaskan!
2) Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? Jelaskan!
Pertanyaan :
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut, bagaimana bentuk pupil mata
kucing ketika di dalam ruangan yang agak gelap? Mengapa
demikian? Jelaskan!
2) Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter?
Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
7.22 Praktikum IPA di SD
Glosarium
Daftar Pustaka
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S., (1992). Fisika Dasar 1 (terjemah
Silaban). Jakarta: Erlangga.
Soejoto & Sustini, Euis. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jakarta:
Depdikbud.
Lampiran
Nama : …………………………………………..................
N I M. : …………………………………………..................
UPBJJ : …………………………………………..................
Tgl. Percobaan : …………………………………………..................
Nama Instruktur : …………………………………………..................
Penilaian Instruktur : …………………………………………..................
1. Pemantulan Cahaya
Tabel 7.1
A
6. No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
2. Pembiasan Cahaya
c. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
A
No. Sudut datang (i) Sudut bias (r)
6.
Jawaban Pertanyaan
a.
b.
c.
d.
a
7.28 Praktikum IPA di SD
e.
f.
1. Lensa Cembung
2. Cermin Cekung
Jawaban Pertanyaan
a. Hasil Pengamatan
*) Beri tanda cek (v) jika tanda garis pendek menyatu dengan garis
panjang.
b. Pembahasan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
c. Kesimpulan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
d. Jawaban Pertanyaan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
PDGK4107/MODUL 7 7.31
a. Hasil Pengamatan
b. Pembahasan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
7.32 Praktikum IPA di SD
c. Kesimpulan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
d. Jawaban Pertanyaan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
a. Hasil pengamatan
Gambar Bentuk pupil kucing dalam keadaan cahaya redup dan terang
b. Pembahasan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
c. Kesimpulan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
d. Jawaban pertanyaan
1) .....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
2) .....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Modul 8
M odul 8 ini akan membahas tentang Listrik dan Magnet. Materi tentang
listrik terdiri dari 2 bagian. Bagian yang pertama adalah Listrik Statis
(Elektrostatik) yang mempelajari tentang muatan listrik yang berada dalam
keadaan diam. Sedangkan bagian yang kedua adalah Listrik Dinamis
(Elektrodinamik) yang mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak
yang disebut dengan arus listrik.
Magnet berasal dari kata "magnesia" tempat di mana orang pertama kali
menemukan batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Di samping
magnet yang alami, magnet juga dapat dibuat dengan berbagai cara, di mana
bahannya terbuat dari besi atau baja. Sebuah magnet selalu memiliki kutub
Utara dan kutub Selatan.
Kompetensi umum dari pembelajaran modul ini adalah Mahasiswa dapat
memahami dan menjelaskan sifat-sifat dari listrik maupun magnet dengan
melakukan percobaan. Sedangkan kompetensi khusus dari pembelajaran
modul ini adalah Mahasiswa diharapkan dapat:
1. melakukan percobaan muatan listrik,
2. melakukan percobaan gaya Coulomb,
3. menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian,
4. menjelaskan pengaruh tegangan dalam suatu rangkaian,
5. melakukan percobaan energi listrik,
6. menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet dengan serbuk-
serbuk besi,
7. mengamati gejala adanya medan magnetik,
8. menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
8.2 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 1
Kelistrikan
Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya
muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu
rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut merupakan
penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor). Sebaliknya, arus listrik
dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya
PDGK4107/MODUL 8 8.3
bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran
elektron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah.
Menurut hukum Ohm, besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian selalu
berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik
dengan besarnya hambatan, yang secara matematis dapat dirumuskan:
V = IR
Di mana:
V = tegangan listrik (volt).
I = arus listrik (ampere).
R = hambatan listrik (Ohm).
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan
1) menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat
yang timbul dari sifat muatan.
2) memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda
bermuatan.
c. Cara Kerja
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja
dengan menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik
pada baju Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola
pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2) Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada potongan-potongan kertas yang terletak di atas
meja. Amatilah apa yang terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu
yang cukup lama. Berikan penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian
gantungkan ke bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi).
Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati
apa yang terjadi!
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan
keduanya. Amati apa yang terjadi!
6) Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda.
Apakah hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik".
d. Pertanyaan:
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang
sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila
diketahui benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C
menarik D. Bila A bermuatan negatif, tentukanlah jenis muatan
benda B, C, dan D!
PDGK4107/MODUL 8 8.5
a. Tujuan:
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
c. Cara Kerja
Percobaan 1: Arus Listrik
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar
rangkaiannya.
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam
pada kutub (-).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang
bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6
volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran anus dari
kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat
besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.
8.6 Praktikum IPA di SD
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat besi
2. Kawat tembaga
3. Sendok perak
4. Kayu
5. Karet penghapus
6. Grafit (mata pensil)
7. Kertas
8. Tas plastik
9. Air keran
10. Air garam
PDGK4107/MODUL 8 8.7
d. Pertanyaan:
1) Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik
dan tegangan listrik.
2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan
3 buah baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa
demikian?
5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:
a) Arus listrik.
b) Tegangan listrik.
Pertanyaan:
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik.
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang
mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b. Daya listriknya.
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.
8.10 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
Kemagnetan
KEGIATAN PRAKTIKUM
a. Tujuan:
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan
serbuk-serbuk besi.
c. Cara Kerja
1) Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2) Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
3) Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton,
kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali.
4) Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-
serbuk besi itu.
PDGK4107/MODUL 8 8.11
d. Pertanyaan:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2) Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub Utara dan kutub
Selatan? Berikan penjelasan!
3) Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan
magnetik!
4) Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet
batang berikut.
8.12 Praktikum IPA di SD
a. Tujuan:
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
c. Cara Kerja
1) Susunlah peralatan seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan
saklar S terbuka, letakkan penghantar di atas kompas pada
posisi sejajar.
d. Pertanyaan:
1) Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum
kompas lebih besar/lebih kecil? Jelaskan!
2) Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada
rangkaian lebih besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi
lebih besar? Jelaskan!
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
4) a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum
kompas, bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang
lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum
kompas, bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang
lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
5) Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi
magnet (B) dengan jarak antara kompas ke penghantar.
a. Tujuan:
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.
c. Cara kerja
1) Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada
kedua magnet batang yang tersedia.
2) Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang
pada statis (lihat gambar).
8.14 Praktikum IPA di SD
d. Pertanyaan
1) Jelaskan sifat-sifat magnet!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!
3) Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil, mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya
memiliki sebuah kutub? Jelaskan!
4) Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan
tentang sifat-sifat magnet.
PDGK4107/MODUL 8 8.15
a. Tujuan
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan
magnet induksi.
c. Cara kerja
Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu
dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan cara magnet induksi.
d. Pertanyaan:
1) Jelaskan cara membuat magnet!
2) Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan
magnet!
3) Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan
kumparan dan arus listrik!
PDGK4107/MODUL 8 8.17
Daftar Pustaka
Lampiran
Lembar Kerja
1. ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
4.
5.
PDGK4107/MODUL 8 8.19
Jawaban Pertanyaan
1 ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
4.
4. ----------------------------------------------------------------------------------
8.20 Praktikum IPA di SD
1. ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
4.
5. Tabel 8.1.
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat besi
2. Kawat tembaga
3. Sendok perak
4. Kayu
5. Karet penghapus
6. Grafit (mata pensil)
7. Kertas
8. Tas plastik
9. Air keran
10. Air garam
PDGK4107/MODUL 8 8.21
1. a.
b.
c.
d.
2.
Jawaban Pertanyaan
1 ----------------------------------------------------------------------------------
2.
8.22 Praktikum IPA di SD
3.
4.
5. Kesimpulan
a. ----------------------------------------------------------------------------------
b.
2. a.
b.
PDGK4107/MODUL 8 8.23
3.
4.
5.
Jawaban Pertanyaan
1.
2. a.
b.
c.
8.24 Praktikum IPA di SD
3.
4. ----------------------------------------------------------------------------------
5.
Jawaban Pertanyaan
1 ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
PDGK4107/MODUL 8 8.25
4. a. d.
b. e.
c. f.
2. ----------------------------------------------------------------------------------
3.
4.
5.
8.26 Praktikum IPA di SD
Jawaban Pertanyaan
1 ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
4. a.
b.
5.
PDGK4107/MODUL 8 8.27
3. ----------------------------------------------------------------------------------
4.
5.
6.
Jawaban Pertanyaan
1) ----------------------------------------------------------------------------------
2)
3)
a
8.28 Praktikum IPA di SD
4)
1) a.
b.
c.
2) a.
b.
c.
d.
A
PDGK4107/MODUL 8 8.29
3) b.
c.
d.
Jawaban Pertanyaan
1 ----------------------------------------------------------------------------------
2.
3.
Modul 9
Kegiatan Praktikum 1
KEGIATAN PRAKTIKUM
Tujuan:
Menjelaskan kegunaan udara.
Cara Kerja
1) Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan
bentuknya.
2) Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar
30 cm.
3) Nyalakan ke dua lilin tersebut.
4) Perhatikan Gambar 9.1 berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
Gambar 9.1.
5) Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan
catat perubahan yang terjadi.
6) Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti Gambar 9.2 berikut.
Gambar 9.2
7) Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai
lilin mati.
8) Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia.
9) Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.
9.6 Praktikum IPA di SD
Cara Kerja
1) Letakkan lilin di atas piring/mangkok dari bahan gelas.
2) Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
3) Perhatikan Gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin
dengan gelas kaca.
Gambar 9.3.
Cara Kerja
1) Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan
karet.
2) Isolasi selongsong balpoint dengan balon.
3) Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah
kursi, aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
4) Masukkan kawat ke dalam selongsong balpoint, selanjutnya susun alat
dan bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut
pada kedua sisi penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua
buah kursi. Perkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat
menahan gerak roket.
Gambar 9.4.
Rancangan Percobaan Roket-roketan
Pertanyaan
1) Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
2) Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
3) Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari
tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah ?
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energi!
Tujuan
Mengklasifikasikan batuan.
a. Jenis Batuan
Cara Kerja
1) Ambillah beberapa batuan, cucilah dengan air sebersih mungkin.
Amatilah dengan warna dan baunya.
2) Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik, dan dipukul dengan
palu untuk melihat keras tidaknya batuan.
PDGK4107/MODUL 9 9.9
Pertanyaan
1) Sebutkan jenis-jenis batuan !
2) Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut !
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang
lain? Jelaskan!
b. Karakteristik Batuan
Cara Kerja
1) Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas.
2) Teteskan 3 sampai 5 tetes HCl atau H2SO4 atau air aki dengan pipet.
3) Amati yang terjadi pada batuan akibat HCl atau H2SO4 atau air aki, catat
dalam lembar pengamatan Tabel 9.3.
4) Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.
Tabel 9.3.
c. Gambar Batuan
Cara Kerja
1) Ambillah beberapa macam batuan.
2) Gambarlah setiap batuan dengan kasar.
3) Lihatlah setiap batuan dengan lup.
4) Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan.
d. Klasifikasi Batuan
Cara Kerja
1) Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di
laboratorium sekolah.
Gambar 9.5.
Contoh Batuan
PDGK4107/MODUL 9 9.11
Tabel 9.4.
Klasifikasi Batuan
2. Batuan metamorf
3. Batuan Sedimen
4. Mineral
Pertanyaan
1) Sebutkan jenis-jenis batuan !
2) Jelaskan faktor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan !
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang
lain? Jelaskan!
9.12 Praktikum IPA di SD
Kegiatan Praktikum 2
Alam Semesta
pada gerhana matahari, gerhana bulan total terjadi pada daerah umbra
sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi pada daerah penumbra.
Sedangkan peristiwa alam lainnya adalah akibat gaya gravitasi bulan dan
matahari terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut yaitu peristiwa
naik dan turunnya permukaan air laut ketika bulan berada pada fase baru atau
fase purnama terjadilah pasang purnama. Sedangkan ketika bulan berada
pada fase kuater terjadilah pasang perbani.
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Panas Matahari
Tujuan:
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.
Cara kerja
a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
b. Ukur dengan termometer suhu air dingin (Ti) tersebut, Catatlah dalam
lembar pengamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan di atas salah satu tempat air
dengan jarak sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air.
Susunan alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut.
9.14 Praktikum IPA di SD
Gambar 9.6.
Susunan percobaan panas matahari.
e. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap sinar matahari.
f. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30
menit, selama 10 kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan!
g. Bila ada luks meter, Amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari
tepat di atas permukaan air setiap 30 menit. Catat dalam lembar
pengamatan!
Pertanyaan
a. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya
matahari sampai di permukaan bumi!
b. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!
c. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap
penerimaan panas?
2. Gerhana
Tujuan:
Membuktikan terjadinya gerhana.
Cara Kerja
a. Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar
bola plastik sebagai globe (bumi).
b. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga
dapat berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
d. Susun di atas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut
seperti gambar berikut.
Gambar 9.7.
Susunan alat dan bahan percobaan gerhana bulan.
e. Nyalakan lampu senter, Amati dan gambar jalannya sinar lampu yang
mengenai globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.
f. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong
dengan bola plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar berikut.
Gambar 9.8.
Susunan alat dan bahan percobaan gerhana matahari.
9.16 Praktikum IPA di SD
g. Nyalakan lampu dan Amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa
bola pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar
pengamatan!
Pertanyaan
a. Apa yang disebut dengan gerhana?
b. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
c. Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!
PDGK4107/MODUL 9 9.17
Daftar Pustaka
Abel, G.O. (1982). Exploration of the Universe (fourth edition). New York:
Saunders College Publishing.
Danielson, E.W., Denecke Jr., E.J. (1986). Earth Science (third edition). New
York: Macmillan Publishing Company.
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM IPA DI SD
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Percobaan Udara
5.
7.
8.
5.
7.
9.
10.
9.20 Praktikum IPA di SD
11.
Jawaban Pertanyaan
a. Jenis batuan
Tabel 9.2.
Jawaban Pertanyaan
PDGK4107/MODUL 9 9.21
b. Karakteristik batuan
Tabel 9.3.
d. Klasifikasi batuan
Tabel 9.4.
2 Batuan metamorf
3 Batuan Sedimen
4 Mineral
9.22 Praktikum IPA di SD
Jawaban Pertanyaan
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
To = .........oC
Jawaban Pertanyaan
PDGK4107/MODUL 9 9.23
2. Percobaan Gerhana
e.
g.
Jawaban Pertanyaan