Anda di halaman 1dari 4

1.

Bagaimana fungsi Detektor Null, tuliskan keuntungan dan kerugian menerapkan


metode ini, serta jika pengukuran tanpa menggunakan metode ini bagaimana hasil
pengukurannya.
2. Pada eksperimen pengukuran resistansi resistor dengan Jembatan Wheatstone,
Hitung resistansi yang sesuai pada masing-masing pembacaan
3. Pada eksperimen menentukan tegangan dengan metode I, tentukan Vu dan buat
grafik antara Vu dengan perhitungan tegangan serta pengukuran tegangan
langsung. Tentukan karakteristik metode ini.
4. Pada eksperimen menentukan tegangan dengan metode 2, pada pengukuran
tegangan kurang dari tegangan standar, Plot grafik pembacaan dial dengan Vu
serta pengukuran tegangan langsung. Karakteristik metode ini.
5. Pada eksperimen menentukan tegangan dengan metode 2, pada pengukuran
tegangan lebih dari tegangan standar, Plot grafik pembacaan dial dengan Vu serta
pengukuran tegangan langsung. Karakteristik metode ini.
Jawab :
1. Detektor null berperan dalam penentuan keberadaan kondisi nol atau kondisi
seimbang yang juga berperan sebagai kondisi awal dari rangkaian jembatan
wheatstone atau rangkaian yang lain. Kerugian menerapkan metode null adalah
memungkinkan terjadinya kesalahan paralaks karena kurangnya tingkat
ketelitian praktikan dalam menyelaraskan agar keluaran dan masukkan dalam
metode ini hasilnya sama dengan nol. Sedangkan keuntungan menggunakan
detektor null adalah lebih mudah mengukur resistansi dari suatu resistor yang
belum diketahui karena tidak ada arus yang mengalir pada detektor null (dalam
kondisi setimbang), maka tidak akan ada kesalahan dari rangkaian. Jika
pengukuran dilakukan tidak menggunakan metode ini, hasil data kemungkinan
akan terjadi kekeliruan karena alat belum terkalibrasi dan moving coil meter
belum disesuaikan sama dengan nol, perhitungan untuk mendapatkan nilai
resistansi dari resistor yang belum diketahui akan semakin rumit yang disebabkan
nilai moving coil meter bukan sama dengan nol.

Nama : Ria Agustiana Putri


NIM : 1711014220019
Kelompok : II (Dua)
2. Diketahui:
R3(10) = 5 kΩ R1(10) = 5 kΩ
R3(9) = 4,82 kΩ R1(9) = 5,18 kΩ
R3(8) = 4,58 kΩ R1(8) = 5,42 kΩ
R3(7) = 4,28 kΩ R1(7) = 5,72 kΩ
R3(6) = 3,94 kΩ R1(6) = 6,06 kΩ
R3(5) = 3,48 kΩ R1(5) = 6,52 kΩ
R3(4) = 3,02 kΩ R1(4) = 6,98 kΩ
R3(3) = 2,32 kΩ R1(3) = 7,68 kΩ
R3(2) = 1,66 kΩ R1(2) = 8,34 kΩ
R3(1) = 0,82 kΩ R1(1) = 9,18 kΩ
R2 = 12 kΩ
Ditanyakan: R4
Penyelesaian:
𝑅2
𝑅4 = 𝑥 𝑅3
𝑅1
12
𝑅4(10) = 𝑥 5 = 12,00 kΩ
5
12
𝑅4(9) = 𝑥 4,82 = 11,17 kΩ
5,18
12
𝑅4(8) = 𝑥 4,58 = 10,14 kΩ
5,42
12
𝑅4(7) = 𝑥 4,28 = 8,98 kΩ
5,72
12
𝑅4(6) = 𝑥 3,94 = 7,80 kΩ
6,06
12
𝑅4(5) = 𝑥 3,48 = 6,40 kΩ
6,52
12
𝑅4(4) = 𝑥 3,02 = 5,19 kΩ
6,98
12
𝑅4(3) = 𝑥 2,32 = 3,63 kΩ
7,68

Nama : Ria Agustiana Putri


NIM : 1711014220019
Kelompok : II (Dua)
12
𝑅4(2) = 𝑥 1,66 = 2,39 kΩ
8,34
12
𝑅4(1) = 𝑥 0,82 = 1,07 kΩ
9,18
3. Karakteristik dari metode ini dapat dilihat dari hasil grafik berikut, didapatkan
hasil bahwa nilai pengukuran tegangan dengan nilai hasil dari perhitungan
tegangan memiliki perbedaan yang lumayan signifikan.

Grafik Hubungan Vu dengan


Perhitungan Tegangan dan Pengukuran
Tegangan Metode 1
5
4.56
4 4
3 3.294 3.06 3.104
2.674 2.88
2.67 perhitungan tegangan
2 2.22 2.268 2.464 2.114
1.653 pengukuran tegangan
1 1.302
0
10 9 8 7 6 5 4

4. Karakteristik dari metode ini dapat dilihat dari hasil grafik berikut, didapatkan
hasil bahwa nilai pengukuran tegangan kurang dari tegangan standar mengalami
kenaikan seiring dengan kenaikan nilai Vu.

Grafik Hubungan Vu dengan


Pengukuran Tegangan Kurang dari
Tegangan Standar
1000 941
742 803
642
500 550
435 Pengukuran Tegangan
343
250
0
0.25 0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85 0.95

Nama : Ria Agustiana Putri


NIM : 1711014220019
Kelompok : II (Dua)
5. Untuk tugas eksperimen no 5 tidak dapat dikerjakan, karena pada saat melakukan
eksperimen tidak dilakukan pengambilan data pengukuran tegangan lebih dari
tegangan standar.

Nama : Ria Agustiana Putri


NIM : 1711014220019
Kelompok : II (Dua)

Anda mungkin juga menyukai