Anda di halaman 1dari 7

JURNAL BIOLOGI

TENTANG
(FEV-I) PENDUDUK DI DATARAN TINGGI

Disusun Oleh :

Diah Puji Lestari (24040119130062)

Firman Pratama P (24040119120036)

Fuad Hasan Basri (24040119140101)

Nursha Mutiara C (24040119140140)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kita dapat menyelesaikan resume jurnal dengan judul FEV I PENDUDUK DI
DATARAN TINGGI dengan baik. Resume ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Biologi.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dra. Arina Tri Lunggani, M.Si, selaku
dosen mata kuliah Biologi yang telah membimbing kami dalam meyelesaikan pembuatan resume
ini.

Semoga resume ini dapat memberikan pembaca informasi yang lebih luas dan dapat
dijadikan referensi pembelajaran. Meskipun masih banyak kekurangan, kami selaku penyusun
meminta maaf serta mohon kritik dan sarannya. Terimakasih.

Semarang, 4 September 2019

Penyusun
I. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup. Dengan mengenali ciri-ciri makhluk
hidup, kita akan melihat keanekaragaman makhluk hidup yang tidak terbatas pada fisik
saja, tetapi juga terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan interaksinya dengan yang
lain. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas.di alam raya ini tidak ada satupun
makhluk hidup yang tidak bernapas.apalagi manusia. Manusia sangat membutuhkan
oksigen dalam bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu,
di dalam tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran
oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.

Untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang dilihat dari beberapa aspek, salah
satunya adalah dari kinerja alat pernafasan. Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen (O₂) ke dalam tubuh serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari
oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi. Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat
pertukaran udara pernapasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang diperlukan dalam mengubah sumber energi menjadi energi, serta membuang
CO₂ sebagai sisa metabolisme. Dalam proses respirasi, paru-paru merupakan organ dalam
sistem pernafasan yang berfungsi menukar oksigen dalam sistem karbondioksida dari
darah dengan bantuan haemoglobin (Mulia, 2005).

Ketinggian seatu tempat selalu berkaitan dengan sifat iklim dimana mampu
mempengaruhi bentuk tubuh, orang yang ti nggal didataran tinggi biasanya memiliki paru-
paru yang lebih besar serta lingkar dada yang besar pula dibandingkan orang-orang yang
bertempat tinggal didataran rendah. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
hasil pengukuran FEV I bagi penduduk yang bertempat tinggal didataran tinggi. Orang-
orang didataran tinggi berbeda dengan orang-orang didataran rendah dimana memiliki
stress lingkungan yang unik terutama pada hipoksia dan suhu udara yang rendah.
2. Tujuan

1. Mengetahui FEV I pada penduduk didataran tinggi


2. Mengetahui distribusi subjek berdasarkan umur
3. Mengetahui distribusi subjek berdasarkan IMT
4. Mengetahui distribusi subjek berdasarkan pekerjaan

3. Metodelogi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian inj adalah metode deskriptif. Dimana
metode ini menggunakan tabel distribusi frekuensi. Banyaknya bahan uji yaitu 30 orang
yang mana memenuhi kategori. Bahan uji ini berdasarkan metode non random
(purposing sampling).

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tabel 1. Distribusi Subjek Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) n %
20-30 1 3,3
31-40 7 23,3
41-50 11 36,7
51-60 7 23,3
61-70 4 13,3
Tabel diatas menunjukkan umur dan subjek penelitian dengan distrinusi terbanyak
pada umur 41 – 50tahun dengan jumlah 11 orang dengan presentase 36%. Sedangkan
subjek penelitian dengan sistribusi paling sedikit pada imur 20-30 tahun dengnan
jumpah 1 dengan presentase 3.3%. Umir selalu dikaitanlkann dengan proses
bertambahnya usia atau penuaaan. San dengan pertambahan usia paru paru akan
menjadi lebih kendur dan terjadi penurunann fungsi paru paru karena dinding dada
menjadi lebih kaku dan menghilangnya elastisitas. Selama usia produktif kebutuhan
tenaga begitu banyak sehingga pada usia 40an sudah mulai menurun karena fisik sudah
mulai raapuh.

Tabel 2. Distribusi Subjek Berdasakan Pekerjaan

Pekerjaan n %
IRT 14 46,7
Petani 11 36,7
Pensiunan 1 3,3
PNS 1 3,3
Swasta 3 10

Dari tabel subjek yang menjadi penelitian menunjukkan petani memiliki presentase
terbesar dengan 46.7% jumlah 14 orang. Sedangkan paling sedikit adalah pensiunan
dan PNS dengan 33.3 % masing masing sebanyak 1 orang. Jika seseorang memiliki
aktivitas yang tinggi cenderung mempunyai frekuensi pernapasan tinggi dibanding
yang memiliki aktifitas rendah. Karena aktifitas tinggi membutuhkab enerhi yang tinggi
pula. Jika suatu pekerjaaan menyebabkan kita selalu terpapar debu menyebabkan fungsi
fisisologis paru mengalami gangguan. Dan menyebabkan penurunan fungsi paru paru.

Tabel 3. Distribusi subjek berdasarkan indeks massa tubuh (IMT)

IMT Kategori n %
>18,5 Underweight 0 0
18,5-22,9 Normal 5 16,7
≥23,0 Kelebihan Berat 0 0
Badan
23,0-24,9 Bersiko Menjadi 5 16,7
Obes
25,0-29,9 Obes I 15 50
≥30,0 Obes II 5 16,7

Table diatas menunjukan IMT dengan distribusi terbanyak yaiyu pada obesi
dengan jumlah 15 orang dengan presentase 15%, sedangkan distribusi paling sedikit
yaitu normal dengan jumlah 5 dengan presentase 16,7%. Jika terjadi peningkatan
jumlah lemak pada tubuh khususnya pada dinding dada dan abdomen akan
menyebabkan perubahan pada fungsi sistem pernapasan. Khususnya paru paru. Dimana
aluran dan volume paru mengalami penutunan. Hal tersebut mengakibatkan elastisitas
dan kemampuan sistem pernapasan harus bekerja berat.

Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan derajat FEV-1


Tioe Obstruktif n %
FEV-1 (1%)
Normal ( > 75 ) 29 99
Ringan ( 60 – 75 ) 1 1
Sedang ( 40 – 59 ) 0 0
Berat ( < 40 ) 0 0

Tabel diatas distribusi frekuensi FEV I berdasarkan derajat obstruktif sesuai hasil
FEV I. nilai normal merupakan nilai terbanyak dengan 29 orang sedangkan berat paling
sedikit dengan 0 orang.

5. Kelebihan
Jurnal ini mampu memberikan informasi tentang gambaran hasil pengukuran FEV I
pada penduduk yang tinggal didtaran tinggi dimana FEV I adalah volume udara yang dapat
dihembuskan paksa satu detik pertama dan dinyatakan bahwa perkembangan rata-rata
fungsi paru di dataran tinggi lebih besar disbanding di dataran rendah.

6. Kekurangan
Jurnal ini banyak menggunakan istilah yang sulit dipahami sehingga pembaca sulit
memahamin isinya.

7. Kesimpulan
Berdaarkan hasil penelitian pada penduduk di dataran tinggi FEV I dengan nilai paling
banyak yaitu normal dengan jumlah 29 orang persentase 99%, kemudian obstruktif ringan
dengan jumlah 1 orang persentase 1 %. Sedangkan berat dan sedang tidak memiliki subjek
penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Molenaar E. Ray, dkk. 2014. FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE


SECOND (FEV-1) PADA PENDUDUK YANG TINGGAL DI DATARAN
TINGGI. Academia.

Anda mungkin juga menyukai