PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum “penentuan Koefisien Gesek Bahan” berdasarkan rumusan
masalahnya yaitu:
1. Mampu mengetahui pengaruh massa benda pada koefisien gesek statisnya.
2. Mampu mengetahui pengaruh landasan pada koefisien gesek statis bahan.
3. Mampu mengetahui hasil perhitungan yang diperoleh dengan referensi.
4. Mampu mengetahui pengaruh massa beban pada koefisien gesek.
1.4 Manfaat
Pemanfaatan gaya gesek dalam kehidupan dapat dilihat pada sepeda. Adanya
gaya gesek antara rem sepeda dengan roda sepeda menyebabkan rotasi pasa
sepeda semakin pelan. Sehingga laju sepeda juga semakin pelan dan akhirnya
berhenti. Gaya gesek juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contohnya adalah dalam kegiatan berjalan, kita dapat berjalan karena ada gaya
gesek anatara alas kaki dengan lantai. Gaya gesek yang berkerja untuk
menjalankan dan mencegah tergelincir.
BAB 2. DASAR TEORI
Gambar 2.1 Jenis Gaya Gesek; a. Gaya Gesek Statis ;b. Gaya Gesek Kinetik
(Sumber: Giancoli, 2001).
Perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik yaitu titik-titik
sentuhan antara benda kedua permukaannya yang tetap atau saling berganti
(Giancoli, 2001).
Gaya gesek yang bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan dalam
keadaa belum bergerak disebut gaya gesek statis (fs). Gaya gesek statis
maksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan untuk benda bergerak.
Gaya gesek yang terjadi pada benda yang telah bergerak, gesekannya terjadi
antara permukaan 2 benda tersebut adalah gaya gesek kinetik (fk). Benda yang
bergerak pada permukaan benda lain dan arah gayanya berlawanan arah terhadap
gerakan benda (Halliday dan Resrick, 2001).
Menurut Zaelani (2006), besar gaya kinetik meningkat apabila gaya gaya
normal meningkat, gaya gesek kintek (fk) berbanding lurus dengan besar gaya
kinetik normal.
Fk = μk N (2.3)
μk adalah konstanta koefisien gesek kinetik. Besar gaya gesek statis fs adalah
Fc = μs N (2.4)
μs adalah konstanta koefisien gesek statis.
BAB 3. METODE PERCOBAAN
𝜃
W
Gambar 3.1 Pengukuran Koefisien Gesek Statis Permukaan Bidang Miring
(Sumber: Tim Penyusun, 2017)
Keterangan:
N : gaya normal benda terhadap permukaan.
W : gaya berat benda.
Fs : gaya gesek statis.
Ө : sudut kemiringan permukaan
N T T
a
fk
𝜃
W1 W2
Gambar 3.2 Pengukuran Koefisien Gesek Kinetik Permukaan Bidang Miring
(Sumber : Tim Penyusun, 2017)
Keterangan:
N : gaya normal benda terhadap permukaan.
W1 : gaya berat benda 1 (balok)
W2 : gaya berat benda 2 (beban)
Fk : gaya gesek kinetik.
Ө : sudut kemiringan permukaan
T : tegangan tali
a : percepatan
3.4.1 Tabel
Tabel 3.1 Koefisien Gesek Statis (Landasan Kayu dan Kaca)
M Ө° μs Δμs I K AP μs ± Δμs
Tabel 3.2 Koefisien Gesek Kinetik (Landasan Kayu dan Kaca)
Ө m1 m2 a μk Δμk I K AP μk ± Δμk
3.4.2 Ralat
𝑠𝑖𝑛𝜃
μs = tan Ө = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
𝑐𝑜𝑠²𝜃+𝑠𝑖𝑛²𝜃
Δμs = √( ) (∆𝜃 2 )
𝑐𝑜𝑠²𝜃
1
ΔӨ = 2 nst
∆𝜇𝑠
I= x 100%
𝜇𝑠
K = 100% - I
∆𝜇𝑠
AP = 1 – log 𝜇𝑠
μs = (μs ± Δμs)
Keterangan:
μs : koefisien gesek statis
Ө : sudut
Δμs : ralat koefisien gesek statis
ΔӨ : ralat sudut
I : ralat nisbi/relatif
K : keseksamaan
AP : jumlah angka penting
1 𝑚2 𝑎
μk = cos 𝜃 ((𝑚1 + 1) (1 − 𝑔) − 1) – tanӨ
𝑠
a = 𝑡2
1
Δm2 = Δm1 = 2 𝑛𝑠𝑡
1 𝑠
Δa = |𝑡 2 | |∆𝑠| |−2 𝑡 2 | |∆𝑡|
1
ΔӨ = 2 𝑛𝑠𝑡
1 𝑎 𝑚2 𝑚2
Δμk = |𝑚1 − | |∆𝑚2| + |𝑚1² 𝑐𝑜𝑠𝜃 + | |∆𝑚1| +
𝑚1 𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑚1² 𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑚2 𝑚2 𝑡𝑎𝑛𝜃 𝑚2 𝑎
|𝑚2 𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃 + | |∆𝑎| + | 𝑐𝑜𝑠𝜃 {(𝑚1 + 1) (1 − 𝑔) − 1} − 1 −
𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑡𝑎𝑛 𝜃 2 | |∆𝜃|
∆𝜇𝑘
I= x 100%
𝜇𝑘
K = 100% - I
∆𝜇𝑘
AP = 1 – log 𝜇𝑘
μs = (μk ± Δμk)
Keterangan:
μk : koefisien gesek kinetik
Ө : sudut
Δμk : ralat koefisien gesek kinetik
ΔӨ : ralat sudut
m1 : massa benda 1
m2 : massa benda 2
Δm1 : ralat massa benda 1
Δm2 : ralat massa benda 2
g : gaya gravitasi
a : percepatan
s : jarak
t : waktu
Δa : ralat percepatan
Δs : ralat jarak
Δt : ralat waktu
I : ralat nisbi/relatif
K : keseksamaan
AP : jumlah angka penting
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang dapat diambil dari percobaan Penentuan Koefisien Gesek Bahan
antara lain :
Tabel 4.1 Koefisien Gesek Statis
Landasan m (gram) Ө° µs ∆µs I (%) K (%) AP µs ± ∆µs
25 0,13 0,5 3,75 96,25 1 0,13 ± 0,5
171,2 25 0,13 0,5 3,75 96,25 1 0,13 ± 0,5
27 3,27 5,4 1,65 98,35 1 3,27 ± 5,4
37 0,84 0,65 0,77 99,23 1 0,84 ± 065
294,3 38 0,31 0,5 1,62 98,38 1 0,31 ± 0,5
38 0,31 0,5 1,62 98,38 1 0,31 ± 0,5
Kayu
16 0,3 0,5 1,68 98,32 1 0,3 ± 0,5
341,7 16 0,3 0,5 1,68 98,32 1 0,3 ± 0,5
17 3,49 6,14 1,76 98,24 1 3,49 ± 6,14
19 0,15 0,5 3,3 96,7 1 0,15 ± 0,5
465,5 18 1,14 0,86 0,76 99,24 1 1,14 ± 0,86
18 1,14 0,86 0,76 99,24 1 1,14 ± 0,86
34 0,62 0,55 0,89 99,11 1 0,62 ± 0,55
171,2 33 75,3 2836 37,7 62,34 1 75,3 ± 2836
35 0,47 0,52 1,1 98,9 1 0,47 ± 0,52
32 0,66 0,57 0,86 99,14 1 0,66 ± 0,57
294,3 34 0,62 0,55 0,89 99,11 1 0,62 ± 0,55
37 0,84 0,65 0,77 99,23 1 0,84 ± 0,65
Kaca
19 0,15 0,5 3,3 96,7 1 0,15 ± 0,5
341,7 19 0,15 0,5 3,3 96,7 1 0,15 ± 0,5
21 1,53 1,32 0,86 99,14 1 1,53 ± 1,32
21 1,53 1,32 0,86 99,14 1 1,53 ± 1,32
465,5 24 2,13 2,37 1,11 98,89 1 2,13 ± 2,37
25 0,13 0,5 3,75 96,25 1 0,13 ± 0,5
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikun “Penentuan Koefisien Gesek Bahan” diantaranya:
1. Permukaan landasan yang digunakan mempengaruhi besar koefisien gesek
statis benda.
2. Massa tidak mempengaruhi besar koefisien gesek statis suatu bahan.
3. Kemiringan landasan mempengaruhi besar koefisien gesek statis dan kinetik.
Semakin besar sudut kemiringannya maka semakin besar koefisien gesek
statisnya, namun untuk koefisien gesek kinetik terjadi sebaliknya.
4. Massa mempengaruhi besar koefisien gesek kinetik, baik massa bahan atau
beban yang diberikan.
5.2 Saran
Praktikum selanjutnya agar diharapkan mempersiapkan materi sebelumnya
mengenai percobaan yang akan dilakukan terutama langkah kerja dan prosedur
kerja yang akan dilakukan. Praktikan juga harus lebih memperhatikan intruksi
dari asisten. Praktikan juga harus mengecek kesiapan barang yang akan
digunakan agar tidak terjadi kesalahan data. Kebersihan juga harus diperhatikan,
agar setelah melakukan percobaan laboratorium tetap bersih dan rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcello dan Fien Edward J. 1994. Dasar – Dasar Fisika Universitas
Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Downson, D. 1979. History of Tribology. New York : Longman.
Francis. 1998. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi ke 1 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar Mekanika. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Tim Penyusun. 2017. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universiras
Jember
Zaelani, Ahmad, dkk. 2006. Belajar Itu Berbeda Apa Tidak?. Bandung : Yrama
Widya.