03 BAB I - Daftar Pustaka-1
03 BAB I - Daftar Pustaka-1
03 BAB I - Daftar Pustaka-1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kejadian pada retardasi mental ini cukup banyak terutama din
mental berat di Negara yang sedang berkembang sekitar 0,3% dari seluruh
tentunya mereka tidak bisa dimanfaaatkan karena 0.1% dari kelompok anak ini
dapatkan 10-30 dari 1.000 penderita yang mengalami tuna grahita, terdapat
1
1.750.000-5.250.000 jiwa menderita tuna grahita. Melalui data demologi
Masalah retardasi mental ini terkait dengan semua belah pihak terutama
kualitas dari individu yang terbentuk dari normal yang di anut dalam keluarga
berpengaruh dalam mendidik anak karena pada saat lahir dan untuk masa
anak cacat akan memberikan suatu perlindungan yang berlebihan pada anaknya
B. Rumusan Masalah
2
2. Bagaimana konsep keperawatan yang berkaitan dengan retardasi mental?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
mental.
2. Tujuan Khusus
3
BAB II
KONSEP MEDIS
4
1. Faktor genetik
2. Faktor prenatal
sebelum atau pada saat kelahiran, tetapi tidak dapat dipastikan sebabnya.
3. Faktor perinatal
umbilicus.
4. Faktor pascanatal
infeksi)
faktor sosio-budaya.
5
C. Patofisiologi Retardasi Mental
kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang
ditandai dengan fungsi kecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang) dan
6
syndrome down, dan syndrome alkohol fetal merupakan sepertiga individu-
panjang pada akhirnya ditentukan oleh seberapa jauh individu tersebut dapat
keterampilan sosial).
2. Kecerdasan terbatas.
3. Tidak dapat mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain sesuai usia.
4. Arah minat sangat terbatas kepada hal-hal terbatas dan sederhana saja.
8. Daya ingatannya lemah, emosi sangat miskin dan terbatas, apatis, dan
7
9. Sering ngiler/keluar cairan dari mulut.
1. Serebral palsi
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
5. Devisit komunikasi
1. Kromosomal kariotipe
d. Genetalia abnormal
Imaging)
8
a. Pembesaran kepala yang progresif
b. Tuberous sklerosis
d. Kejang lokal
b. Neonatal hepatosplenomegali
d. Chorioretinitis
e. Mikroptalmia
f. Klasifikasi intrakranial
g. Mikrosefali
a. Gout
b. Sering mengamuk
a. Asidosis metabolik
b. Kejang miokronik
sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak setiap anak penanganan
9
strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk mengembangkan
potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatkan psikologi
dokter anak untuk memeriksa fisik anak, menganalisi penyebab, dan mengobati
penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja sosial
maka dibuatlah strategi terapi seringkali lebih melibatkan lebih banyak ahli
lagi, misalnya ahli syaraf bila anak juga menderita epilepsi, palsi serebral, dll.
anaknya, dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-
untuk golongan retardasi mental ringan, dan yang mampu latih untuk anak
dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk anak reterdasi mental
10
ini adalah SLB-C. Disekolah ini diajarkan juga keterampilan-keterampilan
dengan harapan mereka dapat hidup mandiri dikemudian hari. Diajarkan pula
kejahatan seksual, dll. Semua anak yang retardasi mental ini juga memerlukan
11
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas klien
umur dan jenis kelamin. Anak laki-laki lebih sering sakit daripada anak
perempuan, tetapi tidak memiliki definisi yang pasti. Nama orang tua
harus diketahui agar tidak keliru dengan orang lain. Alamat untuk
akurat, menilai status sosial dan pola asuh, asah, dan asih. Agama dan suku
sehat.
12
b. Perinatal : Tanggal, pagi, tempat pertolongan persalinan, siapa yang
bulan.
lengan kiri atas, dan lingkar dada. Tingkat perkembangan yang telah
tangga yang harmonis dan asah, asih, dan asuh; ekonomi dan adat istiadat;
13
Pada saat pengkajian lain anak retardasi mental dapat dikenali dari tanda
sebagai berikut:
2. Kecerdasan terbatas.
3. Tidak dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain sesuai dengan
usia.
4. Arah rekreasi sangat terbatas untuk hal-hal yang terbatas, sederhana saja.
8. Daya ingatannya lemah, emosi sangat miskin dan terbatas, apatis dan acuh
B. Diagnosis Keperawatan
pada pasien dengan retardasi mental (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
kognitif
Kode: D.0106
14
Penyebab:
b. Keterbatasan lingkungan
c. Inkonsistensi respon
d. Pengabaian
f. Defisiensi stimulus
a. Subjektif:
(Tidak Tersedia)
b. Objektif:
a. Subjektif:
(Tidak Tersedia)
b. Objektif:
2) Efek datar
15
6) Lesu
7) Mudah marah
8) Regresi
Kode: D.0119
Penyebab:
b. Gangguan neuromuskuler
c. Gangguan poendengaran
d. Gangguan musculoskeletal
e. Kelainan palatum
kurang privasi)
16
a. Subjektif:
(Tidak Tersedia)
b. Objektif:
a. Subjektif:
(Tidak Tersedia)
b. Objektif:
1) Afasia
2) Dispasia
3) Apraksia
4) Disleksia
5) Disartria
6) Afonia
7) Dislalia
8) Pelo
9) Gagap
17
15) Sulit menyusun kalimat
20) Delusi
terkontrol
Kode: D.0136
baik.
Faktor Risiko:
Eksternal
a. Terpapar pathogen
d. Ketidakmampuan transportasi
Internal
c. Perubahan sensasi
d. Disfungsi autoimun
18
e. Disfungsi biokimia
f. Hipoksia jaringan
h. Malnutrisi
adaptasi sosial
Kode: D.0118
lebih.
Penyebab:
a. Defisiensi bicara
b. Hambatan perkembangan/maturasi
j. Imfulsif
19
k. Perilaku menentang
l. Perilaku agresif
a. Subjektif:
b. Objektif:
a. Subjektif:
b. Objektif:
C. Intervensi
keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2018):
20
1. Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan kelainan fungsi
kognitif
a. Intervensi utama:
Perawatan Perkembangan
Kode: I.10339
Tindakan:
Observasi
Terapeutik
3) Minimalkan nyeri
lainnya
21
9) Dukung anak mengekspresikan dari melalui penghargaan positif atau
komunitas
Edukasi
Kolaborasi
a. Intervensi utama:
Kode: I.13492
22
Defenisi: Menggunakan teknik komunikasi tambahan pada individu
Tindakan:
Observasi
bicara
Terapeutik
komputer)
23
Edukasi
Kolaborasi
terkontrol
a. Intervensi utama:
Kode: I.14513
meningkatkan keselamatan.
Tindakan:
Observasi
Terapeutik
24
3) Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. commode chair dan
Edukasi
lingkungan
adaptasi sosial
a. Intervensi utama:
Kode: I.13484
interpersonal.
Tindakan:
Observasi
Terapeutik
25
2) Beri umpan balik positif (mis. pujian atau penghargaan) terhadap
kemampuan sosiolisasi
Edukasi
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu (Soetjiningsih, 1994): faktor genetik; faktor prenatal; faktor perinatal; dan
faktor pascanatal.
B. Penutup
bahasan makalah ini. Kami yakin, makalah ini masih begitu banyak
kekurangan. Maka dengan itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
27
DAFTAR PUSTAKA
28