Anda di halaman 1dari 1

KONSEP MAP KLIEN DENGAN CKD

Keterangan Obstruksi, penyakit ginjal kronik. Gang.


: Etiologi
Sirkulasi, infeksi, trauma.
: Patomekanisme ↓ perfusi jaringan
: Core problem
: Masalah Keperawatan Ischemic nefron Nefropati
: Intervensi ↓ produksi eritropoietin
Pola napas tidak efektif Gangg. Keseimbangan
↓ ekskresi hidrogen cairan dan elektrolit
Anemia Fase Kompensasi (↑ beban kerja nefron
sehat) hipertrofi nefron sehat
Asidosis metabolik Gangg. Pertukaran gas DS : bengkak pada kaki
DS : K mengeluh sesak
DO : Sat O2 78,6%, HCO3 21,3 Uremia DO : pitting edema kaki 4/4, tangan
mmol/ltr, PCO2 29,80 mmol. ↓ ekskresi fosfat 2/2, ↑ JVP 5 +7 cmH2O, Balance
Intervensi : Risiko infeksi Fase Kompensasi (↑ beban kerja cairan (-) 800 cc, kulit kering.
↓ fungsi imun
4. Oksigenasi nefron sehat) Hipertrophi nefron Hiperfosfatemia Gangg. ADL
Intervensi :
5. Posisi 1. Monitor intake dan output
Risiko Injuri
6. Koreksi AGD 2. Balance cairan
Hiperfosfatemia
↓ absorbsi Ca 3. Timbang BB tiap hari
Gangg. ADL ↓ GFR 4. Monitor tanda kelebihan cairan
Supresi PTH (edema, JCP )
Hipokalsemia
5. Tinggikan tungkai
DS : lemas, sesak bila beraktivitas, ↓ aktivasi vit D 6. Auskultasi paru
ringan, badan lemas, cepat lelah Penurunan Fs Ginjal (CKD) Osteomalacia 7. Monitor hasil Lab (albumin,
DO : RR 28x/mnt, TD 120/80 mmHg Risiko Injuri elektrolit)
↓ absorbsi Ca
(dengan terapi), HR 100x/mnt, osteitis 8. Terapi diuretik
pucat, Hb 10,7 mg/dl,
Intervensi Osteomalacia, osteitis ↓ Fs. ↓ Fs. ekskresi ↓ ekskresi Potasium
1. Monitor/ukur TTV sebelum dan Nonekskresi Risiko gangguan konduksi
sesudah aktivitas Hiperkalemia jantung
hipoproteinemia
2. Catat adanya keluhan saat Intoleran aktivitas
beraktivtas ↓ curah jantung DS : K mengeluh sesak
3. Kaji ketidakmampuan beraktivitas ↑ pemecahan protein ↓ reabsorbsi Na di
DO : Sat O2 78,6%, HCO3 21,3
terhadap dekompensasi tubulus proksimal mmol/ltr, PCO2 29,80 mmol.
4. Bantu K melakukan aktivitas Hiperlidemia Pola napas tidak efektif Intervensi :
sehari-hari 1. Oksigenasi
Retensi Na dan air
5. Motivasi berhubungan dengan DS : 2. Posisi
pembatasan aktivitasnya Atherosclerosis DO : ↑ JVP 5 +7 mmH2O,, ↑ RR, HR 3. Koreksi AGD
:100x/mnt, TD:120/80 cmHg. Ro : Retensi Na dan air
Hipertensi, ↓ curah Kardiomegali kongestif, CTR 71,8,
edema paru bilateral. edema Gangg. Integritas jaringan
jantung
↑Ureum Intervensi ;
Gangg. reproduksi 1. Cardiac care (monitor HR, irama,
auskultasi bunyi jantung, bunyi ↓ ekskresi sisa urea Integumen DS : K mengeluh mual
↓ testosteron
paru. Monitor TD, EKG, batasi nitrogen DO : mual (+), porsi makan habis
intake cairan, sodium. Ajurkan K setengah, albumin 3,03 gr/dl, GDS
,oligosperma, ↓ menghindari valsava manufer) Pernapasan  pleuritis 183 mg/dl, IMT 25,6 kg/m2, Ureum
↑ BUN, creatinin, urin
motilitas sperma, 2. Circulating care (monitor 144 mg/dl, Kreatinin 2,7 mg/dl.
Infertilitas , ↓ acid, proteinuria
aktivitas, sirkulasi perifer, status Intervensi :
libido Gangg. Reproduksi Percernaan
cairan ) 1. Kaji faktor pencetus mual
uremia 2. Diet RP, Jantung, dan DM
Perempuan Halitosis 3. Kolaborasi : terapi antiemetik,
toksik uremic dan suplemen.
Amenorhea, gangg ↑ paruh waktu kerja 4. Monitor hasil Lab (Hb, GDS,
Mual, muntah
menstruasi insulin albumin, dan trigliserid)
↓ perfusi renal
Kadar Glukosa darah Gangg. Nutrisi kurang dari
tidak teratur Ekskresi renin kebutuhan

Kelemahan ↑ reabsorbsi air dan Na

Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai