I. IDENTITAS SEKOLAH
A. KOMPETENSI INTI:
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia
KI -3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSIDASAR
3.9. Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya
4.9. Menyajikan hasil identifikasi senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam kehidupan
sehari hari berdasarkan hasil praktikum
C. IPK
3.9.1. Menguraikan kekhasan atom karbon - c2
3.9.2 . Menganalisis pengelompokan senyawa hidrokarbon berdasar rantai terbuka dan tertutup – c4
3.9.3. Menerapkan nomen clatur senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan tertutup – c3
3.9.4. Menelaah sifat-sifat senyawa hidrokarbon – c4
3.9.5. Menelaah dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan– c4
4.9.1. Menunjukkan keberadaan komponen C, dan H dalam senyawa hidrokarbon melalui penyajian hasil uji/
praktikum – P3
Page 1
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.9.1.1. Melalui penyajian slide siswa dapat menguraikan kekhasan atom karbon dengan benar – c2
3.9.1.2. Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi C primer, skunder, tertier, dan kuatener dengan benar – c2
3.9.2.1. Melalui penyajian flash hidrokarbon inter aktif siswa dapat menelaah hidrokarbon alifatik (alifatik
jenuh/tak jenuh) dengan benar – c4
3.9.2.2. Melalui penyajian flash hidrokarbon inter aktif siswa dapat menelaah hidrokarbon siklik
(heterosiklik/karbosiklik) dengan benar – c4
3.9.3.1. Melalui diskusi siswa dapat mengimplementasikan nomen clatur hidrokarbon alifatik dengan benar- c3
3.9.3.1. Melalui diskusi siswa dapat mengimplementasikan nomen clatur hidro karbon siklik dengan benar – c3
3.9.4.1. Melalui penyajian data pendukung yang relevan siswa dapat menelaah sifat-sifat senyawa hidrokarbon
dengan benar – c4
3.9.5.1. Melalui penyajian data hasil penelitian berbagai sumber siswa dapat menelaah dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan dengan benar – c4
3.9.5.2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengonsepkan cara mengatasi dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dengan benar – c3
4.9.1.1. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat menunjukkan keberadaan unsur C, dan H sebagai komponen
utama penyusun senyawaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat – P3
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan cara mengatasinya
Konsep Pendukung :
- Konsep Struktur Atom
- Konsep Ikatan Kimia
1. Senyawa Karbon
Pemulaan abad ke-19, ilmu kimia terbagi atas kimia organik dan an organic, di dasarkan
bahwa persangkaan perbedaan mendasar zat-zat yang terdapat pada benda mati dan makhluk
hidup. Kimia organik khusus mempelajari tentang zanyawa karbon yang terdapat pada jasad
hidup (terbentuk karena pengaruh suatu kekuatan hidup). Persangkaan tersebut kemudian
salah karena kenyataannya kemudian banyak senyawa karbon bisa di buat dalam lab atau
bahkan sama sekali tidak tedapat pada jasad hidup, sehingga sekarang disebut sebagai “kimia
karbon”. Namun pembagian antara kimia karbon dan kimia an organik tetap dipertahankan
dengan alasan bahwa jumlah senyawa karbon jauh lebih besar dan terus bertambah sebagai
ahsil dari sintesa-sintesa baru. Hal ini disebabkan karena unsur karbon memiliki sifat yang
khas (kekhasan atom karbon) yang tidak dimiliki unsir lain yaitu, atom C dapat membentuk 4
ikatan kovalen yang kuat dengan atom C lainnya juga dapat berikatan kuat dengan atom non
logam lainnya, serta atom C dapat membentuk rantai karbon yang panjang tak terhingga
x atom C atau atom non logam lain
C : 2e , 4e => x C x => C
x
Page 2
HIDROKARBON mirip senyawa antara hydrogen dan karbon, sedang ikatan antara karbon
dapat berbentuk lurus / cabang, disebut dengan rantai karbon. Posisi atom C pada rantai
karbon di bedakan atas:
CH3 atom C kuartener
Penulisan:
contoh :
H H H H
H C C C C H
H H H H
Bisa ditulis
C C C C
Contoh 2
C
C C C C
Page 3
C = C —C≡ C—
/ \
B. Pengelompokan Senyawa Karbon
Berdasarkan susunan atom-atom karbon dan molekulnya, dibedakan atas 2 golongan besar :
1. Senyawa alifatik : Senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka (baik lurus maupun
Cabang)
Dibedakan atas : 1.1. senyawa alifatik jenuh
C—C—C—C
C—C—C—C
│
C
1.2 senyawa alifatik tak jenuh
C = C — C —C
C—C—C=C
2. Senyawa siklik : senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup (melingkar)
Dibedakan atas :
2.1. senyawa siklik : Senyawa siklik yang lingkarannya hanya terisi atom C saja,
dibedakan atas senyawa:
2.1.1. karbo siklik yang lingkarannya hanya terisi 6 atom C yang ikatannya tidak
tergolong tunggal juga bahkan tidak rangkap (aromatik)
C
C C
C C
C
2.1.2. senyawa alisiklik : senyawa kabon siklik yang dapat dianggap sebagai
senyawa alifatik dengan rantai C melingkar
C C
C C
C
2.2. senyawa heterosiklik: senyawa siklik yang lingkarannya berisi juga atom unsur lain (missal , N, S, O)
C C C
C C
N
Page 4
Skema Pembagian Senyawa Kabon
SENYAWA KARBON
Page 5
10 CH3 (CH2)8 CH3 Dekana
Dan seterusnya
Alkana yang telah kehilangan 1 atom H disebut gugus alkil (rumus umumnya Cn H2n+1)
sehingga alkana dapat pula dinyatakan sebagai R-H.
CH3 - : gugus metal
CH3 CH2 - : gugus etil
CH3 CH2 CH2 - : gugus propil
C4 Hg - : gugus butyl
C5 H11 - : gugus amil
CH3 – CH - : gugus iso propil
|
CH3
Tata nama alkana :
a. Jika C tidak bercabang, nama alkana sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki,
diberi awalan n (rantai lurus/normal)
b. Jika rantai C bercabang,
- Cari rantai C terpanjang sebagai nama alkana
- Atom C yang terletak diluar rantai utama merupakan gugus alkil berfungsi
sebagai cabang.
- Beri nomor atom C pada rantai sehingga C yang mengikat cabang memiliki
nomor serendah mungkin.
Contoh : CH3 – CH2 – CH2 CH3 atau C – C – C – C = n – butana
C–C C-C
| | |
C- C C–C = n – oktana
C–C–C–C–C = 2 – metil pentane atom iso heksana
|
C
Sifat-sifat alkana :
1. Sukar bereaksi dengan zat lain (disebut paraffin)
2. Memiliki kerapatan < kerapatan air (mengapung)
3. Pada pembakaran sempurna HK, atom C terbakar menjadi gas CO2 dan H menjadi
H2O.
4. Subsitusi pada alkana yang utama adalah reaksi klorinasi dengan bantuan ultraviolet
(matahari).
Page 6
H H
| |
H – C – H + Cl→ H – C – Cl + HCl
| |
H H
5. Carcking, alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen, terjadi
pemutusan rantai mejadi senyawa tak jenuh.
Ch4 H30 → C7 H16 + C7 H16
Tetradekana heptana heptana
Tabel perbedaan sifat fisis beberapa alkana
Rumus Alkana Rumus Struktur Titik Didih Kesimpulan
C5 H12 C–C–C–C–C 36 Jelaskan
C–C–C–C–C 28 kesimpulan yang
|
kamu dapatkan
C
tentang
C
hubungan titik
|
C–C–C 9,5 didih dengan
|
panjang rantai
C
68 dan jumlah
C–C–C–C–C–C
C6 H14 63 cabang dalam
C–C–C–C–C–C
| rantai
C
60
C–C–C–C–C
|
C
C–C–C–C–C
| | 58
C C
Page 7
dua arah ternyata atom C yang berikatan rangkap bernomor sama rendah maka pilih yang
mengakibatkan atom C yang mengikat cabang bernomor rendah.
Contoh :
C–C–C=C 1 – butena
C–C=C–C 2 – butena
C–C–C=C–C 4 – metil – 2 – pentena
|
C
Sifat alkena :
1. Kerapatan kecil
2. Tidak larut dalam air
3. Dapat mengalami reaksi adisi (pemutusan ikatan rangkap)
4. Dapat berpolimerisasi
5. Pembakaran alkena banyak hasilkan jelaga (tak jenuh)
B.1.2.2 Alkuna Cn H2 n-2
Merupakan HK jenuhn yang mengandung ikatan rangkap tiga (- C = C - ). Nama deret alkuna
sesuai pada alkana dengan akhiran una (susunlah deret golongan alkuna n=1 s/d n=10)
Tata nama alkuna sama seperti penamaan alkena tapi rantai C terpanjang sebagai nama
alkuna harus mengandung ikatan rangkap tiga.
C–C–C=C = 1 – butuna
C–C–C=C–C–C = 1 – metil – 3 – heksuna
|
C
Sifat-sifat alkuna :
1. Kerapatan kecil, tidak larut dalam air
2. Dapat mengalami adisi
3. Ikatan rangkapnya menyebabkan pembakaran tidak berlangsung sempurna (ditandai
adanya jelaga
Nama trivial (nama dagang/komersil)
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 n-butana (normal butane)
CH3 – CH – CH3 iso butana
CH3
CH3
CH3 – C - CH3 neopentana
Page 8
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tapi rumus
bangunnya berbeda. Dalam hal ini dibatasi pada jenis isomer struktur. Keisomeran yang
dimiliki oleh senyawa karbon inilah yang meyarankan dalam penulisanrumus bangun untuk
menghindari kesalahan terutama pada pemasangan label suatu zat kimia karbon.
Jenis Isomer:
Isomer Posisi ( berdasarkan letak ikatan rangkapnya yang berbeda)
CH2 = CH – CH2 – CH3 1- butena
CH3 – CH = CH – CH3 2- butena
Isomer Rantai (berdasarkan letak cabang pada rantai utama)
CH2 = CH – CH2 – CH3 1- butena
CH2 = C – CH3 2-metil-1-propena
CH3
Isomer Geometri atau cis-trans (berdasarkan perbedaan kedudukan gugus-gugus sejenis)
H3C CH3 H3C H
C=C C=C
H H H CH3
Cis – 2 – butena trans – 2 – butena
Contoh :
Senyawa karbon dengan RM C4 H10 mempunyai rumus dengan struktur:
1) C – C – C – C n – butana
2) C – C – C 2 metil propana
|
C
Dan perlu diketahui dua zat tersebut meski punya RM sama (C4 H10) namun benar-benar
marupakan dua zat yang berbeda. Dalam hal ini dikatakan n butana berisomer dengan 2-metil
propana. Untuk latihan, susunlah isomer-isomer yang mungkin untuk C5 H12 dan C6 H14.
Reaksi-reaksi pada HK :
Meliputi, antara lain :
1. Reaksi Oksidasi, missal :
Pada reaksi HK dengan oksigen yang menghasilkan gas CO2 dan H2O,
contoh : C2H2 + O2 → CO2 + H2O (pada oksidasi alkohol → alkanol)
2. Reaksi adisi C2 H5OH → CH3 – C – H + H2O
Rekasi pemutusan ikatan rangkap
2.1. Reaksi alkena dengan halogen, menghasilkan Haloalkana
R – CH = CH – R + X2 → R – CH – CH – R
| |
x x
2.2. Reaksi Hodrogenisasi alkena menghasilkan alkana
Page 9
R – CH = CH R + H – H → R – CH2 – CH2 – R
2.3 Reaksi adisi dengan asam Helida (HX)
R – CH = CH – R + H – X → R – CH – CH – R
| |
H X
Contoh : CH3 – CH2 – CH = CH2 + HCl →
Dalam hal ini berlaku hokum Markonikov, atom H dari asam akan berikatan pada karbon
rangkap yang lebih banyak mengandung H, maka :
CH3 – CH2 – CH = CH2 + HCl → CH3 – CH2 – CH – CH3
|
Cl
3. Reaksi Subsitusi
Merupakan reaksi peggantian / pertukaran suatu atom atau gugus atom oleh atom / gugus
atom lain.
CH3 CH3 + Cl2 → CH3 CH2Cl + HCl
Alkil halide
CH3 CH2 Cl + AgOH → CH3 CH2 OH + AgCl
Akohol
4. Reaksi Eleminasi
Merupakan kebalikan dari adisi.
CH3 – CH – CH + NaOH
CH3 – CH = CH2 + HCl
| | ↑
H Cl
B.2 Senyawa Siklik
Pembahasan dibatasi oleh senyawa aromatik yang merupakan senyawa karbosiklik yang
rantai karbonnya tertutup / melingkar. Dari golongan senyawa ini yang penting adalah
naftalena C10 H8, antarsena C14H10 dan benzena C6H6 yang akan dijadikan bahasan dalam
modul ini.
Jika rumus C6H6 dibandingkan dengan rumus molekul C6H14 akan tampak sangat tidak jenuh,
namun sebenarnya tidak demikian.
Dengan Brom, benzena tidak menjadi sr dengan seketika, berbeda dengan sifat-sifat HK
alafatik taj jenuh. Ternyata benzena tidak bersifat sebagai senyawa tak jeuh seperti pada
umumnya. Benzena dikenal hanya sebuah hasil monosubtitusi, jadi hanya ada sebuah C6H5Cl,
sebuah C6H5OH dsb. Maka semua atom H Dari benzena adalah seharga. Maka disusunlah
berbagai rumus banguj benzena yang mendukung sifat-sifat tersebut. Mula-mula disusun
berbagai RB sehingga diperoleh berupa segi enam beraturan dengan 3 ikatan rangkap dua
yang letaknya di antara dua ikatan tunggal, sbb :
Page 10
tempat 1 ikatan rangkap berbah-ubah, kemudian dengan di traksi sinar x diketahui bahwa
jarak antar atom-atom C adalah sama (1,39 Angstrum) menunjukkan bahwa antara atom-
atom C harusnya ada satu jenis ikatan saja (bukan ikatan tunggal dan bukan ikatan rangkap).
Karenanya disepakati rumus benzena dinyatakan sebagai segienam beraturan dengan
lingkaran didalamnya
atau
Pembuatan Benzena :
1. Dalam teknik dihasikan dari ter arang batu dengan jalan suling bertingkat.
2. Dalam sintetik diperoleh sebagai berikut :
a. Distalasi kering Ca-Benzonat dengan Ca(OH)2
(C6H5COO)2 Ca + Ca(OH)2 → 2C6H6 + CaCO3
b. Hidroksis asam benzenasulfonat dipanaskan dengan HCl.
C6H5SO3H + H2O → C6H6 + H2SO4
c. Etuna dialirkan melalui batang pipa panas pijar, membentuk C6H6
3C2H2 → C6H6
d. Distalasi tenol dengan debu Zn
C6H5OH + Zn → C6H6 → C6H6 + ZnO
Sifat-sifat :
a. Adisi Hidrogen
Hydrogen dapat diadisi benzene hanya jika dengan katalis tepat (Ni Pt)
+ 3H2 → CH2
b. Nitrasi
Jika campuran HNO3 dan H2SO4 direaksikan dengan benzena, sebuah ato H akan diganti
dengan gugus nitro (- NO2)
+ HONO2 → - NO2 + H2O
Page 11
- H -CH3
+ Cl – CH3 AlCl
3 + HCl
TOULEN
OH NH2 OH
CH3 CH3
Tri nitro fenol tri nitro toulen Cl
(beri nama)
……………
Sfat turunan Benzena :
a) Fenol merupakan senyawa bersifat asam, digunakan sebagai antiseptic (KARBOL)
Page 12
Reaksi terhadap fenol
1) Dengan asam nitrat membentuk trinitrofenol (asam pikrat) digunakan sebagai
bahan peledak.
2) Dengan natrium (atom logam alkali lain) menghasilkan fenoksida / gas H2
C6H5OH + Na → C6H5ONa + H2
b) Alkil benzena bila dioksidsi menghasilkan asam benzoat.
CH2CH2CH3 COOH
Page 13
udara. Smog dapat menimbulkan sesak nafas, batuk, dan menghalangi jangkauan pandangan.
Emisi CO2 dapat berdampak terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global, dan
perubahan iklim
2. Pada kesehatan
Beberapa dari bahan pencemar merupakan senyawaan yang bersifat karsinogenik dan
mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena, metil nitrit, dan hidrokarbon poliaromatik
(PAH). Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogen diperkirakan dapat
menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Hidrokarbon di udara dapat bereaksi dengan
bahan-bahan lain membentuk plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai
pada area industri dan dapat menimbulkan kanker.
Page 14
Materi Diskusi-1
Menemukan sendiri atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penyajian slide
dan flash interaktif hidro karbon, prioritas terkait: (1) bagaimana kekhasan atom
karbon, pengelompokan hidrokarbon,tata nama, sifat, dan (2) bagaimana dampak pembakaran
hidro karbon terhadap lingkungan
Materi Diskusi-2
(1) bagaimana mengujui/ mengidentifikasi keberadaan senyawaan karbon melalui percobaan
Prosedur percobaan:
1.Pembakaran / oksidasi
Dimasukkan masing – masing 5 tetes hidrokarbon yang sesuai : n-Heksana, Sikloheksana,
Toluena, Bensin, Minyak tanah senyawa pada kaca arloji. Dibakar dengan korek api. Diamati
api yang terbentuk dan warna asap masing – masing senyawa uji dan dicatat.
2. Uji KMnO4
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan kedalam masing –
masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai : n-Heksana, Sikloheksana, Toluena, Bensin,
Minyak tanah senyawa dan etanol. Ditambahkan tetes demi tetes larutan 1% KMNO4 aqueous
disertai pengocokan setiap penetesan. Dihitung jumlah tetesan larutan KMNO4 aqueous
hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang , jangan ditambahkan lebih dari 10 tetes dan
dicatat.
3.Uji H2SO4
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan kedalam masing –
masing tabung 1mL : 20 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana, Sikloheksana, Toluena,
Bensin, Minyak tanah. Dilakukan percobaan satu persatu ditiap tabung. Ditambahkan 12 tetes
H2SO4 pekat pada tabung. Dipegang tabung dan dirasakan apakah terjadi perubahan suhu.
Diamati apakah larutan menjadi homogeny dan bercampur atau terjadi perubahan diwarna
serta dicatat.
4.Uji HNO3
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan diuji. Dimasukkan kedalam masing –
masing tabung 1 mL H2SO4 pekat dan 0,5 mL (10 tetes) HNO3 pekat, didinginkan,
ditambahkan 5 tetes hdrokarbon yang sesuai : n-Heksana, Sikloheksana, Toluena, Bensin,
Minyak tanah. Dimasukkan tabung reaksi kedalam penangas air selama 10 menit, sesekali
diaduk dengan cara menggoyangkan tabung. Dituangkan isi tabung kedalam gelas piala yang
telah diberisi pecahan es batu. Dilakukan percobaan satu persatu tiap tabung dan diamati.
Data pengamatan Pembakaran / oksidasi
Sample
No. Nyala api dan warna asap Hasil
1 N – heksana Api besar dengan asap hitam pekat. ++
2 Sikloheksana Api besar dengan asap sangat kehitaman. +++
3 Minyak tanah Api besar dengan asap keabu – abuan. +
4 Bensin Api kecil dengan asap yang tidak terlihat. -
Page 15
Uji H2SO4 (12 tetes)
Nama Zat Warna Suhu
Sikloheksana Hitam pekat Sangat panas
Olive oil Hitam kental Panas
Bensin Hitam Hangat
Minyak tanah Coklat Tidak panas
N – Heksana Coklat pudar -
Uji KMnO4
Nama Zat + KMnO4 (tetes) Hasil
N – Heksana 1 Ada 2 lapisan (lapisan atas n –
heksanawarungu)
Sikloheksana 1 Larutan coklat dengan endapan coklat
Minyak tanah 1 Endapan coklat
Olive oil 1 Larutan sangat kental bagaikan gel
daerwarna coklat
Bensin 1 Endapan coklat
Uji HNO3
Nama Zat Hasil
N – heksana Asap putihbanyak
Sikloheksana Bau tengik
Minyak tanah Berasap putih
Bensin Berbusa dan berasap
Olive oil Sedikit berasap
Page 16
Materi Tugas ( Tugas Tidak Terstruktur Project based learning )
1. MODEL PEMBELAJARAN
Page 17
2. SKENARIO /LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Komponen Komponen Ceklist
Tahapan Alokasi saintifik sikap KI-1 KI-2 Keterlaksanaan Tindak
Uraian Kegiatan Hambatam
Kegiatan Waktu Yang Yang Lanjut
T TT
dikembangkan dikembangkan
kegiatan Awal Salam,pembuka,,doa dan presensi dan mengisi jurnal
kelas,serta melakukan 2
Berdoa,
-disequilibrasi pemanasan berpikir dengan melakukan appersepsi,dan
toleransi,
pengakuan diri thd keagungan Tuhan yang menciptakan
bersyukur,ber
keteraturan alam semesta Mengamati
3 taqwa,peduli
-appersepsi Pembentukan kelompok yang terdiri dari 5orang sesuai menanya
lingkungan
nomor presensi (pembelajaran menggunakan
(R e l i g i u s)
Model discovery learning
menyampaikan tujuan dan memotivasi dengan 5
Rasa ingin tahu
-motivasi menunjukan kegunaannya dalam kehidupan sehari-
(mandiri)
hari,serta menyampaikan KKM
DATA PROCESING
Setiap siswa anggota kelompok mengerjakan bagian mengasosiasi Kerja keras
tugasnya secara individu.thd materi diskusi yg disusun. 20 (Mandiri)
Kemudian dilanjutkan dengan mengolah data
pengamatan dalam diskusi kelompok untuk demokra
-konfirmasi menemukan jawaban terkait kekhasan atom karbon, t is, Peduli
pengelompokan hidrokarbon, tata nama, sifat, dan 20 sosial, santun
dampak pembakaran hidro karbon (gotong-
royong)
VERIFICATION
Diskusi kelas untuk memverifikasi hasil pengolahan data Integritas,
dalam diskusi kelompok (hasil penemuan) dengan santun
teori/buku sumber.
GENERALIZATION
Guru memonitor dan membimbing jalannya diskusi kelas Tanggung
untuk menarik kesimpulan dan menyamakan persepsi jawab
hasil penemuan sendiri terkait kekhasan atom karbon, mengkomunika (Integritas)
pengelompokan hidrokarbon, tata nama, sifat, dan sikan Berbahasa
dampak pembakaran hidro karbon, serta bersama sama Indonesia
menarik kesimpulan hasil pembelajaran dengan benar
Mengumpulkan hasil kerja kelompok (nasionalis)
Guru menyelesaikan form pengamatan diskusi,
jurnal sikap,jurnal kelas dan mengumpulkan PD &
PAT (bila perlu)
Kegiatan akhir Melakukan feedback dg; mengulas jalanya proses
-feedback pembelajaran yang telah berlangsung.,REFLEKSI Serta 3 Menanya tanggungjawab
-refkeksi memberikan penguatan. mengkomunika rasa ingin tahu
Memberikan tugas terstruktur , MERANCANG percobaan sikan D i s i p l i n,
untuk mengidentifikasi/menunjukkan keberadaan C, H, Tanggung
-tindaklanjut sebagai komponen utama senyawa karbon ( PTT dgn jawab
alokasi 1 mingg) serta menyampaikan rencana Religius
pembelajaran pertemuan berikutnya bahwa 2
pembelajaran dilaksanakan di laborat
Salam penutup /doa mengakhiri pembelajaran
Page 18
Pertemuan ke-2
Komponen Komponen Ceklist
Tahapan Alokasi Sainstifik sikap KI-1 KI-2 Keterlaksanaan Tindak
Uraian Kegiatan Hambatan
Kegiatan Waktu Yang Yang Lanjut
T TT
dikembangkan dikembangkan
Melaksanakan PH
Guru menyelesaikan form pengamatan praktikum, 40 integritas
jurnal sikap,jurnal kelas dan mengumpulkan PD & Mandiri
PAT (bila perlu)
Kegiatan Mengulas jalanya kegiatan praktikum dan., feedback,
akhir refleksi serta memberikan penguatan. 3 Peduli
feedback Memberikan tugas mandiri tak terstruktur terkait projek lingkungan
-refkeksi penanggulangan dampak negatif penggunaan menanya
-tindaklanjut hidrokarbon di lingkungan sekitar. (PTMTT),dan 2 mengkomuni- Tanggungjawab
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan kasikan religius
berikutnya.
Salam penutup/doa mengakhiri pembelajaran
Page 19
3. MEDIA / ALAT PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
Sumber belajar :
KURIKULUM 2013,
Bahan ajar/ modul kimia ,Subagiyo (untuk lingkungan sendiri)
Kimia modern, Gillis
Ratna, Kimia I& II,BSE
http//:sbgkim.blogspot.com (dan Sumber belajar Internet lainya)
Lingkungan sekitar
Media :
Elektrolit tester, power point, macro media flash ( fasilitas IT)
3. ALAT PENILAIAN
b. C = C – C – C – C = ………………..
|
C
C
|
c. C = C – C – C = ………………..
|
C
2. Tentukan jenis reaksi dari reaksi-reaksi berikut :
a. C2 H6 + O2 → CO2 + H2O
b. C2H4 + Cl2 → C2H4Cl2
c. C2H6 → CH2 = CH2 + H2
d. CH4 + Cl2 → CH3- Cl + H- Cl
e. CH2 = CH – CH2 – CH3 + HCl → CH3 – CHCl – CH2 – CH3
3. Susun struktur dari :
a) O – nitrofenol
Page 20
b) Asam m- hdroksi benzonat
c) P- dikloro benzena
4. a. Beri nama senyawa berikut :
OH CH3 COOH OH
Cl
OH NH2
b. Susun isomer dari struktur dan geometri untuk C2H4Cl2
5. Apa yang dimaksud dengan reaksi berikut (jelaskan)
a) r. adisi c) r. halogenasi
b) r. eleminasi d) r. subtitusi
Rubrik Penilaian :
Aspek Kognitif/ (pengetahuan)
Penilaian harian (PH)
Page 21
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
N Kognitif = X 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2.
3.
4.
5.
Total :
Skor Maksimal = 500
Nama Kelompok : ……………….
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
N Performance = X 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Page 22
RUBRIK penilaian laporan )*
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Prosedur penilaian : Nilai = x 70
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Bobot nilai laporan : 70%
B. Bentuk : produk
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
N Performance = X 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Page 23
4. Prosedur penilaian:
a. Penilaian sikap : mencakup jurnal observasi guru,dan PD,PAT (bila perlu) direkapitulasi
e. KKM = 75
Catatan : 1.Peserta didik yang melaksanakan program remidi : nilai maksimal = KKM
peserta didik yang melaksanakan program pengayaan, tingkat
keberhasilannya dapat digunakan untuk menentukan nilai UH ( sesuai ketentuan berlaku )
2.Bentuk soal : disesuaikan kebijakan sekolah yang berlaku
1. Program remidi
Siswa mengikuti remedial, melalui pembelajaran ulang secara mandiri/ kelompok/terbimbing materi
pokok:
2. Program Pengayaan
Siswa yang telah kompeten dan terutama yang berprestasi tinggi dapat mengikuti program pengayaan,
berupa pengembangan materi Materi pokok
Tahapan
Waktu (menit) Kegiatan waktu (menit)
Kegiatan
Page 24
Tahapan
Waktu (menit) Kegiatan waktu (menit)
Kegiatan
dilanjutkan dengan tanya jawab dan mengumpulkan informasi dan membangun ide
terhadap pemecahan masalah yang dikemukakan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Peserta diskusi untuk mengembangkan konsep dari berbagai sumber dalam
merencanakan dan menyiapkan laporan hasil pemecahan masalah. 40
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Melalui diskusi kelompok, peserta didik melakukan evaluasi dan menganalisis hasil
pemecahan masalah. Selanjutnya mempresentasikan hasil diskusi dalam diskusi
kelas untuk menyamakan persepsi.Hasil pekerjaan dikumpulkan
Kegiatan akhir
feedback Memberikan umpan balik dan penguatan, informasi tindak lanjut program 3
-refkeksi remidi/pengayaan
-tindaklanjut menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya 2
Salam penutup
Catatan :
Hambatan :
Tindak lanjut :
Page 25
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Instrumen uji program pengayaan
~ Menyusun kajian terhadap permasalahan dampak pembakaran hidrokarbon dan pencegahanya di lingkungan
sekolah
Kunci jawaban : berdasar indikator rubrik penilaian
NO Aspek Skor
1 Aspek Tepat waktu 10
3 Aspek sistematika 16
5 Aspek kemampuan eksplorasi 40
Jumlah skor maksimal 66
NO Aspek Skor
1 Aspek Tepat waktu 10
2 Aspek inovasi 40
4 Aspek kemanfaatan 16
Jumlah skor maksimal 66
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
jika karena suatu sebab sehingga kegiatan pembelajaran mengalami hambatan waktu yang tidak yang
tidak teratasi oleh “waktu cadangan” ( adanya JET) maka untuk memenuhi target
kurikulum,dilakukan pemilihan KD yang sekiranya dapat dilaksanakan proses pembelajaran tersebut
dalam bentuk pembelajaran mandiri, dan jika memungkinkan pembelajaran bisa ditempuh melalui
penerapan e-learning (APLIKASI EDMODO)
Page 26