Naskah Publikasi Hary Setiawan W PDF
Naskah Publikasi Hary Setiawan W PDF
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Elektro
Fakultas Teknik
Oleh:
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
Dosen Pembimbing
Umar, ST.MT.
NIP.731
1
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
HARY SETIAWAN WICAKSONO
D 400 120 007
Dewan Penguji:
Dekan,
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
3
STUDI SUSUT ENERGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH WILAYAH
BANYUANYAR DENGAN OBJEK PELANGGAN RESIDENSIAL
Abstrak
Pemakaian energi listrik di Indonesia saat ini sangat perlu diperhatikan oleh PT.
PLN (Persero).Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan badan negara yang
memiliki wewenang dalam mengatur lalu lintas listrik di Indonesia, namun PLN
memiliki kewajiban untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat
Indonesia.Metode dalam penelitian ini dengan melakukan studi literatur,
pengambilan data, mengelola data yang sudah diperoleh, menganalisis data serta
yang terakhir adalah pembuatan laporan penelitian.Pelanggan residensial
merupakan salah satu pelanggan listrik terbesar di Indonesia, maka dari itu perlu
dilihat bagaimana pengaruh susut yang dipengaruhi oleh pelanggan residensial
pada jaringan tegangan rendah. Jaringan tegangan rendah wilayah Banyuanyar
memiliki arus maksimum transformator distribusi kapasitas 50 kVA dengan beban
100% sebesar 227,27 A, dan pada saat beban 80% sebesar 181,81 A, sedangkan
dengan beban 60% sebesar 136,36 A.Pelanggan residensial RI (450-900 VA)
sebanyak 85,42%dan pelanggan RI (1300-2200 VA) sebanyak 14,08%, sementara
untuk pelanggan S1 sebanyak 0,50%.Susut yang terjadi pada jaringan tegangan
rendah dengan beban 100% sebesar 6.922,98 watt, dan pada saat beban 80%
sebesar 4.432,03 watt, sedangkan dengan beban 60% sebesar 2.505,28 watt.
Sedangkan susut teknis sebesar 3380 watt.Wilayah Banyuanyar mengalami susut
energi sebesar 4.983,855 kwh saat beban 100%, sebesar 3.191,061 kwh saat beban
80%, dan sebesar 1.803,801 saat beban 60%, sedangkan susut nonteknis sebesar
1.216,8 kwh.
Kata Kunci: Susut Energi, Jaringan Tegangan Rendah, Pelanggan Residensial
Abstract
Electricity usage in Indonesia is really needed to put on concern by PT PLN. State
Electricity Company (PLN) is a company which has authority in governing the
electricity flow in Indonesia, but PLN has an obligation to provide electricity for
all Indonesian. Method in this research by studying the literature, data retrieval,
manage the data obtained, analyze data, and the latter is a research report.
Residential customer is one of the biggest customers, therefore it needs to be
reviewed the impact of the decrease by residential customer in low voltage
network. The low voltage network in Banyuanyar has maximum transformator
distribution capacity of 59 kVA and 100% load as much as 227,27 A and when
the load is 80% is as much as 181,81 A, when the load is 60% is as much as
136,36 A. Residential customer RI (450-900 VA) as much as 85,42% and
customer R1 (1300-2200 VA) as much as 14,08%, while for subcribers S1 as
much as 0,50%. The decrease happens at low voltage network with 100% load is
6.922/98 watt and when the load is 80% is 4.432,03 watt and when the load is
60% is 2.505/28 watt. There is also nontechnical decrease is 3380 watt.
Banyuanyar region suffered losses amounting to 4.983,855 kwh energy when the
load is 100%, amounting to 3.191,061 kwh when the load is 80%, and amounted
to 1.803,801 time load of 60%, while non-technical losses amounted to 1.216,8
kwh.
1
Key Words: Electricity decrease, Low Voltage Noetwork, Residential Customer
1. PENDAHULUAN
Tenaga listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dimana listrik sudah
menjadi suatu kebutuhan hidup yang berperan sangat penting dalam segala aktifitas yang
dilakukan manusia.Perkembangan teknologi pada saat ini jika dilihat secara kasat mata
mengalami peningkatan, dengan meningkatnya perkembangan teknologi tersebut maka
meningkat pula kebutuhan listrik.Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan badan
negara yang memiliki kewenangan dalam mengatur lalu lintas listrik di Indonesia.Sistem
kelistrikan secara keseluruhan meliputi bagian pembangkitan, transmisi, dan
distribusi.Sistem pembangkit merupakan sumber utama dalam pembangkitan tenaga
listrik, dan sistem transmisi merupakan suatu penghantar guna penyaluran tenaga listrik
jarak jauh, sedangkan sistem distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik kekonsumen perlu kualitas yang memadai.
Salah satu kriteria yang perlu dipenuhi untuk memperluas sistem jaringan
distribusiadalah efisiensi yang besar. Efisiensi yang baik akan dicapai bila susut energi
dapat ditekan sekecil mungkin. Susut pada sistem jaringan distribusi menjadi salah satu
pertimbangan, baik dalam perencanaan maupun pengoperasian, karena mempengaruhi
biaya investasi (Bambang, 2001; Gonen, 1986; Sulasno, 2000).Biasanya perhitungan
susut energi pada sistem jaringan distribusi dilakukan dengan menggunakan selisih
energi terjual dengan yang diterima pada setiap penyulang.Mengingat pentingnya
informasi mengenai besarnya susut pada suatu jaringan distribusi yang dipergunakan
dalam perencanaan pengembangan jaringan, maka studi mengenai susut energi pada
sistem jaringan distribusi perlu dilakukan.Pada umumnya, susut daya pada jaringan
distribusi berkisar 10% (APEI, 2003).
Listrik digunakan untuk memberikan energi kepada industri agar bisa berproduksi,
sedangkan dikalangan penduduk listrik digunakan untuk memenuhi keperluan dan
kegiatan sehari-hari.Pemakaian listrik rumah tangga pada kenyataannya tidaklah
sederhana, seiring dengan naiknya taraf hidup masyarakat maka penggunaan listrik
terkadang berlebih.Melihat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan melihat
berkembangan Indonesia pada saat ini, maka hal tersebut sudah pasti berdampak pada
meningkatnya pemakaian listrik.
Kerugian energi listrik di jaringan distribusi sering menjadi subjek diskusi baik
masalah perbedaan antara kerugian teknis dan nonteknis (A. Pavic dan K.Trupinic,
2
2007).Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat suatu faktor yang dinamakan faktor
rugi-rugi atau penyusutan dari daya.Rugi-rugi daya tersebut sangat memungkinkan
terjadi pada jaringan tegangan rendah (Mickael Lallart dan Daniel Guyomar, 2008).
Penyusutan menjadi pembahasan penting pada saat ini karena terkait dengan kualitas
daya yang akan dihantarkan kepada konsumen serta membuka potensi pendapatan bagi
PLN karena rugi-rugi yang terjadi di jaringan akan mengurangi potensi penjualan daya
oleh PLN.
Permasalahan yang dialami PLN yaitu besarnya rugi-rugi daya yang menyebabkan
daya yang dikirimkan tidak sebesar daya yang dihasilkan.Banyak faktor yang
berhubungan dengan rugi-rugi daya tersebut, salah satunya yaitu jumlah pemakai.Selain
itu beberapa masalah teknis terintegrasi pada tegangan rendah termasuk
ketidakseimbangan tegangan dan efisiensi sistem distribusi (K.H. Chua dan Y.S Lim,
2012). Berkaitan dengan itu akan dianalisis bagaimana perilaku pelanggan residensial
berpengaruh terhadap rugi-rugi daya yang terjadi, sehingga bisa dilihat apakah sistem
yang ada sudah berjalan dengan baik atau masih dapat diperbaiki.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh profil beban
pelanggan rumah tangga terhadap susut di jaringan tegangan rendah pada wilayah
Banyuanyar, sehingga bisa diketahui tingkat susut dan efisiensi jaringan rendah pada
wilayah tersebut.Selain itu bisa dilihat komposisi yang cocok untuk menekan susut pada
jaringan tengangan rendah.
2. METODE
2.1 Langkah Penelitian
Penelitian tentang studi susut energi pada jaringan tegangan rendah wilayah
Banyuanyar dengan objek pelanggan residensial dapat diselesaiakan dengan
beberapa tahapan.Tahap yang pertama adalah berkonsultasi dengan pembimbing
tugas akhir, melakukan studi literatur, pengambilan data, mengelola data yang sudah
diperoleh, menganalisis data serta yang terakhir adalah pembuatan laporan
penelitian.
Langkah pertama yang dilakukan adalah studi literatur dimana langkah ini
merupakan sebuah proses mencari referensi–referensi yang berkaitan dengan
penelitian. Sumber informasi diperoleh dari buku, artikel publikasi, dan karya–karya
3
ilmiah yang lainnya. Referensi–referensi inilah yang akan digunakan sebagai acuan
selama melakukan penelitian.
Langkah kedua yang dilakukan adalah mencari data yang dibutuhkan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini data trafo, penggunaan kabel, jumlah titik
beban, data konsumen, jarak antara suplay energi listrik sampai konsumen, dan data
beban-beban lain yang tidak masuk dalam sistem perhitungan PT. PLN (meteran
listrik).
Dari persamaan (1) dan (2) dapat dilihat bahwa secara sederhana rugi–
rugi jaringan diakibatkan oleh besaran arus yang mengalir, hal ini dipengaruhi
oleh pusat–pusat beban, semakin banyak beban yang bekerja maka akan
semakin besar arus yang mengalir di jaringan. Kemudian juga disebabkan oleh
penghantar itu sendiri, maka diperlukan penghantar yang bagus hal ini supaya
hambatan dalam penghantar akan lebih kecil.
4
b. Susut Sambung Rumah
Susut sambung rumah merupakan susut yang terjadi di sepanjang
penghantar antara tiang saluran distribusi dengan rumah, biasanya terdapat
beberapa jenis sambungan rumah (SR), yaitu sambungan rumah satu fasa satu
konsumen, sambungan satu fasa beberapa konsumen, dan sambungan rumah
tiga fasa satu konsumen.
T T L1 L2 L3
I I I
(a) (b)
Gambar 1 (a) SR 1 fasa 1 pelanggan, (b) SR 1 fasa multi pelanggan
c. Penghantar
Penghantar yang umum digunakan dalam sistem distribusi bisa berupa
kawat ataupun kabel.Kawat hanya terdiri dari konduktor saja, sedangkan
untuk kabel selain inti konduktor, masih terdapat lapisan semi konduktor,
lapisan isolasi selubung dalam, dan lapisan selubung luar.Konduktor yang
biasa digunakan bisa berbahan tembaga, aluminium, atupun besi.Sementara
diwilayah Banyuanyar, penghantar yang digunakan berupa kabel berbahan
alumunium.
5
Tabel 1 Tipe Pelanggan PLN
Tipe Pelanggan Kelas Pelanggan Daya Listrik
RI 450 VA s.d. 2200 VA
Residensial R2 Di atas 2200 VA s.d. 6600 VA
R3 Di atas 6600 VA
B1 450 VA s.d. 2200 VA
Bisnis B2 Di atas 2200 VA s.d. 200 kVA
B3 Di atas 14kVA s.d. 200 kVA
I1 450 VA s.d. 14 kVA
Industri I2 Di atas 14 kVA s.d. 200 kVA
I3 Di atas 200 kVA
S1 220 VA
Sosial S2 450 s.d. 200 kVA
S3 Di atas 200 kVA
P1 450 s.d. 200 kVA
Publik P2 Di atas 200 kVA
P3 Untuk penerangan jalan umum
e. Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari PLN APJ Surakarta, yaitu data trafo, data
jaringan, data pemakaian energi, dan data konsumen sehingga dapat diketahui
rugi-rugi pada jaringan tegangan rendah. Pengolahan dilakukan dengan
mencari parameter-parameter yang diperlukan untuk memperoleh rugi-rugi
daya tersebut, berikut adalah parameter-parameter yang perlu dicari untuk
analisis rugi pada jaringan tegangan rendah:
6
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜
Imax = 𝑉𝑝ℎ𝑎𝑠𝑎 (3)
Kemudian untuk arus yang masuk ke titik beban juga dapat diketahui,
dengan menggunakan asumsi jarak antar tiang sama dan besar beban yang ada
di tiap-tiap titik beban sama, maka dapat diketahui besar arus yang masuk ke
setiap titik beban tersebut,
𝐼𝑚𝑎𝑥
Itiang= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (4)
Tahap selanjutnya adalah mencari nilai besar arus yang masuk di titik
beban, bisa dikatakan sebagai arus yang masuk ke masing-masing tiang, ini
merupakan hubungan antara arus pembebanan dengan jumlah tiang, dapat
dicari dengan:
𝐼𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛
Itiang = (8)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔
7
2.3 Flowchart Penelitian
Mulai A
Pengolahan
Analisis Data
Data
A Selesai
3. PENGOLAHAN DATA
Sebagai permulaan, harus dicari parameter-parameter yang diperlukan untuk
menghitung susut yang terjadi pada jaringan tegangan rendah.
8
Perhitungan arus maksimum transformator distribusi dengan beban 100%
50.000 𝑉𝐴
Imax = 220 𝑉
= 227,27 A
Rsaluran = 0,370 Ω
9
𝑅𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛
Rantar tiang = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔
0,370𝛺
Rantar tiang = 17
𝐼𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛
Itiang = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔
227,27 𝐴
Itiang 100% = 17
Itiang = 13,36 A
10
181,81 𝐴
Itiang 80% = 17
Itiang = 10,69 A
136,36 𝐴
Itiang 60% = 17
Itiang = 8,02 A
Susut = I2 x R
= (227,27)2 x 0,0217
= 1.120,84
11
Melihat pada tabel 3 diatas dapat dikatakan bahwa susut terkecil antar titik
beban berada pada titik beban 17, hal ini dikarenakan arus yang mengalir sudah
mengalami penyusutan pada titik beban sebelumnya, sehingga semakin jauh dari
transformator maka arus akan semakin kecil.Berdasarkan hal tersebut titik beban
17 mengalami penyusutan sebesar 3,96 watt pada perhitungan susut beban 100%.
Jumlah penyusutan dari titik beban 1 hingga titik beban 17 sebesar 6.922,98 watt.
Melihat pada tabel 4 diatas dapat dikatakan bahwa susut terkecil antar titik
beban berada pada titik beban 17, hal ini dikarenakan arus yang mengalir sudah
mengalami penyusutan pada titik beban sebelumnya, sehingga semakin jauh dari
transformator maka arus akan semakin kecil. Berdasarkan hal tersebut titik beban
17 mengalami penyusutan sebesar 2,51 watt pada perhitungan susut beban 80%..
Jumlah penyusutan dari titik beban 1 hingga titik beban 17 sebesar 4.432,03 watt.
12
Tabel 5 Perhitungan Susut Beban 60%
Titik Beban (Tiang) Imax (Ampere) Susut (Watt)
Titik Beban 1 136,36 403,49
Titik Beban 2 128,34 357,42
Titik Beban 3 120,32 314,14
Titik Beban 4 112,3 273,66
Titik Beban 5 104,28 235,97
Titik Beban 6 96,26 201,07
Titik Beban 7 88,24 168,96
Titik Beban 8 80,22 139,64
Titik Beban 9 76,2 125,99
Titik Beban 10 64,18 89,38
Titik Beban 11 56,16 68,44
Titik Beban 12 48,14 50,28
Titik Beban 13 40,12 34,92
Titik Beban 14 32,1 22,35
Titik Beban 15 24,08 12,58
Titik Beban 16 16,06 5,59
Titik Beban 17 8,04 1,40
Jumlah 2.505,28
Sumber: Data Diolah
Melihat pada tabel 5 diatas dapat dikatakan bahwa susut terkecil antar titik
beban berada pada titik beban 17, hal ini dikarenakan arus yang mengalir sudah
mengalami penyusutan pada titik beban sebelumnya, sehingga semakin jauh dari
transformator maka arus akan semakin kecil. Berdasarkan hal tersebut titik beban
17 mengalami penyusutan sebesar 1,40 watt pada perhitungan susut beban 60%.
Jumlah penyusutan dari titik beban 1 hingga titik beban 17 sebesar 2.505,28 watt.
3.2 Susut Nonteknis
Penyusutan secara nonteknis adalah susut yang disebabkan oleh kesalahan
dalam pembacaan alat ukur, kesalahan kalibrasi di alat ukur, dan kesalahan akibat
pemakaian yang tidak sah (pencurian) atau kesalahan-kesalahan yang bersifat
administratif lainnya.
13
Tabel 6 Susut Nonteknis
Jenis Watt Jumlah Jumlah Watt
LHE 40 13 520
LHE 15 9 135
NEON 100 4 400
MERCURY 125 17 2125
SANYO 200 1 200
Jumlah 3380
Sumber: Data diolah
14
4. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a. Arus maksimum transformator distribusi kapasitas 50 kVA dengan beban 100%
sebesar 227,27 A, dan pada saat beban 80% sebesar 181,81 A, sedangkan dengan
beban 60% sebesar 136,36 A.
b. Pelanggan residensial wilayah Banyuanyar memiliki presentase jumlah pelanggan
sebesar 85,42% untuk pelanggan RI (450-900 VA) dan 14,08% untuk pelanggan
RI (1300-2200 VA), sementara untuk pelanggan S1 sebesar 0,50%.
c. Susut yang terjadi pada jaringan tegangan rendah dengan beban 100% sebesar
6.922,98 watt, dan pada saat beban 80% sebesar 4.432,03 watt, sedangkan dengan
beban 60% sebesar 2.505,28 watt.
d. Selain susut teknis diatas, terdapat juga susut nonteknis dengan jenis LHE 40 watt,
LHE 15 watt, NEON 100 watt, MERCURY 125 watt, dan SANYO 200 watt
dimana jumlah susut yang terjadi pada jenis tersebut sebesar 3380 watt.
e. Wilayah Banyuanyar mengalami susut energi sebesar 4.983,855 kwh saat beban
100%, sebesar 3.191,061 kwh saat beban 80%, dan sebesar 1.803,801 saat beban
60%, sedangkan susut nonteknis sebesar 1.216,8 kwh.
PERSANTUNAN
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang senantiasa membantu dan
mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir, sebagai berikut:
1. ALLAH SWT serta junjungan beliau RASULULLAH MUHAMMAD SAW.
2. Kedua orang tua tercinta yang telah mendoakan dan memberikan nasehat serta
bimbingannya sehingga penulis bisa sampai seperti ini.
3. Bapak Umar S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan selaku dosen pembimbing.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
5. Bapak Parjan selaku Kepala Lapangan APJ Surakarta dan Bapak Linggar selaku
Kepala Lapangan Rayon Manahan yang telah membantu memberikan dan menjaskan
data-data yang diperlukan untuk Tugas akhir ini serta memberikan ide dan bimbingan
penulis dalam membuat tugas akhir ini.
6. Safitri yang selalu memnberikan dukungan serta doanya.
15
7. Teman-teman Teknik Elektro angkatan 2012 yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI) Daerah Jawa Barat.2003. Materi Kursus
Pengembangan Ahli Madya dan Utama.
Bambang, D.S., Ir. 2001. Catatan Kuliah Distribusi Daya Elektrik, Teknik Elektro. Itenas,
Bandung.
Chua, KH and YS Lim. 2012.“Energy Storage System for Mitigating Voltage Unbalance on
Low-Voltage Networks with Photovoltaic Systems”.Volume 27 page (1783-
1790).IEEE Transactions on Power Delivery.
Daniel, Henrey Dalam. 2013. “Analisis Susut Energi pada Sistem Jaringan Distribusi di PT.
PLN APJ Yogyakarta UPJ Wonosari Unit Semanu. UPN “Veteran” Yogyakarta.
Gonen, T. 1986. Electric Power Dsitribution System Engineering.Mc Graw-Hill.
K, Trupinic and A Pavic. 2007. “Electrical Energy Losses In The Distribution Network”.
Volume 56 Number 2.Plegledni rad.
Lallart, Mickael and Daniel Guyomar. 2008. “An Optimized self-powered Switching Circuit
for non-linear Energy Harvesting with Low Voltage Output”. Volume 17 Number
3.IOP.
16