Tim Sukses Lingkungan Masyarakat
Tim Sukses Lingkungan Masyarakat
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.3 Keluarga 1
3.3.1 Keterangan Anggota Rumah Tangga
Bapak C sebagai kepala keluarga yang memiliki 2 anggota keluarga, yaitu
1 orang istri dan 1 orang anak. Keterangan anggota rumah tangga Bapak C adalah
sebagai berikut:
a. Bapak C (laki-laki) sebagai kepala rumah tangga berumur 29 tahun,
menikah, pendidikan SD, perbaiki alat elektronik. Bapak C tidak
memiliki keluhan kesehatan.
b. Ibu S (perempuan) istri Bapak C berumur 25 tahun, menikah,
pendidikan SMP, ibu rumah tangga. Ibu S tidak memiliki keluhan
kesehatan.
c. O (perempuan) anak Bapak C dan Ibu S berumur 20 bulan, belum
sekolah. Ibunya mengatakan bahwa O mencret 3 hari yang lalu dan
hilang timbul.
c. Riwayat Makanan
0 – 6 Bulan : ASI Eksklusif
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 5
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
7 – 12 Bulan : ASI + Bubur saring
13 – Sekarang : Susu Formula + Nasi
d. Riwayat Imunisasi
BCG :1x
DPT :3x
Polio :4x
Hepatitis B : 4x
Campak : 1x
f. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Mencret
Telaah :
Mencret dialami sejak 3 hari yang lalu, konsistensi lunak
warna kekuningan frekuensi 5x volume kurang lebih setengah
gelas. Darah (-), lendir (-) Demam (-) Batuk (-), pilek (-), mual (-),
muntah (-), BAK (+) normal.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Status Present
Kesadaran : CM
Pulse : 122 x/i
Pernafasan : 34 x/i
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 6
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
Suhu : 37oC
b. Status Generalisata
Kepala
Mata : tidak cekung
Hidung : DBN
Mulut : mukosa tidak kering
Leher : DBN
Thorax
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi : soepel
Perkusi : DBN
Auskultasi : bising usus meningkat
Ekstremitas
Superior : hangat, CTR <3”, oedem (-)
Inferior : hangat, CTR <3”, oedem (-)
3.3.9 Edukasi
Edukasi yang diberikan kepada keluarga Bapak C, antara lain:
a. Mengajak untuk segera mendaftarkan anggota keluarga kedalam BPJS
agar memiliki asuransi kesehatan.
b. Membawa O ke puskesmas atau bidan agar dapat ditatalaksana dengan
baik.
c. Ikut bergotong royong dalam membersihkan selokan sehingga aliran
selokan menjadi lancar.
3.3.10 Kesimpulan Keluarga 1
Bapak C memiliki seorang istri dan seorang anak. Hygiene keluarga
Bapak C baik. Selokan di sekitar rumah Bapak C tidak lancar. Keluarga Bapak C
tidak memiliki asuransi kesehatan. Keluarga Bapak C memanfaatkan puskesmas
dan Posyandu dengan baik. Balita O mengalami mencret dan belum menunjukkan
tanda-tanda dehidrasi. Setelah diedukasi, Bapak C mengatakan tidak dapat
mendaftarkan keluarga ke asuransi kesehatan dikarenakan takut tidak dapat
membayar uang premi per bulan. Balita O sudah sembuh setelah dibawa ke tenaga
kesehatan dan diajurkan untuk memerhatikan air sumur yang dikonsumsi agar
dimasak dengan baik serta mengikuti takaran susu balita O. Semua keluarga
sepakat untuk bergotong royong membersihkan sampah yang menyebabkan
selokan yang tidak lancar.
c. Riwayat Makanan
Sekarang : Susu Formula + Nasi
f. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Tidak adanya penambahan berat badan
Telaah : ibu H mengeluhkan anaknya tidak
mengalami penambahan berat badan padahal makan sudah banyak,
dan anak juga selalu tampak cepat lelah. demam (-), batuk (-),
BAB normal, BAK normal
B. Pemeriksaan Fisik
a. Status Present
Kesadaran : CM
Pulse : 102 x/i
Pernafasan : 36 x/i
Suhu : 36,8oC
b. Status Generalisata
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 12
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
Kepala
Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),
Hidung : DBN
Mulut : DBN
Leher : DBN
Thorax
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Ekstremitas
Superior : telapak tangan pucat
Inferior : DBN
Diagnosis
Suspek anemis et causa helmenthiasis
3.4.9. Edukasi
Edukasi yang diberikan kepada keluarga Ibu H, antara lain:
a. Menyuruh balita GI memakai sandal setiap kali bermain.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 13
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
b. Mengajak keluarga Ibu H untuk membawa balita GI ke Posyandu
untuk mendapatkan obat cacing dan memeriksakan darah balita GI
untuk mengetahui ada/tidaknya diagnosa anemia.
c. Mengganti plafon asbes dengan bahan plafon lain karena asbes tidak
baik bagi kesehatan.
3.4.10. Kesimpulan Keluarga 2
Ibu H memiliki tiga orang anak. Suami ibu H merantau ke Pulau Jawa
untuk bekerja. Balita GI memiliki perilaku berisiko yaitu tidak memakai sandal
saat bermain. Seluruh anggota keluarga ibu H memiliki BPJS. Keluarga ibu H
memanfaatkan puskesmas hanya untuk meminta rujukan. Balita GI tidak pernah
mengonsumsi obat cacing. Setelah diedukasi, Ibu H ingin anaknya segera
diperiksa. Ibu H menyatakan keinginannya untuk mengganti plafon namun ingin
membicarakan dengan suaminya terlebih dahulu.
c. Riwayat Makanan
0 – 6 Bulan : ASI Eksklusif
7 – 12 Bulan : ASI + MP ASI
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 16
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
13 – 24 Bulan : ASI + Nasi Tim
25 Bulan – Sekarang : Nasi
d. Riwayat Imunisasi
BCG : Lengkap
DPT : Lengkap
Polio : Lengkap
Hepatitis B : Lengkap
Campak : Lengkap
f. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Tidak Ada
Telaah :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Riwayat Penyakit Terdahulu : -
B. Pemeriksaan Fisik
a. Status Present
Kesadaran : CM
Pulse : 120 x/i
Pernafasan : 28 x/i
Suhu : 36,5oC
b. Status Generalisata
Kepala
Mata : DBN
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 17
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
Hidung : DBN
Mulut : DBN
Leher : DBN
Thorax
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Ekstremitas
Superior : DBN
Inferior : DBN
Diagnosis Banding
-
Diagnosis
Balita dalam keadaan sehat
c. Riwayat Makanan
0 – 6 Bulan : ASI Eklusif
7 – 12 Bulan : ASI + MP ASI
13 – 24 Bulan : ASI + Nasi Tim
25 Bulan – Sekarang : Nasi
d. Riwayat Imunisasi
BCG : 1x
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2016 21
TIM SUKSES LINGKUNGAN MASYARAKAT
DPT : 4x
Polio : 5x
Hepatitis B : 3x
Campak : 1x
f. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Batuk
Telaah :
Keluhan dirasakan pasien sejak 3 minggu yang lalu. Batuk
dirasakan hilang timbul. Orang tua pasien juga mengeluh pasien
batuk kering dan pilek. Mual (-), muntah (-), BAB mencret (-), dan
BAK (+) normal.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Status Present
Ekstremitas
Superior : DBN
Inferior : DBN
3.6.9 Edukasi
Edukasi yang diberikan kepada keluarga Bapak Y, antara lain:
a. Berhenti merokok, karena merupakan salah satu perilaku yang berisiko
dan memperlama proses penyembuhan tuberculosis.
b. Tidak merokok disekitar anggota keluarga dan tidak didalam rumah,
mengingat ruangan didalam rumah yang sempit.
c. Membawa A dan balita L ke tenaga kesehatan agar dapat diperiksa
mantoux test dan ditatalaksana dengan baik apakah perlu
mengonsumsi profilaksis atau tidak.
3.6.10 Kesimpulan Keluarga 4
Bapak Y memiliki seorang istri dan dua orang anak. Hanya Bapak Y yang
memiliki perilaku berisiko sedang menjalani pengobatan antituberkulosis dan juga
merokok. Hygiene keluarga Bapak Y baik. Seluruh anggota keluarga Bapak Y
memiliki BPJS. Balita L mengalami batuk hilang timbul. Setelah diedukasi,
Bapak Y setuju untuk berhenti merokok agar mempercepat proses penyembuhan
paru serta mengurangi resiko untuk keluarganya. Balita L sudah dibawa ke dokter
umum dan ternyata perlu mengonsumsi profilaksis isoniazide selama 6 bulan
dikarenakan hasil mantoux negatif lalu gejala batuk >3 minggu dan kontak BTA
dari ayah positif.
C (perempuan) berumur 4 tahun dengan berat badan 18 Kg, dan tinggi 65 cm.
BBN 1-5 tahun= 2x4 + 8 = 16
d. Riwayat Imunisasi
BCG : Lengkap
DPT : Lengkap
Polio : Lengkap
Hepatitis B : Lengkap
Campak : Lengkap
f. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Telaah : Sesak nafas dialami hanya sesekali dalam
kurun waktu sebulan, dan kadang sampai nafas berbunyi
b. Status Generalisata
Kepala
Mata : DBN
Hidung : DBN
Mulut : DBN
Leher : DBN
Thorax
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi : DBN
Perkusi : DBN
Auskultasi : DBN
Ekstremitas
Superior : DBN
Inferior : DBN
Diagnosis Banding
-
Diagnosis
Balita dalam keadaan sehat
3.7.9 Edukasi
Edukasi yang diberikan kepada keluarga Bapak S, antara lain:
a. Agar mencoba berhenti merokok, karena merupakan salah satu
perilaku yang berisiko.
b. Menambah jendela sehingga sirkulasi udara didalam rumah menjadi
baik.
c. Mengganti plafon asbes dengan bahan plafon lain karena asbes tidak
baik bagi kesehatan.
d. Mengajak keluarga bapak S untuk memanfaatkan Puskesmas sebaik
mungkin sebagai sentra informasi kesehatan dan pengobatan.
e. Membawa C berobat ke spesialis anak agar dapat ditindaklanjuti
kekhawatiran ibu W.
f. Ikut bergotong royong dalam membersihkan selokan sehingga aliran
selokan menjadi lancar.
4.1. Kesimpulan
Perilaku Berisiko yang ditemukan tiga dari lima keluarga binaan adalah
merokok. Dua dari lima keluarga menggunakan plafon asbes. Tiga dari lima
keluarga yang saluran selokan tidak lancar. Satu dari lima keluarga tidak memiliki
asuransi kesehatan, dan dua dari lima keluarga yang memanfaatkan fasilitas
kesehatan puskesmas dan posyandu dengan baik. Dua dari lima keluarga
memanfaatkan puskesmas hanya untuk meminta rujukan ke rumah sakit. Dua
keluarga memiliki balita yang sedang mengeluhkan sakit.
4.2. Saran
Puskesmas yang berada di Kelurahan Sei Mati sebaiknya memberikan
penyuluhan kepada masyarakat di sekitar puskesmas mengenai bahaya atau
dampak merokok untuk kesehatan dan penyuluhan tentang hal yang berkaitan
gizi.
Petugas kesehatan di Kelurahan Tanah Enam Ratus seharusnya
mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik sehingga masyarakat sekitarnya
tertarik untuk memanfaatkan puskesmas dan posyandu. Petugas kesehatan juga
harus gencar mempromosikan manfaat adanya asuransi kesehatan sehingga semua
masyarakat sadar akan pentingnya asuransi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA