Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GAYA GESEKAN
DOSEN PENGAMPU:
Ir.Myson,M.T
NPM : 1800822201038
Kelas : A2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2018/2019
GAYA GESEKAN
A. TUJUAN
Menentukan koefisien gesekan benda.
B. DASAR TEORI
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya
gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis
dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya
gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda
dalam fluida.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini
bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano
tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus) pada permukaan daun (misalnya setetes air di atas daun keladi).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus,
yaitu gayagesek statis dan gayagesekkinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antarakedua permukaan yang tetap atau
saling berganti (menggeser).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh,
gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan
dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan
maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya
normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek
maksimum.
Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetiis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan.
Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk
material yang sama.
C. Hubungan Antara Gaya Gesekan Dengan Hukum Newton 1 dan Hukum Newton 2
Hukum newton 1 menyatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam selama jumlah gaya yang bekerja padanya sama
dengan nol atau benda yang bergerak dengan kecepatan tetap selama resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol.
∑F=0 a=0
∑F = ∑ m a
D. Landasan Teori
Koefisien gesekan timbul Karena adanya perpaduan antara dua permukaan, oleh karena itu dalam melukis vector
gaya gesekan selalu ada permukaan yang bertemu. Koefisien gesekan dibedakan menjadi dua jenis yaitu koefisien gesek
statis dan koefisien gesek kinetis. Koefisien gesek satis adalah koefisien gesek antara dua permukaan diam, sedangkan
koefisien gesek kinetis adalah koefisien gesekan yang terjadi pada benda-benda yang beradu dimana benda satu bergerak
relative terhadap benda lainnya.
Bila ditinjau dari sifat geraknya maka kemungkinan harga koefisien statis (µs) adalah µs<µk.
Apabila ditinjau dari sebuah benda pada bidang miring.
Pada saat benda tepat akan bergerak, maka posisi itu berlaku
Dengan meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda maka dapat dibuktikan bahwa
µs= tan , dimana adalah sudut kemiringan bidang terhadap bidang horizontal. Selanjutnya bila ditinjau saat benda
meluncur kebawah maka akan berlaku :
Dari kedua syarat di atas dapat dibuktikan bahwa koefisien gesekan kinetis dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
keterangan :
= sudut kemiringan
= jarak
= waktu
(Tim Fisika Dasar,2015:27)
Permukaan sebuah bena meluncur diatas permukaan beda lain masing-masing benda akan saling melakukan gaya
gesekan, sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah gerakannya
relative terhadap benda “lawan ”nya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke anan diatas permukaan sebuah meja.
Suatu gaya gesek kekiri akan bekerja terhadap meja. Gaya gesekan juga ada yang bekerja dalam keadaan tidak terjadi
gerakan relatif. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak dilantai mungkin saja tidak cukup besar untuk
menggerakkan peti itu. Karena gaya tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang besarnya sama dengan berlawanan
arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti (Francis,1998)
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan
benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda. Jika sebuah balokyang beratnya w diletakkan pada
bidan datar dan pada balok tidak bekerja gaya luas , maka besarnya gaya normal (N) sama dengan besar berat (W) sesuai
persamaan :
N=W
Keterangan : N= gaya normal
W : besar berat
Gaya normal adalah gaya yang ditmbulkan oleh alas bidang dimana benda ditempatkan dan tegak lurus terhadap
bidang itu :
N = m.g.cos
Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda dengan massanya m , benda pada bidang miring yang lain dengansudut
kemiringan maka besarnya gaya normal (N) sama dengan mgcos (Zaelani , 2006).
Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yag dilakukan benda terhadap benda lain
dengan arah tegak lurus bidang antara permukaan benda. Secara matematika hubungan antara gaya gesek dengan gaya
normal adalah sebagai berikut :
Tanda sama dengan itu menunjukkan bila gaya gesek mencapai maksimum. Besar µk dan µs tergantung pada sifat
permukaan yang saling bergesekan harganya bisa lebih besar dari suatu yang biasanya lebihkecil (Faradah,1987).
E. Metodologi Eksperiment
Teori Singkat Sebuah balok yang didorong di atas meja akan bergerak bila sebuah balok massanya m, kita
lepaskan dengan kecepatan awal Vo pada sebuah bidang horizontal, maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti di dalam
gerakan balok mengalami perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini disebut gaya gesekan. Besarnya gaya
gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua permukaan benda dan gaya normal. Besarnya koefisien gesekan
ditentukan oleh kekasaran permukaa Gaya gesekan dibagi dua yaitu: gaya gesekan statis ( kinetik (fk). Sebuah balok beratnya W,
berada pada bidang mendatar yang kasar, kemudian ditarik oleh gaya F seperti pada gambar di bawah ini.
Arah gaya gesekan berlaku: 1. Untuk harga F <f 2. Untuk harga F = f 3. Apabila fase diperbesar lagi sehingga F > gesekan
statis fs Jika anda mendorong sebuah kotak besar yang diam di atas lantai dengan sebuah gaya horizontal yang kecil, maka
mungkin saja kotak itu tidak bergerak sama sekali. Alasannya adalah karena lantai melakukan gerak h dinamakan gaya gesekan
statis f Gaya gesekan ini disebabkan oleh ikatan molekul tempat-tempat terjadinya kontak yang sangat erat antara kedua
permukaan. Gaya ini berlawanan arah dengan gaya luar yang dikerjakan. (
Dengan s
adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka:
balok mengalami perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini disebut gaya gesekan. Besarnya gaya
gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua permukaan benda dan gaya normal. Besarnya koefisien gesekan ditentukan
oleh kekasaran permukaan bidang dan benda. Gaya gesekan dibagi dua yaitu: gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan ). Sebuah
balok beratnya W,berada pada bidang mendatar yang kasar, kemudian ditarik oleh gaya F seperti pada gambar di bawah ini.
balok mengalami perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini disebut gaya gesekan. Besarnya gaya
gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua permukaan benda dan gaya normal. Besarnya koefisien
gesekan
)dangayagesekan).Sebuahbalok beratnyaW,beradapadabidang mendataryangkasar, berlawanan arah dengan
gaya penyebabnya F, dan
maka benda bergerak dan gaya fk. Jika anda mendorong sebuah kotak besar yang diam di atas lantai dengan sebuah gaya
horizontal yang kecil, maka mungkin saja kotak itu tidak bergerak sama sekali. Alasannya adalah karena lantai
melakukan gerak horizontal yang , yang mengimbangi gaya yang anda kerjakan. molekul kotak dan lantai di
tempat terjadinya kontak yang sangat erat antara kedua permukaan. Gaya Tipler.2001:122-123)
adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal. Jika
dengan k adalah koefisien gesekan kinetik. Bila sebuah benda dalam keadaan diam pada suatu bidang datar, dan
kemudian bidang tempat benda tersebut dimiringkan perlahan-lahan
sehingga membentuk sudut sampai benda tepat akan bergerak, koefisien gesekan statik
antara benda dan bidang diberikan oleh persamaan, Dengan c adalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak,
yang disebut sudut kritis. Koefisien gesekan statik merupakan nilai tangen sudut kemiringan bidang, dengan keadaan
benda tepat akan bergerak/meluncur. Pada sudut-sudut yang lebih besar dari c, balok meluncur lurus berubah beraturan
ke ujung bawah
bidang miring dengan percepatan : x = g (sin −cos) di mana adalah sudut kemiringan bidang
dan k adalah koefisien gesek kinetik antara benda dengan bidang. Dengan mengukur
percepatan ax, maka koefisien gesekan k dapat dihitung.(Herman.2014: 35-36).
Identifikasi Variable
Kegiatan 1 :
Variabel kontrol : massa balok
Variabel manipulasi : gaya tarik
Variabel respon : keadaan balok
Kegiatan 2 :
Variabel kontrol : permukaan balok
Variabel manipulasi : massa beban, gaya tarik
Variabel respon : keadaan balok
Kegiatan 3 :
Variabel kontrol : massa balok
Variabel manipulasi : permukaan balok, gaya tarik
Variabel respon : keadaan balok
Kegiatan 4 :
Variabel kontrol : permukaan balok
Variabel manipulasi :, massa beban
Variabel respon : kemiringan bidang
Kegiatan 5 :
Variabel kontrol : massa beban, besarnya sudut
Variabel manipulasi : panjang lintasan
Variabel respon : waktu tempuh
Definisi Oprasional Variable
Kegiatan 1 :
Massa balok adalah jumlah massa beban yang diamati kedudukannya saat ditarik dengan sejumlah
gaya tertentu.
Gaya tarik adalah jumlah gaya yang diberikan kepada balok saat diam sampai bergerak
lurus beraturan yang nilainya dapat dilihat pada neraca pegas.
Keadaan balok adalah posisi benda saat diam, tepat akan bergerak ,dan bergerak lurus beraturan.
Kegiatan 2 : Permukaan balok adalah tekstur objek yang menunjukkan kasar halusnya permukaan yang bersentuhan
dengan lintasan.
Massa beban adalah besarnya massa benda yang ditarik dengan gaya tertentu pada
suatu lintasan.
Keadaan balok adalah posisi benda saat diberikan sejumlah gaya tarik tertentu, yaitu diam, tepat akan
bergerak dan bergerak lurus beraturan.
Gaya tarik adalah jumlah gaya yang diberikan kepada balok saat diam sampai bergerak
lurus beraturan yang nilainya dapat dilihat pada neraca pegas.
Kegiatan 3 : Massa balok adalah jumlah massa beban yang diamati kedudukannya saat ditarik dengan sejumlah
gaya tertentu.
Permukaan balok adalah tekstur objek yang menunjukkan kasar halusnya permukaan
yang bersentuhan dengan lintasan.
Gaya tarik adalah jumlah gaya yang diberikan kepada balok saat diam sampai bergerak lurus beraturan yang
nilainya dapat dilihat pada neraca pegas.
Keadaan balok adalah posisi benda saat diberikan sejumlah gaya tarik tertentu, yaitu
diam, tepat akan bergerak dan bergerak lurus beraturan.
Kegiatan 4 : Permukaan balok adalah tekstur objek yang menunjukkan kasar halusnya permukaan yang bersentuhan
dengan lintasan.
Kemiringan bidang adalah besarnya sudut yang dibentuk bidang untuk membuat objek
tepat akan bergerak.
Massa beban adalah besarnya massa benda yang ditarik dengan gaya tertentu pada suatu lintasan.
Massa beban adalah besarnya massa benda yang ditarik dengan gaya tertentu pada suatu lintasan.
Besarnya sudut adalah jumlah sudut yang menunjukkan kemiringan lintasan yang dilalui
Kegiatan 5 :
balok.
Panjang lintasan adalah jarak yang ditempuh oleh balok pada bidang miring.
Waktutempuh adalahjumlahwaktuyangdiperlukan bendauntukmelintasibidang dengan ukuran
tertentu.
F. Prosedur Kerja
Menarik pegas pelan-pelan dengan gaya kecil. Memperhatikan penunjukan neraca pegas, dan memperhatikan apa
terjadi pada balok. Memperbesar gaya tarik sambil memperhatikan keadaan balok bergerak.
Kesimpulan :
Permukaan benda yang meluncur diatas benda lain masing masing akan saling melakukan gaya
gesekan, sejajar dengan permukaan
Gayagesek adalah gayayang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak
Dalam percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa apabila balok kasar bergesekan
dengan papan kasar maka semakin lama waktu yang didapat apabila balok halus bertemu dengan
papan halus maka semakin cepat waktu yang didapat