Tugas Akhir Pemsos
Tugas Akhir Pemsos
CHAPTER MAPPING
Disusun Oleh:
1.1 BACKGROUND
Apa Masalahnya ?
Dalam kasus ini adalah soal pemilih pemula dalam Pemilu Serentak 2019. Hal
ini menjadi menjadi masalah yang penting karena menurut Reni Suwarso Direktur
Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI (Universitas Indonesia)
sebagian besar pemilih pemula bersifat apatis atau cuek, dan pragmatis atau lebih
mementingkan sisi kepraktisan dibandingkan sisi manfaat. Sehingga perlu untuk
meningkatkan kesadaran politik para pemilih pemula agar tak apatis dan pragmatis.
Karena sifat dan pragmatis itu pula lah, kata Reni, isu SARA dan Hoaks menjadi
hal yang berbahaya di tengah simpang-siurnya informasi, pada tahun politik pada
2018 hingga 2019 ini.
Seberapa Parah ?
Seberapa buruk jika pemilih pemula tidak menggunakan atau tidak mengerti
dengan hak suaranya dalam pemilu 2019 mendatang akan banyak pemuda yg
memilih golput atau disalah gunakan suaranya oleh pihak-pihak yg tidak
bertanggung jawab, dan sangat disayangkan jika tidak ikut merayakan pesta
demokrasi yg terjadi setiap 5 tahun sekali ini karna pilihan kita menyangkut
terhadap pemerintah selama 5 tahun mendatang.
Apa Yang Terjadi ?
Dalam Pemilu 2019 nanti, ada 187 juta jiwa pemilih, 14 juta diantaranya adalah
pemilih pemula yang akan menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya.
1.2 PURPOSE
Dari latar belakang di atas, maka tujuan kampanye adalah meningkatkan kesadaran
politik para pemilih pemula agar tak apatis dan pragmatis.
1.3 FOCUS
Fokus kampanye ini adalah Memberikan pemahaman dan edukasi pentingnya
partisipasi pemilih pemula dalam pemilu. Alasannya karena memberikan edukasi politik
kepada pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas, yang mengedepankan
rasionalitas (bukan emosionalitas) dalam menentukan pandangan dan sikap politiknya.
STEP 2
SITUATION ANALYSIS
Jakarta Selatan Warga usia 17-21 Status sosial : semua occasion : pemilih yang
tahun kalangan menggunakan hak
pilihnya untuk pertama
Jenis kelamin :
kali
laki-laki dan
perempuan Attitude : pemilih yang
cenderung bersikap
Status pendidikan
apatis terhadap pemilu
: SMA dan
Mahasiswa
No Dimensi Keterangan
1 Pengetahuan Kurangnya pengetahuan para pemilih pemula
terkait informasi calon pasangan pemilu yang
ada, terutama dalam pemilihan calon anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRP
Kabupaten/Kota
2 Psikologis Peserta pemilu pemula yang pada 17 April 2019
berumur 17 tahun itu terkendala oleh
pembuatan KTP elektronik yang belum
meakukan perekaman data E-KTP dan
pembuatan E-KTP memakan waktu yang cukup
lama, alhasil peserta pemilu pemula terancam
tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Karena
mereka kemungkinan belum memiliki KTP
elektronik, padahal sesuai UU Nomor 7/2017
tentang Pemilu, hanya warga negara yang sudah
memiliki KTP elektronik yang berhak memilih.
Manfaat yang diperoleh dari diadakannya suatu sosialisasi atau edukasi politik pemilih
pemula dapat mengetahui dan memahami tentang prosedur dan tata cara Pemilu yang akan
mereka lakukan untuk pertama kalinya, serta dapat menambah wawasan mereka tentang
politik.
STEP 6
7.1 Product
Core : Terciptanya pemilih yang cerdas dalam menggunakan hak pilihnya yang
mengedepankan yang mengedepankan rasionalitas (bukan emosionalitas)
dalam menentukan pandangan dan sikap politiknya.
Actual : Para pemilih pemula menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak 2019
dengan datang ke tps pada 17 April 2019 nanti.
Augmented : Memberikan pelayanan kepada pemilih pemula yang namanya belum terdaftar
sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) untuk segera mendaftarkan diri ke
Kecamatan dengan disertai foto kopi KTP dan KK.
7.2 Price
Monetery
Tangible Objects
- Memberikan merchandise kepada para pemilih pemula sebagai apresiasi karena
telah menggunakan hak suaranya.
Services
- Memberikan pelayanan Admininistrasi Kependudukan (Adminduk) secara gratis
di Kelurahan terkait dokumen E-KTP, dan Kartu Keluarga.
Non Menetery
Time, Effort
- Dalam menjalankan kampanye tersebut, target audience kita, yang mana para
pemilih pemula harus mengorbankan waktu untuk mendatangi Kecamatan
terdekat apabila namanya belum terdaftar sebagai DPT.
Psychological
- Memberi pemahaman kepada pemilih pemula bahwa tindakan golput itu sama saja
seperti tidak peduli dengan negara, tidak ikut menentukan nasib bangsa dalam 5
tahun kedepan masa kepemimpinan pemerintahan yang terpilih dan apabila tidak
ikut memilih konsekuensinya tidak berhak mengeluh atas kebijakan-kebijakan
pemerintah yang akan dicetuskan nantinya.
7.3 Place
Kampanye ini memenuhi kriteria : Bekerja sama dengan layanan distribusi yang
ada, yaitu bekerjama sama dengan Kecamatan untuk mengadakan sosialisasi ke sekolah-
sekolah dan mengundang sekolah-sekolah untuk kunjungan ke Rumah Pintar Pemilu dalam
rangka wisata edukasi politik. Dan juga memenuhi kriteria Membuat lokasi lebih menarik
yaitu membuat TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang unik seperti bertemakan Piala Dunia
atau bertemakan Bhineka Tunggal Ika yang nantinya para petugas KPPS (Kelompok
Penyelenggaran Pemungutan Suara) ini menggunakan pakaian daerah dari 34 Provinsi di
Indonesia.
7.4 Promotion
Messenger
Kampanye ini memilih Rano Karno menjadi messenger karena memenuhi
kriteria Trustworthiness dapat dipercaya untuk menyampaikan pesan kampanye agar
berjalan sesuai rencana, selain itu ia mengikuti kampanye dengan sukarela, serta
memenuhi kriteria Likability karena ia sebagai public figure dan politikus yang
memiliki citra baik.
Media
Kampanye ini menggunakan media baru seperti Youtube, Instagram, atau
media sosial lainnya, karena target kampanye kami para pemilih pemula yang mana
kebanyakan masih usia remaja dan sangat aktif di media sosial.
STEP 8
2. Merumuskan permintaan potensial yang spesifik dan jelas untuk calon penyandang
dana dengan menjelaskan tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari kampanye
ini.
Dalam mencapai sustainability /berkelanjutan kampanye kita adalah tetap konsisten dalam
melakukan sebuah sosialisasi dan memberi edukasi politik ke sekolah-sekolah dalam jangka
waktu 1 bulan 2 kali. Serta membuat kebijakan atau sanksi tegas kepada para pemilih, jika
mereka tidak ikut berpartisipasi dalam Pemilu, mereka akan kehilangan hak untuk memilih
dalam 10 tahun.