Chapter II PDF
Chapter II PDF
LANDASAN TEORI
transduser.
2.1.1 Pengertian
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi
listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.
Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di
dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk
yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”.
Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau
b. sensor mekanis
seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar,
tekanan, aliran, level dsb. Contohnya strain gage, linear variable deferential
cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai
benda atau ruangan. Contohnya photo cell, photo transistor, photo diode, photo
termistor, dsb. Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik
dari transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai
sumber tegangan.
efektif dan efisien. Oleh karena itu sensor cahaya banyak digunakan pada pabrik-
pabrik dan juga pada sistem keamanan gedung-gedung bertingkat. Pada bagian
selanjutnya akan dibahas tentang energi cahaya dan juga jenis-jenis sensor cahaya.
2.2.1 Pengertian
mendeteksi energi cahaya. Alat ini melebihi sensitivitas mata manusia terhadap
semua spectrum warna dan juga bekerja dalam daerah-daerah ultraviolet dan infra
merah.
kompensasi.
spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum
spektrum optis dan energi dapat dilihat pada formula dan Gambar berikut. Energi
hc
Wp = hf = . . . . . . . . . . . . (2.1)
λ
Dimana :
f = frekuensi (Hz)
Frekuensi foton bergantung pada energi yang dilepas atau diterima saat
pada Gambar 2.1, spektrum warna cahaya terdiri dari ultra violet dengan panjang
gelombang 200 sampai 400 nanometer (nm), visible adalah spektrum warna
cahaya yang dapat dilihat oleh mata dengan panjang gelombang 400 sampai 800
nm yaitu warna violet, hijau dan merah, sedangkan spektrum warna infrared
mulai dari 800 sampai 1600 nm adalah warna cahaya dengan frekuensi terpendek.
Violet
Green
Red
Ultraviolet Visible Infrared
4 2 1
Photon energy, eV
antara lain:
sensor ini bayak jenisnya. Baik berdasarkan prinsip kerja maupun ukuran sensor
1. Dioda foto
2. Transistor foto
4. Pemfotodaraf
5. Fotosel
Dioda foto memanfaatkan sifat-sifat sel emisi cahaya atau tabung cahaya.
(a) (b)
Gambar 2.3 Dioda foto
a. Konstruksi Dioda foto
b.Diagram Skema Dioda foto
Elemen setengah lingkaran yang besar adalah katoda yang sensitif cahaya
dan kawat tipis yang menuju pusat tabung adalah anoda. Kedua elemen ini
dihampakan. Bila antara anoda dan katoda diberikan suatu tegangan konstan, arus
pancaran yang datang. Pada waktu itu katoda cahaya yang paling penting
yang ditandai dengan sensitivitas yang tinggi di dalam spektrum visibel. Jenis
alat pada panjang gelombang yang lain. Biasanya gelas menghentikan transmisi
(a). Bila tegangan yang cukup diberikan antara katoda cahaya dan anoda, arus
yang terkumpul secara keseluruhan hampir bergantung pada jumlah cahaya yang
masuk. Tabung cahaya vakum ditandai oleh status respons arus cahaya yang
linear sepanjang suatu rangkuman yang lebar, begitu besar sehingga tabung-
cahaya. Gambar 2.4 (b) memperlihatkan hubungan linear antara arus dan cahaya.
(a)
(b)
Sama halnya dioda foto, maka transistor foto juga dapat dibuat sebagai
sensor cahaya. Teknis yang baik adalah dengan menggabungkan dioda foto
dengan transistor foto dalam satu rangkaian seperti terlihat pada Gambar 2.5.
Adapun perbedaan karateristik antara dioda foto dan transistor foto adalah
sebagai berikut.
20 Intensity
(W/m2)
8 20
4 10
2 4 6 8 10 12 14 16
Collector-Emitter Voltage
Tabung cahaya berisi gas memiliki kontruksi umum yang sama seperti
tabung cahaya vakum, kecuali bahwa penutup berisi gas lamban (biasanya argon)
pada suatu tekanan yang sangat rendah. Elektron dipancarkan dari katoda melalui
tegangan pada anoda. Jika energi elektron melebihi potensial ionisasi gas (15, 7 V
untuk argon), tumbukan sebuah elektron dan molekul gas dapat menyebabkan
ionisasi, yakni pembentukan sebuah ion positif dan sebuah elektron sekunder. Jika
cahaya (photo-elektron) dan molekul gas lebih banyak. Jika tegangan anoda
dinaikkan ke suatu nilai yang sangat tinggi, arus menjadi tidak terkontrol; maka
semua molekul gas terionisasi dan tabung memiliki suatu lucutan kilap (glow
discharge). Keadaan ini harus dicegah karena dapat merusak tabung untuk
seterusnya. Karateristik khas anatara arus dan tegangan untuk berbagai level
emisi sekunder untuk memberikan penguatan arus diatas faktor 106 dan berarti
menjadi sebuah detektor yang sangat bermanfaat bagi level cahaya yang rendah.
dynoda. Jika pada dynoda ini diberikan tegangan kerja yang sesuai, tiga sampai
beberapa kali.
dynoda. Dynoda terakhir (ke-10) disusul oleh anoda yang mengumpulkan elektron
khusus dengan permukaan efektif yang besar untuk pengumpulan elektron cahaya
yang sangat efektif dan juga waktu peralihan yang sangat pendek (respons
frekuensi tinggi).
dynoda. Untuk sebuah tabung khas dengan sepuluh dynoda seperti diperlihatkan
pada Gambar 2.8, penguatan ini akan berada dalam orde 106 dengan pemberian
tegangan sebesar 100 V setiap tingkatan (dalam hal ini akan diperlukan sumber
tegangan 1000 V). Respons spektral dapat dikontrol oleh bahan katoda dan
cahaya vakum.
tingkatan, dan dengan demikian tidak pernah mencapai sebuah dynoda atau
akhirnya anoda. Dalam pemakaian alat cacah kelipatan efek ini bisa mengganggu,
pemfotodarap.
2.2.7 Fotosel
tingkat tertentu, akan tetapi yang terpenting secara komersial adalah kadmium-
hampir sesuai dengan mata manusia, dan dengan demikian sel ini sering
seperti halnya pengontrolan cahaya jalan atau pengontrol selaput pelangi otomatik
rangkaian, dan sebuah penutup tahan uap air. Sebuah pandangan terpotong lancip
mengontrol on-off ditunjukkan pada gambar 2.10. Tahanan R2, R3, dan R4 dipilih
pada Fotosel berada dibawah suatu level yang telah ditentukan. Untuk lebih
Bila fotosel diterangi, catu emitter ke basis dari Q1 menjadi cukup positif untuk
mengurangi catu pada Q2, dan Q2 terputus mematikan relay. Bila yang digunakan
adalah konfigurasi B, relay akan bekerja bila cahaya yang masuk pada fotosel
Karakteristik volt-ampere dari sebuah bahan p-n bisa nampak berupa garis tebal
pada Gambar 2.11, tetapi bila cahaya diberikan pada sel, kurva bergeser ke bawah
Dalam pemakaian fotosel dicatu dalam arah balik. Bila sel tersebut
disinari, arus balik bertambah dan suatu tegangan keluaran dapat dibangkitkan
dengan jumlah cahaya yang masuk. Orde khas besarnya pertambahan arus
penerangan. Konstanta waktu fotosel dari bahan p-n yang relatif cepat, membuat
alat ini sangat bermanfaat untuk frekuensi eksitasi optik sekalipun di atas daerah
audio.
otomatis dan terakhir sudah menggunakan full-otomatis. Semua itu adalah sistem
kendali. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan pengertian dan jenis-jenis sistem
kendali.
2.3.1 Pengertian
Sistem kontrol adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen
atau elemen pendukung yang digunakan untuk mengukur nilai dari variabel
sistem yang dikontrol dan menerapkan variabel tersebut ke dalam sistem untuk
mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang
dikehendaki.
Sistem kontrol otomatis adalah sistem kontrol umpan balik dengan acuan
masukan atau keluaran yang dikehendaki dapat konstan atau berubah secara
perlahan dengan berjalannya waktu dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran
sebenarnya berada pada nilai yang dikehendaki dengan adanya gangguan. Banyak
tegangan pada “plant” daya listrik di tengah – tengah adanya variasi beban daya
listrik dan kontrol otomatis tekanan, kekentalan, dan suhu dari proses kimiawi.
Dengan kata lain, sistem kontrol rangkaian terbuka keluarannya tidak dapat
mesin cuci dilakukan atas basis waktu. Mesin ini tidak mengukur sinyal keluaran
yaitu tingkat kebersihan kain. Setiap gangguan yang terjadi akan menimbulkan
pengaruh yang tidak diinginkan pada outputnya, seperti terlihat pada Gambar
2.12.
Proses
input output
yang diinginkan melalui alat pencatat (indikator atau rekorder). Perbedaan yang
terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukkan pada alat pencatat
Umpan Balik
Masing-masing dari sistem kontrol baik itu loop terbuka maupun loop
4. Cocok digunakan jika keluaran sulit diukur atau secara ekonomi tidak
3. Dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat
sistem.
3. Dapat digunakan pada sistem jika terdapat gangguan yang tidak dapat
sistem.