PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ISMALLOH HANIF
NIM. 88150031
PENDAHULUAN
Menurut data WHO (2016) kesehatan jiwa di dunia saat ini masih
menjadi salah satu masalah kesehatan yang signifikan, Yosep (2007) menyatakan
bahwa, paling tidak satu dari empat penduduk di dunia menderita gangguan jiwa,
sedangkan saat ini diperkirakan ada 450 juta penduduk dunia mengalami
biologis, psikologis, dan sosial, maka jumlah kasus gangguan jiwa terus
dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu gangguan jiwa berat dan gangguan jiwa
gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dan
bertambah. WHO menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang didunia
mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di
seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius. Menurut data Riset
berat nasional 1,7 per mil atau sebanyak 400.000 orang (Riskesdas, 2013)
Permasalahan kesehatan jiwa semakin lama akan semakin besar dan akan
gngguan jiwa adlah 1,7 permil 1.000 gangguan jiwa yang terajadi saat ini
gejala yang ditimbulkan oleh penderita (Riskesdas 2013). Menurut data dari
yang terbanyak pasien gangguan jiwa adalah UPT Babakan sari , sebanyak 529
pasien, dengan laki laki sebanyak 307 pasien dan perempuan sebanyak 222
pasien.
adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan
fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial (Keliat dkk, 2014). Menurut Maramis (2008) tanda dan
gejala dari gangguan jiwa yaitu gangguan kesadaran, gangguan ingatan, gangguan
Namun, menurut Yosep (2014), ada tiga golongan penyebab gangguan jiwa ini.
Pertama, gangguan fisik, biologis atau organik, (Yosep, 2014) Penyebabnya antara
lain berasal dari faktor keturunan, kelainan pada otak, penyakit infeksi, kecanduan
sehingga perawatan yang diberikan dapat maksimal, agar klien dengan gangguan
jiwa bisa dapat kembali ke keluarga dan diterima oleh masyarakat (Sisky, 2011).
Dukungan pada keluarga klien dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, nilai atau
hasil penelitian Aprilis (2016), diketahui bahwa sebesar 46,6% keluarga pasien
keluarga yang tidak mendukung akan menyebabkan pasien tidak dapat pulih dan
Wulansih dan Widodo (2008), dukungan terhadap klien gangguan jiwa dapat
keyakinan yang rendah, 61,3 % memiliki emosi yang tidak stabil, 57,5 % memiliki
persepsi yang negatif, diketahui ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan, nilai atau keyakinan, emosi dan persepsi dengan dukungan keluarga
kekambuhan pada klien gangguan jiwa. Keluarga merupakan faktor yang sangat
gangguan jiwa tanpa terapi keluarga sebesar 25-50%, sedangkan angka kambuh
pada pasien yang mendapatkan terapi keluarga adalah sebesar 5-10% (Nasir &
Muhith, 2011).
Menurut Santoso (2009), dukungan keluarga itu sangat penting karena salah
satu pencetus gangguan jiwa itu adalah perasaan “ditelantarkan,” atau tidak
pasien yang tidak paham dan hanya memberikan uang untuk perawatan dan
gangguan jiwa dan tidak memiliki dukungan keluarga akan memasung atau
Sebuah studi melaporkan bahwa 77% klien dengan penyakit kronis merasa
Babakan Sari “.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
selanjutnya.
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
yang terbagi dalam dua golongan, yakni gangguan jiwa neurosa dan
gangguan jiwa psikosa. Orang yang terkena neurosa masih mengetahui dan
motivasinya sangat terganggu), tidak ada integritas dan ia hidup jauh dari
gangguan jiwa memiliki masalah pada pola pikir, kemauan, emosi dan
fisik, maupun dengan mental (Yosep, 2009). Gangguan jiwa atau mental
2010).
yang sebenarnya tidak hanya muncul dari dalam diri individu. Hal
bunuh diri.
(Maramis, 2010).
a. Keturunan
c. Tempramen
d. Cidera tubuh
2) Faktor Psikologis
sifatnya.
3) Faktor presipitasi
sosisal dalam masyarakat yang terdiri atas orang tua dan anak baik
adopsi.
2. Menurut Andarmoyo (2016) keluarga merupakan unit terkecil dalam
3. Padila (2012) keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga yang
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
tempat tinggalnya.
c. Fungsi Reproduksi
puskesmas.
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu dan anak tinggal dalam satu
sebagainya.
3. Reconstituted Nuclear
anaknya.
4. Middle Age/Aging Couple
sekolah/perkawinan/meniti karier.
5. Dyadic Nuclear
6. Single parent
7. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarir dan tinggal terpisah pada jarak
8. Commuter Married
9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
panti.
12. Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
satu kesatuan keluarga dan tiap individu akan menikah dengan yang
anaknya diadopsi.
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
Dari sekian macam tipe keluarga, maka secara umum di Indonesia dikenal
a. Keluarga inti
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak
(kandung/angkat).
b. Keluarga besar
Keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai
c. Single parent
d. Single adult
a. Commune family
c. Homosexual
rumah tangga.
2.3 Dukungan keluarga
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-
diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang akan
yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap
1) Dukungan informasional
masalah.
penghargaan, perhatian.
3) Dukungan instrumental
4) Dukungan emosional
dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan
a. Faktor internal
1. Tahap perkembangan
Arti dukungan dapat ditentukan oleh factor usia dalam hal ini adalah
2. Faktor emosi
mungkin.
3. Spiritual
b. Eksternal
1. Praktik di keluarga
2. Faktor sosio-ekonomi
mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Selain
keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat
orang lain jarang terkenapenyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena
METODE PENELITIAN
metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
Penyebab gangguan
jiwa:
1. Faktor somatik
2. Faktor psikologik
3. Faktor sosiogenik
Dukungan keluarga:
Dukungan emosional,
informasi, penilaian, Gangguan Jiwa
instrumental.
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Hubungan lemah
(Setiadi, 2007)
3.3. Pupulasi, Sample, Teknik Sampling
3.3.1 Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Pada penelitian ini populasi yang akan
babakan sari.
3.3.2 Sample
segi waktu, tenaga, dana dan jumlah populasi yang sangat banyak.
populasi. Sample pada penelitian ini sebanyak 32 pasien atau seluruh pasien
teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling.
sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh paseien gangguan
jiwa yang berada di kelurahan babakan sari. Responden dari keluarga pasien
menjalani
5. Kooperatif
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
instrumental keluarga.
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
Sugiyono (2015) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
Ukur
informasi,dukungan Dukungan
pernyataan,
Dukungan
penilaian
F dengan 5
o pernyataan,
r Dukungan
m instrumental
a dengan 6
t pernyataan,
Adapun untuk lebih jelasnya skoralternatif jawaban dapat dilihat pada tabel
berikut:
1 Sangat setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak setuju 2 3
(Notoatmodjo, 2012).
TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) , yang akan diberi tanda skala
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas
(ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pada awalnya
alpha, dimana apabila nilai croncbach alpha diatas 0.60 maka variabel
akan diteliti.
2. Setelah mendapatkan kesepakatan denga dosen pembimbing peneliti
puskesmas babakan sari, karena menurut data yang didaat dari Dinkes
babakn sari.
dengan satpam yang bertugas lalu diarhakn untuk bertemu staf bagian
jiwa, peneliti membuat surat dari puskesmas babakan sari untuk izin
studi pendahuluan
prosedur penelitian,
(informed consent).
dipilih sebelumnya.
4. Setelah wawancara terstruktur yang dilakukan peneliti dengan
keluarga
mempermudah
diperlukan.
1. Editing/memeriksa
3. Sorting
4. Entry data
Cleaning adalah pembersihan data guna melihat data sudah benar atau
yang dilakukan
ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Data-data yang disajikan meliputi
frekuensi, proporsi dan rasio, ukuran pemusatan (mean, median dan modus)
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data
univariat dengan penyajian dalam bentuk tabel frekuensi untuk melihat seberapa
Kode etik penelitian ini adalah suatu pedoman etika yang berlaku setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antar pihak peneliti, pihak yang diteliti
1. Informed Consent
Jika informan tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak informan.
alat ukur.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
akan dilaporkan pada hasil riset. Hasil penelitian ini hanya diketahui oleh
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan
2. Gunakan skala likert pada jawaban yang dipilih
A. Demografi Klien
(Data Klien/Pasien/Anggota keluarga yang menjalani pengobatan di puskesmas babakan sari)
1. Nama Inisial : ……………………….
2. Usia : …….. tahun
B. Demografi Responden
1. Nama Inisial : ……………………….
2. Usia : ........ tahun
3. Jenis Kelamin : …….
4. Pekerjaan : ……………………….
5. Penghasilan /bulan : Rp …………………...
6. Hubungan dengan Klien:
Ayah
Ibu
Anak
Suami
Istri
Kakak
Adik
A. INSTRUMEN DUKUNGAN EMOSINAL KELUARGA
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut dibawah ini
2. Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan
3. Gunakan skala likert pada jawaban yang dipilih keterangan
No Pernyataan SS S TS STS
.
1. Memberikan perhatian kepada anggota keluarga yang sakit
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut dibawah ini
2. Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan
3. Gunakan skala likert pada jawaban yang dipilih keterangan
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut dibawah ini
2. Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan
3. Gunakan skala likert pada jawaban yang dipilih keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Addo, R., Agyemang, S. A., Tozan, Y., & Nonvignon, J. (2018). Economic burden of
caregiving for persons with severe mental illness in sub-Saharan Africa: A
systematic review. PLoS ONE, 13(8), 1–13.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0199830
Adianta, I. K. A., & Putra, I. M. S. (2013). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia, (180).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2014). Profil kesehatan Kota Bandung 2014, 41–
44. https://doi.org/10.1360/zd-2013-43-6-1064
Dirik, A., Sandhu, S., Giacco, D., Barrett, K., Bennison, G., Collinson, S., & Priebe, S.
(2017). Why involve families in acute mental healthcare? A collaborative conceptual
review. BMJ Open, 7(9). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2017-017680
Dukungan, H., Dan, K., Keluarga, B., Merawat, D., Dengan, A., Timur, K. J., …
Indonesia, U. (2012). KLENDER JAKARTA TIMUR.
Gunnarsdóttir, E. D., Hällgren, J., Hultman, C. M., McNeil, T. F., Crisby, M., & Sandin,
S. (2018). Risk of neurological, eye and ear disease in offspring to parents with
schizophrenia or depression compared with offspring to healthy parents.
Psychological Medicine, 48(16), 2710–2716.
https://doi.org/10.1017/S0033291718000338
Habib, H., Sulistio, S., Unit, E., Mangunkusumo, C., Mulyana, R. M., & Albar, I. A.
(2016). Triase Modern Rumah Sakit dan Aplikasinya di Indonesia Triase Modern
Rumah Sakit dan Aplikasinya di Indonesia, (November).
Hongyong, J., Shuzhu, C., Min, W., Weijing, Y., & Yidong, L. (2017). Comparison of
lingual mucosa and buccal mucosa grafts used in inlay urethroplasty in failed
hypospadias of pre-pubertal boys in a Chinese group, 33, 1–13.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0182803
Ilmiah, J., Fisip, M., Volume, U., Kueh, G., Lhoknga, K., Besar, A., … Unsyiah, J. I. M.
F. (2018). Menjanda dan memaknai keluarga (, 3.
Jl, A., Wr, P., & Dm, S. (1999). The emerging soft tissue paradigm in orthodontic
diagnosis and treatment planning . Clinical Orthodontics and Research.
https://doi.org/10.1016/j.cub.2015.10.018
Kanchanatawan, B., Tangwongchai, S., Supasitthumrong, T., Sriswasdi, S., & Maes, M.
(2018). Episodic memory and delayed recall are significantly more impaired in
younger patients with deficit schizophrenia than in elderly patients with amnestic
mild cognitive impairment. PLoS ONE, 13(5), 1–22.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0197004.
Kementrian kesehatan RI. (2018). Hasil utama riskesdas 2018, 61. https://doi.org/1
Desember 2013
Ministry of Health. (2018). Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data and
Information - Indonesia Health Profil), 1–184. https://doi.org/10.1037/0022-
3514.51.6.1173
Rawa, F., Rattu, A. J. M., & Posangi, J. (2017). Skizofrenia merupakan suatu sindrom
penyakit klinis psikopatologi yang serikat keluarga dan Gangguan menderita
skizofrenia World kelompok usia gangguan yang paling berhubungan dengan
pandangan popular tentang gila atau sakit Skizofrenia merupakan salah sa, 1–14.
Patterson, J. E., Abu-Hassan, H. H., Vakili, S., & King, A. (2018). Family Focused Care
for Refugees and Displaced Populations: Global Opportunities for Family
Therapists. Journal of Marital and Family Therapy, 44(2), 193–205.
https://doi.org/10.1111/jmft.12295
Pelealu, A., & Wowiling, F. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Minum Obat Pasien Skizofrenia, 6. Retrieved from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/19473/19024
Penderita, T., Jiwa, G., Kecamatan, D., Naskah, K., & Oleh, P. (2014). Gambaran Sikap
Dan Dukungan Keluarga. Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/30909/19/2_NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Penderita, T., Jiwa, G., Kecamatan, D., Naskah, K., & Oleh, P. (2014). Gambaran Sikap
Dan Dukungan Keluarga. Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/30909/19/2_NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Pengajar, S., Perawat, A., Husada, D., Manchester, T., Scale, T., Triage, T. C., … Lee, M.
(2013). Analisis Metode Triage Prehospital pada Insiden Korban Masal ( Mass
Casualty Incident ), 1–9.
Puskesmas, K., Ii, P., & Fibriana, A. I. (2016). FAKTOR RESIKO TERJADINYA
SKIZOFRENIA ( Studi Kasus di Wilayah Abstrak, 1(1), 1–12.
Rathod, K. (2017). Modified PATIO repair for urethrocutaneous fistula post-
hypospadias repair : operative technique and outcomes. Pediatric Surgery International,
33(1), 109–112. https://doi.org/10.1007/s00383-016-3983-1
Sanchaya, K. P., Made, N., Sulistiowati, D., Putu, N., Darma, E., Studi, P., … Udayana,
U. (2018). THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE
QUALITY OF LIFE OF PEOPLE WITH MENTAL DISORDERS, 1(2), 87–92.
Seo, S., Ochi, T., Yazaki, Y., & Murakami, H. (2016). Correction of penile ventral
curvature in patients with minor or no hypospadias : a single surgeon ’ s experience
of 43 cases. Pediatric Surgery International, 32(10), 975–979.
https://doi.org/10.1007/s00383-016-3950-x
Stępnicki, P., Kondej, M., & Kaczor, A. A. (2018). Current concepts and treatments of
schizophrenia. Molecules, 23(8). https://doi.org/10.3390/molecules23082087
Tabeleão, V., Tomasi, E., & de Avila Quevedo, L. (2018). A Randomized, Controlled
Trial of the Effectiveness of a Psychoeducational Intervention on Family
Caregivers of Patients with Mental Disorders. Community Mental Health Journal, 54(2),
211–217. https://doi.org/10.1007/s10597-017-0126-7
Tan, L., Le, S., Hung, T., & Cong, L. (2015). The use of dermal graft in severe chordee
hypospadias repair : experience from Vietnam, 291–295.
https://doi.org/10.1007/s00383-015-3656-5
Text, F. (2018). Mental Disorders ; Recent Studies from Isfahan University of Medical
Sciences Add New Data to Mental Disorders ( Challenges of Family Caregivers of
Patients with Mental Disorders in Iran : A Narrative Review ), 2018–2019.
Text, F. (2018). Mental Disorders ; Recent Studies from Isfahan University of Medical
Sciences Add New Data to Mental Disorders ( Challenges of Family Caregivers of
Patients with Mental Disorders in Iran : A Narrative Review ), 2018–2019.
Text, F. (2018). Mental Disorders ; Recent Studies from Isfahan University of Medical
Sciences Add New Data to Mental Disorders ( Challenges of Family Caregivers of
Patients with Mental Disorders in Iran : A Narrative Review ), 2018–2019.
Thapa, D. K., Visentin, D., Kornhaber, R., & Cleary, M. (2018). Migration of adult children
and mental health of older parents “left behind”: An integrative review. PLoS ONE (Vol. 13).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0205665
Usman, S. (2019). Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Gangguan Jiwa Dengan
Pendekatan Health Promotion Model Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien
Gangguan Jiwa Dengan Pendekatan Health Promotion Model The Family Support
In Caring Of Mental Disorder Patients With Health Promotion Model Approach,
(January 2018).
Usman, S. (2019). Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien Gangguan Jiwa Dengan
Pendekatan Health Promotion Model Dukungan Keluarga Dalam Perawatan Pasien
Gangguan Jiwa Dengan Pendekatan Health Promotion Model The Family Support
In Caring Of Mental Disorder Patients With Health Promotion Model Approach,
(January 2018).
Valencia, M., Rascon, M. L., Juarez, F., Escamilla, R., Saracco, R., & Liberman, R. P.
(2010). Application in Mexico of Psychosocial Rehabilitation with Schizophrenia
Patients. Psychiatry: Interpersonal and Biological Processes, 73(3), 248–263.
https://doi.org/10.1521/psyc.2010.73.3.248
Zahnia, S., Sumekar, D. W., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Komunitas, K., …
Kedokteran, F. (2016). Kajian Epidemiologis Skizofrenia Epidemiologic Study of
Schizophrenia, 5 Nomor 4.