Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Dari ketiga permasalahan tersebut, yang menjadi prioritas utama penulis yakni rendahnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Penulis menyimpulkan bahwa pemecahan isu tersebut bagian dari tugas yang harus
diselesaikan. Penulis kemudian mengamati ternyata kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sebelumnya kurang membuat siswa tertarik mempelajari matematika yang biasa
dianggap sulit dan banyak rumus yang harus dihafal. Sehingga pemilihan metode belajar
yang dapat menumbuhkan minat siswa disertai aktualisasi nilai-nilai dasar PNS menjadi
perhatian utama oleh penulis sebagai cara memperbaiki isu tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis membuat perancangan aktualisasi dengan
judul “Peningkatan Minat Belajar Matematika Dengan Penerapan Metode Harum
Pala (Hafal Rumus Pakai Lagu) Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Serangpanjang”.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tersusunnya gagasan pemecahan isu
b. Teraktualisasikannya nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan setiap pekerjaan/
kegiatan yang dilakukan
c. Terdukungnya pencapaian visi dan misi SMA Negeri 1 Serangpanjang.
2. Manfaat
a. Meningkatnya kualitas peserta didik
b. Terciptanya pelayanan yang prima dan berdaya guna
c. Memiliki karakter profesional dan melayani
C. Ruang Lingkup
Rencana kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-
nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) juga berkesinambungan dengan nilai-nilai dasar organisasi yang
akan diimplementasikan di lingkungan SMA Negeri 1 Serangpanjang, Kecamatan
Serangpanjang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan aktualisasi bersumber
dari sasaran belajar siswa, kegiatan inovasi dan juga tugas harian/ tugas lain-lain, dimana
kegiatan ini juga mendukung tercapainya visi, misi, serta tata nilai organisasi SMA Negeri
1 Serangpanjang, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
A. Profil Sekolah
SMA Negeri 1 Serangpanjang adalah salah satu satuan pendidikan yang berada
dikawasan Subang yang berlokasi di Jalan Raya Cijengkol Serangpanjang, Kecamatan
Serangpanjang Kabupaten Subang..
Pada awal berdirinya, SMA Negeri 1 Serangpanjang bernama SMA Negeri 1
Sagalaherang Kabupaten Subang. Seiring dengan dimekarkannya kecamatan
Sagalaherang menjadi Kecamatan Sagalaherang dan Kecamatan Serangpanjang, dan
karena sekolah ini masuk ke dalam wilayah kecamatan baru, maka SMA Negeri 1
Sagalaherang Kabupaten Subang berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Serangpanjang
Kabupaten Subang.
B. Visi Sekolah
Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Serangpanjang ke depan
didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang
berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan
potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Dimensi kemanusiaan itu
mencakup tiga hal paling mendasar, yaitu (1) afektif yang tercermin pada kualitas
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta
kepribadian unggul, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada
kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan
serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) psikomotorik yang
tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan
praktis, dan kompetensi kinestetis.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, SMA Negeri 1 Serangpanjang
menetapkan Visi sebagai berikut:
“Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga masyarakat
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.”
Untuk itu, SMA Negeri 1 Serangpanjang berhasrat menghasilkan lulusan
cerdas dan kompetitif yang memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spriritual,
keagungan akhlak dan keluasan ilmu (Insan Kamil/Insan Paripurna).
Yang dimaksud dengan lulusan cerdas adalah insan yang cerdas secara
komprehensif, yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial,
cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.
2. Tujuan Sekolah
1) Tujuan Umum
Selanjutnya, untuk mendukung pencapaian visi dan misi sekolah seperti
tersebut di atas telah ditetapkan Tujuan SMA Negeri 1 Serangpanjang sebagai
berikut:
1. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
2. Meningkatnya mutu pendidikan yang berorientasi pada penyiapan siswa
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, dan
mampu mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitarnya, serta memiliki daya saing di tingkat nasional
dan global.
3. Tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan yang mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan.
4. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan memadai untuk mencapai
keberhasilan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
yang berorientasi pada peningkatan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang
bersifat nasional dan globlal.
5. Terciptanya bentuk kerjasama yang luas dan jalinan kemitraan yang kuat
antara sekolah dengan orang tua siswa, masyarakat, institusi terkait
(pemerintah dan non pemerintah), guna meningkatkan relevansi
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
6. Meningkatnya mutu pelayanan administrasi sekolah guna mencapai
keberhasilan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
yang berorientasi pada peningkatan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengapaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang
bersifat nasional dan global.
F. Nilai Organisasi
Adapun nilai organisasi sebagai berikut :
1. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat)
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut
dari pekerjaan
4. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten
6. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
G. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
Dr. H. Bambang Sutanugroho, M.M.Pd.
ASEP ABUDIN, S.Pd.
KEPALA URS. TU
DEDEN S. NOOR, S.Pd.I.
G U R U
B. Nilai-nilai ANEKA
1. Akuntabilitas
a. Akuntabilitas personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang (jujur,
integritas, moral dan etika). Pribasi yang akuntabel adalah menjadikan dirinya sebagai
bagian dari solusi dari solusi dan bukan masalah.
b. Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerjanya.
c. Akuntabilitas kelompok, kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok, tidak ada istilah saya tetapi kami.
d. Akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan individu terhadap organisasi maupun kinerja organisasi
terhadap stakeholder.
e. Akuntabilitas stakeholder, mengacu pada tanggung jawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai
nasionalisme yang terdapat di dalam pancasila yaitu:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Percaya dan takwa kepada Tuhan YME;
2) Saling menghormati dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing;
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia;
2) Mengembangkan sikap tenggang rasa;
3) Menjunjung tinggi nilai kemanusian
c. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkna persatuan, kesatuan serta kepentingan, keselamatan bangsa
dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara
3) Mengembangkan rasa cinta tanah air
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
1) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
3) Musyawarah untuk mengambil keputusan berdasarkan kekeluargaan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Bersikap adil;
2) Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban;
3) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-
nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjungjung tinggi standar etika luhur,
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengiutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikas, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentu tidak sama mengingat visi dan
arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen
mutu seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk mencapai standar mutu.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hokum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (Sembilan) nilaiyang terdiri dari
niali-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinyatidak banyak bergantung
kepadaorang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/ kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yatu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat mewujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah penempatan segala sesuatu sesuai porsinya dan tempatnya.
a. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada
konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang
(goods) atau jasa-jasa (services).
b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costumer) atau
costumer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak
yang membutuhkan layanan.
a. Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh kementrian atau lembaga sektoral
secara masing-masing
b. Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi namun melibatkan lintas
instansi
c. WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan kebijakan yang
kompleks
d. WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang mungkin berkembang lebih jauh
a. Faktor eksternal, yaitu dorongan public untuk pemerintahan lebih baik dan
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks.
b. Faktor internal, yaitu ketimpangan kapasitas sektoral dan perbedaan orientasi sektor
dalam pembangunan yang mendorong mentalitas.
c. Konteks Indonesia, yaitu keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat
mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan
dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
hari tua, dan perlindungan.
D. Indentifikasi Isu
Didalam sebuah unit kerja tentunya masih ditemukannya beberapa masalah/isu.
Untuk di SMA Negeri 1 Serangpanjang berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan
mentor, ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Kesulitan belajar matematika
Kecemasan dialami siswa dapat disebabkan oleh anggapan dasar tentang
matematika itu sendiri, pengalaman pembelajaran di kelas, cara pengajaran dan
keluarga. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit, kesulitan pada
matematika ini dapat menimbulkan rasa cemas pada diri siswa.
2. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
Minat belajar matematika siswa rendah, hal ini bisa dianalisis dari beberapa
penyebab salah satunya metode pembelajaran yang diterapkan.
E. Penetapan Isu
Isu ditetapkan dengan cara mengidentifikasi terhadap ketiga isu di atas
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penudaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk apabila
dibiarkan.
Tabel 3.2 Indikator Skor
Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil
Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan teknik USG, yang menjadi isu
prioritas dalam rancangan aktualisasi ini adalah
Pertemuan II
Kegiatan inti pembelajaran
Kegiatan pendahuluan pembelajaran
Isu yang diangkat : Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Minat Belajar Matematika Dengan Penerapan Metode Harum Pala (Hafal Rumus Pakai Lagu)
Dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini terdapat beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
9. Pertemuan I
1. Kegiatan pendahuluan pembelajaran
2. Kegiatan inti pembelajaran
3. Kegiatan penutup pembelajaran
NO. KEGIATAN SEPTEMBER
9 10 11 12 13 16 17 18 19 20
10. Evaluasi pembelajaran pertemuan I
Pertemuan II
1. Kegiatan pendahuluan pembelajaran
2. Kegiatan inti pembelajaran
3. Kegiatan penutup pembelajaran
Evaluasi pembelajaran pertemuan II
8. Penyusunan laporan aktualisasi
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN