Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aparatur Sipil Negara memegang peran penting dalam menjalankan tugas-tugas
negara sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing jabatannya. Dalam UU No. 5 tahun
2014 tentang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dijabarkan bahwa fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan bagian dari ASN juga diatur
pengelolaannya dengan PP No. 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS. Dalam peraturan
pemerintah tersebut dijelaskan mengenai penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola
karier, promosi dan mutasi, penilaian kinerja dan disiplin, penghargaan, pemberhentian,
penggajian dan tunjangan, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan, cuti dan
lain-lain.
Adapun bagi guru terdapat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya. Selain itu dalam bidang pendidikan, seorang ASN diharapkan mampu
mencapai tujuan dari Pendidikan Nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan dari Pendidikan Nasional yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Seorang ASN,
terutama pendidik, hendaknya mampu menjadi tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, serta
melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Diangkatnya seseorang menjadi PNS harus menjalani berbagai tahapan, mulai dari
seleksi administrasi, pelaksanaan tes CPNS, hingga harus mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS. Tahapan Pelatihan Dasar (Latsar) tersebut diatur melalui PerLAN RI No. 12 Tahun
2018 tentang Latsar CPNS. Dalam kegiatan Latsar tersebut terdapat Struktur Kurikulum
pembentukan karakter PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a terdiri atas:
Agenda sikap perilaku bela negara; Agenda nilai–nilai dasar PNS; Agenda kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan Agenda habituasi.
Sebelum agenda habituasi, penulis diharapkan mampu menemukan isu yang
terdapat di unit kerja dan memberikan penanganan isu tersebut dengan aktualisasi nilai
nilai–nilai dasar PNS dalam pelaksanaan habituasi tersebut.
Penulis sebagai salah seorang peserta latsar CPNS yang berprofesi sebagai guru
matematika di SMA Negeri 1 Serangpanjang, kabupaten Subang. Berdasarkan hasil
diskusi dengan guru senior dan pengamatan penulis, dalam pelaksanaan tugas kegiatan
pembelajaran matematika terdapat beberapa masalah utama di SMA Negeri 1
Serangpanjang. Diantaranya adalah kesulitan belajar matematika, rendahnya minat siswa
dalam mengikuti pembelajaran matematika, dan belum optimalnya proses belajar
matematika. Hal ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.1 Kesenjangan kondisi di lapangan dengan kondisi yang diharapkan


No Kondisi di lapangan Kondisi yang diharapkan
1 Siswa mengalami kesulitan belajar Siswa tidak mengalami kesulitan belajar
matematika matematika
2 Minat siswa mempelajari matematika Minat siswa mempelajari matematika
rendah menjadi lebih tinggi
3 Proses pembelajaran matematika belum Proses pembelajaran matematika menjadi
optimal lebih optimal

Dari ketiga permasalahan tersebut, yang menjadi prioritas utama penulis yakni rendahnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Penulis menyimpulkan bahwa pemecahan isu tersebut bagian dari tugas yang harus
diselesaikan. Penulis kemudian mengamati ternyata kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sebelumnya kurang membuat siswa tertarik mempelajari matematika yang biasa
dianggap sulit dan banyak rumus yang harus dihafal. Sehingga pemilihan metode belajar
yang dapat menumbuhkan minat siswa disertai aktualisasi nilai-nilai dasar PNS menjadi
perhatian utama oleh penulis sebagai cara memperbaiki isu tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis membuat perancangan aktualisasi dengan
judul “Peningkatan Minat Belajar Matematika Dengan Penerapan Metode Harum
Pala (Hafal Rumus Pakai Lagu) Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Serangpanjang”.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tersusunnya gagasan pemecahan isu
b. Teraktualisasikannya nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan setiap pekerjaan/
kegiatan yang dilakukan
c. Terdukungnya pencapaian visi dan misi SMA Negeri 1 Serangpanjang.
2. Manfaat
a. Meningkatnya kualitas peserta didik
b. Terciptanya pelayanan yang prima dan berdaya guna
c. Memiliki karakter profesional dan melayani

C. Ruang Lingkup
Rencana kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-
nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) juga berkesinambungan dengan nilai-nilai dasar organisasi yang
akan diimplementasikan di lingkungan SMA Negeri 1 Serangpanjang, Kecamatan
Serangpanjang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan aktualisasi bersumber
dari sasaran belajar siswa, kegiatan inovasi dan juga tugas harian/ tugas lain-lain, dimana
kegiatan ini juga mendukung tercapainya visi, misi, serta tata nilai organisasi SMA Negeri
1 Serangpanjang, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. Profil Sekolah
SMA Negeri 1 Serangpanjang adalah salah satu satuan pendidikan yang berada
dikawasan Subang yang berlokasi di Jalan Raya Cijengkol Serangpanjang, Kecamatan
Serangpanjang Kabupaten Subang..
Pada awal berdirinya, SMA Negeri 1 Serangpanjang bernama SMA Negeri 1
Sagalaherang Kabupaten Subang. Seiring dengan dimekarkannya kecamatan
Sagalaherang menjadi Kecamatan Sagalaherang dan Kecamatan Serangpanjang, dan
karena sekolah ini masuk ke dalam wilayah kecamatan baru, maka SMA Negeri 1
Sagalaherang Kabupaten Subang berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Serangpanjang
Kabupaten Subang.

B. Visi Sekolah
Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Serangpanjang ke depan
didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang
berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan
potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Dimensi kemanusiaan itu
mencakup tiga hal paling mendasar, yaitu (1) afektif yang tercermin pada kualitas
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta
kepribadian unggul, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada
kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan
serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) psikomotorik yang
tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan
praktis, dan kompetensi kinestetis.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, SMA Negeri 1 Serangpanjang
menetapkan Visi sebagai berikut:
“Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga masyarakat
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.”
Untuk itu, SMA Negeri 1 Serangpanjang berhasrat menghasilkan lulusan
cerdas dan kompetitif yang memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spriritual,
keagungan akhlak dan keluasan ilmu (Insan Kamil/Insan Paripurna).
Yang dimaksud dengan lulusan cerdas adalah insan yang cerdas secara
komprehensif, yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial,
cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.

C. Misi SMA Negeri 1 Serangpanjang


Untuk mewujudkan visi SMA Negeri 1 Serangpanjang tersebut, telah
ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan praktik pendidikan yang berintikan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan
global.
3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan
global.
4. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh dalam
rangka mewujudkan masyarakat belajar.
5. Meningkatkan keprofresionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar yang bersifat nasional.
Untuk mewujudkan misi tersebut, maka SMA Negeri 1 Serangpanjang secara garis
besar melakukan program satuan pendidikan melalui :
1) Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat
2) Membekali siswa dengan keterampilan Soft Skill dan Hard Skill supaya siap
mengahadapi persaingan global
3) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik, psikologis,
sosial yang sehat, dinamis, dan kompetitif.
4) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif, indah, nyaman, dan
damai sebagai tempat belajar untuk guru, siswa, dan seluruh warga sekolah.
5) Menciptakan disiplin warga sekolah sebagai budaya kerja
6) Menerapkan sistem anggaran dan pembiayaan sekolah yang transparan dan
akuntabel
7) Membangun semangat nasionalisme warga sekolah dalam menegakan jati diri
bangsa
8) Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan hidup
siswa pada konteks global tetapi berkepribadian lokal.
9) Mengembangkan keyakinan warga sekolah bahwa sekolah mampu berprestasi
dan kompetitif.
10) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
keunggulan pembelajaran.
11) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
12) Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan
pembaharuan sekolah.

D. Tujuan Pendidikan Menengah dan Tujuan Sekolah


1. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Sekolah
1) Tujuan Umum
Selanjutnya, untuk mendukung pencapaian visi dan misi sekolah seperti
tersebut di atas telah ditetapkan Tujuan SMA Negeri 1 Serangpanjang sebagai
berikut:
1. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
2. Meningkatnya mutu pendidikan yang berorientasi pada penyiapan siswa
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, dan
mampu mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitarnya, serta memiliki daya saing di tingkat nasional
dan global.
3. Tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan yang mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan.
4. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan memadai untuk mencapai
keberhasilan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
yang berorientasi pada peningkatan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang
bersifat nasional dan globlal.
5. Terciptanya bentuk kerjasama yang luas dan jalinan kemitraan yang kuat
antara sekolah dengan orang tua siswa, masyarakat, institusi terkait
(pemerintah dan non pemerintah), guna meningkatkan relevansi
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
6. Meningkatnya mutu pelayanan administrasi sekolah guna mencapai
keberhasilan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
yang berorientasi pada peningkatan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengapaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang
bersifat nasional dan global.

E. Tujuan Khusus/Tujuan Strategis SMA Negeri 1 Serangpanjang.


Selanjutnya, untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah di atas telah
ditetapkan sasaran/tujuan strategis sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualifikasi kemampuan lulusan melalui pengembangan ruang
lingkup materi dan tingkatan kompetesi yang mengarah pada pemenuhan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
2. Meningkatnya mutu proses pendidikan yang mengarah pada pemenuhan
Standar Proses Pendidikan.
3. Meningkatnya kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang mengarah pada
pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana pendidikan yang mengarah pada
pepemuhan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.
5. Meningkatnya mutu pengelolaan sekolah yang mengarah pada pemenuhan
Standar Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah.
6. Meningkatnya mutu pembiayaan pendidikan yang mengarah pada pemenuhan
Standar Pembiayaan Pendidikan.
7. Meningkatnya mutu pelaksanaan penilaian pendidikan yang mengarah pada
pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan.

F. Nilai Organisasi
Adapun nilai organisasi sebagai berikut :
1. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat)
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut
dari pekerjaan
4. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten
6. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
G. Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
Dr. H. Bambang Sutanugroho, M.M.Pd.
ASEP ABUDIN, S.Pd.

KEPALA URS. TU
DEDEN S. NOOR, S.Pd.I.

WK. KURIKULUM WK. KESISWAAN WK. SARPRAS


DIDIN RUSWANDI, S.Pd. ASEP TARLAN, S.Pd., M.M.Pd. AGUS WAWAN. G., S.Pd., M.M.Pd.

G U R U

H. Tugas dan Peran Guru


Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud No.15 tahun 2018, tugas pokok guru
diantaranya adalah :
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4. membimbing dan melatih peserta didik; dan
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan Beban Kerja Guru.
I. Tugas Tambahan sebagai Wali Kelas
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
1. Memberdayakan dan mengembangkan kelas sebagai komunitas belajar.
2. Menyusun rencana kegiatan kelas sebagai komunitas sosial yang dinamis, sinergis,
dan kompak.
3. Mengembangkan komunitas kelas sebagai wadah pengembangan informasi.
4. Mengembangkan kerja sama kelas dalam mengembangkan media komunikasi.
5. Mengelola dan melaporkan data perkembangan kehadiran harian siswa.
6. Memiliki sistem pencatatan perkembangan siswa baik akademis maupun non
akademis
7. Mencatat dan melaporkan perkembangan prestasi siswa.
8. Memfasilitasi siswa dapat belajar bersama dan membangun kerja sama dalam
komunitas kelas.
9. Membimbing dan mengarahkan siswa yang menghadapi permasalahan dalam belajar
serta melaksanakan home visit.
10. Memberikan motivasi terhadap siswa untuk meningkatkan prestasi individu maupun
kelompok.
11. Memberi pelayanan informasi kepada orang tua siswa untuk melaksanakan kerja sama
dalam proses bimbingan.
12. Mendampingi siswa dalam pelaksanaan kegiatan kelas.

J. Tugas Tambahan Guru Petugas Piket Harian


Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
1. Mengendalikan siswa dalam mengelola kebersihan sekolah sebelum peruses
pelajaran berlangsung.
2. Mengendalikan siswa yang terlambat hadir.
3. Mengatur kegiatan kelas yang gurunya berhalangan masuk kelas.
4. Memberikan pelayan pengaturan dalam memudahkan tamu sekolah untuk
menyelesaikan urusannya.
5. Mengatur administrasi perijinan siswa meninggalkan sekolah bukan pada waktunya.
6. Mengendalikan ketertiban sekolah agar seluruh siswa dapat belajar efektif.
7. Mengkoordinasikan data dengan perkembangan harian siswa wali kelas.
8. Mencatat laporan piket harian.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. AGENDA SIKAP BELA NEGARA


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku
PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia melalui:
a. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan Negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang membentang
dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan adat istiadat kebudayaan
yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep wawasan nusantara
merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diridan lingkungannya yang
berdasarkan Pancasila dan UUD.
b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotism untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Sikap dan perilaku yang patriotic dimulai
dari hal-hal sederhana yaitu dengan saling tolong menolong, menciptakan
kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah sesuai agama
masing-masing saling menghormati dengan sesama dan menjaga keamanan
lingkungan.
c. Memiliki kesadaran tanggung jawab sebagai warga Negara Indonesia yang
menghormati lambing-lambang Negara dan mentaati peraturan perundang-
undangan.
2. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela Negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela Negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran peran dan profesi
warga Negara, demi menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses
nation and character building. Proses tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa,
sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah
air, kesadaran berbangsa dan bernegara yakni Pancasila sebagai ideology Negara,
kerelaberkorban demi bangsa dan Negara.
Kesiapsiagaan bela Negara merupakan kondisi warga Negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi
psikis yang memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa da raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji
merupakan sikap mental dam perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

B. Nilai-nilai ANEKA
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai bagi


individu, kelompok atau institusi terhadap amanahnya. Akuntabilitas mengacu dalam
beberapa aspek diantaranya, aktualisasi merupakan suatu hubungan, berorientasi kepada
hasil, membutuhkan adanya laporan, memerlukan konsekuensi dan memperbaiki kinerja.

Sub nilai dasar dalam akuntabilitas antara lain:


a. Tanggung jawab
b. Amanah
c. Tertib
d. Kompeten
e. Disiplin
f. Konsisten

Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda yaitu:

a. Akuntabilitas personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang (jujur,
integritas, moral dan etika). Pribasi yang akuntabel adalah menjadikan dirinya sebagai
bagian dari solusi dari solusi dan bukan masalah.
b. Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerjanya.
c. Akuntabilitas kelompok, kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok, tidak ada istilah saya tetapi kami.
d. Akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan individu terhadap organisasi maupun kinerja organisasi
terhadap stakeholder.
e. Akuntabilitas stakeholder, mengacu pada tanggung jawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai
nasionalisme yang terdapat di dalam pancasila yaitu:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Percaya dan takwa kepada Tuhan YME;
2) Saling menghormati dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing;
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia;
2) Mengembangkan sikap tenggang rasa;
3) Menjunjung tinggi nilai kemanusian
c. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkna persatuan, kesatuan serta kepentingan, keselamatan bangsa
dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara
3) Mengembangkan rasa cinta tanah air
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
1) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
3) Musyawarah untuk mengambil keputusan berdasarkan kekeluargaan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Bersikap adil;
2) Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban;
3) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-
nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjungjung tinggi standar etika luhur,
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengiutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikas, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentu tidak sama mengingat visi dan
arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen
mutu seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan
untuk mencapai standar mutu.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hokum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (Sembilan) nilaiyang terdiri dari
niali-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinyatidak banyak bergantung
kepadaorang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/ kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yatu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat mewujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah penempatan segala sesuatu sesuai porsinya dan tempatnya.

C. Kedudukan Dan Peran Serta ASN Dalam Pelayanan Publik


1. Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Pasal 1 Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik.

Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dan selanjutnya menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik
merupakan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara
terhadap masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu :

a. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada
konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang
(goods) atau jasa-jasa (services).

b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costumer) atau
costumer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.

c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak
yang membutuhkan layanan.

d. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu


pada tujuan utama layanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan
karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan
erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

Begitu pentingnya profesionalisasi pelayanan publik ini bagi setiap organisasi


pemerintahan di Indonesia, pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman
Tatalaksana Pelayanan Umum yang perlu dipedomani oleh setiap birokrasi publik dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasar prinsip-prinsip pelayanan
kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbukaan, efisiensi, ekonomis,
keadilan dan pemerataan, serta ketepatan waktu.

2. Whole of Goverment (WOG)

Definisi WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang
mencoba mengurangi sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna
mencapai tujuan-tujuan bersama. Keuntungan penerapan WoG adalah:

a. Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh kementrian atau lembaga sektoral
secara masing-masing
b. Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi namun melibatkan lintas
instansi
c. WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan kebijakan yang
kompleks
d. WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang mungkin berkembang lebih jauh

Adapun pentingnya WoG yaitu:

a. Faktor eksternal, yaitu dorongan public untuk pemerintahan lebih baik dan
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks.
b. Faktor internal, yaitu ketimpangan kapasitas sektoral dan perbedaan orientasi sektor
dalam pembangunan yang mendorong mentalitas.
c. Konteks Indonesia, yaitu keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat
mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.

3. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan
dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
hari tua, dan perlindungan.

D. Indentifikasi Isu
Didalam sebuah unit kerja tentunya masih ditemukannya beberapa masalah/isu.
Untuk di SMA Negeri 1 Serangpanjang berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan
mentor, ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Kesulitan belajar matematika
Kecemasan dialami siswa dapat disebabkan oleh anggapan dasar tentang
matematika itu sendiri, pengalaman pembelajaran di kelas, cara pengajaran dan
keluarga. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit, kesulitan pada
matematika ini dapat menimbulkan rasa cemas pada diri siswa.
2. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
Minat belajar matematika siswa rendah, hal ini bisa dianalisis dari beberapa
penyebab salah satunya metode pembelajaran yang diterapkan.

3. Belum optimalnya proses pembelajaran Matematika


Belum optimalnya proses belajar SMAN 1 Serangpanjang ditandai dengan masih ada
siswa yang tidak serius dalam pembelajaran karena dianggap kurang penting, serta
hasil belajar yang masih rendah.

E. Penetapan Isu
Isu ditetapkan dengan cara mengidentifikasi terhadap ketiga isu di atas
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penudaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk apabila
dibiarkan.
Tabel 3.2 Indikator Skor
Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil

Tabel 3.3 Tabel Analisa Isu dengan Metode USG


NO Isu Urgency Seriousness Growth Total Peringkat
1. Kesulitan belajar matematika 4 4 3 11 III
2. Rendahnya minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran 4 4 5 13 I
matematika
3. Belum optimalnya proses
4 4 4 12 II
pembelajaran Matematika

Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan teknik USG, yang menjadi isu
prioritas dalam rancangan aktualisasi ini adalah

“Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika”.

F. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu di atas, maka penulis mengajukan gagasan pemecahan masalah
dalam rancangan aktualisasi ini berupa “Peningkatan Minat Belajar Matematika
Dengan Penerapan Metode Harum Pala (Hafal Rumus Pakai Lagu) Pada Kelas XI
SMA Negeri 1 Serangpanjang”.
G. Chart Flow Kegiatan

Konsultasi kepada coach, dan Pembuatan desain metode


pimpinan/kepala sekolah pembelajaran HARUM PALA
(Hafalan Rumus Pakai Lagu)

Pertemuan 1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan


Kegiatan pendahuluan pembelajaran Pembelajaran (RPP)

Kegiatan inti pembelajaran Kegiatan penutup pembelajaran

Pertemuan II
Kegiatan inti pembelajaran
Kegiatan pendahuluan pembelajaran

Kegiatan penutup pembelajaran Evaluasi kegiatan pembelajaran


H. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Serangpanjang

Identifikasi Isu : 1. Kesulitan belajar matematika

2. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika

3. Belum optimalnya proses pembelajaran Matematika

Isu yang diangkat : Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Minat Belajar Matematika Dengan Penerapan Metode Harum Pala (Hafal Rumus Pakai Lagu)

Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Serangpanjang.

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai


Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi 1. Menghubungi coach 1. Coach dan mentor  Akuntabilitas. Kegiatan konsultasi Dengan
rancangan dan mentor melalui dihubungi dengan Jelas, dengan coach dan dilaksanakannya
kegiatan telepon atau pesan sopan dan santun Sabar, mentor kegiatan ini maka
aktualisasi kepada untuk membuat janji 2. Rancangan kegiatan Saksama, menerapkan nilai akan menguatkan
coach dan mentor konsultasi. disampaikan kepada Amanah, Hormat, Sopan, nilai-nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Menyampaikan coach dan mentor Tanggung jawab. Santun, Jelas, organisasi yaitu:
rancangan kegiatan dengan hormat, jelas  Etika Publik Sabar, akhlak,
kepada coach dan dan santun Hormat Saksama, Amanah, budi pekerti kerja
mentor serta 3. Saran perbaikan dari Sopan dan Tanggung sama,
meminta izin coach dan mentor Santun jawab Amanah,
melaksanakan diterima dengan berkontribusi Tanggung jawab
aktualisasi. sabar dan dicatat terhadap misi
3. Menerima masukan dengan saksama organisasi yaitu
dari coach dan 4. Rancangan kegiatan Meningkatkan
mentor terhadap aktualisasi diperbaiki keprofresionalan
proses yang harus dengan sabar, dan akuntabilitas
dilakukan. amanah, dan lembaga
4. Memperbaiki atau tanggung jawab. pendidikan
menambah
rancangan kegiatan
aktualisasi.
2 Pembuatan desain 1. Memilih lagu yang 1. Lagu yang akan  Akuntabilitas. Kegiatan Dengan
metode familiar di telinga dipakai dipilih Cermat, Mendesain metode dilaksanakannya
pembelajaran siswa dengan cermat Teliti pembelajaran kegiatan ini maka
HARUM PALA 2. Membuat lirik yang 2. Lirik yang berkaitan  Komitmen Mutu HARUM PALA akan menguatkan
(Hafalan Rumus berkaitan dengan dengan rumus Kreatif, (Hafalan Rumus nilai-nilai
Pakai Lagu) rumus trigonometri trigonometri jumlah Pakai Lagu) dengan organisasi yaitu:
Inovatif
jumlah dan selisih dan selisih sudut
menerapkan nilai Inovatif,
sudut. dibuat dengan
Cermat, Teliti, Kreatif
Kreatif, Inovatif
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menggabungkan lirik dengan kreatif dan berkontribusi
yang dibuat dengan inovatif terhadap misi
lagu yang sudah ada. 3. Lirik yang organisasi
digabungkan dengan Meningkatkan
lagu yang sudah ada mutu pendidikan,
dibuat dengan
cermat dan teliti
3 Penyusunan 1. Menyusun materi 1. Materi pada silabus  Akuntabilitas. Kegiatan Dengan
Rencana pada silabus. disusun dengan Tanggung jawab, penyusunan dilaksanakannya
Pelaksanaan 2. Menentukan metode tanggung jawab dan Integritas rancangan kegiatan ini maka
Pembelajaran pembelajaran integritas terhadap  Nasionalisme. pembelajaran akan menguatkan
(RPP) HARUM PALA profesi Semangat matematika nilai-nilai
(Hafalan Rumus Pakai 2. Metode  Komitmen Mutu dilakukan dengan organisasi yaitu:
Lagu) pada sintaks pembelajaran Efektif, Semangat,
pembelajaran yang HARUM PALA Inovatif Tanggung jawab, Tanggung jawab,
dibuat. (Hafalan Rumus Integritas, Efektif, Integritas
3. Menyusun kegiatan Pakai Lagu) yang Inovatif inovatif
pembelajaran dari disisipkan pada mendukung efektif
mulai pembukaan, sintaks pembelajaran pencapaian salah
inti, penutup. dibuat dengan satu misi sekolah
efektif.dan inovatif yaitu
3. Kegiatan Meningkatkan
pembelajaran dari mutu pendidikan
mulai pembukaan,
inti, dan penutup
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dibuat dengan
semangat.
4 Pelaksanaan 1. Melaksanakan 1. Kegiatan Pendahuluan  Akuntabilitas. Pelaksanaan Dengan
kegiatan Kegiatan dilaksanakan dengan Kejelasan target kegiatan dilaksanakannya
pembelajaran Pendahuluan. kejelasan target Displin pembelajaran kegiatan ini maka
2. Melakukan 2. Pembagian kelompok  Nasionalisme. dengan akan menguatkan
pembagian kelompok dilakukan dengan adil Adil, menerapkan nilai nilai-nilai
3. Mengarahkan siswa dan heterogen. Heterogen, Kerjasama, organisasi yaitu:
merumuskan formula 3. Siswa merumuskan Kerjasama Keadilan, Disiplin
trigonometri jumlah formula trigonometri Heterogen, kerjasama
dan selisih dua sudut. jumlah dan selisih dua Kedisplinan,
sudut dengan Kejelasan target,
4. Menghafalkan rumus kerjasama kelompok berkontribusi
trigonometri jumlah terhadap misi
dan selisih dua sudut 4. Menghafalkan rumus organisasi
dengan bernyanyi. trigonometri jumlah Membantu dan
dan selisih dua sudut memfasilitasi
dengan bernyanyi pengembangan
bersama secara potensi anak
displin. bangsa,
5 Pelaksanaan 1. Menganalisis 1. Kesulitan siswa pada  Akuntabilitas. Dalam melakukan Dengan
kegiatan penutup kesulitan siswa pada saat menghafal kegiatan penutup dilaksanakannya
Cermat,
saat menghafal rumus dengan lagu akan dilakukan kegiatan ini maka
rumus dengan lagu dan saat Profesional dengan Cermat, akan menguatkan
dan saat menerapkannya Profesional, dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menerapkannya pada soal dianalisis  Etika Publik penuh Empati nilai-nilai
pada soal. dengan cermat mendukung organisasi yaitu:
Empati
2. Memberikan saran 2. Saran dan masukan pencapaian salah Professional
dan masukan pada pada usaha yang satu misi sekolah
usaha yang dibentuk dibentuk siswa yaitu
siswa secara secara berkelompok Meningkatkan
berkelompok atas atas kesulitan yang keprofresionalan
kesulitan yang terjadi terjadi saat dan akuntabilitas
saat menghafal menghafal rumus
rumus dengan lagu dengan lagu dan saat
dan saat menerapkannya
menerapkannya pada soal diberikan
pada soal. dengan dengan
profesional dan rasa
empati.
6 Evaluasi kegiatan 1. Menganalisis 1. Perubahan minat  Akuntabilitas. Pelaksanaan Dengan
pembelajaran perubahan minat siswa setelah Cermat, evaluasi kegiatan dilaksanakannya
siswa setelah melaksanakan Teliti, pembelajaran kegiatan ini maka
melaksanakan pembelajaran Sabar, dilakukan dengan akan menguatkan
pembelajaran dengan metode Amanah Cermat, Teliti, nilai-nilai
dengan metode menghafal rumus Tanggung jawab Sabar, Amanah organisasi yaitu:
menghafal rumus dengan lagu  Etika Publik Tanggung jawab akhlak,
dengan lagu. dianalisis dengan Sopan Sopan dan Santun budi pekerti kerja
2. Meminta saran dan cermat dan teliti Santun mendukung sama,
kritik kepada coach 2. Coach dan mentor pencapaian salah Amanah,
dan mentor terhadap dihubungi dengan satu misi sekolah Tanggung jawab
sopan dan santun. yaitu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan yang telah 3. Saran dan kritik dari Meningkatkan
dilaksanakan coach dan mentor keprofresionalan
3. Menerima saran dan diterima dengan dan akuntabilitas
kritik kepada coach sabar, amanah dan
dan mentor terhadap penuh tanggung
kegiatan yang telah jawab
dilaksanakan
I. Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini terdapat beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

Nama : Syarif Hidayatulloh, S.Pd

Unit Kerja : SMAN 1 Serangpanjang Kabupaten Subang

NO. KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER


26 27 28 29 30 2 3 4 5 6
1. Konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi
kepada coach dan mentor
2. Pembuatan desain metode pembelajaran
HARUM PALA (Hafalan Rumus Pakai
Lagu)
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)

9. Pertemuan I
1. Kegiatan pendahuluan pembelajaran
2. Kegiatan inti pembelajaran
3. Kegiatan penutup pembelajaran
NO. KEGIATAN SEPTEMBER
9 10 11 12 13 16 17 18 19 20
10. Evaluasi pembelajaran pertemuan I
Pertemuan II
1. Kegiatan pendahuluan pembelajaran
2. Kegiatan inti pembelajaran
3. Kegiatan penutup pembelajaran
Evaluasi pembelajaran pertemuan II
8. Penyusunan laporan aktualisasi

NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER


26 27 28 29 30 1 2
Penyusunan laporan aktualisasi
1. Pembimbingan pra evaluasi aktualisasi.
2. Persiapan evaluasi aktualisasi
1. Evaluasi pelaksanaan aktualisasi
2. Tugas Mandiri
1. Review penyelenggaran pelatihan
2. Penutupan
25

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai