Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus


Laporan kasus adalah laporan yang ditulis secara naratif untuk
mendeskripsikan pengalaman medis dan keperawatan seseorang atau
beberapa orang pasien secara rinci untuk tujuan peningkatan capaian
pengobatan. Commented [H1]: DARIMANA PARAGRAPH INI
MUNCUL?
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan desain
deskriftif, yaitu untuk pelaksanaan pemberian edukasi pada keluarga dengan Commented [H2]: UNTUK MELIHAT GAMBARAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN EDUKASI
hipertensi.

3.2 Obyek Studi Kasus


Obyek studi dalam penelitian ini adalah keluarga hipertensi sebanyak 2
keluarga yang memenuhi kriteria obyek studi.
3.2.1 Inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi :
1. Memiliki anggota keluarga dengan hipertensi
2. Bersedia menjadi responden dengan menanda tangani informed
consent
3. Bertempat tinggal di polinggona
4. Pasien hipertensi dengan umur > 40 tahun
5. Anggota keluarga penderita hipertensi dapat berkomunikasi dengan
baik
6. Pasien hipertensi dengan tipe keluarga inti (nuclear family)
3.2.2 Ekslusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini meliputi :
1. Keluarga hipertensi dengan komplikasi
2. Keluarga yang tidak kooperatif
3. Keluarga dengan gangguan pendengaran
4. Pasien dengan penderita stroke
5. Pasien yang rutin berolahraga
6. Tidak bersedia menjadi responden

3.3 Fokus Studi


Fokus penelitian dalam studi kasus ini adalah pemberian edukasi pada
keluarga hipertensi.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah
kunci yang menjadi fokus studi kasus. Definisi operasional diantaranya:
3.4.1 Edukasi hipertensi adalah suatu upaya pengajaran terhadap keluarga
tentang hipertensi untuk pencegahan stroke.
3.4.2 Keluarga adalah kumpulan dari beberapa orang yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam satu rumah yang
mempunyai ikatan darah.
3.4.3 Pasien hipertensi adalah orang yang mengalami tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

3.5 Instrumen Studi Kasus Dan Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan adalah lembar cek list dan pengumpulan
data melalui observasi dan wawancara.
3.6 Lokasi Dan Waktu Studi Kasus
Penelitian studi kasus edukasi pada keluarga hipertensi ini dilakukan di
kec. Polinggona selama 2 minggu pada bulan Juni sampai Juli 2019.

3.7 Penyajian Data


Melalui narasi/tekstual dalam bentuk paragraf, disertai dengan
ungkapan ekspresi verbal dari objek penelitian.

3.8 Etika Studi Kasus


Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut
(Hidayat, 2014):
3.8.1 Informed consent (persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak klien. Beberapa
informasi yang ada dalam informed consent tersebut antara lain:
1. Partisipasi klien
2. Tujuan dilakukannnya tindakan
3. Komitmen
4. Prosedur pelaksanaan
5. Potensial masalah yang akan terjadi
6. Manfaat
7. Kerahasiaan
3.8.2 Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Dalam
penelitin ini peneliti menggunakan inisial pada nama klien.
3.8.3 Confidentiality (kerahasian)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminankerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalahlainnya. Semua informasi yang tealah dikumpulkan
dijaminankerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
yang akandilaporkan pada hasil riset. Pada penelitian ini peneliti
menjagakerahasiaan dengan cara tidak menyebarkan informasi apapun
yangberasal dari klien kepada orang lain.
3.8.4 Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
perawat bekerja untuk klien yang benar sesuai hukum, standar praktek
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rencana terapi
yang sama pada 2 partisipan yang berbeda.

3.8.5 Veracity (Kejujuran)


Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk menyakinkan
bahwa klien sangat mengerti. Dalam penelitian ini peneliti
menyampaikan penjelasan dengan jujur kepada partisipan.
3.8.6 Beneficence
Manfaat suatu penelitian yang harus secara nyata lebih besar
kadarnya dibanding risiko yang mungkin akan dialami oleh subjek
penelitian dan harus dilakukan dengan metode yang benar secara ilmiah
serta harus dilaksanakan oleh penelitian yang kompeten. Dalam
penelitian ini peneliti mempelajari instrument-instrumen terapi yang
diberikan pada partisipan agar peneliti mendapat manfaat penelitian ini.
3.8.7 Nonmaleficience
Mengusahakan semaksimal mungkin agar subjek tidak terpapar
oleh perlakuan yang akan merugikan jiwa maupun kesehatan dan
kesejahteraannya. Peneliti lebih berhati – hati dari mulai perencanaan
tindakan, sampai implementasi karena agar klien tidak merasa
dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai