Laporan kasus adalah laporan yang ditulis secara naratif untuk mendeskripsikan pengalaman medis dan keperawatan seseorang atau beberapa orang pasien secara rinci untuk tujuan peningkatan capaian pengobatan. Commented [H1]: DARIMANA PARAGRAPH INI MUNCUL? Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan desain deskriftif, yaitu untuk pelaksanaan pemberian edukasi pada keluarga dengan Commented [H2]: UNTUK MELIHAT GAMBARAN PELAKSANAAN PEMBERIAN EDUKASI hipertensi.
3.2 Obyek Studi Kasus
Obyek studi dalam penelitian ini adalah keluarga hipertensi sebanyak 2 keluarga yang memenuhi kriteria obyek studi. 3.2.1 Inklusi Kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi : 1. Memiliki anggota keluarga dengan hipertensi 2. Bersedia menjadi responden dengan menanda tangani informed consent 3. Bertempat tinggal di polinggona 4. Pasien hipertensi dengan umur > 40 tahun 5. Anggota keluarga penderita hipertensi dapat berkomunikasi dengan baik 6. Pasien hipertensi dengan tipe keluarga inti (nuclear family) 3.2.2 Ekslusi Kriteria eksklusi pada penelitian ini meliputi : 1. Keluarga hipertensi dengan komplikasi 2. Keluarga yang tidak kooperatif 3. Keluarga dengan gangguan pendengaran 4. Pasien dengan penderita stroke 5. Pasien yang rutin berolahraga 6. Tidak bersedia menjadi responden
3.3 Fokus Studi
Fokus penelitian dalam studi kasus ini adalah pemberian edukasi pada keluarga hipertensi. 3.4 Definisi Operasional Definisi operasional adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus studi kasus. Definisi operasional diantaranya: 3.4.1 Edukasi hipertensi adalah suatu upaya pengajaran terhadap keluarga tentang hipertensi untuk pencegahan stroke. 3.4.2 Keluarga adalah kumpulan dari beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam satu rumah yang mempunyai ikatan darah. 3.4.3 Pasien hipertensi adalah orang yang mengalami tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.
3.5 Instrumen Studi Kasus Dan Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan adalah lembar cek list dan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. 3.6 Lokasi Dan Waktu Studi Kasus Penelitian studi kasus edukasi pada keluarga hipertensi ini dilakukan di kec. Polinggona selama 2 minggu pada bulan Juni sampai Juli 2019.
3.7 Penyajian Data
Melalui narasi/tekstual dalam bentuk paragraf, disertai dengan ungkapan ekspresi verbal dari objek penelitian.
3.8 Etika Studi Kasus
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut (Hidayat, 2014): 3.8.1 Informed consent (persetujuan) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak klien. Beberapa informasi yang ada dalam informed consent tersebut antara lain: 1. Partisipasi klien 2. Tujuan dilakukannnya tindakan 3. Komitmen 4. Prosedur pelaksanaan 5. Potensial masalah yang akan terjadi 6. Manfaat 7. Kerahasiaan 3.8.2 Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Dalam penelitin ini peneliti menggunakan inisial pada nama klien. 3.8.3 Confidentiality (kerahasian) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminankerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalahlainnya. Semua informasi yang tealah dikumpulkan dijaminankerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akandilaporkan pada hasil riset. Pada penelitian ini peneliti menjagakerahasiaan dengan cara tidak menyebarkan informasi apapun yangberasal dari klien kepada orang lain. 3.8.4 Justice (keadilan) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk klien yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rencana terapi yang sama pada 2 partisipan yang berbeda.
3.8.5 Veracity (Kejujuran)
Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk menyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Dalam penelitian ini peneliti menyampaikan penjelasan dengan jujur kepada partisipan. 3.8.6 Beneficence Manfaat suatu penelitian yang harus secara nyata lebih besar kadarnya dibanding risiko yang mungkin akan dialami oleh subjek penelitian dan harus dilakukan dengan metode yang benar secara ilmiah serta harus dilaksanakan oleh penelitian yang kompeten. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari instrument-instrumen terapi yang diberikan pada partisipan agar peneliti mendapat manfaat penelitian ini. 3.8.7 Nonmaleficience Mengusahakan semaksimal mungkin agar subjek tidak terpapar oleh perlakuan yang akan merugikan jiwa maupun kesehatan dan kesejahteraannya. Peneliti lebih berhati – hati dari mulai perencanaan tindakan, sampai implementasi karena agar klien tidak merasa dirugikan.