OBSERVASI PASAR
“Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung”.
Menurut Prof. Heru (2006) pengamatan atau observasi dalam konteks penelitian ilmiah adalah studi
yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan
mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks
kehidupan sehari – hari dan memperhatikan syarat – syarat penelitian ilmiah. Dengan demikian hasil
pengamatan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sedangkan menurut kuswanto (2011) Observasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di
lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada
observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.
TUJUAN OBSERVASI
Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk
diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi
eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan
mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah
untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan
perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual,
sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
1. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat tes).
2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak sebagaimana
orang dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode pengukur utama.
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada anak-
anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab,
orang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang
diobservasi.
JENIS-JENIS OBSERVASI
Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi dan
observasi non partisipasi.
a. Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung
dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti
merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan
bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi
penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu
sehingga proseduryang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.
b. Observasi non partisipasi
Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti
sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan
cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang
diamatinya.
Referensi :
Drs. M. Ngalim Purwanto. M.P. 2008. Prinsip-prinsip evaluasi pengajaran.Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Fudyartanta, Ki. 2005. Pengatar psikodiagnostik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Basuki, Heru. 2006. Penelitian kualitatif untuk ilmu – ilmu kemanusian dan budaya. Jakarta :
Penerbit Gunadarma.
Home / Umum / Observasi (Pengamatan Langsung di Lapangan)
Observasi (Pengamatan Langsung di Lapangan)
Rating: 3.3/5 (16 votes cast)
dibaca 38,498 kali 8 Komentar
ditulis oleh : kuswanto, pada tanggal 3 May 2011
Ketika mengembangkan rencana pemasaran, beberapa informasi harus dibawa bersama-sama untuk
menentukan bagaimana untuk mencapai yang terbaik target audiens. Salah satu cara untuk
mengumpulkan informasi ini melalui observasi pasar. Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih
baik dari definisi observasi pasar dasar, Anda akan lebih siap untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk membuat kampanye pemasaran yang efektif.
Apa Apakah Berbagai Strategi Pengamatan Market Digunakan?
1. Ada tiga bentuk utama dari pengamatan digunakan dengan proses observasi pasar: rahasia,
terbuka dan peneliti partisipasi. Dengan penelitian observasional rahasia, para peneliti tidak
mengidentifikasi diri mereka, dan mereka mengamati dari kejauhan. Dengan penelitian
observasional terbuka, para peneliti masih menonton dari kejauhan, tetapi mereka
mengidentifikasi diri mereka sebagai peneliti dan menjelaskan mengapa mereka mengamati.
Dengan partisipasi peneliti, peneliti benar-benar berinteraksi dengan orang-orang yang
sedang diamati dan berpartisipasi dalam kegiatan.
Video jawaban 'of the Day
C. TEKNIK OBSERVASI
Ada tiga jenis teknik pokok dalam observasi yang masing-masing umumnya cocok untuk
keadaan-keadaan tertentu, yaitu:
1. Observasi Partisipan
Suatu observasi disebut observasi partisipan jika orang yang rnengadakan observasi
(observer) turut ambil bagian dalam perikehidupan observer. Jenis teknik observasi partisipan
umumnya digunakan orang untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki
satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan
partisipatif memungkinkankan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan
observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-
hal yang akan diteliti.
Beberapa persoalan pokok yang perlu mendapat perhatian yang cukup dan seorang
participant observer adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Persoalan tentang metode observasi sama sekali tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan
penelitian yang hendak diselenggarakan. Observer perlu memusatkan perhatiannya pada apa
yang sudah diterangkan dalam pedoman observasi (observation guide) dan tidak terlalu
insidental dalam observasi-observasinya.
b. Waktu dan Bentuk Pencatatan
Masalah kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan adalah masalah yang penting dalam
observasi partisipan. Sudah dapat dipastikan bahwa pencatatan dengan segera terhadap
kejadian-kejadian dalam situasi interaksi merupakan hal yang terbaik.
Pencatatan on the spot akan mencegah pemalsuan ingatan karena terbatasnya ingatan. Jika
pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, sedangkan kelangsungan situasi cukup lama,
maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci. Akan tetapi pencatatan semacam ini
pun harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan
kecurigaan. Pencatatan dapat dilakukan, misalnya pada kertas-kertas kecil atau pada kertas
apa pun yang kelihatannya tidak berarti.
d. Intensi dan Ekstensi Partisipasi
Seacara garis besar, partisipasi tidaklah sama untuk semua penelitian dengan observasi
partisipan ini. Peneliti dapat mengambil partisipasi hanya pada beberapa kegiatan sosial
(partial participation), dan dapat juga pada semua kegiatan(full particiration). Dan, dalam tiap
kegiatan itu penyelidik dapat turut serta sedalam-dalamnya (intensive participation) atau
secara minimal (surface participation). Hal ini tergantung kepada situasi.
Dalam observasi partisipan, observer berperan ganda yaitu sebagai pengamat sekaligus
menjadi bagian dan yang diamati. Sedangkan dalam observasi nonpartisipan, observer hanya
memerankan diri sebagai pengamat. Perhatian peneliti terfokus pada bagaimana mengamati,
merekam, memotret, mempelajari, dan mencatat tingkah laku atau fenomena yang diteliti.
Observasi nonpartisipan dapat bersifat tertutup, dalam arti tidak diketahui oleh subjek yang
diteliti, ataupun terbuka yakni diketahui oleb subjek yang diteliti.
2. Observasi Sistematik
Observasi sistematik biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation.
Ciri pokok dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah di atur
kategorisasinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu.
a. Materi Observasi
Isi dan luas situasi yang akan diobservasi dalarn observasi sistematik umumnya lebih
terbatas. Sebagai alat untuk penelitian desicriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-
perumusan yang lebih khusus. Wilayah atau scope observasinya sendiri dibatasi dengan
tegas sesuai dengan tujuan dan penelitian, bukan situasi kehidupan masyarakat seperti pada
observasi partisipan yang umumnya digunakan dalam penelitian eksploratif.
Perumusan-perurnusan masalah yang hendak diselidikipun sudah dikhususkan, misalnya
hubungan antara pengikut, kerjasama dan persaingan, prestasi be1aar, dan sebagainya.
Dengan begitu kebebasan untuk memilih apa yang diselidiki sangat terbatas. Ini dijadikan ciri
yang membedakan observasi sistematik dan observasi partisipan.
b. Cara-Cara Pencatatan
Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban,
respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula. Ketelitian yang tinggi pada prosedur
observasi inilah yang memberikan kemungkinan pada penyelidik untuk mengadakan
“kuantifikasi” terhadap hasil-hasil penyelidikannya. Jenis-jenis gejala atau tingkah laku
tertentu yang timbul dapat dihitung dan ditabulasikan. Ini nanti akan sangat memudahkan
pekerjaan analisis hasil.
3. Observasi Eksperimental
Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah/natural ataupun dalam lingkup
experimental. Dalam observasi alamiah observer rnengamati kejadian-kejadian, peristiwa-
peristiwa dan perilaku-perilaku observe dalam lingkup natural, yaitu kejadian, peristiwa, atau
perilaku murni tanpa adanya usaha untuk menguntrol.
Observasi eksperimental dipandang sebagai cara penyelidikan yang relatif murni, untuk
menyeidiki pengaruh kondisi-kondisi tertentu terhadap tingkah laku manusia. Sebab faktor-
faktor lain yang mempengaruhi tingkah laku observee telah dikontrol secermat-cermatnya,
sehingga tinggal satu-dua faktor untuk diamati bagaimana pengaruhnya terhadap dimensi-
dimensi tertentu terhadap tingkah laku.
Ciri-ciri penting dan observasi eksperimental adalah sebagai berikut :
• Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk
semua observee.
• Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang
akan diamati oleh observee.
• Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenannya dan
observasi.
• Observer, atau alat pencatat, membuat catatan-catatan dengan teliti mengenai cara-cara
observee mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi reaksi semata.
RIZKY FAJAR
Pos
Komentar
PENGERTIAN OBSERVASI
“Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung”.
Menurut Prof. Heru (2006) pengamatan atau observasi dalam konteks penelitian ilmiah adalah studi
yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan
mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks
kehidupan sehari – hari dan memperhatikan syarat – syarat penelitian ilmiah. Dengan demikian hasil
pengamatan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
TUJUAN OBSERVASI
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan
perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual,
sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak sebagaimana orang
dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode pengukur utama.
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada anak-anak
observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang dewasa
akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang diobservasi.
Tujuan observasi bagi seorang psikolog pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk keperluan asesmen awal dilakukan di luar ruang konseling, misalnya: ruang tunggu,
halaman, kelas, ruang bermain.
2. Sebagai dasar/titik awal dari kemajuan klien. Dari beberapa kali pertemuan psikolog akan
mengetahui kemajuan yang dicapai klien.
3. Bagi anak-anak, untuk mengetahui perkembangan anak-anak pada tahap tertentu.
4. Digunakan dalam memberi laporan pada orangtua, guru, dokter, dan lain-lain.
5. Sebagai informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan bimbingan dan konseling.
Hal-hal yang biasanya menjadi pengamatan seorang peneliti yang menggunakan metode
pengamatan adalah sebagai berikut.
1. Pelaku atau partisipan, menyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati, apa
status mereka, bagaimana hubungan mereka dengan kegiatan tersebut, bagaimana kedudukan
mereka dalam masyarakat atau budaya tempat kegiatan tersebut, kegiatan menyangkut apa yang
dilakukan oleh partisipan, apa yang mendorong mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan
tersebut, serta akibat dari kegiatan tersebut.
2. Tujuan, menyangkut apa yang diharapkan partisipan dari kegiatan atau peristiwa yang diamati.
3. Perasaan, menyangkut ungkapan-ungkapan emosi partisipan, baik itu dalam bentuk tindakan,
ucapan, ekspresi muka, atau gerak tubuh.
4. Ruang atau tempat, menyangkut lokasi dari peristiwa yang diamati serta pandangan para
partisipan tentang waktu.
5. Waktu, menyangkut jangka waktu kegiatan atau peristiwa yang diamati serta pandangan para
partisipan tentang waktu.
6. Benda atau alat, menyangkut jenis, bentuk, bahan, dan kegunaan benda atau alat yang dipakai
pada saat kegiatan berlangsung.
7. Peristiwa, menyangkut kejadian-kejadian lain yang terjadi bersamaan atau seiring dengan
kegiatan yang diamati.
Referensi :
Drs. M. Ngalim Purwanto. M.P. 2008. Prinsip-prinsip evaluasi pengajaran.Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Fudyartanta, Ki. 2005. Pengatar psikodiagnostik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Basuki, Heru. 2006. Penelitian kualitatif untuk ilmu – ilmu kemanusian dan budaya. Jakarta : Penerbit
Gunadarma.
Reaksi:
3 komentar:
1.
Balas
2.
sama - sama..
Balas
3.
Balas
PASANG IKLAN
SLOT INI DISEWAKAN UNTUK IKLAN
INFO VIA EMAIL : rizkyfajar26@yahoo.com
GUNADARMA UNIVERSITY
REPOSITORY GUNADARMA UNIVERSITY
LIBRARY GUNADARMA UNIVERSITY
STAFFSITE GUNADARMA UNIVERSITY
STUDENTSITE GUNADARMA UNIVERSITY
GUNADARMA UNIVERSITY
Share It
PASANG IKLAN
SLOT INI DISEWAKAN UNTUK IKLAN
INFO: rizkyfajar26@yahoo.com
Pengikut
Mengenai Saya
Arsip Blog
► 2013 (2)
► 2012 (28)
▼ 2011 (31)
o ▼ Desember (12)
Hal-hal yang Penting dalam Tahap Perkembangan Kepr...
Levels of Cognition - Harry Stack Sullivan
Personifications - Harry Stack Sullivan
Teori Energy Transformations Dan Dynamisms Harry S...
TEORI TENSIONS Harry Stack Sullivan
TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Harry Stack Sullivan
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN OBSERVASI
SYARAT OBSERVASI MENJADI ALAT PENGUMPULAN DATA DAN...
JENIS OBSERVASI BERDASARKAN MASALAH APA YANG AKAN ...
INSTRUMEN DAN SETTING OBSERVASI
LANGKAH - LANGKAH, TEKNIK, DAN DIMENSI OBSERVASI
PENGERTIAN OBSEVASI DAN TUJUAN OBSERVASI BAGI PSIK...
o ► Oktober (6)
o ► April (7)
o ► Maret (5)
o ► Februari (1)
► 2010 (13)
Label
AGAMA (1)
biopsikologi (1)
Ilmu Budaya Dasar (2)
kesehatan mental (3)
OBSERVASI PSIKOLOGI (1)
PSIKOANALISA (5)
PSIKOLOGI (4)
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI (2)
PSIKOLOGI KEBUDAYAAN (2)
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN (7)
PSIKOLOGI KLINIS (1)
Psikologi Kognitif (7)
Psikologi Konseling (1)
Psikologi Konsumen (5)
PSIKOLOGI POSITIF (1)
psikologi sosial (1)
PSIKOTERAPI (1)
Sistem Informasi Psikologi (4)
Skala (4)
SOSIAL (2)
tugas (1)
Entri Populer
PENGERTIAN OBSERVASI “Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingka...
KONSUMERISME
I. Pengertian Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi Ilmu psikologi industri dan organisasi
(I/O) • Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah i...
Kesehatan Mental Ditinjau dari Teori - Teori Psikologi dan Pandangan Allport Tentang
Kepribadian Sehat
NAMA : RIZKY FAJAR KELAS : 2 PA 03 NPM : 16509521 Teori Psikoanalisis Teori ini menurut
Freud memandang pembentuk kepribadian dan ...
Tahap – Tahap Perkembangan Manusia Freud berpendapat bahwa setiap individu manusia
mempunyai seksualitas kanak – kanak (infantile sexualit...