Formulasi Dan Uji Strabilitas Fisik Obat Kumur Anti Bakteri Yang Mengandung Ekstrak Kulit Buah Delima
Formulasi Dan Uji Strabilitas Fisik Obat Kumur Anti Bakteri Yang Mengandung Ekstrak Kulit Buah Delima
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.2.3 Gigi
Pada manusia dewasa normalnya terdapat 32 gigi permanen, setiap gigi memiliki
mahkota diatas gingival. Mahkota gigi ditutupi oleh email yang sangat keras dan akar gigi
ditutupi oleh jaringan yang mirip tulang yaitu sementum. Gigi sensitif terhadap beberapa
stimulus, seperti panas, dingin, trauma, pH asam dan semua stimulus dirasakan sebagai
nyeri. Pulpa banyak mengandung serabut saraf dan sejumlah serabut saraf tak bermielin
menjulur ke dalam tubulus dentis didekat rongga pulpa. (junqueira)Pengunyahan atau
mengunyah adalah menggigit dan menggiling makanan diantara gigi atas dan gigi bawah.
Gerakan lidah dan pipi pembantu dengan memindahkan makanan lunak ke palatum atas
dan ke gigi-gigi.
Kerusakan gigi adalah penyakit pada email, dentin dan sementum yang menyebabkan
demineralisasi progresif dari komponen yang mengalami klasifikasi dan perusakan
komponen organik dengan pembentukan lubang pada gigi.(bois)
Permukaan enamel yang tampak merupakan sasaran penumpukan debris nekrosis, bahan
sisa makanan dan glikoprotein air liur bersama-sama merupakan bercak dental. Akumulasi
bahan-bahan gigi ini terdiri dari mono dan oligosakarida yang merupakan bahan
pertumbuhan mikroba. Bakteri tertentu secara enzim menurunkan sifat-sifat gula yang
berkaitan dengan bercak dan akibat produksi asam. Pada pH rendah, perlahan-lahan akan
terjadi pelarutan progresif mineral enamel, membentuk fokus berlubang. Lesi karies ini
memiliki kecenderungan mempengaruhi lubang-lubang dan fisura-fisura pada permukaan
penutupan, juga pada permukaan proksimal segera dibawah daerah kontak antara gigi-gigi
yang berdekatan.
Perubahan-perubahan patologi secara klinik dan makroskopi pada karies ditandai suatu
gambaran keruh, perubahan warna putih seperti kapur dan enamel, diikuti terjadinya lubang
dan perubahan warna menjadi coklat. Penjelajahan yang runcing biasa digunakan untuk
memeriksa permukaan enamel pada daerah-daerah lubang, fisura dan permukaan
interproksimal. Bila penjelajah terjepit atau tersangkut pada fokus yang diduga karies,
diagnosis dapat dipastikan. Secara mikroskopik bagian-bagian deklasifikasi memperlihatkan
bakteri pada tubuli dentis. Invasi kedalam pulpa berakibat radang akut maupun kronik.
Karies gigi diterapi dengan pembersihan kavitas secara mekanik dan setelah
menempatkan bahan restorasi gigi. Gigi dengan pulpitis atau nekrosis pulpa memerlukan
terapi saluran akar atau pencabutan bila dianggap tidak dapat direstorasi. (robbins & kumar)
Pembentukan plak bakteri pada daerah stagnasi mendahului pembentukan lubang. Bakteri
asidogenik dan asidurik, bersama dengan bentuk filamentosa terdapat pada plak ini. Sekali
lubang telah terbentuk pada email dengan mengenai dentin yang terletak dibawahnya,
mikroorganisme proteolitik merusak struktur gigi yang mengalami deklasifikasi. Karies
menyebar ke lateral pada hubungan dentin dan email, melemahkan dan merusak email.(boies)
1.3 Bakteri
Bakteri termasuk kedalam sel prokariotik mengandung struktur yang terbatasi oleh
membran sitoplasma bersifat permeabel. Bakteri berdiameter 0,5-1𝜇m, secara morfologi
bakteri termasuk beberapa bentuk:
a. Basil, bentuknya silinder, pendek
b. Bengkok
c. Kokus, bentuknya seperti bola kecil.
Struktur bakteri terdiri dari nukleus, membran sitoplasma, dan struktur permukaan sel.
Struktur permukaan sel ini meliputi:
1. Fimbria fungsinya sebagai perlekatan dan dapat menyebabkan pergerakan pada bakteri.
2. Pili ukuran lebih pendek dari fimbriae dapat dilihat pakai mikroskop terlibat dalam proses
konjugasi fungsinya sebagai alat untuk melekat pada permukaan.
3. Kapsul sebagai pembungkus seluruh bakteri yang mempunyai fungsi untuk melindungi
dan tidak dapat difagositosis oleh sistem imun.
Struktur permukaan sel kaku dalam pemberian suatu bentuk dari sel tersebut. Membran
sitoplasma bersifat semipermiabel dibawah struktur permukaan sel. Bakteri punya sifat yang
tetap, dipegang oleh nukleus dalam bentuk DNA dan RNA pada protein terdapat membran
sehingga termasuk kedalam prokariot.
1.4 Larutan
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
1. Spirit adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat mudah
menguap, umumnya digunakan sebagai bahan pengaroma.
2. Tingtura adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia.
3. Air aromatik adalah larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak mudah menguap
atau senyawa aromatik,atau bahan mudah menguap lainnya. Air aromatik dibuat
dengan cara destilasi dan disimpan dalam wadah yang terlindung dari cahaya dan
panas berlebih.
Formula umum dari suatu obat kumur pada umumnya terdiri dari berbagai macam
bahan yang mempunyai fungsi spesifik, antaralain:
1. Zat aktif
Zat aktif yang terkandung dalam suatu larutan kumur umumnya bersifat antiseptik.
Antiseptik adalh suatu zat yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada permukaan suatu jaringan. Zat antiseptik yang biasa digunakan
dalam obat kumur adalah timol, eugenol, povidon iodin, klorheksidin, heksaklorofen.
2. Pelarut
Pelarut yang digunakan biasanya dipilih berdasarkan sifat-sifat kelarutan zat aktif,
kemurnian, toksisitas, viskositas, rasa, bau dan warna yang menarik. Oleh karena itu
pelarut yang sering digunakan adalah air sedangkan untuk membantu kelarutan zat aktif
atau untuk meningkatkan viskositas biasanya ditambahkan zat pembantu pelarut seperti
alkohol, propilenglikol, sorbitol dan gliserin.
3. Pemanis
Pemanis yang biasanya digunakan adalah natrium siklamat, sorbitol atau gliserin.
4. Pengharum
Pengharum yang biasanya digunakan adalah minyak permen, minyak cengkeh,
minyak anisi dan mentol.
5. Pewarna
Penggunaan pewarna dalam larutan kumur hanya bertujuan untuk seketika, hanya
sebagai pembantu sensori untuk rasa yang digunakan dan untuk kekhasan produk.
Biasanya penggunaan pewarna disesuaikan dengan warna zat aktif yang dilarutkan serta
sesuai pula dengan aroma yang dipilih.
6. Surfaktan
Surfaktan adalah zat aktif permukaan, yaitu zat aktif yang mengadsorpsi permukaan
atau antarmuka untuk mengurangi tegangan permukaan satu tegangan antar muka. Zat ini
dapat digunakan sebagai pembasah, deterjen atau zat pengemulsi. Surfaktan yang umum
digunakan dalam sediaan gigi adalah natrium laurilsulfat.
7. Pengawet
Penambahan zat pengawet pada sediaan dimaksudkan untuk menjaga kestabilan
produk dan melindungi dari kontaminasi mikroba. Pengawet yang biasanya digunakan
dalam obat kumur adalah diklorofen, natrium benzoat.(proposal)
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh larutan kumur antara lain:
3.2 Bahan
Bahan uji yang dilakukan pada penelitian adalah kulit buah delima, bahan yang
digunakan pada formulasi adalah natrium lauril sulfat, natrium benzoat, gliserin,
sukrosa, mentol, dan aquadest .
BAB IV
RENCANA KERJA
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ekstrak kulit buah delima memiliki aktivitas antibakteri
sekaligus menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap bakteri Stapylococcus ...
Pengujian ini dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara ...