3.1. TUJUAN
Membandingkan resistansi dioda pada saat dibias maju dan dibias balik.
Membandingkan resistansi dioda Si dengan dioda Ge.
Memperlihatkan bahwa resistansi balik berubah sesuai dengan perubahan
temperatur.
a) Bias Maju
Bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari
sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole
di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada
sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau
mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke
sisi N.
b) Bias Mundur
Polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias).
Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Sehingga
tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun
sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup
berlawanan. Lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi
terjadinya arus.
Jawab :
1. Dioda Silicon memiliki resistansi balik yang lebih besar daripada Dioda Germanium.
Resistansi berbanding lurus terhadap besar kecilnya arus. Karena arus yang mengalir
pada rangkaian ini lebih besar maka resistansi yang dihasilkan pun besar.
Pada praktek yang telah kami lakukan, Dioda Germanium memiliki resistansi yang lebih
besar daripada Dioda Silicon, hal tersebut terjadi karena Dioda Germanium yang kami
gunakan dalam keadaan rusak.
2. Dioda Germanium lebih stabil terhadap perubahan suhu, sementara Dioda Silicon
mempunyai tanggapan suhu. Silikon memiliki koefisien suhu negatif. Apabila suhu naik
maka resistansi dalam silikon akan berkurang. Sulit untuk memprakirakan secara tepat
berapa banyak resistansi yang akan berubah. Walaupun resistansi silikon lebih cepat
berubah (menurun) terhadap kenaikan suhu dari pada germanium, silikon masih akan
memiliki resistansi yang lebih besar dari pada germanium.
Dari percobaan dan data yang telah kami dapat, maka bisa kami analisa prinsip
kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan menggunakan satu buah
dioda, seperti pada gambar dibawah ini. Pada rangkaian ini resistor dipasang sebagai
tahanan beban rangkaian.
Pada Tabel 1 (Dioda Silicon) dan Tabel 2 (Dioda Germanium) dapat terlihat
kondisi bias maju memiliki arus yang mengalir sebesar 0,05 mA, 0,08 mA dan 0,1 mA
sehingga didapat nilai Vo pada Tabel 1 sebesar 4,6V, 7,45V dan 9,45V dan untuk Tabel 2
Vo sebesar 4,9V, 7,9V dan 9,8V. Hal tersebut juga membuktikan bahwa rangkaian
tersebut memiliki nilai resistansi.
Pada saat dioda silikon ini dalam keadaan bias maju, agar arus dapat mengalir
maka tegangan harus sebesar 0,7 Volt/tegangan saturasi dioda. Apabila tidak mencapai
tegangan minimal tersebut, arus yang datang dari anoda tidak akan mengalir ke katoda.
Untuk jenis dioda germanium (Ge), arus akan dilewatkan apabila tegangan mencapai 0,3
Volt. Jadi, pada prinsipnya sama seperti dioda silikon, apabila tegangan belum mencapai
0,3 Volt maka arus tidak akan dilewatkan.
2. Dioda dalam kondisi bias balik yaitu saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-)
dan B positif (+), karena kaki anoda mendapat tegangan negatif maka kondisi ini
dioda dianggap sebagai sebuah saklar terbuka. Sehingga dioda dalam kondisi off,
maka tidak ada Arus yang mengalir atau Arus yang mengalir sangat kecil dan dapat
diabaikan. Kondisi ini menyebakan tegangan pada keluaran/output sama dengan 0
V / tidak ada.
Dapat terlihat pada Tabel 1 kondisi bias balik, bias balik dan katoda dipegangi, dan
salah satu kaki dioda dilepas arus yang mengalir sangat kecil dan dapat diabaikan sehingga
tidak didapat Vo atau Vo= 0 Volt. Hal tersebut juga membuktikan bahwa rangaian
tersebut tidak memiliki nilai resistansi.
Dapat terlihat juga pada Tabel 2 kondisi bias balik, bias balik dan katoda dipegangi,
dan salah satu kaki dioda dilepas arus yang mengalir sangat kecil dan dapat diabaikan
sehingga tidak didapat Vo atau Vo= 0 Volt. Hal tersebut juga membuktikan bahwa
rangaian tersebut tidak memiliki nilai resistansi.
Jadi prinsip kerja dioda dapat kami ilustrasikan seperti gambar dibawah ini.
Pada setengah putaran negatif, dioda mendapat bias mundur (reverse bias),
sehingga dioda dalam kondisi tidak menghantar, oleh karena itu rangkaian memotong
sinyal setengah negatif.
3.9. KESIMPULAN
Dari analisa yang telah kami buat, maka dapat kami simpulkan beberapa hal yaitu :
1. Dioda Silicon (Si) akan mengalirkan arus dan dapat digunakan sebagai Saklar “ON”
(terhubung) jika Anoda diberi tegangan positif ≥ 0,7 Volt terhadap Katoda.
Sedangkan dioda tidak akan mengalirkan arus dan dapat digunakan sebagai Saklar
“OFF” (terputus) jika Anoda diberi tegangan ≤ 0,7 Volt terhadap Katoda.
2. Dioda Germanium (Ge) akan mengalirkan arus dan dapat digunakan sebagai Saklar
“ON” (terhubung) jika Anoda diberi tegangan positif ≥ 0,3 Volt terhadap Katoda.
Sedangkan dioda tidak akan mengalirkan arus dan dapat digunakan sebagai Saklar
“OFF” (terputus) jika Anoda diberi tegangan ≤ 0,3 Volt terhadap Katoda.
3. Resistansi yang dihasilkan pada saat dioda dibias mundur lebih besar dibandingkan
ketika dioda dibias maju.
3.11. LAMPIRAN