PEMBAHASAN
yang bersedia untuk turut serta dalam penelitian dengan jumlah 2 petugas
Rumah Sakit dimana setiap hasil pemeriksaan tetang DBD yang positif
44
45
peneliti. Oleh sebab itu, tidak ada yang mengetahui baik dari segi cara
melakukan perhitungan LPB itu sendiri. Dan jika ditemukan kurang dari
46
semakin berat respons imun yang terjadi maka semakin berat pula
spektrum klinis yang dialami. Jumlah LPB pasien demam dengue pada
spektrum klinis infeksi dengue. Bagi para klinisi pemeriksaan LPB pada
spektrum klinis, yaitu pada saat pasien datang dan dilakukan secara
periodik pada hari ke-5, ke-6, dan ke-7 sakit sehingga dapat dicegah
terjadinya gejala klinis yang fatal, khususnya syok. Bila ditemukan jumlah
LPB pasien demam dengue pada saat kedatangan ≥4 per 100 leukosit,
dapat membedakan antara bukan infeksi dengue dan infeksi dengue mulai
hari ke-3 demam sampai hari ke-7 demam, antara DD dan DBD mulai hari
ke-3 demam sampai hari ke-6 demam, dan antara syok dan tidak syok
47
mulai hari ke-3 sampai hari ke-9 demam (Sendy, Raeza C. Suryanto.
Jumlah Limfosit Plasma Biru dengan Spektrum Klinis dan Perannya dalam
jumlah LPB pada pasien DD dan DBD mengalami puncak pada hari
Ilmu Kedokteran Tropis USUT tentang Limfosit Plasma Biru Nilai Diagnosa
tinggi dari persentase non dengue mulai meningkat pada hari ke-3 dan
dilakukan mulai hari ke-3 demam diikuti secara seri. Sehingga di dapatkan
LPB ≥4% pada hari ke-4 memiliki sensitivitas 50%, spesifisitas 90%, nilai
ramal positif 90%, nilai ramal negatif 50%, Index Yauden 0,4 seiring
bertambah hari sensitivitas bertambah hingga hari ke-7, setelah hari ke-7
pemeriksaan LPB setelah demam hari ke-7 (Nany, 2007). Adapun yang
demam berdarah dengue oleh Purwanto 2002. Salah satu kutipan dari
penulis yaitu nilai yang penting uji Laboratorium suatu metode adalah
nilai prediksi positif ataukah nilai prediksi negatif. Sel Downey yang dapat
memproduksi IgM antidengue. Hal ini sesuai dengan laporan Russe, dkk
(1979) dan Ikeuchi, dkk (1980) bahwa pada penderita infeksi dengue,
antibodi, yaitu antibodi B Limfosit. Hal ini didukung oleh adanya penemuan
(Purwanto, 2002).