Anda di halaman 1dari 9

ETNOMEDISIN

A. Etnomedisin Menurut Para Ahli

1. Huges

Menurut Huges, Etnomedisin adalah kepercayaan dan praktik-praktik yang

berkenaan dengan penyakit yang merupakan hasil dari perkembangan

kebudayaan asli dan eksplisit, tidak berasal dari kerangka konseptual

kedokteran modern.

2. Hassan & Prasad

Menurut Hassan & Prasad, Etnomedisin adalah ilmu yang mempelajari

aspek biologi dan kebudayaan manusia untuk mengetahui pengobatan,

sejarah, pengobatan, masalah-masalah social dalam pengobatan,

masalah kesehatan masyarakat.

3. Hochstrasser & Trapp

Menurut Hochstarsser & Trapp, Etnomedisin adalah ilmu yang

mempelajari aspek biologi dan kebudayaan manusia dalam hubungannya

dengan kesehatan dan pengobatan.

4. Lieban

Menurut Lieban, Etnomedisin adalah ilmu yang mempelajari fenomena

medis yang dipengaruhi aspek social dan budaya.

1
B. Etnomedisin Menurut Pemahaman Sendiri

Menurut pemahaman saya, etnomedisin dapat diartikan sebagai pemikiran

dan kepercayaan dari suatu masyarakat mengenai cara pengobatan

masalah kesehatan dengan menggunakan cara-cara tradisional dan tidak

terpengaruh oleh pengobatan modern. Cara-cara tradisional yang

digunakan oleh masyarakat tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan

yang berkembang di masyarakat tersebut.

Masyarakat melihat penyakit yang diderita berhubungan dengan

kebudayaan, dan untuk menangani penyakit tersebut pun dilakukan

menurut kebudayaan yang mereka percayai. Dalam etnomedisin,

masyarakat juga masih menghubungkan penyakit dan cara

penanggulangan penyakit dengan hal-hal supranatural. Contohnya

masyarakat akan lebih mempercayai seorang dukun dibandingkan tenaga

kesehatan modern.

Biasanya hal ini sudah sangat berkembang dalam masyarakat tersebut

dan dijadikan contoh untuk semua masyarakat. Akibatnya semua anggota

masyarakat akan menggunakan cara-cara tersebut untuk menghadapi

masalah kesehatan.

Apabila seorang anggota masyarakat menderita suatu penyakit, maka

anggota masyarakat lain akan lebih menyarankan untuk pergi ke dukun

daripada pergi ke puskesmas ataupun rumah sakit. Dan juga dia akan

lebih dianjurkan untuk meminum ramuan-ramuan dari tumbuh-tumbuhan

dibandingkan meminum obat.

2
Di Indonesia sendiri, masih banyak daerah-daerah yang masih

mempercayai dan menerapkan etnomedisin dalam kehidupan mereka.

Contohnya saja di masyarakat Papua yang memiliki banyak kebudayaan.

Masyarakat Papua mempunyai persepsi bahwa sakit yang diderita oleh

seorang anggota masyarakat bisa disebabkan karena adanya gangguan

roh jahat, dewa, serta pengaruh lingkungan maka untuk bisa sembuh

anggota masyarakat akan lebih memilih pengobatan ke dukun yang juga

memiliki hubungan dengan roh-roh.

Hal inilah yang menyebabkan petugas-petugas kesehatan menjadi lebih

sulit dalam membuat dan menjalankan program-program kesehatan di

Papua.

Menurut saya, sebagai seorang calon tenaga kesehatan yang harus kita

lakukan pertama adalah menghormati dan memahami kebudayaan yang

ada di masyarakat tersebut. Apabila kita sudah memahami kebudayaan

tersebut, kita akan lebih muda untuk menyesuaikan program-program apa

saja yang bisa diterapkan. Dengan begitu pun, masyarakat akan lebih

mempercayai tenaga kesehatan.

Program-program yang diterapkan harus tetap sejalan dan tidak boleh

bertentangan dengan kebudayaan masyarakat tersebut. Apabila tenaga

kesehatan sudah memahami kebudayaan masyarakat tersebut, maka

akan lebih mudah untuk menjalankan program-program kesehatan dan

program tersebut pun akan berdampak baik bagi masyarakat.

3
SISTEM MEDIS

A. Sistem Medis Menurut Para Ahli

1. Fred Dunn

Menurut Dunn, sistem medis adalah pola-pola dari pranata-pranata sosial

dan tradisi-tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang disengaja untuk

meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus

tersebut belum tentu menghasilkan kesehatan yang baik.

2. Kleinman

Menurut Kleinman, sistem medis adalah sistem budaya, yang

mengintegrasikan berbagai komponen yang berhubungan dengan

kesehatan, yang mencakup pengetahuan dan kepercayaan tentang

kausalitas ketidak sehatan, aturan, alasan pemilihan perawatan, penilaian

perawatan, kedudukan dan peranan, kekuasaan, latar interaksi, pranata-

pranata, serta jenis-jenis sumber dan praktisi perawatan kesehatan yang

tersedia.

3. Foster dan Anderson

Menurut Foster dan Anderson, sistem medis adalah semua kepercayaan

mengenai usaha meningkatkan ksehatan dan perilaku sehat, serta

pengetahuan ilmiah dan keterampilan anggota kelompok yang terlibat

dalam sistem medis.

4
B. Sistem Medis Menurut Pemahaman Sendiri

Menurut pemahaman saya, sistem medis adalah segala pola-pola

kepercayaan, pikiran, dan perilaku suatu masyarakat mengenai konsep

sehat dan sakit yang terjadi, pola-pola ini merupakan pola-pola

kebudayaan asli. Sistem medis ini menentukan bagaimana suatu

masyarakat memandang penyebab penyakit, cara pengobatan penyakit,

serta perilaku-perilaku orang yang sakit.

Pemahaman sederhana saya mengenai sistem medis adalah bagaimana

masyarakat memandang masalah kesehatan tanpa mengabaikan unsure

kebudayaan.

Sistem medis yang dipercaya di suatu masyarakat biasanya telah

dipengaruhi oleh pranata sosial dan tradisi yang berkembang di

lingkungan masyarakat dan telah diajarkan secara turun menurun dan

dipercayai penuh oleh seluruh anggota masyarakat.

Sistem medis membahas mengenai bagaimana seorang anggota

masyarakat yang sakit dan kemudian meminta disembuhkan oleh seorang

dukun. Serta bagaimana intraksi yang terjadi diantara keduanya.

Bagaimana dukun menanyakan apa yang dirasakan pasien dan

bagaimana pasien menjelaskan apa yang dirasakan.

Setelah itu, juga akan terjadi interaksi mengenai kemungkinan-

kemungkinan dari penyebab penyakit yang dia derita. Dan selanjutnya

adalah tindakan pengobatan yang akan dilakukan oleh sang dukun

tersebut.

5
Biasanya sistem medis yang telah dipercayai oleh suatu kelompok

masyarakat akan tetap dipercaya dan dilakukan dimanapun anggota

msayarakat itu tinggal. Biarpun anggota masyarakat itu telah merantau ke

tempat lain, biasanya dia akan tetap melakukan sistem medis yang telah

dia percayai.

Contohnya di Papua, ketika ada ibu melahirkan mereka lebih

mempercayai para dukun beranak dibandingkan dengan bidan. Setelah

melahirkan pun, bayinya tidak boleh keluar rumah sebelum berumur 40

hari. Hal ini untuk melindungi bayi dari roh-roh jahat.

Ini merupakan suatu sistem medis karna berhubungan dengan

kebudayaan yang berkembang di masyarakat Papua dan telah dipercaya

sejak lama. Kebiasaan ini tidak akan mudah untuk diubah maupun

ditinggalkan oleh masyarakat.

Padahal kalau melihat masalah ini dari segi kesehatan modern,

melahirkan sebaiknya didampingi oleh tenaga medis berpengalaman. Bayi

pun juga sebaiknya diberi imunisasi beberapa waktu setelah kelahiran.

Apabila bayi tidak diizinkan untuk keluar rumah sebelum 40 hari, maka

pemberian imunisasi pun akan sulit dilakukan.

Hal inilah yang harus sangat diperhatikan oleh para tenaga kesehatan

yang akan bertugas di daerah Papua. Kita harus menemukan cara

menjalankan program imunisasi bayi tanpa mengganggu sistem medis

yang telah lama dipercayai oleh suatu kelompok masyarakat.

6
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI

A. Pengertian Antropologi Kesehatan Dan Ekologi

1. Pengertian Antropologi Kesehatan menurut Foster/Anderson

Menurut Foster/Anderson, antropologi kesehatan mengkaji masalah

kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda, yaitu kutub biologi

dan kutub social budaya.

Kutub biologi, yaitu :

 Pertumbuhan dan perkembangan manusia.

 Peranan manusia dan evolusi manusia.

 Paleopatologi

Kutub social budaya, yaitu :

 Etnomedisin

 Masalah petugas kesehatan dan persiapan professional mereka

 Tingkah laku sakit

 Hubungan antar dokter dan pasien

 Dinamika antar kesehatan barat kepada masyarakat internasional

2. Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup

maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam

ekologi, ,makhluk hidup dipelajari sebagai suatu kesatuan atau system

dengan lingkungannya.

7
B. Antropologi Kesehatan Dan Ekologi Menurut Pemahaman Sendiri

Menurut pemahaman saya, dari kedua pengertian diatas, pemahaman

yang saya dapat mengenai antropologi kesehatan dan ekologi adalah

bagaimana kita memandang masalah kesehatan yang terjadi di

masyarakat dari segi lingkungan dimana masyarakat itu tinggal dan

menetap.

Bagaimana sebuah interaksi yang terjadi antara masyarakat dan

lingkungannya akan sangat mempengaruhi penyakitnya dan cara-cara

pengobatan penyakit dan cara-cara dimana tingkah laku mempengaruhi

evolusi dan kebudayaannya.

Antropologi kesehatan dan ekologi juga membahas salah satu factor

kutub biologi dari pengertian antropologi kesehatan menurut

Foster/Anderson yaitu paleopatologi. Paleopatologi adalah studi mengenai

penyakit manusia purba. Dari suatu lingkungan para ahli dapat meneliti

berbagai sisa kehidupan manusia purba seperti tulang, dan lain-lain untuk

dapat mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang didertia manusia purba

pada zaman dahulu dan bagaimana cara mereka mengatasinya.

Lingkungan yang berbeda antara lingkungan hidup para manusia purba

dengan lingkungan hidup manusia zaman modern mengakibatkan

terjadinya perbedaan masalah kesehatan antar keduanya. Penyakit-

penyakit yang diderita manusia purba lebih sederhana apabila

dibandingkan dengan penyakit-penyakit yang diderita oleh manusia

zaman modern.

8
Hal ini membuktikan bagaimana pentingnya hubungan antara lingkungan

dengan masalah kesehatan. Atau dengan kata lain, masalah kesehatan

yang terjadi di suatu kelompok masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh

dimana lingkungan kelompok masyarakat itu menetap.

Selain paleopatologi, antropologi kesehatan dan ekologi juga menjadi

dasar mengenai epidemiologi, cara-cara dimana tingkah laku dan

lingkungan yang berbeda akan menentukan derajat kesehatan dan

penyebab timbulnya penyakit yang berbeda pula diantara kelompok

masyarakat.

Contohnya saja, perbedaan suhu antara Kota Jayapura dan Kota

Wamena dimana suhu Kota Jayapura yang tinggi sedangkan suhu Kota

Wamena yang rendah akan mengakibatkan masalah kesehatan yang

berbeda antara kedua kota tersebut.

Selain menentukan jenis penyakit yang bisa timbul, suatu lingkungan juga

akan mempengaruhi bagaimana cara suatu kelompok masyarakat yang

tinggal disuatu lingkungan tertentu dalam cara menangani masalah

kesehatan yang terjadi.

Dengan begitu, sebagai seorang calon tenaga kesesatan masyarakat,

dalam menyusun program kesehatan untuk suatu masyarakat kita harus

memperhatikan bagaimana lingkungan tempat masyarakat tersebut.

Dengan memperhatikan lingkungannya, diharapkan masalah kesehatan

yang terjadi bisa diatasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai