Anda di halaman 1dari 4

Identitas artikel

Judul : PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED


SCORECARD PADA PT. PLN (PERSERO)
Sumber : Laporan PT.PLN (persero)

BAB I
PENDAHULUAN

 1.1 LATAR BELAKANG

Seluruh perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki kemampuan terlatih yang


tinggi dalam menjalankan setiap tugas dan semua kegiatan yang terdapat dalam
perusahaan. Selain itu, tingkat motivasi dan loyalitas karyawan terhadap suatu perusahaan juga
sangat diperlukan. Oleh karena itu, untuk membuat kemampuan karyawan agar lebih
berkompeten dan berwawasan dalam menjalankan tugas dan memberikan kinerja terbaik bagi
perusahaan, perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja. adapun metode yang digunakan
untuk menilai kinerja adalah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Seperti apa kinerja perusahaan PT PLN (Persero) dilihat dari empat perspektif Balanced
Scorecard yaitu :
 perspektif keuangan
 pelanggan
 proses bisnis internal
 serta pembelajaran dan pertumbuhan pada tahun 2009

BAB III
TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui penilaian kinerja perusahaan Balanced Scorecard yang dilihat
dari perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan.

BAB IV
PEMBAHASAN
 PERSPEKTIF KEUANGAN

ANGKA
ANALISIS RASIO 2007 2008 2009 STANDAR

Current Ratio 52% 164 % 719 % 311 %

Cash Ratio 7,4 % 21 % 53 % 27 %

Collection Period 9,3 X 3,8 X 2,4 X 5,2 X

Perputaran Persediaan 3,4 X 1,94 X 5,7 X 3,68 X

Total Aset Turnover 1,83 X 2,04 X 2,20 X 2,02 X

Debt to Equity Ratio 9,05 % 9,87 % 9,90 % 9,60%

Debt to Total Asset


Ratio 15,02 % 18,13 % 17,45 % 16,9 %

Net Profit Margin 91,5 % 90,77 % 92,07 % 91,45 %

Return On Investmen 166 % 184 % 199,3 % 183,1 %

 PERSPEKTIF PELANGGAN
1. Pengukuran Inti Pelanggan :
 Pangsa Pasar
Dihitung menggunakan data jumlah pelanggan dan penjualan pada tahun 2008 dan
2009. Berdasarkan hasil, pangsa pasar perusahaan dari berbagai golongan pelanggan yaitu rumah
tangga, usaha, industri, dan umum mengalami peningkatan jumlah pelanggan dari tahun 2008 ke
tahun 2009 sebesar 2,10% dan peningkatan penjualan sebesar 4,03%. Hal ini berarti pangsa pasar
perusahaan cukup baik dilihat dari segi jumlah pelanggan dan penjualan pada perusahaan
tersebut.
 Pemeliharaan Pelanggan
Dihitung berdasarkan data pelanggan pada tahun 2008 dan 2009. Hasilnya adalah
sebagai berikut :
pelanggan rumah tangga meningkat sebesar 1,58%, pelanggan usaha meningkat sebesar 14,33%,
pelanggan industri meningkat sebesar 1,17%, dan pelanggan umum meningkat sebesar 1,06%.
Hal ini berarti bahwa, perusahaan tersebut dinilai cukup baik dalam mempertahankan
pelanggannya, karena peningkatan jumlah pelanggan dari tahun 2008 dan 2009.

 Kepuasan Pelanggan
Dihitung dengan melakukan survey kepada para pelanggan dan diperoleh indeks
kepuasan sebesar 8,08. Hal tersebut berarti, kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan
PT. PLN (Persero) dapat dikatakan cukup baik.
 Profitabilitas Pelanggan
Dihitung dengan membagi pendapatan netto perusahaan dengan total KWH yang
terjual dan dihasilkan profitabilitas tahun 2008 sebesar 653,77% dan tahun 2009 sebesar
625,16%. Profit yang duhasilkan pelanggan cukup besar karena perusahaan tersebut tidak
memiliki kompetitor sehingga pelanggan perusahaan tersebut cukup bbesar dan dengan
sendirinya menghasilkan profit yang cukup besar pula.
 Pengukuran Penunjang :
Pengukuran dengan menggunakan kuesioner ini mencakup 3 (tiga) aspek yaitu, atribut
jasa perusahaan, citra perusahaan, dan hubungan dengan pelanggan. Hasil dari perhitungan
kuesioner tersebut adalah sebesar 3,89 yang berarti respon pelanggan terhadap atribut jasa
perusahaan, citra perusahaan, dan hubungan dengan pelanggan pada PT PLN ( Persero ) dinilai
baik.
 PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Perspektif ini terdiri dari tiga proses bisnis utama, yaitu : proses inovasi, proses operasi,
dan proses layanan purna jual. Pengukuran pada perspektif ini juga menggunakan kuesioner
dimana kuesioner tersebut dibagi ke dalam tiga proses bisnis utama.
 PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Hasil dari masing-masing kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :
 proses inovasi sebesar 4,20
 proses operasi sebesar 4,10
 proses layanan purna jual sebesar 4,20

Dari hasil kuesioner tersebut mencerminkan bahwa perusahaan tersebut dapat memberikan
yang terbaik dalam hal inovasi perusahaan, penyampaian yang baik kepada pelanggan, dan
pelayanan yang baik kepada pelanggannya.
 PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Dalam Perspektif ini cara pengukuranya dengan menggunakan kuesioner dimana yang
diukur ada dua aspek perspektif, yaitu : tingkat kepuasan kerja dan motivasi, pemberdayaan,
serta keserasian karyawan.

Hasil dari masing-masing kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :


 tingkat kepuasan kerja sebesar 4,23
 motivasi, pemberdayaan dan keserasian karyawan sebesar 4,22

dengan hasil kuesioner diatas didaptkan hasil bahwa karyawan sangat termotivasi untuk berusaha
memajukan perusahaan apabila diseimbangi atau lebih tinggi tingkat kepuasan yang didapatkan
karyawan dari perusahaan tersebut.

BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan ini dengan pengukuran tingkat
kinerja karyawan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang dilihat dari empat
perspektif, yaitu :
1. Dalam perspektif keuangan perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendek, berhasil
meningkatkan efisiensi dana yang tertanam meskipun keuntungan belum maksimal.
2. Dalam perspektif pelanggan dari pengukuran inti dan pengukuran penunjang
menghasilkan respon yang baik dari pelanggan terhadap perusahaan.
3. Dalam perspektif proses bisnis internal, perusahaan berhasil menjalankan proses
inovasi, operasi, dan layanan purna jual dengan baik.
4. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan cukup berhasil
meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai