Anda di halaman 1dari 1

Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja.

Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas


susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan
tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur.berasal dari kata tongkon (artinya
duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (strata
sosial Masyarakat Toraja). Di depan Tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang
lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga). Saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan
lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo), yang
merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

ongkonan kaya dengan unsur kepercayaan, tradisi kuno, peradaban serta kebanggaan masyarakat Toraja.
Maka tak heran, rumah ini tak bisa dibangun sembarangan.

Dilansir dari situs Info Toraja, masyarakat Toraja sendiri mengenal dua tipe rumah. Yakni Banua
Tongkonan atau rumah adat dan Banua Barung-Barung yaitu rumah pribadi dan rumah biasa.

Loading Instagram...

Tongkonan sendiri berasal dari kata Tongkon yang berarti 'menduduki' atau 'tempat duduk'. Disebut
seperti itu karena pada awalnya rumah adat ini dijadikan sebagai tempat berkumpul para bangsawan Tana
Toraja untuk berdiskusi.

Rumah Tongkonan terbuat dari kayu uru. Atap rumah Tongkonan yang terbuat dari bambu juga terlihat
unik karena bentuknya yang menyerupai perahu. Hal ini menjadi pengingat bahwa leluhur masyarakat
Toraja menggunakan perahu untuk sampai di Sulawesi.

ADVERTISEMENT
Loading Instagram...

Di setiap rumah, kamu akan menemukan kepala kerbau serta tanduk-tanduknya pada tiang utama di setiap
rumah. Semakin banyak tanduk kerbau, semakin tinggi derajat keluarga tersebut. Di beberapa rumah juga
ada beberapa patung kepala ayam atau naga yang menandakan jika pemilik rumah adalah orang yang
dituakan.

BACA JUGA

Anda mungkin juga menyukai