Anda di halaman 1dari 14

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang

merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.
Materi : Perlindungan Konsumen
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.
Materi : Perlindungan Konsumen
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
1. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
2. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.
MK : Undang-Undang dan Etika Farmasi
Materi : Perlindungan Konsumen
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan PS dan UUD 1945;
PENGERTIAN (Pasal 1 UU no. 8 – 1999)
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 Asas : Manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Pasal 3 Tujuan : meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen; menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
Pengamanan Dan Penggunaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan (Pasal 98 UUK No 36
– 2009)
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau.
(2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
Ketentuan Umum (PP 72 – 98 ttg Pam Farkes)
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
2. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
3. Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tugas Menteri atau kepala dinas dalam melaksanakan tugas Pengawasan 183 UUK 36 – 2009 :
Dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Fungsi tenaga pengawas (Pasal 184 UUK 36 – 2009)
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan upaya kesehatan;
b. memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
PMK No. 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
1. Iklan Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi persuasif atau pengenalan/promosi
tentang kebijakan, program, dan/atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar, suara,
dan/atau tulisan dengan tujuan menarik minat dan memudahkan masyarakat.
2. Publikasi Pelayanan Kesehatan adalah kegiatan komunikasi melalui penyebaran informasi
dan/atau pengumuman/ pernyataan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebijakan
dan/atau program pembangunan kesehatan maupun jasa pelayanan kesehatan di berbagai
media.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Iklan Sarana Pengobatan Tradisional di Media Massa
Ada beberapa peraturan dan kebijakan terkait iklan Sarana Pengobatan Tradisional (SPT) secara
langsung, artinya dalam kebijakan tersebut mencantumkan peraturan mengenai periklanan, etika
dan norma periklanan di media massa, adalah sebagai berikut. Terkait secara langsung:
1. KUHP Indonesia tahun 2010
2. UU RI No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Permenkes RI no. 1787/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
4. Kepmenkes 386/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman
5. Kepmenkes RI No. 1076/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
6. Etika Pariwara Indonesia 2005.
Sanksi Administratif (Pasal 60 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
3. Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif
terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, Pasal 20 (iklan), Pasal
25 (sucad & garansi), dan Pasal 26 (jasa).
4. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
Sanksi Pidana (Pasal 63 - UU No.8 – 1999 ttg Perlindungan Konsumen)
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa: perampasan barang tertentu; pengumuman keputusan hakim; pembayaran ganti
rugi; perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumen;
kewajiban penarikan barang dari peredaran; atau pencabutan izin usaha.

Anda mungkin juga menyukai