Proses metabolisme yang di dalam sel adalah proses dari kehidupan.
Proses metabolisme ialah
rangkaian dari jutaan reaksi kimia dengan jutaan gen yanag diperlukan untuk mengandalikannya. Sehingga menyebabkan ilmu genetika berkembang. Ilmu genetika adalah ilmu yang memperlajari tentang gen dengan diawali dan ditemukan oleh Gregor Mendel pada tahun 1865. Teori Mendel merupakan teori pewarisan sifat dengan persyaratan 1. Yang diturunkan dari generasi ke generasi dimana generasinya memiliki persamaan fisik dari materi tersebut, 2. Membawa informasi yang berkaitan dengan struktur, fungsi dan sifat-sifat biologi yang lain (Mustami, 2013). Sebelum Mendel mengemukakan teori yang berkaitan dnegan hukum sifat, Allah berfirman memberikan isyarat yang seharusnya menentang manusia untuk berpikir dalam mengungkapkan misteri hukum pewarisan sifat yang termaktub dalam Qur’an surah al-Faathir ayat 28 sebagai berikut :
َّللاَ ِم ْن ِع َبا ِد ِه ٌ اب َو ْاْل َ ْنعَ ِام ُم ْخت َ ِل ِ اس َوالد ََّو ِ ََّو ِمنَ الن ور ٌ ُ غف َ يز ٌ ع ِز َّ ْالعُلَ َماء ُ ۗ إِ َّن َ ََّللا “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang- binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Q.S. al-Faathir (35) : 28). Pada ayat tersebut menjelaskan tentang biodiversitas dan variasi pada makhluk hidup yang trelihat dengan adanya prbedaan warna, bentuk, struktur, ukuran, dan fungsi tubuh dengan organ- organnya. Adanya teori pewaarisan sifat ini, dieksplorasi dan terus berkembang menjadi teknik molekular. Para ilmuwan taksonomi, kemungkinan memanfaatkan perkembangan biologi molekular modern dengan data DNA sebagai “marka molekular” yang signifikan. Marka tersebut di antaranya adalah Random Amplified Polymorhic DNA (RAPD), Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP), Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP), dan mikrosatelit (Prasetyono, dkk., 2008). Akhirnya dunia molekular modern berkembang hingga sektor enzim, DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) atau RNA (Ribose Nucleic Acid) yang bergantung pada tujuan dan sasaram yang ingin dicapainya. DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat DNA mempunyai struktur untai ganda yang antiparalel dengan komponen- komponennya yang terdiri deoksiribosa (gula pentosa), sepasang basa an gugus fosfat. Pasangan basa DNA terdiri dari dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin (Faatih, 2009). Banyak penelitian menyatakan bahwa DNA merupakan pembawa sifat genetik yang ada pada kromosom. Letak DNA ada di dalam nukleus beersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain di nukleus juga terdapat pada mitokondria, sentriol dan plastid. Pada proses sintesis protein DNA bereran penting. Fungsi utama dari DNA adalah membawa informasi genetik, membentu RNA serta mengkontrol aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung. A. Struktur DNA Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel spermatozoa. Nuklein merupakan pengenalan sifat zat kimia berupa senyawa kompleks dan mengandung unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya dikenal sebagai gabungan asam nukleat dan protein sehingga sering disebut nukleoprotein. Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat dua basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Untaian ganda berpillin yang masing-masing utas tersusun dari rantai polinukleotida. Antara polinukleotida satu dengaan yang lain diikat dengan ikatan hidrogen yang berbentuk antara dua basa nitrogen. Basa guanin (G) selalu berikatan dengaan basa sitosin (C) dan basa adenin (A) selalu berkatan dengan timin (T). Antara basa G dan C dapat terbentuk 3 ikatan hidrogen, antara A dan T dihubungkan dengan 2 ikatan hidrogen, sehingga ikatan antara G-C lebih kuat dibandingkan dengan A-T Terdapat struktur tiga dimensi DNA yang dikemukakan pertama kali oleh W.T. Atsbury. Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang. DNA dapat menentukan sifat genetik suatu individu karena setiap makhluk hidup mempunyai urutan pasangan basa yang spesifik dan berbeda dengan yang lain. Perbedaan urutan pasangan basa antar individu dapat dilihat pada saat sequence (proses pengurutan basa) dalam analisis DNA. DNA dapat berfungsi sebagai heterokatalitik (mensintesis molekul lain seperti RNA) dan otokatalitik (replikasi diri). Bahan genetik memiliki beberapa sifat atau fungsi antara lain : dapat menggandakan diri (replikasi), sebagai penyimpan informasi, dapat mengekspresikan informasi yang dikandungnya, dan dapat bervariasi melalui mutasi. Teori tentang DNA ini menggambarkan bahwa setiap manusia mempunyai keterkaitan DNA karena diciptakan dari satu makhluk yang sama, yaitu Nabi Muhammad. Berawal dari Nur Muhammad inilah alam semesta diciptakan beserta isinya. Manusia juga diciptakan dari sel Nur Muhammad yang kemudian jadilah Nabi Adam yang akhirnya lahir menjadi manusia seluruh alam ini dan berkembaang dari generasi ke generasi. Seperti yang telah termaktub dalam Surah an-Nisa’ ayat (4) : 1 Sebagai berikut : َّ احدَةٍ َو َخ َلقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب ث ِم ْن ُه َما ِ اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍس َو ُ ََّيا أَيُّ َها الن علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا َّ ام ۚ إِ َّن َ ََّللاَ َكان َ َ َّللاَ الَّذِي ت َ سا َءلُونَ بِ ِه َو ْاْل َ ْر َح َّ سا ًء ۚ َواتَّقُوا ً ِِر َج ًاًل َكث َ ِيرا َون “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. an-Nisa’ (4) : 1)