Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA

DOSEN PENGAMPU : RIZKI AMALIA, S.ST.,M.PH.

DISUSUN OLEH :

Marissa Izmi Pramesti (1250017071)

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. IDENTITAS

Pokok bahasan : Alat Kontrasepsi

Sub Pokok bahasan : KB Kondom

Waktu :

Tempat :

Sasaran : Usia Reproduktif

Penyuluhan :

Hari dan Tanggal :

B. MATERI

Terlampir

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL
a. Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan pasangan


usia subur dapat memahami mengenai alat kontrasepsi kondom.

b. Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, pasangan usia subur


mampu:

1. Menyebutkan kembali Pengertian Kondom


2. Menyebutkan kembali Kelebihan Kondom
3. Menyebutkan kembali Kekurangan Kondom

1
D. METODE DAN MEDIA
a. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan diskusi

b. Media

Leaflet

E. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap/Wakt Kegiatan pengajar Kegiatan Media Metode


u peserta & alat
Pendahuluan 1. Memberi salam pembuka 1. Menjawab LCD 1. Ceramah
dan memperkenalkan diri salam 2. Ceramah
dan
(5 Menit) 2. Menginformasikan materi 2. Memperhat 3. ceramah
yang akan disampaikan ikan Laptop
3. Menjelaskan tujuan yang 3. Memperhat
hendak di capai pada ikan
akhir penyuluhan 4. Memperhat
4. Apersepdi dengan cara ikan dan
yang menggali menjawab
pengetahuan yang pertanyaan.
dimiliki peserta

Penyajian 1. Menggali pengetahuan Mendengarkan Ceramah


tentang kondom dan
materi
2. Menyampaikan materi: memperhatikan
Bertanya
(15 menit) -Pengertian kondom Bertanya

-Kelebihan kondom Mendengarkan


dan
Diskusi
-Kekurangan kondom memperhatikan

-Cara pemakain kondom

Evaluasi Memberikan pertanyaan Menjawab Lisan Tanya


kepada peserta seputar
pertanyaan Jawab
materi yang telah diberikan

2
(5 menit)
Penutup 1. Menyimpulkan Materi Mendengarkan Lisan Ceramah
2. Menutup pertemuan &
dan menjawab
mengucapkan salam
(5 Menit)
penutup salam

F. EVALUASI
G. URAIAN MATERI
a. ALAT KONTRASEPSI KONDOM
1. Pengertian Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat


dari berbagai bahan diantaranya lateks atau karet, plastik atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis pada saat
berhubungan seksual. (Abdul Barri Saifuddin.2006)

Kondom adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan


di seluruh dunia. Kondom pria dikenakan di penis pria yang sedang
ereksi dan secara fisik menghalangi sperma yang diejakulasi agar
tidak memasuki tubuh pasangan seksual. (Manuaba, Ida Bagus
Gde.2008)

Salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif apabila dilakukan


dengan benar yaitu dengan pemakaian kondom. Kondom merupakan
cara kontrasepsi metode tradisional dan cara kerjanya yaitu dengan
menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008)

Dapat disimpulkan bahwa kondom adalah alat kontrasepsi yang


terbuat dari bahan lateks atau karet, yang cukup epektif
apabila digunakan oleh laki-laki pada saat hubungan seksual yang
dipasangkan di penis ketika terjadi ereksi.

3
b. Cara kerja Kb Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin,
2006 )
1. Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel
dengna cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
ke dalam saluran reproduksi perempuan.
2. Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan
kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari
vinil).
c. Efektivitas Kb Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin,
2006 )
1. Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap
kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan,
pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara
konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka
kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan
per tahun.
d. Manfaat Kontrasepsi menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1. Efektif bila digunakan dengan benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
4. Murah dan dapat dibeli secara umum.
5. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
6. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya
harus ditunda.
e. Manfaat Nonkontrasepsi menurut ( Abdul Barri Saifuddin,
2006 )
1. Member dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
2. Dapat mencegah penularan IMS.\
3. Mencegah ejakulasi dini.
4. Membantumencegah terjadi kanker serviks.
5. Saling berinteraksi sesama pasangan.

4
6. Mencegah imuno infertilitas.
f. Kekurangan Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1. Efektivitas tidak terlalu tinggi.
2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi.
3. Agak mengganggu hubungan seksual.
4. Harus selalu tersedia setia kali berhubungan seksual.
5. Beberapa orang malu untuk membeli kondom di tempat
umum.
6. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah
dalam hal limbah.
g. Cara Pemakaian Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin,
2006 )
1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual.
2. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet,
gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka
kemasan.
3. Pasangkan kondom pada saat sedang ereksi, tempelkan pada
ujung penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada
ujung penis.
4. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampung sperma
pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit
bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi.
5. Kondom dilepas sebelum penis melembek.
6. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis
sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut, dan
lepaskan kondom di luar vagina agar tidak terjadi tumpahan
cairan sperma di sekitar vagina.
7. Gunakan kondom hanya satu kali pakai.
8. Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman.
9. Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan
disimpan di tempat yang panas, karena hal ini dapat

5
mengakibatkan kondom menjadi rusak atau robek saat
digunakan.
10. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau
kondom tampak rapuh atau kusut.
11. Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau
pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak
kondom.
12. lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan
cairan sperma di sekitar vagina.
H. DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari. 2006 Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan


dan Keluarga Berencana.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Anda mungkin juga menyukai