Anda di halaman 1dari 7

Masalah SDM Birokrasi di Indonesia dan Solusinya

Temuan :

SDM dapat dilihat dari dua aspek. Pertama sebagai variabel independen
(peneyebab) bagi produktivitas kerja dalam berbagai aspek kehidupan. Kedua,
sebagai variabel dependen (dampak) dari pengaruh kualitas SDM sebagai variabel
independen. Pada aspek kedua ini kualitas SDM dilihat dari output yang berupa
kualitas hidup (quality of life). Selain itu pembahasan tentang masalah SDM ini
dapat pula dibagi dalam dua level, yakni pembahasan tentang SDM pada
umumnya dan SDM birokrasi , baik aparatur birokrasi pemerintah maupun
birokrasi di birokrasi non pemerintah (baik yang bersifat sosial maupun yang
bersifat bisnis). Bahasan dalam makalah ini lebih menekankan pada SDM
aparatur. Alasan penekanan pada aspek SDM aparatur karena aparatur birokrasi
sangat sentral perannya di dalam menggerakkan roda pembangunan. SDM
Birokrasi Indonesia secara umum. Kinerja pelayanan public di Indonesia yang
buruk sudah berjalan lama dan sudah menjadi rahasia umum. Sampai di era
reformasi, pelayanan publik yang optimal di Indonesia hanya sebatas
diwacanakan elite politik. Birokrasi kita memang mengidap penyakit mental yang
korup. Semua urusan yang berhubungan dengan birokrasi selalu bersentuhan
dengan adagium "kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah".

TEMUAN MASALAH

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan,
kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:
1. Masih banyaknya pemerintah daerah yang memiliki persentase belanja
operasional untuk kebutuhan internal pemerintah yang lebih besar dari
belanja publik. Kondisi seperti ini sangat membatasi bagi pemerintah
daerah untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada publik.

2. Tingkat korupsi yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari adanya sejumlah
kepala daerah yang ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan
(OTT) akhir-akhir ini. Mereka diduga tersangkut penyuapan dalam
kaitan dengan menjual promosi jabatan, penerimaan fee proyek tertentu,
pengesahan RAPBD, dan gratifikasi untuk memperoleh perizinan.

3. inefektivitas dan inefisiensi dalam pengelolaan pembangunan.


Dikatakan, banyak perencanaan pembangunan dilakukan secara
serampangan, copy dan paste dari tahun-tahun sebelumnya, dan tidak
fokus pada outcome yang ingin dicapai.Kegiatan yang sengaja diajukan
hanya untuk memperoleh tambahan penghasilan atau memberikan
keuntungan pribadi, diajukan dengan biaya yang jauh lebih besar dari
harga pasar, dan lainnya.

4. Kualitas ASN masih belum optimal dalam mendukung kinerja


pemerintah. Disebutkan, secara kuantitas, jumlah PNS sekitar 4,5 juta
orang. Dari segi kuantitas, sebenarnya jumlah ini sudah cukup untuk
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan. Tetapi, dilihat dari
sisi kualitasnya yang mayoritas adalah PNS golongan II ke bawah,
dengan latar belakang pendidikan SMA ke bawah,

5. Organisasi pemerintah yang cenderung besar, baik di pusat maupun di


daerah, yang cenderung memanfaatkan kemungkinan untuk
memperbesar struktur tanpa melihat kebutuhan nyata, ketersediaan
sumber daya yang dimiliki, kondisi terkini yang dihadapi, dan cakupan
wilayah pelayanan.Jarang sekali terjadi upaya perubahan struktur
organisasi untuk menyederhanakan struktur sesuai dengan kebutuhan
nyata.
6. Kualitas pelayanan publik yang masih belum memenuhi harapan publik.
Dijelaskan, pelayanan publik bisa dalam bentuk perizinan, pelayanan
dasar, ataupun pelayanan jasa, menjadi tanda kehadiran pemerintah di
masyarakat.

Kriteria:
Penyebab:

1. Birokrasi masih didominasi birokrat bermental raja. Tipikal birokrat ini


selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang harus mendapatkan
pelayanan dari para abdinya (masyarakat). Keinginan membalik
paradigma birokrasi dari dilayani menjadi melayani masih sangat sulit,
karena permasalahan ini sudah menjadi budaya di Indonesia.
2. Dalam birokrasi masih dikembangkan mekanisme menutup aib sesama.
"Kode etik" ini nampaknya sudah menjadi konsensus antarbirokrat agar
saling menutup jika di antara mereka tercium oleh publik atau birokrat
bersih karena melakukan korup. Dalam kondisi begini, kondisi birokrasi
akan semakin parah, terjadi hampir di semua lini dimana jaksa agung pasti
melingungi
3. Komitmen untuk menjadi pelayan masyarakat masih kurang. Hal ini
terjadi akibat polarisasi yang dilakukan oleh elite birokrasi baik secara
sengaja maupun tidak. Semenjak elite birokrasi dikuasai elite parpol
membawa dampak pada esprit d'corp para birokrat. Kompetensi Para
birokrat telah terasuk oleh kebijakan-kebijakan yang membingungkan,
sehingga mereka kesulitan dalam menterjemahkan isi kebijakan tersebut
ke dalam konteks pelayanan publik. Mereka terbelah dalam kekuatan yang
pro dan kontra terhadap kebijakan. Mestinya kondisi ini tidak boleh
terjadi.
4. Rekrutmen anggota birokrasi masih mengalami masalah. Penerimaan
CPNS ternyata masih menyisakan masalah besar. Sehingga memunculkan
keraguan tentang kualitas CPNS yang akan menjadi bagian dari birokrasi
itu sendiri. Lebih parah lagi, birokrasi diisi oleh calon-calon yang tidak
didasari oleh kompetensi tetapi diterima menjadi CPNS karena faktor
kemanusiaan seperti lama bekerja, kelangkaan calon, atau bahkan karena
hubungan kekerabatan dan sogokan alias produk KKN.
5. System penempatan aparatur dalam jabatan di birokrasi Indonesia belum
menggunakan Analisis Jabatan sebagai acuan dalam menempatkan orang
dalam posisi jabatan tertentu, yang terjadi adalah suka atau tidak suka,
sepaham atau tidak sepaham dengan penguasa di Daerah, jadi bukan
berdasarkan kompetensinya, sehingga jabatan struktural yang ada dipenuhi
dengan orang-orang yang kurang tepat berdasarkan kompetensinya, jadi
bukan the right man on the right place. Uraian di atas cukup menjelaskan,
bahwa birokrasi kita mengidap penyakit yang kronis.
6. Setiap unit kerja dalam birokrasi di level manapun mengalami kondisi
yang serupa dalam derajat yang berbeda. Dalam kondisi demikian,
birokrasi kita tidak akan menjadi lebih ramping, lebih efisien, dan lebih
bagus dalam pelayanan publik seperti yang dijanjikan. Tetapi, birokrasi ini
semakin gemuk dan di dalamnya diisi oleh orang-orang yang kehilangan
idealisme karena terpedaya oleh sistem yang telah mapan. Ibaratnya,
birokrasi ini berisi "kanker ganas" yang siap melumpuhkan SDM .

Akibat:
1. Akibatnya, pemerintah daerah hanya sibuk dengan urusan internal
sehingga urusan pelayanan kepada publik terabaikan.
2. Aikibatnya banyak sejumlah daerah yang terbengkalai dikarenakan
pemimpin disetiap daerah banyak melakukan tindakan korupsi yang
melanggar hukum.

3. Akibatnya, banyak anggaran pembangunan yang digunakan tetapi tidak


tepat sasaran dan boros.

4. Akibatnya maka tidak mudah untuk diandalkan menjadi birokrasi yang


berkualitas.
5. Akibatnya terdapat kecenderungan terjadinya pembentukan lembaga
nonstruktural yang tugasnya berhimpitan atau beririsan dengan instansi
fungsional," ungkap Menteri kelahiran Padang Pariaman ini.

6. Akibat dari Pelayanan publik yang buruk akan memberikan kesan


bahwa pemerintah tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Meskipun belakangan ini sudah banyak terjadi perbaikan dan inovasi,
semakin maju tingkat kehidupan masyarakat maka semakin kritis dan
semakin tinggi selera kebutuhan pelayanan publik yang berkualitas.

Yang harus di lakukan pemerintah:


Rekomendasi:
1. Pentingnya kepemimpinan dan komitmen politik reformasi birokasi oleh
persiden dan wakil persiden
2. Pengaktifan segera lembaga-lembaga pelakasana reformasi birokrasi
mandat yang jelas
3. Mempercepat penyyelesaina peraturan perundang-undangan yang terkait
reformasi birokrasi
4. Perlunya memeberikan perahtian khusus pada perubahan mindset dan
culture set aparatur sipil negara
5. Pentinya kepercayaan pembangunan e-goverment
6. reformasi birokrasi

Langkah internal yang dilakukan pemerintah:


a. Meluruskan orientasi
Reformasi birokrasi harus berorientasi pada demokritas dan bukan pada
kekuasan perubahan birokrasi harus mengarah pada amanah rakyat karena
reformasi birokrasi harus bermuara pelayanan masyarkat.
b. Memperkuat komitmen
Tekad birokrat untuk berubah harus ditumbuhkan.Ini prasyarat penting,kar
ena tanpa disertai tekad yang kuat dari birokrat untuk berubah maka refor
masi birokrasi akan menghadapi banyak kendala. Untuk memperkuat teka
d perubahandkalangan birokrat perlu ada stimulus, seperti peningkatan kes
ejahteraan,tetapi pada saat yang sama tidak memberikan ampun bagi mere
ka yang membuatkesalahan atau bekerja tidak benar
c. Membangun kelutur baru
Kultur birokrasi kita begitu buruk, konotasi negatif seperti mekanisme dan
prosedur kerja berbelitbelit dan penyalahgunaan status perlu diubah. Seba
gaigantinya, dilakukan pembenahan kultur dan etika birokrasi dengan kons
eptransparansi, melayani secara terbuka, serta jelas kode etiknya
d. Rasionalisasi
Struktur kelembagaan birokrasi cenderung gemuk dan tidak efisien.Rasion
alisasi kelembagaan dan personalia menjadi penting dilakukan agar birokr
asi menjadiramping dan lincah dalam menyelesaikan permasalahan sertada
lam menyesuaikan dengan perubahanperubahan yang terjadi di masyarakat
,termasuk kemajuan teknologi informasi.
e. Memeperkuat payung hukum
Memperkuat payung hukumUpaya reformasi birokrasi perlu dilandasi
dengan aturan hukum yang jelas.Aturan hukum yang jelas
bisa menjadi koridor dalam menjalankan perubahan- perubahan.
f. Peningkatan kualitas Sumber Daya ManusiaSemua
Semua upaya reformasi birokrasi tidak akan memberikan hasil yang optim
altanpa disertai sumber daya manusia yang handal dan profesional.Oleh
karena ituuntuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai
di perlukan penataan dan sistem rekrutmen kepegawaian,sisitem
penggajian ,pelaksanaa pelatihan, dan peningkatan kesejahteran.

Karakterisitik dan pelaku birokrat


Ada beberapa kakrakteristik dan perilaku birokrat yang akhir-akhir ini
menjadi patoligis(penyakit) dalam pemaerintah,diagnosisnya sebagai
berikut :
1. Budaya feodalistik masih petujuk
2. Kebiasaan menunggu petunjuk pengarahan
3. Loyalitas kepada individu bukan kepada tugas organisasi
4. Belum berorientasi pada presentasi
5. Keingginan untuk melayani masih rendah
6. Belum di potong tekologi secara menyeluruh
7. Budaya ekonomi biaya tinggi
8. Jumlah pegawai negeri relatif banyak tetapi tidak bermutu dan asli
jadi

Anda mungkin juga menyukai