Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI PROSES PENGOLAHAN LUMPUR TINJA DI IPLS PD PAL JAYA

1
Berlyan Besoni dan Dr. Eng. 2Ahmad Soleh Setiyawan, ST., MT.
Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganeca No. 10 Bandung 40132
1
berlyanbesoni@yahoo.com dan 2ahmad_setiyawan@ftsl.itb.ac.id

Abstrak: Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Jaya (PD PAL Jaya) adalah perusahan milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menangani pengelolaan lumpur tinja di wilayah DKI Jakarta.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PD PAL Jaya adalah dengan membangun 2 unit Instalasi
Pengolahan Lumpur Septik (IPLS), yaitu IPLS Pulogebang di Jakarta Timur dan IPLS Duri Kosambi
di Jakarta Barat. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memahami dan mengevaluasi proses
pengolahan lumpur tinja di IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi. Sistem pengolahan di IPLS
Pulogebang adalah dengan menggunakan kolam aerasi, kolam lumpur, kolam oksidasi, dan kolam
netralisasi. Sementara itu, sistem pengolahan di IPLS Duri Kosambi adalah dengan menggunakan
kolam anaerob, kolam lumpur, kolam aerasi, dan kolam oksidasi. Evaluasi dilakukan terhadap
pasokan lumpur tinja, karakteristik, efisiensi pengolahan, dan kualitas efluen. Berdasarkan pasokan
lumpur tinja, IPLS Pulogebang hanya menerima pasokan sebesar 41%, sedangkan IPLS Duri
Kosambi hanya menerima pasokan sebesar 40%. Hal tersebut dapat menyebabkan tidak optimalnya
pengolahan lumpur tinja dikarenakan dalam pengolahan lumpur tinja diperlukan biaya operasional
dan pemeliharaan yang harus ditutupi oleh biaya pemasukan lumpur tinja, serta dapat menyebabkan
proses pengolahan tidak berjalan optimal. Di IPLS Pulogebang, diperoleh efisiensi penurunan BOD
dan TSS sebesar 89,65% dan 93,32%, sedangkan di IPLS Duri Kosambi diperoleh efisiensi
penurunan BOD dan TSS sebesar 62,16% dan 96,97%. Berdasarkan hasil perhitungan ideal, diperoleh
penurunan BOD dan TSS sebesar 97,9% dan 97,06% di IPLS Pulogebang serta penurunan BOD dan
TSS sebesar 98,74% dan 97,06% di IPLS Duri Kosambi. Data kualitas efluen menunjukkan bahwa
efluen dari IPLS Pulogebang mempunyai nilai BOD yang memenuhi baku mutu, yaitu 21 mg/l dari
batas maksimum 50 mg/l, tetapi nilai TSS melewati batas baku mutu Peraturan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005, yaitu sebesar 114 mg/l dari batas maksimum 50 mg/l. Efluen dari
IPLS Duri Kosambi memiliki nilai TSS yang memenuhi baku mutu yaitu 44 mg/l, tetapi nilai BOD
melewati batas baku mutu, yaitu 56 mg/l. Tingginya nilai TSS di IPLS Pulogebang dapat diakibatkan
oleh tidak dilakukannya pengurasan lumpur secara berkala sehingga proses sedimentasi tidak berjalan
optimal, sedangkan tingginya nilai BOD di IPLS Duri Kosambi dapat diakibatkan oleh pengoperasian
aerator yang belum memenuhi kebutuhan oksigen dalam proses pengolahan. Dapat disimpulkan
bahwa efisiensi unit pengolahan masih dapat ditingkatkan sebesar 8-37% untuk BOD dan 1-4% untuk
TSS dengan cara pengurasan lumpur secara berkala di IPLS Pulogebang dan penambahan kapasitas
aerator di IPLS Duri Kosambi.

Kata kunci: Evaluasi Pengolahan Lumpur Tinja, IPLS Duri Kosambi, IPLS PD PAL Jaya,
IPLS Pulogebang

Abstract: PD PAL Jaya is a company belonging to the DKI Jakarta Province which handles
the management of sludge in Jakarta. One of the efforts made by the PD PAL Jaya is to build
2 units of Septic Sludge Treatment Plant (IPLS), namely IPLS Pulogebang in East Jakarta
and IPLS Duri Kosambi in West Jakarta. The purpose of this field work is to understand and
to evaluate the sludge treatment process in IPLS Pulogebang and IPLS Duri Kosambi.
Processing system in IPLS Pulogebang is using aeration pond, sludge pond, oxidation pond,
and the neutralization pond. Meanwhile, the processing system in Duri Kosambi IPLS is
using anaerobic pond, sludge pond, aeration pond, and oxidation pond. The evaluation was
performed on supply of sludge, characteristics, processing efficiency, and the quality of the
effluent. Based on the supply of sludge, IPLS Pulogebang only received supplies by 41%,
while IPLS Duri Kosambi only receives supplies by 40%. This can lead to inoptimal sludge
treatment process because the sludge treatment requires operational and maintenance costs
that should be covered by fee of income sludge, and can cause processing is not running
optimally. In IPLS Pulogebang, it was obtained that BOD and TSS removal efficiencies were
89.65% and 93.32%, whereas in IPLS Duri Kosambi it was obtained BOD and TSS removal
efficiencies were 62.16% and 96.97%. Based on ideal calculations, it was obtained a
decrease of BOD and TSS were 97.9% and 97.06% in IPLS Pulogebang and decrease of
BOD and TSS were 98.74% and 97.06% in IPLS Duri Kosambi. Data showed that the
effluent quality of effluent from IPLS Pulogebang had BOD values that met quality
standards, which were 21 mg/l of the maximum limit of 50 mg/l, but the value of TSS
surpassed the quality standard limits of Jakarta Governor Regulation No. 122 in 2005,
around 114 mg/l of the maximum limit of 50 mg/l. The effluent from IPLS Duri Kosambi had
TSS values that met the quality standard of 44 mg/l, but the value of BOD surpassed the
quality standard limits of 56 mg/l. The high value of TSS in IPLS Pulogebang can be caused
by undewatering sludge periodically thus the sedimentation process does not run optimally,
while the high value of BOD in Duri Kosambi IPLS can be caused by the operation of the
aerator which do not meet the needs of oxygen in the processing. It can be concluded that the
efficiency of the processing unit can be increased by 8-37% for BOD and 1-4% for TSS by
dewatering sludge periodically in IPLS Pulogebang and increasing the aerator capacity in
IPLS Duri Kosambi.

Keywords: IPLS Duri Kosambi, IPLS PD PAL Jaya, IPLS Pulogebang, Sludge Treatment Process
Evaluation

PENDAHULUAN
Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Jaya (PD PAL Jaya) adalah Perusahaan Daerah milik
Provinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang jasa pengelolaan air limbah sistem perpipaan, setempat,
dan layanan lumpur tinja terjadwal. Dalam upaya mengelola lumpur tinja, PD PAL Jaya memiliki 2
unit Instalasi Pengolahan Lumpur Septik (IPLS), yaitu IPLS Pulogebang di Jakarta Timur dan IPLS
Duri Kosambi di Jakarta Barat. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memahami dan
mengevaluasi proses pengolahan lumpur tinja di IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi.

KONDISI EKSISTING
Proses pengolahan lumpur tinja yang terdapat di IPLS Pulogebang yaitu sistem konvensional,
sedangkan proses pengolahan lumpur tinja yang terdapat di IPLS Duri Kosambi yaitu sistem
konvensional dan sistem Sludge Acceptance Plant (SAP). Sistem konvensional pada masing-masing
IPLS memiliki kapasitas 300 m3/hari. Debit lumpur tinja yang masuk dan persentase terhadap
kapasitas di IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi dapat dilihat pada Tabel 1. Skema pengolahan
lumpur tinja di IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Selain itu, efisiensi masing-masing unit pengolahan dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 1 Timbulan Lumpur Tinja di IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi
IPLS Pulogebang IPLS Duri Kosambi
Bulan Debit Lumpur Tinja % terhadap Debit Lumpur Tinja % terhadap
(m3/hari) Kapasitas (m3/hari) Kapasitas
Januari 145 48,33 77 25,67
Februari 117 39 111 37
Maret 123 41 123 41
April 121 40,33 125 41,67
Mei 136 45,33 152 50,67
Juni 121 40,33 133 44,33
Juli 105 35 122 40,67
Rata-rata 124 41,33 120,42 40,14

Truk Kolam Kolam Kolam Kolam Kolam


Aerasi Lumpur Oksidasi Netralisasi Finalisasi
A A

Pupuk Sludge Sungai


Kompos Drying Bed
A
Gambar 1 Skema Pengolahan Lumpur Tinja di IPLS Pulogebang

Truk Kolam Kolam Kolam Kolam Kolam


Anaerob Lumpur Aerasi Oksidasi Finalisasi
A A A

Pupuk Sludge Sungai


Kompos Drying Bed
A
Gambar 2 Skema Pengolahan Lumpur Tinja di IPLS Duri Kosambi

Tabel 2 Efisiensi Unit Pengolahan IPLS Pulogebang


Unit Pengolahan BOD (mg/l) Efisiensi (%) TSS (mg/l) Efisiensi (%)
In Out Data Literatur In Out Data Literatur
1 1
Kolam Aerasi 203 179 11,82 70 1708 962 43,68 30-40
1 1
Kolam Lumpur 179 76 57,54 25-30 962 270 71,93 60-70
1 1
Kolam Oksidasi 76 42 44,74 80-90 270 164 39,26 80-90
2 2
Kolam Netralisasi 42 21 50 40-50 164 114 30,49 30-40

Tabel 3 Efisiensi Unit Pengolahan IPLS Duri Kosambi


Unit Pengolahan BOD (mg/l) Efisiensi (%) TSS (mg/l) Efisiensi (%)
In Out Data Literatur In Out Data Literatur
2 2
Kolam Anaerob 148 96 35,13 50-70 1453 827 43,08 30-40
1 1
Kolam Lumpur 96 90 6,25 25-30 827 78 90,57 60-70
1 1
Kolam Aerasi 90 63 30 70 78 64 17,95 30-40
1 1
Kolam Oksidasi 63 56 11,11 80-90 64 44 31,25 80-90
EVALUASI DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data pasokan lumpur tinja, diperoleh rata-rata debit lumpur tinja di IPLS Pulogebang
sebesar 124 m3/hari atau 41,33% dari kapasitas, sedangkan rata-rata debit lumpur tinja di IPLS Duri
Kosambi sebesar 120,42 m3/hari atau 40,14% dari kapasitas. Data tersebut menunjukkan masih
rendahnya persentase lumpur tinja yang masuk terhadap kapasitas. Rendahnya perbandingan antara
pasokan lumpur masuk dengan kapasitas IPLS akan menyebabkan tidak optimalnya pengolahan
lumpur tinja dikarenakan dalam pengolahan lumpur tinja diperlukan biaya operasional dan
pemeliharaan yang harus ditutupi oleh biaya pemasukan lumpur tinja. Selain itu, minimnya pasokan
lumpur tinja dapat menyebabkan menurunnya efisiensi pengolahan lumpur tinja, baik kandungan zat
organik maupun zat padat tersuspensi.

Berdasarkan data efisiensi unit pengolahan di IPLS Pulogebang, terdapat beberapa unit pengolahan
yang memiliki efisiensi dibawah literatur, yaitu kolam aerasi dan kolam oksidasi untuk nilai BOD
serta kolam oksidasi untuk nilai TSS. Sedangkan data efisiensi unit pengolahan di IPLS Duri
Kosambi menunjukkan kolam anaerob, kolam lumpur, kolam aerasi, dan kolam oksidasi masih
memiliki efisiensi dibawah literatur untuk nilai BOD serta kolam aerasi dan oksidasi untuk nilai TSS.
Hasil uji sampel efluen di laboratorium menunjukkan nilai BOD dan TSS di IPLS Pulogebang sebesar
21 mg/l dan 114 mg/l, sedangkan efluen IPLS Duri Kosambi memiliki nilai BOD dan TSS sebesar 56
mg/l dan 44 mg/l. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 yang
memiliki nilai baku mutu untuk BOD dan TSS sebesar 50 mg/l, efluen IPLS Pulogebang telah
memenuhi baku mutu untuk nilai BOD, tetapi belum memenuhi baku mutu untuk kandungan padatan
tersuspensi. Sebaliknya, efluen IPLS Duri Kosambi telah memenuhi baku mutu untuk kandungan
padatan tersuspensi, tetapi belum memenuhi baku mutu untuk nilai BOD. Tingginya nilai TSS di
IPLS Pulogebang dapat disebabkan oleh tidak dilakukannya pengurasan lumpur secara berkala pada
unit pengolahan sehingga proses sedimentasi tidak berjalan optimal, sedangkan tingginya nilai BOD
di IPLS Duri Kosambi dapat diakibatkan oleh pengoperasian aerator yang belum memenuhi
kebutuhan oksigen dalam proses pengolahan.

KESIMPULAN
Berdasarkan kerja praktik yang telah dilakukan, diperoleh perbandingan pasokan lumpur tinja
terhadap kapasitas unit pengolahan di IPLS PD PAL Jaya masih rendah, yaitu 40,14% di IPLS Duri
Kosambi dan 41,33% di IPLS Pulogebang. Selain itu, masih terdapat beberapa unit pengolahan
lumpur tinja di IPLS PD PAL Jaya yang memiliki efisiensi pengolahan dibawah kriteria, yaitu kolam
aerasi dan kolam oksidasi di IPLS Pulogebang serta kolam anaerobik, kolam aerasi, dan kolam
oksidasi di IPLS Duri Kosambi. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 122
Tahun 2005, efluen dari IPLS Pulogebang telah memenuhi baku mutu untuk nilai BOD, namun belum
memenuhi baku mutu untuk nilai TSS. Sedangkan efluen dari IPLS Duri Kosambi telah memenuhi
baku mutu untuk nilai TSS, namun belum memenuhi baku mutu untuk nilai BOD.

SARAN
Beberapa saran yang diberikan kepada PD PAL Jaya untuk meningkatkan kualitas pengolahan lumpur
tinja diantaranya meningkatkan pelayanan penyedotan lumpur tinja agar lebih banyak pasokan lumpur
tinja yang masuk untuk IPLS Pulogebang dan IPLS Duri Kosambi, Melakukan pengurasan kolam
lumpur secara berkala di IPLS Pulogebang untuk meningkatkan efisiensi penurunan nilai TSS
sehingga nilai TSS efluen dapat memenuhi baku mutu yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta, serta
menambah kapasitas aerator pada kolam aerasi dan kolam oksidasi di IPLS Duri Kosambi untuk
meningkatkan efisiensi penurunan nilai BOD sehingga nilai BOD dapat memenuhi baku mutu yang
berlaku di Provinsi DKI Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
1
Metcalf & Eddy. 2014. Waste Water Engineering Treatment and Resource Recovery Fifth
Edition. McGraw-Hill: New York, USA.
2
Oktarina, Dwi. 2013. Perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sistem Kolam Kota
Palembang. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=147102&val=5847. Diakses pada
tanggal 12 Juli 2016.

Anda mungkin juga menyukai