Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL

& TEKNOLOGI MEKANIK

MESIN BUBUT

M. Raihan Septianto
NRP 04111841000001

Adrian Rahmanto P.
NRP 04111841000002

M. Iqbal Putra A.
NRP 04111841000004

Areta Diadona S.
NRP 04111841000005

Dosen Pengampu Praktikum


Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia industri, perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah
sangat pesat. Sehingga membutuhkan tenaga ahli untuk dapat menggunakan alat-alat
teknologi tersebut. Karena tanpa ada campur tangan menusia maka alat-alat tersebut
tidak dapat beroperasi atau bekerja dengan baik. Jadi praktikum ini sebagai langkah
awal untuk membawa kita pada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dimana kita
dapat melakukan berbagai pekerjaan baik itu dalam dunia Industri maupun dalam
lingkungan masyarakat. Khususnya untuk mesin bubut ini karena dengan adanya
teknologi yang serba canggih ini juga sangat membantu dan mempermudah dalam
melakukan suatu pekerjaan.
Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang
harus dikuasai oleh setiap mahasiswa Teknik Perkapalan. Karena dunia Teknik
Perkapalan sangatlah berhubungan sekali dengan besi dan baja yang apabila ingin
digunakan harus dibentuk terlebih dahulu dengan proses yang salah satunya yakni
pembubutan. Pada umumnya setiap mahasiswa Teknik Perkapalan harus dapat
memahami serta menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Di
dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas tentang cara dalam proses
membubut, pengenalan mesin bubut, alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mesin bubut dan faktor-faktor keamanan selama praktikum mesin bubut.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menggunakan mesin bubut dengan baik.
2. Dapat memahami dan mengaplikasikan gambar Teknik sederhana.
3. Dapat mengasah pahat bubut dengan tepat sesuai instruksi.
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda atau menyayat benda yang berputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakaan benda kerja yang sayatannya dengan cara memutar benda kerja kemudian pada
pahat digerakan dengan translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi
dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi
benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar
roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Proses bubut
adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian - bagian mesin berbentuk silindris
yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja dari mesin bubut secara mendasar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Benda kerja diputar secara rotasi pada sumbu utama mesin.


2. Gerak makan atau penyayatan oleh ujung pahat sebagai alat potongnya.

2.3 Bagian-bagian Pada Mesin Bubut

Bagian-bagian pada mesin bubut meliputi :


1. Head Stock (Kepala Tetap)
2. Tail Stock (Kepala Lepas)
3. Bed Machine (Alas/Meja Mesin)
4. Carriage (Eretan)
5. Poros Transportir dan Poros Pembawa
6. Tuas
7. Tools Post (Penjepit/Pemegang Pahat)

2.5 Fungsi dari Bagian-Bagian Mesin Bubut

Fungsi dari bagian-bagian mesin bubut tersebut :


1. Head Stock (Kepala Tetap)
Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi sebagai
dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), kollet
(collet), senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa
berekor (driving plate). Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel
mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan
pada mesin bubut.

2. Tail Stock (Kepala Lepas)


Kepala lepas (tail stock) digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre),
senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang
pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus(sleeve) kepala lepas. Kepala lepas
ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat
yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat.

Gambar 2.1 Tail Stock

3. Bed Machine (Alas/Meja Mesin)


Alas/meja mesin bubut digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas,
eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan
pada waktu pembubutan.
4. Carriage (Eretan)
Eretan memanjang/ eretan alas (longitudinal carriage) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menajaui
spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/ alas mesin dan
sekaligus sebagai dudukan eretan melintang.
5. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulirwhithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk
membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan
arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar
pada umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8 mm. Poros pembawa
adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.
6. Tuas
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang berbeda,
pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya.
7. Tools Post (Penjepit/Pemegang Pahat)
Penjepit/ pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau memegang
pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu,
pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool post).
BAB 3
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mesin bubut, amplas,
mata pisau, jangka sorong, kacamata, sarung tangan dan safety shoes.

3.2 Skema Percobaan


Pada praktikum kali ini akan dibuat specimen uji dengan toleransi +- 0.2 mm.
Berikut ini adalah skema percobaannya.

Gambar 3.1 (a,b) Skema Percobaan Uji Spesimen Bubut


Gambar 3.2 (a,b) Skema Percobaan Uji Spesimen Bubut
3.3. Tata Laksana Percobaan

Berikut ini adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan untuk


membentuk specimen dengan membubut
1. Sebelum menyalakan atau menggunakan mesin bubut pastikan bahan
yang akan dibubut telah menempel ke penjepit bahan dan kepala lepas

Gambar 3.3 Proses Persiapan Mesin Bubut

2. Setelah bahan yang ingin dibubut telah menempel dengan sempurna


kemudian langkah selanjutnya adalah cek kesiapan mesin apakah
mesin itu siap beroperasi atau tidak.
Gambar 3.4 Tampak Mesin yang Sudah siap Dioperasikan
3. Atur mata pisau yang digunakan sebagai alat untuk membubut telah
sejajar dengan ujung bahan yang ingin dibubut dan pastikan juga
material pisau yang digunakan lebih kuat daripada bahan yang akan
digunakan untuk membubut.
4. Setelah sejajar, pastikan Eretan semua di angka 0. Atur ke angka 0
tanpa harus memutar tuasnya.
5. Nyalakan mesin dan air pelumas yang akan digunakan untuk melumasi
pisau dan bahan yang akan dibubut.
6. Lalu putar mesin sesuai arah mata pisau tersebut dengan mengatur
putaran spindle sesuai dengan plat table yang sudah ada pada mesin.

Gambar 3.5 Proses Mengatur Eretan Ke Angka 0

7. Putar Eretan ke Angka sesuai Instruksi di Kertas. Dimulai perlaha dari


kedalaman 0.5 mm. Lalu apabila ingin 2.5 mm kedalamannya, maka 5
kali tahapan.
8. Nyalakan Otomatis nya, lalu mesin berjalan hingga jarak yang kita
ingin kan. Awasi hingga jarak sudah kurang dari sama dengan 5mm,
setelah itu matikan otomatis dan putar manual ke jarak yang
dikehendaki sesuai instruksi. Lalu apabila sudah, putar kembali ke
ujung awal specimen.

Gambar 3.6 Proses Pembubutan Otomatis

9. Apabila sudah selesai. Maka matikan mesin dengan didahului


memindahkan gear box (kendali spindel) ke posisi Netral. Lalu
matikan keran air dan tekan tombol Merah.
10. Lalu amplas bagian yang berkarat pada specimen. Amplas lah hingga
halus
Gambar 3.6 Proses Amplas Spesimen

BAB 4
HASIL PERCOBAAN

Setelah melakukan praktikum pada mesin bubut yang bertujuan untuk membuat
spesimen seperti gambar 3.1 (a), 3.1 (b), 3.2 (a), 3.2 (b) dimana dalam proses
pengerjaanya bertujuan untuk merubah bentuk dan ukuran specimen sesuai dengan
gambar yang ditentukan. Berikut ini adalah hasil percobaan pembuatan specimen bubut
yang telah dilakukan sesuai dengan instruksi

Gambar 4.1 Hasil Praktikum Spesimen Besi pada Mesin Bubut


BAB 5
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya


pembubutan merupakan suatu proses memotong benda atau menyayat benda yang
berputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakaan benda kerja yang sayatannya
dengan cara memutar benda kerja kemudian pada pahat digerakan dengan translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Mesin bubut yang digunakan dalam
praktikum ini merupakan mesin yang tidak terlalu rumit dalam penggunaannya. Untuk
waktu pengerjaan, waktu yang dibutuhkan sudah cukup artinya tidak ada kendala atau
masalah mengenai waktu sehingga dalam praktikum mesin bubut ini hasil benda kerja
(bentuk dan ukuran) sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan meskipun ada sedikit
kesulitan dalam pemilihan pisau yang digunakan untuk langkah terakhir.

Anda mungkin juga menyukai