LAPORAN
KETERANGAN
PERTANGGUNG
JAWABAN
AKHIR
TAHUN
ANGGARAN
2017
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
KATA PENGANTAR
memperhatikan urusan serta kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang
dituangkan dalam suatu dokumen Laporan Keterrangan Pertanggungjawaban.
Semua keberhasilan dan kemajuan yang dapat dicapai pada tahun 2017 ini dan tahun
sebelumnya, pada dasarnya merupakan upaya bersama dari seluruh pemangku kebijakan dan
pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Jawa Barat, yang terdiri dari Pemerintah Daerah,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan semua element masyarakat Provinsi Jawa
Barat.secara luas.
Disamping keberhasilan yang telah dicapai, kami menyadari, masih terdapat hal-hal yang
memerlukan upaya peningkatan pada masa mendatang. Oleh karena itu catatan-catatan strategis,
saran, dan atau masukan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat
merupakan masukan penting bagi penyempurnaan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Jawa Barat pada masa yang akan datang.
Demikian yang dapat kami laporkan, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan semua pihak yang telah membantu penyusunan
dokumen LKPJ Tahun 2017 ini. Semoga dapat bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Jawa Barat dimasa yang akan dating dan dapat
terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Semoga Allah SWT, Tuhan YME,
senantiasa meridhoi kita semua. Aamiin.
AHMAD HERYAWAN
1
DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................ I-1
1.2. Dasar Hukum .................................................................. I-4
1.3. Gambaran Umum Kondisi Daerah ................................... I-4
1.3.1. Aspek Geografis .................................................... I-4
1.3.2. Kondisi Demografis Daerah ................................... I-7
1.3.3. Aspek Ketenagakerjaan ......................................... I–8
1.3.4. Aspek Kesehateraan Masyarakat........................... I–9
1.3.5. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi ............................ I – 10
ii
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN GUBERNUR
SELAKU WAKIL PEMERINTAH PUSAT
5.1. Pengertian Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan . V - 1
5.2. Pendanaan Tugas Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan V - 3
5.2.1. Tugas Dekonsentrasi ............................................. V - 3
5.2.2. Tugas Pembantuan ............................................... V - 10
iii
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 4.19. Realisasi Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2017 ..................... IV - 28
Tabel 4.20. Realisasi Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2017 .............. IV - 30
Tabel 4.21. Peringkat Realisasi Investasi PMA/PMDN ...................................... IV - 30
Tabel 4.22. Realisasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017 IV - 31
Tabel 4.23. Realisasi Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun 2017 ....................... IV - 34
Tabel 4.24. Realisasi Kinerja Urusan Perpustakaan Tahun 2017 ..................... IV - 35
Tabel 4.25. Realisasi Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2017 ........................... IV - 36
Tabel 4.26. Program Pembangunan Daerah Bersifat Pilihan ............................ IV - 37
Tabel 4.27. Realisasi Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 ..... IV - 38
Tabel 4.28. Realisasi Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2017 .......................... IV - 40
Tabel 4.29. Realisasi Kinerja Urusan Pertanian Tahun 2017 ........................... IV - 41
Tabel 4.30. Realisasi Kinerja Urusan Kehutanan Tahun 2017 ......................... IV - 43
Tabel 4.31. Realisasi Kinerja Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
Tahun 2017 .................................................................................. IV - 44
Tabel 4.32. Realisasi Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2017 ...................... IV - 48
Tabel 4.33. Realisasi Kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2017 ..................... IV - 49
Tabel 4.34. Realisasi Kinerja Urusan Transmigrasi Tahun 2017 ...................... IV - 50
Tabel 4.35. Realisasi Kinerja Urusan Pemerintahan Tahun 2017 ..................... IV - 51
Tabel 4.36. Realisasi Kinerja Urusan Perencanaan Tahun 2017 ...................... IV - 52
Tabel 4.37. Realisasi Kinerja Urusan Penataan Organisasi Tahun 2017 ........... IV - 52
Tabel 4.38. Realisasi Kinerja Pendapatan Daerah Tahun 2017 ........................ IV - 54
Tabel 4.39. Realisasi Kinerja Akuntabilitas Pengguna Anggaran Tahun 2017 .. IV - 55
Tabel 4.40. Realisasi Kinerja Akuntabilitas Pendayagunaan Anggaran
Tahun 2017 .................................................................................. IV - 55
Tabel 4.41. Realisasi Kinerja Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 ............... IV - 56
Tabel 4.42. Realisasi Kinerja Urusan Kepegawaian Tahun 2017 ...................... IV - 57
Tabel 4.43. Realisasi Kinerja Opini BPK-RI Tahun 2017 .................................. IV - 58
Tabel 4.44. Realisasi Kinerja AKIP Tahun 2017 ............................................... IV - 59
Tabel 4.45. Realisasi Kinerja Penataan Peraturan Daerah Tahun 2017 ............ IV – 60
Tabel 4.46. Pencapaian IKD Misi 1 RPJMD 2013 - 2018 .................................. IV - 86
Tabel 4.47. Pencapaian IKD Misi 2 RPJMD 2013 - 2018 .................................. IV - 89
Tabel 4.48. Pencapaian IKD Misi 3 RPJMD 2013 - 2018 .................................. IV - 93
Tabel 4.49. Pencapaian IKD Misi 4 RPJMD 2013 - 2018 .................................. IV - 97
Tabel 4.50. Pencapaian IKD Misi 5 RPJMD 2013 - 2018 ................................ IV - 101
Tabel 4.51. Realisasi Program Janji Gubernur 2013 - 2018 ........................... IV - 104
Tabel 4.52. KOndisi Ekonomi Jawa Barat Triwulan I – IV Tahun 2017 .......... IV - 112
Tabel 4.53. Kondisi Pertumbuan Ekonomi Menurut Pengeluaran Jawa Barat
Triwulan I – IV tahun 2017.................................................... IV - 112
v
Tabel 4.54. KOmoditas Penyumbang Kelompok Inflasi Jawa barat
Tahun 2017 ............................................................................ IV - 116
Tabel 4.55. Kondisi Ketenagakerjaan 2015 – 2017 ........................................ IV - 125
Tabel 4.56. Angka beban Ketergantungan Tahun 2012 - 2017 ....................... IV - 127
Tabel 4.57. Indkes Gini Provvinsi Jawa Barat Tahun 2012-2017 ................... IV - 129
Tabel 4.58. Indikator Kemiskinan Jawa Barat ............................................... IV - 133
Tabel 5.1. Alokasi Anggaran dan Realisasi Tugas Pembantuan Tahun 2017 V-4
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.19 TPT Menurut Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017 ........................................................................ IV-126
Gambar 4.20 Hubungan Pendapatan Per Kapita dengan Ketimpangan
Pendapatan di Provinsi Jawa Barat IV - 130
Gambar 4.21 GrafIndikator Kemiskinan Jawa barat ............................. IV - 131
viii
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
I-2
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
I-3
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
a. Aspek Geografi
Tabel 1.1
Sebaran Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2016
LUAS % TERHADAP
NO KABUPATEN/KOTA
(KM2 ) LUAS WILAYAH
JAWA BARAT
1 Bogor 2.997,13 7,86
2 Sukabumi 4.160,75 10,91
3 Cianjur 3.594,65 9,43
4 Bandung 1.756,65 4,61
5 Garut 3.094,40 8,12
6 Tasikmalaya 2.702,85 7,09
7 Ciamis 2.740,76 7,19
8 Kuningan 1.189,60 3,12
I-4
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
LUAS % TERHADAP
NO KABUPATEN/KOTA
(KM2 ) LUAS WILAYAH
JAWA BARAT
9 Cirebon 1.071,05 2,81
10 Majalengka 1.343,93 3,52
11 Sumedang 1.560,49 4,09
12 Indramayu 2.092,10 5,49
13 Subang 2.164,48 5,68
14 Purwakarta 989,89 2,6
15 Karawang 1.914,16 5,02
16 Bekasi 1.269,51 3,33
17 Bandung Barat 1.335,60 3,5
18 Pangandaran 1.010,00 2,65
19 Kota Bogor 111,73 0,29
20 Kota Sukabumi 48,96 0,13
21 Kota Bandung 168,23 0,44
22 Kota Cirebon 40,16 0,11
23 Kota Bekasi 213,58 0,56
24 Kota Depok 199,44 0,52
25 Kota Cimahi 41,2 0,11
26 Kota Tasikmalaya 184,38 0,48
27 Kota Banjar 130,86 0,34
Total Prov. Jawa Barat 38.126,54 100,00
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2017
Gambar 1.3
Peta Administrasi Provinsi Jawa Barat
I-5
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
I-6
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
e. Hidrologi
Wilayah sungai kewenangan pemerintah Pusat meliputi WS Ciliwung,
WS Citarum, WS Cimanuk-Cisanggarung dan WS Citanduy. Sementara
kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat
meliputi WS Cisadea-Cibareno, dan WS Ciwulan-Cilaki.
TAHUN
INDIKATOR SATUAN
2013 2014 2015 2016
I-7
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
INDIKATOR TAHUN
SATUAN
KETENAGAKERJAAN
2013 2014 2015 2016
I-8
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
I-9
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
I - 10
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2015 2016
e. Laju Pertumbuhan Investasi (Pemb, Modal persen 4.16 4.59
Tetap Bruto/PMTB) ADHK
I - 11
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
II - 1
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 2
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 3
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 4
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 5
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 6
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
Visi dan Misi yang telah dijelaskan tujuannya perlu dipertegas cara
untuk mencapai tujuan misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi
pembangunan daerah yang akan dilaksanakan, strategi dan arah kebijakan
pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat ditetapkan berdasarkan
rumusan isu strategis pembangunan daerah yang selanjutnya menjadi
dasar dalam penetapan program dan kegiatan pembangunan daerah.
Kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dalam bingkai
pencapaian misi pembangunan daerah, berdasarkan dokumen RPJMD
Tahun 2013-2018, ditetapkan sebagai berikut
1. Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan
Berdaya Saing
a. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama,
menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi
dengan biaya terjangkau dengan arah kebijakan (1) pendidikan
gratis menengah (SLTA); (2) pendidikan terjangkau bagi anak-
anak buruh dan TKI; (3) penyediaan beasiswa pendidikan untuk
pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi dan guru serta
mahasiswa di PTN/PTS. Strategi kedua meningkatkan Jumlah
dan Kualitas rintisan sekolah standar nasional (RSSN) dan Sekolah
II - 7
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 8
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 9
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 10
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 11
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 12
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 13
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 14
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 16
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 17
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 18
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 19
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 20
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 22
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 23
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 25
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 26
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 27
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 28
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 29
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 30
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 31
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
II - 32
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
III - 1
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 3
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
E-DATABASE
GEOSPASIAL
SISTEM
PENATAAN INOVASI
MANAJEMEN DANA
ORGANISASI PEMBANGUNAN
KINERJA E – PLANING ALOKASI
E-MONEV DAERAH
TERINTEGRASI & E- KHUSUS
E-REPORT BUDGETING
DENGAN ( DAK )
“E - GOV”
REFORMASI DANA
BIROKRASI
DEKON
SENTRA
E-PROCOUR,
E-PUBLIC
SI DANA
SERVICES DANA
TUGAS
URUSAN PEMBANTU
BERSAMA AN
PROVINSI PUSAT
III - 6
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 7
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 8
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 9
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
Gambar 3.2
20,74%
79,26%
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
sebelum Audit BPK-RI
Realisasi BTL pada APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp25,808 trilyun lebih atau sebesar 96,46% dari target yang
telah ditetapkan, terdiri dari: Belanja Pegawai yang direalisasikan sebesar
Rp5,156 trilyun lebih atau sebesar 99,17% dari target yang telah
ditetapkan, Belanja Subsidi yang direalisasikan sebesar Rp14,758 milyar
atau sebesar 99,99% dari target yang telah ditetapkan, Belanja Hibah
yang direalisasikan sebesar Rp9,526 trilyun lebih atau sebesar 96,59%
dari target yang telah ditetapkan, Belanja Bantuan Sosial yang
direalisasikan sebesar Rp37,096 milyar lebih atau sebesar 78,13% dari
target yang telah ditetapkan, Belanja Bagi Hasil yang direalisasikan
sebesar Rp6,902 trilyun lebih atau sebesar 99,05% dari target yang telah
III - 10
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
Gambar 3.3.
16%
20,74%
27%
37%
0%
Belanja Pegawai Belanja Subsidi
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
sebelum Audit BPK-RI
Sementara itu, realisasi BL pada APBD Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp6,753 trilyun lebih atau sebesar 88,30% dari
target yang telah ditetapkan, terdiri dari: Belanja Pegawai yang
direalisasikan sebesar Rp279,782 milyar lebih atau sebesar 92,41% dari
target yang telah ditetapkan, Belanja Barang dan Jasa yang direalisasikan
sebesar Rp4,197 trilyun lebih atau sebesar 91,24% dari target yang telah
ditetapkan, dan Belanja Modal yang direalisasikan sebesar Rp2,276
trilyun lebih atau sebesar 82,92% dari target yang telah ditetapkan.
Proporsi belanja langsung dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini :
III - 11
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
79,26%
Komposisi Realisasi BL
Dalam APBD Provinsi di Jawa Barat
Tahun Anggaran 2017
34%
20,74%
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
sebelum Audit BPK-RI
III - 13
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 16
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 17
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 18
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
Sumber : Data BPKAD Tahun 2017 di olah oleh BAPPEDA Provinsi Jawa Barat.
III - 19
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 20
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
Tabel 3.1.
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Seluruh Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Barat 2010-2014
Kemampuan Keuangan
Tahun Persentase Pola hubungan
Daerah
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (data diolah 2016) .
III - 21
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2017
III - 22
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN KONKUREN
PEMERINTAH DAERAH
Tabel 4.1
Program Pembangunan Daerah Bersifat Wajib – Pelayanan Dasar
PERANGKAT JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT
DAERAH UTAMA PROGRAM
PERANGKAT JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT
DAERAH UTAMA PROGRAM
MASYARAKAT Politik
TOTAL PROGRAM 31
Tabel 4.2
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2017
2017
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Angka Melanjutkan SMP/MTS ke 100 103,81
Persen
SMA/SMK/Sederajat
APK SMA/SMK Sederajat 71,56 81,25
Persen
Prosentase sekolah yang terakreditasi 45,50
Persen 28
Jumlah RKB SMA/SMK/MA 4.000 1.847
RKB
IV- 2
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
3 Jumlah RS Mampu
memberikan pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi sesuai RS 40 88
standar
IV- 3
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 4
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Sumber : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang; Dinas Sumber Daya Air; Dinas
Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, 2018
Urusan pekerjaan Umum merupakan urusan pemerintah dalam
penyediaan sarana dan prasarana bagi masyarakat. Berikut adalah
kinerja urusan Pekerjaan Umum, yaitu Cakupan Pelayanan Air Minum,
Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik, Cakupan Pelayanan
IV- 5
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 6
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 7
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 9
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.5
Realisasi Kinerja Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
Tahun 2017
Satua
Indikator Kinerja Target Relisasi
n
Penyediaan Rumah Layak Huni di Jawa Barat
Rumah 20.000 45.387
Cakupan layanan ari minum Persen 73-74 65,43
Cakupan Pelayanan Air Limbah domestik Persen 67-68 63,59
Cakupan layanan persampahan perkotaan Persen 66,78 64,88
IV- 10
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 12
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.6
Realisasi Kinerja Ketentraman, Ketertiban Umum, Dan Perlindungan
Masyarakat Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Partisipasi masyarakat dalam pemilu
70
atau pemilukada Persen 72,18
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 13
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.7
Realisasi Kinerja Urusan Sosial Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
IV- 14
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.8
Program Pembangunan Daerah Bersifat Wajib – Non Pelayanan Dasar
PERANGKAT JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT
DAERAH UTAMA PROGRAM
IV- 16
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
PERANGKAT JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT
DAERAH UTAMA PROGRAM
TOTAL PROGRAM 37
IV- 17
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.9
Realisasi Kinerja Urusan Tenaga Kerja Tahun 2017
2017
Indikator Kinerja Satuan
TARGET Realisasi
Perwujudan Peningkatan Kualitas
dan Produktifitas Tenaga Kerja Orang 3.550 1.332
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, 2018
IV- 18
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
melalui mekanisme Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah
(AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN), penerapan dan penyebaran
teknologi padat karya, dan pengendalian dan monitoring tenaga kerja
asing.
Tabel 4.10
Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Indeks Pemberdayaan Gender 69,4
Poin 71,16
2 Indeks Pembangunan Gender 90,28
Persen 89,56
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 19
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.11
Realisasi Kinerja Urusan Pangan Tahun 2017
Satua Realisas
Indikator Kinerja Target
n i
Skor Pola Pangan Harapan Provinsi
Persen 80 84,3
Jawa Barat Tahun 2013 - 2017
IV- 21
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.13
Realisasi Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2017
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Status Mutu Air Sungai /Waduk Poin 11,7- 96,55
12,3
Hasil pencapaian pada tabel diatas untuk tahun 2017 DAS yang
dipantau bertambah menjadi 11 DAS karena menjadi kewenangan
Provinsi yaitu DAS Citarum, DAS Cimanuk, DAS Ciliwung, DAS Cisadane,
DAS Cileungsi-Kali Bekasi, DAS Cilamaya, DAS Cimanuk, DAS
Cipunagara, DAS Ciwaringin, DAS Cibuni dan DAS Cilaki. Penghitungan
indikator ini menggunakan metode Indeks Pencemaran sesuai dengan
amanat PermenLH no. 115 Tahun 2003 dengan parameter yang
IV- 22
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
digunakan adalah TSS, DO, BOD, COD, Fosfat, Fecal Coli dan Total-
Coliform, sedangkan baku mutu air sungai yang digunakan sesuai dengan
PP No. 82 Tahun 2001.
IV- 23
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.14
Realisasi Kinerja Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Persentase akurasi data kependudukan 98
Persen 98,63
2 Terlaksananya penataan administrasi
95
pencatatan sipil di Jawa Barat Persen 95,26
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 24
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.15
Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
75
Pembangunan di Perdesaan Persen 100
IV- 25
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 26
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.16
Realisasi Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Jumlah Peserta KB
63,75
Aktif Persen 74,91
2 Menurunnya jumlah
1.515.739
keluarga Pra sejahtera Keluarga 1.083.117
IV- 27
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Indikator 2017
Target Capaian
IV- 28
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 29
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 30
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Road Safety melalui Program Decade Of Action For Road Safety 2011 –
2020. Dalam pilar II yaitu Jalan Yang Berkeselamatan yang antara lain
difokuskan pada perencanaan dan pelaksanaan perlengkapan jalan.
IV- 31
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 33
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.17
Realisasi Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2017
Realisas
Indikator Kinerja Satuan Target
i
……………………………………
….. ……. ……
…………………………………….
………. …………… …………..
Sumber :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………….
Dengan demikian sasaran pembangunan sebagaimana tercantum RPJMD
periode 2013-2018 dapat tercapai.
Tabel 4.18
Realisasi Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2017
2017
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Indeks Keterbukaan Informasi
Poin 80 82,89
Publik
IV- 35
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 36
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 37
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
daerah yang ikut terlibat yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan,
Dinas Peternakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral, Dinas Olah Raga dan Pemuda, Dinas Pendidikan
dan Dinas Kesehatan. Selama lima tahun jumlah wirausaha baru
meningkat setiap tahunnya, dan bila dibandingkan dengan target pada
periode tersebut telah tercapai. Diharapkan dengan dilatihnya masyarakat
Jawa Barat yang menjadi wirausaha, akan mendorong peningkatan
perekonomian keluarga yang pada akhirnya akan menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Untuk memberdayakan Wirausahawan Baru
(WUB), perangkat daerah tidak hanya memberikan pelatihan, akan tetapi
dilakukan pendampingan kepada lulusan program penciptaan 100 ribu
Wirausahawan Baru (WUB). Pendampingan diajukan untuk mendorong
kontinuitas usaha yang dilakukan oleh wirausaha baru.
IV- 38
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.20
Realisasi Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2017
Realisas
Indikator Kinerja Satuan Target
i
Trilyun 121,80- 162,72
Nilai Investasi PMA + PMDN
Rupiah 138,85
Trilyun 23 - 27 94,05
Nilai Investasi PMDN
Rupiah
IV- 39
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Realisasi PMA dan PMDN yang masuk ke Jawa Barat pada tahun
2017 tersebar di beberapa sektor. Realisasi PMA dan PMDN tertinggi yakni
Perdagangan dan reparasi dengan realisasi sebesar 46,65 Triliun Rupiah
dengan proporsi 28,05% diikuti dengan industri kendaraan bermotor dan
alat transportasi lain; industri logam, mesin dan elektronika; Perumahan,
kawasan industri dan jasa lainnya masing-masing nilai investasi sebesar
15,67 Triliun Rupiah, 13,40 Triliun Rupiah, 12,85 Triliun Rupiah dan
11,15 Rupiah.
IV- 40
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.22
Realisasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Jumlah pemuda Jawa Barat
10
berprestasi tingkat nasional Orang 15
IV- 41
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 42
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.23
Realisasi Kinerja Urusan Bidang Persandian Tahun 2017
2017
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Indeks Keamanan Informasi (KAMI) Tingkat I II
Kematangan
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika , 2018.
IV- 43
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Pengelolaan seni dan perfilman daerah 7
Kegiatan 7
IV- 44
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
jelas tentang Hak Cipta sebagai karya cipta manusia, Paten serta Merek
maupun HKI lainnya.
q. Urusan Bidang Perpustakaan
Kinerja urusan perpustakaan diukur dengan menggunakan dua
indikator yakni jumlah semua jenis perpustakaan yang dibina, dan jumlah
eksemplar koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat. Data berikut
menunjukkan perkembangan indikator tersebut selama lima tahun
terakhir.
Tabel 4.24
Realisasi Kinerja Urusan Perpustakaan Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Jumlah semua jenis perpustakaan
1.600
yang dibina Unit 1.670
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 45
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat, 2018.
Tabel 4.26
Program Pembangunan Daerah Bersifat Pilihan
PERANGKAT
JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT DAERAH
PROGRAM
UTAMA
Dinas Tanaman 2
Pangan dan
Holtikultura
Dinas Ketahanan 3
Pangan dan
Peternakan
TOTAL 26
PROGRAM
IV- 47
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 48
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 50
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 51
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 52
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
melalui forum kordinasi antar stake holder, gelar operasi terpadu, serta
mediasi dan identifikasi potensi konflik.
Penebaran benih ikan di Jawa Barat merupakan salah satu kegiatan
unggulan yang menjadi prioritas program kegiatan Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan
stok sumberdaya ikan di perairan umum sekaligus sebagai upaya
konservasi beberapa ikan endemik/langka (Lalawak, Beureum Panon,
Tagih, Kancra, dan lain-lain) di perairan umum Jawa Barat.
Pada Tahun 2017 penebaran benih ikan di perairan umum sebanyak
51.416.000 ekor yang terdiri dari benih ikan endemik sebanyak
22.522.000 ekor. Target penebaran benih ikan di perairan umum pada
Tahun 2017 sebanyak 12.000.000 ekor dengan demikian capaian
penebaran benih ikan sebesar 187,68%. Penebaran benih ikan tersebut
juga secara nyata memberikan ketersedian ikan Jawa Barat. Upaya-upaya
yang telah dilakukan yaitu dengan Peningkatan peran UPTD dalam
penyediaan benih ikan sebar untuk ditebar di perairan umum dan
Domestikasi ikan-ikan langka/endemik.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
dimana terdapat 2.184 jenis ikan air tawar. Beberapa jenis ikan tersebut
berada di Jawa Barat serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jenis ikan
yang memiliki sumber protein penting antara lain Ikan Nila, Mas, Lele,
Patin dan Gurame. Jumlah dan jenis ikan yang besar ini memiliki potensi
penting sehingga ketersediaan dan kelestariannya perlu ditingkatkan.
Deplesi stok ikan penting yang tinggi mesti diimbangi dengan pelestarian
dan pemuliaan plasma nutfah sehingga tetap lestari. Sebagai wujud
komitmen pelestarian plasma nutfah ini, Dinas Kelautan dan Perikanan
melalui UPTD nya melakukan pemuliaan ikan untuk perbaikan genetik
dan mempertahankan kelestarian ikan dimaksud.
IV- 53
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 54
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 55
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 56
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 57
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Sumber :
a. Persentase Luas Zona Aman pada Cekungan Air Tanah
Tercapainya sasaran dalam upaya peningkatan konservasi air tanah
ini tidak terlepas dari upaya sosialisasi konservasi air tanah secara terus
menerus dan berkesinambungan, Evaluasi terhadap perijinan terutama
saat perpanjangan ijin, serta adanya kesadaran dari pengguna air
terhadap upaya pengimbuhan kembali air tanah dengan melakukan
pembuatan sumur imbuhan, kolam resapan dan sumur resapan. Jika
dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 dimana luas zona aman
yang tercapai masih berada sedikit di bawah target pada tahun 2015 ini
dapat tercapai diatas target sebesar 0,06%. Pada tahun 2014 bahwa
IV- 58
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
persentase zona aman pada CAT di Jawa Barat adalah 11.373 / 17.459 =
65,14 % dari target 65,15. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun
2014 dimana luas zona aman yang tercapai masih berada sedikit di bawah
target pada tahun 2015 ini dapat tercapai diatas target sebesar 0,06%
yang ditargetkan 65,30% terealisasi 65,34%. Pada tahun 2016 terdapat
penambahan luas zona aman pada CAT Subang sebesar 8,3% atau
sebesar 63 Km2, CAT Bekasi-Karawang sebesar 0,56% Km2 atau sebesar
18 Km2, dimana luas zona aman yang tercapai masih berada sedikit di
bawah target pada tahun 2015, yang pada tahun 2016 ditargetkan
65,45% terlealisasi 65,46%. Dalam rangka upaya konservasi dan
pemantauan air tanah di Jawa Barat, Dinas telah berhasil meningkatkan
jumlah sumur imbuhan /resapan dan sumur pantau air tanah dari tahun
sebelumnya, sebagai berikut :
- Sumur Imbuhan dari 123 unit pada Tahun 2016, menjadi 204 unit
pada Tahun 2017.
- Sumur Resapan menjadi 69 unit pada Tahun 2017.
- Sumur Pantau dari 18 unit pada Tahun 2016, menjadi 132 unit pada
Tahun 2017.
Grafik Capaian Indikator Persentase Luas Zona Aman Pada Cekungan Air Tanah
IV- 59
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Seluruh prasarana air baku bersumber dari air tanah pada lokasi di
atas dihibahkan kepada Lembaga Permberdayaan Masyarakat Desa untuk
kemudian dikelola dan dipelihara. Berikut ini tabel dan grafik yang
menggambarkan capaian indikator Tersedianya prasarana air bersih bagi
IV- 60
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 61
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
APBD Jawa Barat. Untuk pembangunan PLTS pada tahun 2017 terdapat
tambahan pembangunan PLTS Cirata oleh PT. PLN sebesar 1000 kW dan
PLTS on-grid Dinas ESDM Jawa Barat sebesar 14,4 kW.
IV- 62
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.33
Realisasi Kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2017
Satua
Indikator Kinerja Target Realisasi
n
Poin 26,00 –
PDRB ADHB 755.39
28,00
Poin
Laju Pertumbuhan 5.35
Poin
Proporsi thd PDRB 42.29
IV- 64
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.34
Realisasi Kinerja Urusan Transmigrasi Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Jumlah Tindak Lanjut Kerjasama antar
10
Provinsi di bidang Ketransmigrasian MoU 8
IV- 65
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.35
Program Pembangunan Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
PERANGKAT JUMLAH
NO. URUSAN SIFAT DAERAH PROGRA
UTAMA M
TOTAL PROGRAM 15
IV- 66
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.36
Realisasi Kinerja Urusan Perencanaan Tahun 2013-2017
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
1 Tingkat kesesuaian perencanaan dan
penganggaran
Tabel 4.37
Realisasi Kinerja Urusan Penataan Organisasi Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Prosentase Organisasi Perangkat
Daerah dan Unit Kerja yang Efektif 100
Persen 100
dan Efisien
IV- 67
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
indikator kinerja yang menjadi tolok ukur dalam pencapaian target kinerja
sesuai tugas pokok dan fungsinya yang telah diamanatkan dalam
Peraturan Gubernur terkait. Pencapaian yang baik tersebut tidak terlepas
dari upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melakukan penataan
Perangkat Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Daerah sesuai peraturan
perundang-undangan.
Tabel 4.37
Realisasi Kinerja Pendapatan Daerah Tahun 2017
2017 untuk LPPD 2016
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 a. Peringkat Kinerja
3
Penyelenggaraan Peringkat 2**
Pemerintahan
** belum definitif, diumumkan pada Bulan April 2018
IV- 68
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.38
Realisasi Kinerja Pendapatan Daerah Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 b. Pendapatan Asli Daerah 62
Persen 56,52
c. Dana Perimbangan 9
Persen 43,16
d. Lain-Lain Pendapatan yang Sah 29
Persen 0,31
IV- 69
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.39
Realisasi Kinerja Akuntabilitas Penggunaan Anggaran Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Tingkat akuntabilitas penggunaan anggaran 100
Persen 100
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat, 2018.
IV- 70
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.40
Realisasi Kinerja Akuntabilitas Pendayagunaan Anggaran Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Tingkat pemanfaatan dan
85
pendayagunaan asset daerah Persen 85
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat, 2018.
Aset daerah merupakan hal yang penting untuk dapat dikelola dan
dimanfaatkan dengan optimal. Pencapaian indikator tingkat pemanfaatan
dan pendayagunaan asset daerah tahun 2017 sebesar 85%. Hal tersebut
membuktikan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu berusaha
memanfaatkan dan mendayagunakan aset yang dimiliki oleh pemerintah
Provinsi Jawa Barat melalui program pengelolaan keuangan dan kekayaan
daerah dengan upaya-upaya diantaranya yakni pengamanan administrasi
aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
pengembangan sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah, serta
pengamanan fisik aset tanah dan bangunan milik pemerintah Provinsi
Jawa Barat.
Tabel 4.41
Realisasi Kinerja Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Persentase Lulusan Diklat dengan
98
predikat minimal memuaskan Persen 99,72
IV- 71
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Sumber : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat, 2018.
Demikian pula dengan indikator PNS Pemprov Jabar yang lulus uji
keahlian (kompetensi) tahun 2017 sebanyak 640 orang dari target
sebanyak 400 orang, dimana hal tersebut bentuk komitmen pemerintah
untuk meningkatkan kompetensi PNS dalam meningkatkan kinerjanya.
Kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosio kultural
menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membentuk
PNS yang mampu menjalankan tupoksinya sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki, sehingga mampu memberikan kinerja yang optimal dalam
mencapai visi dan misi yang ditetapkan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya indikator urusan kepegawaian diukur melalui
persentase pegawai yang mencapai SKP diatas 76% dan persentase
pelanggaran disiplin yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.42
Realisasi Kinerja Urusan Kepegawaian Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Persentase pegawai yang mencapai SKP
78
di atas 76% Persen 93
IV- 72
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 73
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 74
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.44
Realisasi Kinerja AKIP Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Tingkat nilai kualitas hasil evaluasi
A
AKIP Pemprov Jawa Barat Nilai A
Tabel 4.45
Realisasi Kinerja Penataan Peraturan Daerah Tahun 2017
2017
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
1 Jumlah produk hukum
Kabupaten/Kota yang diharmonisasi, 200
difasilitasi dan dievaluasi
Unit 130
Sumber : Sekretariat DPRD dan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Jawa Barat,
2018.
4.2 PENGHARGAAN
220 2017 Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kementerian Wakil Gubernur Jawa
Wiratama Perhubungan Barat Deddy Mizwar
Republik Indonesia didampingi Kepala
Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat
Dedi Taufik
222 2017 Pena Emas Dari PWI Pusat Persatuan Wartawan Gubernur Jawa Barat
Indonesia (PWI) pusat Ahmad Heryawan
223 2017 PR Indonesia Awards 2017 Kategori PR Indonesia Kepala Biro Humas
Media Relations Regional Jawa Protokol Provinsi Jawa
Barat
225 2017 Penghargaan Atas Prestasi Kinerja Menteri Dalam Negeri Gubernur Jawa Barat
Tertinggi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah berdasarkan
LPPD Tahun 2015
226 2017 Penghargaan Golden Award Siwo Pwi Menpora RI Gubernur Jawa Barat
Pusat Tahun 2017
228 2017 LHP atas LKPD TA 2016 dengan BPK RI Gubernur Jawa Barat
opini WTP
230 2017 Penghargaan Pembina K3 Dari Kementerian Tenaga Gubernur Jawa Barat
Menakertrans : Penghargaan Kerja dan Ahmad Heryawan
Pembina Keselamatan dan Transmigrasi
Kesehatan Kerja (K3) (Kemenakertrans)
231 2017 Anugerah Kota Layak Anak 2017 : Menteri Gubernur Jawa Barat
- Pengembangan Forum Anak Terbaik Pemberdayaan Ahmad Heryawan
untuk Wilayah Barat, Perempuan dan
- Provinsi Penggerak Kabupaten/ Kota Perlindungan Anak
Layak Anak
232 2017 Anugerah Penggerak Ekonomi Bappenas Gubernur Jawa Barat
Syariah Dari Ketua Ikatan Ahli Ahmad Heryawan
Ekonomi Syariah Indonesia
233 2017 Penganugerahan Kepala Daerah Menteri Dalam Negeri Gubernur Jawa Barat
Inovatif 2017 Koran Sindo Ahmad Heryawan
IV- 77
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
235 2017 Penghargaan Atas Kemudahan Kementrian Pekerjaan Gubernur Jawa Barat
Perizinan Pembangunan Perumahan Umum dan
Bagi Masyarakat Berpenghasilan Perumahan Rakyat
Rendah
237 2017 Penghargaan sebagai Pembina Olah Menteri Pemuda dan diwakili oleh Kepala
Raga Berprestasi pada puncak Olahraga RI Dinas Pemuda dan
Peringatan Haornas Ke XXXIV Tahun Olahraga Jawa Barat
2017
239 2017 Anugerah Energi Lestari Kategori Menteri Energi dan Gubernur Jabar
Pemerintah Daerah Aktif Mendorong Sumber Daya Mineral Ahmad Heryawan
Produksi Pengembangan Energi RI
Terbarukan
240 2017 Penghargaan Indonesia's Asda Bidang Ekonomi Gubernur Jawa Barat
Attractiveness Award 2017 Sebagai & Pembangunan
Provinsi Terbaik
241 2017 Penghargaan Upakarya Wanua Ditjen Bina diwakili oleh Kepala
Nugraha Tahun 2016 dan 2017 Pemberdayaan Desa Dinas Pemberdayaan
Kemendagri Manusia dan Desa
Jawa Barat
IV- 78
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
248 2017 Anugerah Kihajar 2017 peringkat Mendikbud Gubernur Jawa Barat,
Madya, atas dedikasinya dalam Ahmad Heryawan
bidang pengembangan TIK dlm
bidang Pendidikan
249 2017 Penghargaan Swasti Saba Tim Menteri Kesehatan Wagub Jabar mewakili
Pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017
252 2017 Penghargaan sebagai Provinsi yang Inspektorat Jenderal Wakil Gubernur Jabar
telah menyelesaikan Tindak Lanjut Kementerian Dalam
Hasil Pengawasan Penyelenggaraan Negeri
Pemerintahan Daerah
253 2017 Penghargaan Innovative Government Menteri Dalam Negeri Gubernur Jawa Barat
Award 2017
254 2017 Penghargaan Leadership Award 2017 Menteri Dalam Negeri Gubernur Jawa Barat
IV- 80
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 81
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tahun
62.11 -
ML MB 62.50
2 Indeks Pendidikan Poin 82,31 82,59 84.65 85.50 ML*83,79 MB*60,45 86.00 60.67 88 62.19
83,36 59,26
IV- 86
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tahun
IV- 87
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 88
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
80.000
2 Percetakan Sawah Baru Ha 400 400 5,000 5,000 25,000 n/a) 50,000 0 80,000 400
105
109 –
3 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin
110
109 - 110 110-111 105.16 111-112 98.96 112-113 104.31 113 - 114 109,27
540
Sertifikasi Jaminan Mutu
4 Pelaku Usaha Produk Buah 130 130 205 N/A*) 305 n/a) 415 120 540 2.756
Pertanian
60,96
26,00-
28,00
Juta 21,25 - 21,50- 22,00- 24,00- 26,00 –
6 PDRB Per Kapita (ADHB)
Rupiah 21,50
23,60
22,00
30.14
24,00
32.65
26,00
34.88
28,00
37.18
13,00-
15,00
Juta 9,00- 9,50- 11,00- 13,00 –
7 PDRB Per Kapita (ADHK)
Rupiah
8,5 - 9,0 8,53
9,50
24.94
11,00
25.84
13,00
26.92
15,00
27.96
3.50-4.00
8 Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 5,5 – 6,0 5,5-6,0 6,0-6,5 14.83 6,5-7,0 15.05 7,0-7,5 3.34 7,5 – 8,0 13,42
IV- 89
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
23 - 27
Trilyun
10 Nilai Investasi PMDN
Rupiah
16 - 17 26,02 17-19 13.84 19-21 49.80 21-23 68.05 23 - 27 94,05
84,65
267,2 -
287,2
Trilyun 154,18 - 174,2- 198,6- 226,.40- 267,2 -
12 Nilai Investasi/PMTB adhb
Rupiah 174,2
194,33
194,2
305.99
208,6
396.36
246,40
412.30
287,2
449,34
4,0 - 5,0
13 Inflasi Persen 8,5 – 9,5 8,18 6,0-7,0 7.14 6,0-7,0 2.73 6,3-7,3 2.75 4,0 - 5,0 3.63
7.750
70,44
ML*65 MB*68
15 Indek Daya beli Poin 64,17 65,08 64.00
,50 ,40
64.45 ML*66,16 MB*69,45 65.00 70.24 65.5 70,22
IV- 90
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
5.5-5.76
Persen
Laju Pertumbuhan 5,90- 6,20-
17 Ekonomi
per 5,2-5,8 6,06
6,50
5.07
6,80
5.05 6,3-6,9 5.66 6,3 - 6,9 5,29
Tahun
0,39
IV- 91
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 92
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI
PUBLIK
Tahun
Jumlah Izin 39,02 39,02 42,93 40,877 47,22 47,224 98,791 51,94 57,14 17,818
Penerbitan 9 9 1 4 6 0
2
Perijinan
Pendapatan Asli Trily 11,0 12,36 14,29 15,038 13,3 13.3 16.26 14.6 16,1 18,3
Daerah un 9
3 Rupi
ah
Indikator Daya Rang 6–5 6,0- 5-4 5 4-3 4-3 N/A*) 3-2 2-1
4 Saing Provinsi king 5,0
IV- 93
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI
PUBLIK
Tahun
Indeks
Keterbukaan Poin 50 75,60 60 75,25 70 72.99 75 76.50 80 82,89
6
Informasi Publik 80
Indeks Persepsi
Poin 5 ,5 5,5 6 3.7 6.5 N/A*) 7 n/a 7.5
7 Korupsi
Indeks 55 – 63-65
Poin 65,11 57-59 68.28 59-61 68.28 61-63 68.28 63-65 69,58
8 Kebahagiaan 57
IV- 94
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 96
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURSTRATEGIS YANG
BERKELANJUTAN
Tahun
Jumlah Ribu 45, 45,34 46,03 46,029,66 46,800,1 46,709 47,57 48366 44362,1
Penduduk Jiwa 284 0,799 5,927 9 00 ,569 7,000 ,9 39
1 ,20
9
Capaian Fungsi Persen 36 – N/A*) 37-38 37,2 38-39 37.2 39-41 38-39 37,2
Kawasan 37
2
Lindung
terhadap Luas
Wilayah
Tingkat Persen 11, 64-65 10.66 12.36 24.44 19.06 38.22 26,73 26,78
Ketersediaan 5–
4
Fasilitas 12,
Perlengkapan 03
Jalan Provinsi
IV- 97
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURSTRATEGIS YANG
BERKELANJUTAN
Tahun
Tingkat Kondisi Persen 64 - 65,98 66-71 67,34 71-76 69,65 76-81 72-74 72-74 73,95
Baik Jaringan 66
Irigasi di Daerah
6 Irigasi
Kewenangan
Provinsi
Rasio Persen 78- 80,05 80-82 83.41 82-84 93,71 84-86 96-98 99,87
7
Elektrifikasi 80 %
Rumah
Cakupan Persen 63- 64,70 64-65 64.88 65-67 65.65 67-69 66,78 67,11
Pelayanan 64
8 Persampahan
Perkotaan
Cakupan Persen 54- 60,52 58-63 65.433 63-70 67.13 70-73 73-74 73,17
9
Pelayanan Air 58
Minum
Cakupan Persen 63, 63,40 63,5- 63,59 64-65 65.03 65-67 67-68 67,01
10
Pelayanan Air 00- 64
Limbah Domestik 63,
IV- 98
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURSTRATEGIS YANG
BERKELANJUTAN
Tahun
50
Pencapaian Persen 9,6 9,6- 10,4- 13.40 10,8- 23.45 11,2- 11,7- 96,55
Status Mutu - 10,4 10,8 11,2 11,7 12,3
Sungai Utama 10,
11
dan Waduk 4
Besar dengan
tingkat cemar
sedang
IV- 99
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 100
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KELIMA : MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL, SENI DAN BUDAYA, PERAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SERTA
PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM BINGKAI KEARIFAN LOKAL
Tahun
Tingkat 8
9,00 – 8,00- 7,50- 7,00-
Pengangguran Persen 9,22 8,50-8,00 8.45 8.72 8.89 8,22
2. 8,50 7,50 7,00 6,50
Terbuka
4
Jumlah Pemuda
Berprestasi
Orang 1 N/A*) 2 0 3 0 3 7 4 15
5 Skala
Internasional
IV- 101
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
MISI KELIMA : MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL, SENI DAN BUDAYA, PERAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SERTA
PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM BINGKAI KEARIFAN LOKAL
Tahun
Jumlah Karya 9
Seni dan Budaya
yang didaftarkan
untuk
Buah 3 4 3 3 5 1 7 9 9 6
7 memperoleh
HAKI/sertifikasi
Badan
Internasional
Tingkat
Harmonisasi
Poin 3 3 3.6 4 3.67 4 n/a 5
8 Kerukunan Antar
Umat Beragama
IV- 102
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 103
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 104
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Dinas Pemberdayaan
Revitalisasi Posyandu dan Dana Masyarakat dan
3
Operasional Kader Posyandu Desa/Dinas
Kesehatan
Dinas Pemberdayaan
Meningkatnya Strata Posyandu Masyarakat dan
a Unit 70 75
Multifungsi Desa/Dinas
Kesehatan
Dinas Pemberdayaan
Dinas Pemberdayaan
b Revitalisasi Posyandu Posyandu Masyarakat dan
Masyarakat dan Desa
Desa
Membuka 2 Juta Serapan Tenaga
4 Kerja Baru dan Mencetak 100.000
Wirausahawan Baru Jawa Barat
Jumlah Penyerapan 2 Juta Dinas Tenaga Kerja
a Kesempatan Kerja Melalui Sektor Orang 487.000 495,746 80.280 dan Transmigrasi
Primer, Sekunder dan Tersier Provinsi Jawa Barat
b Penciptaan Wirausaha Baru Orang 20,000 750 20,000 disbun (bidang SDP
Dinas Koperasi
Penciptaan Wirausaha Baru Orang 20,000 46,887
Usaha Kecil
c Kegiatan Penciptaan
Jumlah Wirausahaan Baru Orang 13,303 Disindag, 2017
WUB
Jumlah Wirausahaan Baru 760 DKPP JABAR
IV- 105
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Desa
Rehabilitas 100.000 Rumah Rakyat
6
Miskin
Dinas Pemberdayaan
Jumlah Rumah Tdak Layak Huni di Dinas Pemberdayaan
a Unit Masyarakat dan
Pedesaan 80.000 Unit Masyarakat dan Desa
Desa
Jumlah Rumah Layak Huni di 8 Dinas Pemukiman Dinas Pemukiman dan
b Unit 4,000 4,000
Kota 20.000 Unit dan Perumahan Perumahan
Pembangunan Pusat Seni dan
7 Budaya Jawa Barat di
Kabupaten/Kota
IV- 106
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
a Terbangunnya Pusat Seni dan Unit 2 3 14 Dinas Pariwisata dan Program Janji Gubernur
Budaya Kebudayaan Provinsi Tahun 2013-2018 di
Jawa Barat bidang Pariwisata dan
Kebudayaan adalah
terbangunnya Pusat
Seni dan Budaya
sebanyak 15 (lima
belas) unit. Sampai saat
ini baru terealisasi 5
(lima) unit yaitu pada
Tahun 2014 di Kota
Cirebon, Tahun 2015 di
Kabupaten Ciamis,
Tahun 2017 di
Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Garut dan
Kota Sukabumi.
Kendala yang di hadapi
adalah persyaratan
untuk mendapatkan
bantuan keuangan
pembangunan Gedung
Pusat Seni dan Budaya
yaitu memiliki tanah
dan telah tersertifikat
atas nama Pemda,
memiliki DED dan
berada di Pusat Kota.
Sementara tidak semua
Kabupaten/Kota
memiliki persyaratan
tersebut. Apabila target
IV- 107
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 108
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 109
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
6,48 6,48
6,21 6,09 6,21 6,06
6,50 5,66
6,30 6,23 5,29
6,10 6,10 5,07 5,05
4,29 5,78
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
5,45
5,32
2016
5,24 5,29
5,19 58,52
5,08
13,06%
5,18 5,19
12,92%
5,02 5,01 5,01 5,06 14,67%
4,92 4,94
14,61%
I II III IV I II III IV
Tahun 2016 (y-o-y) Tahun 2017 (y-o-y) DKI JAKARTA JAWA TIMUR JAWA BARAT
JAWA TENGAH BANTEN DI YOGYAKARTA
F Konstruksi 10,49
4,08 5,35 8,58
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
G 3,93
Mobil dan Sepeda Motor 5,33 4,08 4,20
IV- 112
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Hingga saat ini struktur ekonomi Jawa Barat masih tetap bercirikan
sebagai wilayah industri. Hal ini tercermin dari dominasi lapangan usaha
Industri Pengolahan sebesar 42,29 Persen diikuti oleh Lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar 15,10 Persen dan Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan sebesar 8,60 Persen. Ketika disandingkan dengan besaran
pertumbuhan ekonominya seperti nampak pada Gambar 3.4, ternyata
lapangan usaha yang berkontribusi relative rendah terhadap total PDRB
memiliki pertumbuhan tinggi seperti Lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi 11,85 Persen diikuti oleh lapangan usaha Jasa Lainnya
sebesar 9,78 Persen dan Lapangan usaha Real Estate 9,31 Persen
sedangkan Lapangan Usaha yang menunjukan pertumbuhan minus
adalah Pertambangan dan Penggalian serta Lisrik dan Gas.
IV- 113
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 115
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.53.
Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran Jawa Barat
Triwulan I - IV Tahun 2017
Triw I- Triw II- Triw III- Triw IV-2017
2017 2017 2017 terhadap Triw
terhadap terhadap terhadap IV-2016
KOMPONEN PENGELUARAN Triw I- Triw II- Triw III- (y-o-y)
2016 2016 2016
(y-o-y) (y-o-y) (y-o-y)
IV- 117
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Lapangan usaha yang diminati oleh investor ditampilkan pada Gambar 3.7
Informasi pada gambar tersebut menunjukkan bahwa investor asing lebih
banyak tertarik pada sektor Listrik, Gas dan Air, sedangkan investor
domestik pada sektor Real Estate. PMA pada sektor tersebut sebesar 32,39
persen, dan PMDN sebesar 54,37 persen.
IV- 118
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Migas
0,81% Pertambangan
dan Lainnya
Pertanian
0,01%
0,91%
Industri
98,27%
Gambar 4.12
Struktur Ekspor Jawa Barat Januari-Desember 2017
Disi lain, Volume Ekspor kumulatif Januari – Desember tahun 2017
menurun 8,13% dari tahun sebelumnya sebesar 8.729,89 ribu ton
menjadi 8.019,71 ribu ton pada Januari – Desember tahun 2017. Hal ini
disebabkan oleh turunnya volume ekspor migas sebesar 59,36 persen
sendangkan volume non migas naik sebesar 3,69 persen. Pangsa ekspor
Jawa Barat terhadap Nasional Tahun 2017 mencapai 17,29 persen.
Dengan demikian, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kontribusi
IV- 119
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
25,99% ASEAN
27,29%
USA
EROPA
5,76%
Jepang
18,06% Tiongkok
10,22%
Negara Utama Lainnya
12,68%
Gambar 4.13
Tujuan Utama Ekspor Jabar
IV- 120
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
15,20% Tiongkok
30,40% ASEAN
4,64%
Jepang
EROPA
a. Inflasi
Inflasi sangat mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi di Jawa
Barat dimana dampaknya menggembirakan karena terjadinya stabilitas
harga yang baik, akibat dari inflasi rendah Pertumbuhan ekonomi Jawa
Barat yang melambat pada tahun 2017 tersebut diikuti oleh fluktuasi
inflasi hingga Desember 2017. Perkembangan inflasi yang mencapai 3,63
Persen berada sedikit di atas nasional (3,61 Persen) dan juga di bawah
rata-rata historis (2012 – 2016 kecuali 2013 yang sebesar 4,97 Persen)
sebagaimana ditunjukan oleh Gambar 4.15 di bawah ini.
Sumber: Kantor Perwakilan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2017-2018 diolah
IV- 121
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Gambar 4.16
Perkembangan Inflasi Jawa Barat Dan Nasional (YoY)
27
YOY (%) Disagregasi Jabar
Volatile Food Administered Prices Core Inflation
22
17 16.60
14.01
12
11.16 8.94
5.67 4.42 7.58
12.18
7
3.93 2.76 3.03
3.99 2.28
2 -0.04
2.74 3.50 1.18 -0.27
Pada Gambar 3.12 dilihat dari disagresinya, inflasi Jabar di tahun 2017
terutama disumbang oleh kelompok administered prices sebesar 8,94
persen, core inflation yang sebesar 3,03 persen, dan tertahan oleh
kelompok volatile food yang memberikan sumbangan inflasi tahunan
sebesar -0,27 persen. Hal ini dikarenakan andil yang relatif besar dari
administered prices utamanya dikarenakan kebijakan pemerintah di
sepanjang tahun 2017 untuk mengkoreksi harga tarif dasar listrik, gas
elpiji, kenaikan tarif kereta api serta perpanjangan STNK. Di sisi lain,
kelompok Volatile Food disesabkan oleh tingginya pasokan komoditas
beras, telur ayam ras, pepaya garam. Sedangkan kenaikan yang terjadi di
kelompok inflasi core didorong oleh tarif pulsa ponsel, kopi manis, dan
rekreasi.
IV- 122
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 123
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Angkutan Antar 0.18% Telur Ayam Ras 0.15% Kopi Manis 0.09%
Kota
Bensin 0.17% Pepaya 0.10% Rekreasi 0.09%
a. Ketenagakerjaan
Tabel 4.55
Kondisi Ketenagakerjaan 2015 - 2017
No Jenis Kegiatan Satuan 2015 2016 2017
Utama Agustus Februari Agustus Februari Agustus
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Penduduk
Juta
Berumur 15 34,12 34,42 34,74 35,05 35,35
Orang
Tahun Ke atas
Juta
1 Angkatan Kerja 20,59 22,18 21,07 22,64 22,39
Orang
Juta
Bekerja 18,79 20,28 19,2 20,72 20,55
Orang
Juta
Penganggur 1,8 1,9 1,87 1,92 1,84
Orang
Bukan Angkatan Juta
2 13,53 12,24 13,67 12,41 12,96
Kerja Orang
Juta
Sekolah 3,09 2,92 3,14 2,82 3,02
Orang
Mengurus Juta
8,56 7,88 8,72 7,99 8,53
Rumah Tangga Orang
Juta
Lainnya 1,88 1,44 1,81 1,6 1,41
Orang
IV- 125
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
9,51
IV- 126
9,6
8
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Gambar 4.19
TPT Menurut Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
Tabel 4.56
Angka Beban Ketergantungan Tahun 2012-2017
N Kelompok
2012 2013 2014 2015 2016 2017
o Umur (Tahun)
Angka Beban
4 Ketergantunga 48.87 48.39 47.97 47.62 48.37 47.27
n
Sumber: Indikator Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat 2012-2016
Rasio ketergantungan yang cenderung menurun belakangan ini
diperkirakan akan mencapai titik terendah pada periode 2020-2030. Pada
periode itu terdapat peluang lebih besar untuk melakukan investasi
manusia guna mendorong produksi. Namun perlu diketahui bahwa di
satu sisi mereka dapat mendorong ekonomi untuk tumbuh jika sebagian
besar dari mereka bekerja tetapi di sisi lain mereka dapat menciptakan
instabilitas sosial dan politik jika diantara mereka banyak yang mereka
tidak bekerja. Mereka dikatakan usia produktif tapi tidak dapat
termanfaatkan tenaganya karena tidak terserap di pasar.
Tabel 4.57
Indeks Gini Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2017
Uraian Indeks Gini
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Provinsi Jawa
Barat 0.422 0.406 0.398 0.426 0.402 0.393
(Kota+Desa)
Kota 0.431 0.424 0.412 0,446 0,412 0,399
IV- 130
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 131
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Gambar 4.21
Indikator Kemiskinan Jawa Barat
IV- 132
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
IV- 133
LKPJ Akhir Tahun Anggaran (ATA) Gubernur Jawa Barat Tahun 2013-2018
Tabel 4.58
Indikator Kemiskinan Jawa Barat
Jumlah Indeks
IV- 134
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
V- 1
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
V- 2
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
N REALISASI
PERANGKAT DAERAH PAGU (Rp)
O (Rp)
1 DINAS TANAMAN PANGAN DAN 318.633.530.00 299.520.261.83
HORTIKULTURA 0 4
2 DINAS PERKEBUNAN 32.529.984.000 27.023.208.773
3 DINAS KETAHANAN PANGAN 32.419.674.000 28.962.589.070
DAN PETERNAKAN
4 DINAS KELAUTAN DAN 1.600.000.000 1.533.637.500
PERIKANAN
5 DINAS SUMBER DAYA AIR 103.773.725.00 102.375.723.54
0 0
6 DINAS BINA MARGA DAN 41.036.540.000 37.654.874.355
PENATAAN RUANG
529.993.453.00 497.070.295.07
TOTAL 0 2
V- 4
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN UMUM
4. Efisiensi;
5. Globalisasi;
6. Otonomi daerah.
Hal ini sesuai dengan Pasal 363 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa kerjasama
antar daerah didasarkan atas pertimbangan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik serta adanya prinsip saling menguntungkan, yang dapat
dilakukan oleh daerah dengan : (1) Daerah lain; (2) Pihak Ketiga; dan/atau
(3) Lembaga atau Pemerintah Daerah di luar negeri.
Penyelnggaraan kerjasama dengan daerah lain terdiri dari 2 (dua)
yaitu yang bersifat wajib dan sukarela. Kerjasama wajib merupakan
kerjasama antar daerah yang berbatasan untuk penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang memiliki ekternalitas lintas daerah dan penyediaan
layanan publik yang lebih efisien apabila dikelola secara bersama.
Kerjasama wajib mencakup : (1) Kerjasama antara daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dari Provinsi yang berbeda; (4) Kerjasama antar daerah
Kabupaten/Kota dari daerah Provinsi yang berbeda; dan (5) Kerjasama
antar daerah Kabupaten/Kota dalam satu daerah Provinsi.
Pemerintah Pusat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dapat
mengambil alih urusan pemerintahan yang telah terjalin kerjasama apabila
kerjasama wajib tidak dilaksanakan oleh Daerah. Biaya pelaksanaan
kerjasama wajib dihitung berdasarkan alokasi APBD pada masing-masing
Daerah. Daerah yang letaknya berbatasan dapat membentuk kerjasama
dalam melaksanakan kerjasama wajib. Sekretariat kerjasma bertugas
memfasilitasi Perangkat Daerah dalam melaksanakan kegiatan kerjasama
antar daerah.
Sedangkan Kerjasama Sukarela dilaksanakan oleh Daerah yang
berbatasan atau tidak berbatasan dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah namun dipandang lebih
efektif dan efisien apabila dilaksanakan dengan cara bekrja sama.
VI- 2
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 3
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
a. Permasalahan
1) Kurangnya koordinasi baik lingkup Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat maupun antar pemerintah
Daerah, baik dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan
kerja sama antar Daerah; dan
2) Belum optimalnya peran kelembagaan kerja sama antar
Daerah (seperti: FKPD-MPU, APPSI, BKSP Jabodetabekjur,
dan BKAD Kunci Bersama) dalam pemecahan permasalahan
bersama
b. Solusi
1) Meningkatkan koordinasi dalam rangka perencanaan dan
pelaksanaan kerjasama antar Daerah melalui optimalisasi
kelembagaan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD)
Provinsi Jawa Barat; dan
2) Merevitalisasi badan Kerja Sama Daerah dan/atau
meningkatkan peran kelembagaan kerjasama antar Daerah
yang dilakukan secara bersama-sama dengan Pemerintah,
Pemerintah Daerah lainnya selaku anggota kelembagaan
kerja sama antar Daerah.
VI- 4
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 5
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 7
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 8
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
a. Permasalahan
1. Belum optimalnya kontrol keberadaan lembaga asing di daerah.
2. Belum optimalnya kontrol program/kegiatan lembaga asing di
daerah.
b. Solusi
1. Pemetaan Penyebaran lokus implementasi kerja sama luar
negeri dengan Lembaga asing.
VI- 9
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
4. Melantik Bupati/Walikota;
5. Memberikan persetujuan pembentukan Instansi Vertikal di
wilayah Provinsi kecuali pembentukan Instansi Vertikal untuk
melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan pembentukan
Instansi Vertikal oleh kementerian yang nomenklaturnya secara
tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
6. Melantik kepala Instansi Vertikal dari kementerian dan lembaga
pemerintah nonkementerian yang ditugaskan di wilayah Daerah
provinsi yang bersangkutan kecuali untuk kepala Instansi
Vertikal yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan
kepala Instansi Vertikal yang dibentuk oleh kementerian yang
nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan
7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Jadi peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah adalah untuk
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi dan
penyelarasan kegiatan pembangunan di Daerah dalam rangka
meningkatkan sinergitas antara Bupati/Walikota dengan Gubernur.
Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) melalui mekanisme dana Dekonsentrasi yang
dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Dalam
Negeri, yang merupakan bagian dari Program Penguatan
Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Kegiatan
Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah serta Kerjasama
Daerah.
Penguatan peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah di
wilayah provinsi juga dimaksudkan untuk memperkuat hubungan
antar tingkatan pemerintahan. Dalam pelaksanaan peran Gubernur
sebagai wakil Pemerintah, maka hubungan antara dengan
Bupati/Walikota bersifat hirarkis, Gubernur melakukan pembinaan
VI- 11
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 12
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 13
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
a. Permasalahan
1) Beberapa Kabupaten/Kota masih melaksanakan inventarisasi
dan ada beberapa kabupaten/kota yang tidak menganggarkan
kegiatan pembakuan nama Rupabumi, sehingga Panitia
Pembakuan Nama Rupabumi (PPNR) Kabupaten/Kota belum
dibentuk pada Tahun 2017.
2) Masih adanya keterlambatan dalam penyampaian data
dukung capaian kinerja dari Perangkat Daerah.
3) Masih adanya keterlambatan dalam penyampaian capaian
kinerja agregasi (Kabupaten/Kota).
b. Solusi
1) Mendorong Kabupaten/Kota untuk segera melaksanakan
inventarisasi dan menganggarkan kegiatan pembakuan nama
Rupabumi di Tahun 2018 sesuai Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 125.4/3618/SJ Tanggal 11 Agustus 2018
tentang Sinergi Pembakuan Nama Rupabumi dan Penegasan
Batas TA. 2018.
2) Peningkatan koordinasi dengan Perangkat Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
VI- 14
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 15
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 16
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 17
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 18
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
d. Melantik Bupati/Walikota;
VI- 19
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 20
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 21
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
Tabel 6.2 Daftar Korban Jiwa Akibat Bencana Di Jawa Barat Periode
Januari s.d Desember 2017
VI- 22
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 23
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 24
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 25
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
11) Mobil Box 1 Unit, Mobil Tangki Air 4 Unit, Mobil Penjernih Air
1 Unit, Motor Trail 16 Unit;
VI- 26
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
13. Melakukan sinergi program dan kegiatan lintas PD, baik dalam
lingkup Kabupaten/Kota, provinsi maupun dengan Kementerian
dan Lembaga di tingkat pusat yang dirumuskan dalam Forum
PD Bidang Kebencanaan serta Rapar Koordinasi Kebencanaan di
Tingkat wilayah Perwakilan.
VI- 27
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
b. Gunung Berapi
VI- 28
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
d. Banjir
Tatanan geologi ini pula yang menjadikan permukaan alam
Jawa Barat bergunung-gunung dan lembah dengan berbagai ngarai
dan sungai sehingga berpotensi untuk mengalami banjir, longsor dan
erosi. Banjir pada umumnya terjadi di wilayah Jawa Barat bagian
utara dan selatan. Daerah rawan banjir ini makin diperburuk dengan
adanya penggundulan hutan atau perubahan tataguna lahan yang
kurang mempertimbangkan daerah resapan air. Perubahan tata guna
lahan dan tataruang yang kemudian berakibat menimbulkan banjir.
Daerah rawan banjir di Jawa Barat tercatat ada 9 Kabupaten/Kota
yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Bandung.
........... (data perlu di update)
e. Longsor
VI- 29
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
f. Kekeringan
Bencana Alam yang lain adalah kekeringan yang menyebabkan
gagal panen dan menimbulkan kerawanan pangan. Bencana
kekeringan biasanya terjadi pada musim kemarau panjang yang
mengakibatkan kegagalan panen hasil pertanian. Saat ini tercatat ada
3 Kabupaten/Kota yang rawan kekeringan yaitu Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang. ........... (data
perlu di update)
VI- 30
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
i. Kecelakaan Transportasi
Beberapa kejadian dapat terjadi pada berbagai moda
transpotasi darat, laut maupun udara. Kecelakaan yang terjadi
terutama pada sarana transportasi umum (kapal laut, pesawat
terbang dan angkutan darat termasuk kereta api) dapat
mengakibatkan korban jiwa yang cukup besar. Sektor utama dalam
penanganan bencana akibat kecelakaan transportasi adalah sektor
perhubungan.
j. Pencemaran Lingkungan
Di Jawa Barat pertumbuhan industri melaju dengan pesat.
Akibat dari munculnya industri-industri baru, timbal masalah
pencemaran yang dihasilkan dari limbah industri yang dapat
mencemari lingkungan, baik melalui udara, tanah maupun air.
k. Kerusuhan Sosial
Pada tahun 90-an, telah terjadi konflik vertical dan horizontal
yang ditandai dengan timbulnya kerusuhan sosial. Konflik antar
komunitas maupun unit sosial di atasnya terjadi apabila secara
langsung maupun tidak langsung ada upaya saling mengambil aset-
aset atau mengganggu proses mengakses aset-aset penghidupan
tersebut di atas. Pengambilan aset maupun gangguan atas akses
penghidupan dapat dipicu oleh permasalahan lingkungan. Aktifitas
komunitas maupun unit sosial di atasnya yang memunculkan
permasalahan lingkungan akan menjadi ancaman bagi pihak lain
apabila aset-aset penghidupannya dan akses penghidupannya
terganggu. Saat ini tercatat ada 3 Kab/Kota yang rawan Kerusuhan
Sosial yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan dan
Kabupaten Bogor. ........... (data perlu di update)
VI- 31
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
e. Kawasan buru;
i. Kawasan industri;
j. Kawasan purbakala;
VI- 32
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 34
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 35
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2017
VI- 36