Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

TEKNIK TELEKOMUNIKASI TERAPAN

Strategi Pencapaian Target dan Indikator Sustainable Development Goals


(SDGs)

Oleh :

Muhammad Zainul Halim 1605541050

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2019
BAB I
PENDAHULUAN

Pada 25-27 September 2015 dunia menyepakati 17 program pembangunan berkelanjutan


atau Suistanable Development Goals (SDGs). Secara garis besar, 17 tujuan SDGs dapat
dikelompokkan dalam empat pilar, yakni pembangunan manusia, pembangunan
ekonomi,pembangunan lingkungan hidup, dan governance.
Tujuan SDGs yang dapat dikelompokkan dalam beberapa sektor. Sektor-sektor itu adalah
menjamin kehidupan yang sehat, memastikan pemerataan kualitas pendidikan dan pendidikan
inklusif serta pembelajaran seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai
kesetaraan gender, serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Salah satu tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hidup antara lain memastikan
ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses universal ke air dan sanitasi, menjamin
energi yang berkelanjutan, memastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, mengambil
tindakan untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, mengelola aset sumber daya alam
secara berkelanjutan, mengelola ekosistem yang berkelanjutan dan menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati.
Tujuan-tujuan SDGs tersebut mempunyai sejumlah target yang akan dicapai, dan untuk itu
diperlukan strategi serta indikator pencapaian SDGs tersebut. Indikator yang akan di bahas adalah
indikator ke 13 yaitu tentang “Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya”.
Strategi yang diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pelibatan sektor baik di pusat maupun di daerah untuk melaksanakan
kegiatan penurunan emisi dan pengalokasian pendanaannya;
2. Standarisasi kegiatan penurunan emisi di setiap sektor.,
3. Meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam penurunan emisi GRK;
4. Pengembangan dan penerapan insentif fiskal;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan RAN/RAD-GRK dan adaptasi;
6. Pelaksanaan kegiatan dan rencana aksi terkait dengan REDD+, baik yang
berdampak langsung, maupun tidak langsung pada penurunan emisi GRK;
7. Pengembangan indeks dan indikator kerentanan, serta penguatan sistem informasi
iklim dan cuaca;
8. Pelaksanaan kajian kerentanan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) pada sektor
yang sensitive serta pelaksanaan pilot adaptasi;
9. Sosialisasi RAN-API dan peningkatan kapasitas daerah dalam upaya adaptasi.

Dari 9 strategi di atas, topik yang penulis bahas adalah strategi ke-7 tentang pengembangan
indeks dan indikator kerentanan, serta penguatan sistem informasi iklim dan cuaca dan lebih saya
tekankan pada penguatan sistem informasi cuaca yang dalam hal ini adalah informasi mengenai
alat pengukur suhu dan kelembaban udara berbasis android.

1.1 Latar Belakang


Saat ini telah banyak terjadi peristiwa kebakaran Indonesia mengalami bencana kebakaran
hutan yang besar di Sumatera dan Kalimantan yang mengakibatkan ribuan orang mengalami
gangguan pernafasan dan mengganggu pendidikan dan roda perekonomian di daerah tersebut.
Selain itu akibat dari kebakaran hutan tersebut asap yang ditimbulkan hingga mencapai ke luar
negeri. Berdasarkan statistik dari PT Perkebunan Nusantara IX dari tahun 2011 hingga sekarang
setidaknya sudah terjadi sekitar 15 kali kebakaran di area hutan tersebut. Kebakaran terbesar dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2015 yang mengakibatkan sekitar 1,5 hektare area
hutan karet rusak dan mengalami kerugian yang cukup besar dari segi finansial. Dengan luas area
2.477,390 Ha tidak setiap saat petugas dapat mengawasi semua area hutan tersebut, jadi jika terjadi
kebakaran maka tidak akan ada yang mengetahui keadaan tersebut dengan cepat. Oleh karena itu
area hutan tersebut membutuhkan suatu sistem yang dapat menginformasikan kebakaran hutan
secara dini yang dapat dipantau dari kantor pengawas untuk mengurangi atau menanggulangi agar
kebakaran itu tidak semakin membesar dan dapat di tangani dengan cepat.

1.2 Tujuan
1. Mengurangi resiko kebakaran dan tingkat penyakit yang disebabkan oleh asap
kebakaran hutan.
2. Mempermudah pengawasan hutan dalam hal kebakaran.
3. Menanggulangi agar kebakaran tidak semakin membesar dan dapat di tangani dengan
cepat

Anda mungkin juga menyukai