Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI DEMOKRASI

Oleh:

1. Novi hari mulyani (CIG019209)


2. Nur putri ajizah (C1G019215)
3. Muhammad zainul hasani (C1G019187)
4. Naseem hammed putra djonggat (C1G109199)

PROGRAM AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yamg berjudul “DEMOKRASI” untuk
memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan baik.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya dan pada kami
penyusunnya. Demikian pula makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kata sempurna.

Akhir kata penyusun menguvapkan terimakasih.

Mataram, 9 september 2019

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 TUJUAN PENULISAN

BAB 11 PEMBAHAHASAN

2.1 SEJARAH DEMOKRASI

2.2 PENGERTIAN DEMOKRASI

2.3 MODEL-MODEL DEMOKRASI

2.4 DEMOKRASI DAN IMPLEMENTASINYA

2.5 ARTI DAN PERKEMBANGAN

2.6 DEMOKRASI PANCASILA

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah sejak lama sistem demokrasi diberlakukan di Indonesia dan seperti yang
kita ketahui demokrasi ialah dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Yang berarti
seluruh pemerintahan kembali ke tangan rakyat tidak memandang kasta maupun harta.
Sistem demokrasi merupakan salah satu mekanisme suatu pemerintahan untuk
mendapatkan kedaulatan bagi suatu negara.
Seluruh warga negara memiliki hak , kewajiban, kedudukan dan kekuasaan yang
baik dalam menjalankan kehidupannya maupun dalam berpartisipasi terhadap kekuasaan
negara
Untuk menegakkan kembali asas asas negara hukum dan untuk mewujudkan
harapan keadilan sosial bagi rakyat dan agar mampu menciptakan kesejahteraan rakyat kita
perlu demokrasi oleh karena itu, demokrasi itu penting bagi suatu negara.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengatuhui sejarah dan pengertian demokrasi
2. Mengetahui model-model demokrasi
3. Mengetahui demokrasi dan implementasinya
4. Mengetahui arti dan perkembangan
5. Mengetahui drmokrasi pancasila
BAB 1

TEORI DEMOKRASI

2.1 Sejarah Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata yunani “Demos” yang berarti
“Rakyat” dan kata “Kratos” atau “createin” yang berate “ pemerintahan, sehingga
kata “demokrasi” berarti suatu “ pemerintahab oleh rakyat”. Kata “pemerintahan
oleh rakyat” memiliki konotasi (1) suatu pemerintahan “di pilih oleh rakyat dan
(2) suatu “pemerintahan oleh rakuat biasa” (bukan oleh kaum bangsawan),
bahkan (3) suatu pemerintahan oleh raktyat kecil dan miskin (government by the
poor). Atau yang diistilahkan dengan “wong cilik”.Namun demikian, yang
penting bgi suatu demokrasi bukan hanya siapa yang memilih pemimpin, tetapi
juga cara dia memimpin. Sebab jika cara memimoin negara tidak benar, baik
karena rendahnya kualitas dan komitmen moral dari sang pemimpin itu sendiri,
maupun krena budaya masyarakat setempat yang tidak kondusif, maka demokrasi
hanya berarti pemolesan dari tirani oleh kaum bangsawa menjaditirani oleh
masyarakat bawah. Dan hal terssebut sama saja bahayanya,bahkan lebih
berbahaya, bahkan lebih berbahaya sebagaimana telah ditunjukan oleh sejarah
demokrasi. Bukankah tiran-tiran kejam seperti Hitler (jerman), Lenin (Rusia),
Stalin (Rusia), Mao Tse Dong (Cina), Polpot (Kamboja), Idi Amin (Uganda),
Ferdinand Marcos (Filipina), Soeharto (Indonesia), semuanya bukan berasal
dari golongan bangsawan tetapi berasal kelas masyarakat biasa.

Definisi demokrasi secara umum

Yaitu sistem pemerintahan dengan memberikan kesempatan kepada selruh warga


negara dalam pengambilan keputusan. Yang dimana semua warga negaranya
memili hak setara dalam pengambilan keputtusan yang dapat mengubah hidup
mereka . dalam arti lain rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

Menurut Charles Costello, demokrasi termasuk sistem sosial dan politik, yang
membatsi kekuasaan pemerintah dengan hukum. Demi melindungi hak seluruh
warga negara. Sedangkann bagi Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi
merupakan sistem pemerintahan yang dirancang dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

Sistem demokrasi mulai diterapkan sejak zaman yunani kuno. Dengan sistem ini,
rakyat dapat terlibat langsung dalam pengammbilan keputusan, menyangkut
kelangsungan sebuah negara.

2.2 Konsep Pemerintahan oleh rakyat dan pengertian demokrasi

Secara harafiah, kata demokrasi berarti “pemerintahan oleh rakyat”, tetapi


secara operasional arti yang diberikan kepada demokrasi sangat beragam, bahkan
perkembangannya sangat tidak terkontrol. Banyak orang bicara demokrasi tanpa
mengetahui makna demokrasi yang sebenarnya.

Sebenarnya, yang dimaksud demokrasi adalah satu sisrem pemerintahan


dalam suatu negara dimana semua warga negara secara memiliki hak, kewajiban,
kedudukan dan kekuasaan yang baik dalam menjalankan kehidupannya maupun
dalam berpartisipasi terhadap kekuasaan negara dimana rakyat berhak yntyk ikut
serta dalam menjalankan negara atau mengawasi jalannya kekuasaan negara, baik
secara langsung misalnya melalui ruang-ruang publik (public sphere) melalui
wakil-wakilmya yang telah dipilih secara adil dan jujur dengan pemerintahan
yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan rakyat, sehingga system
pemerintahan dalam negara tersebut barasal dari rakyat, dijalan oleh rakyat, untuk
kepemtingan rakyat (from the people, by the people, to the people).Karena itu,
sistem pemerintahanp demokrasi dipakai sebagai lawan dari sistem pemerintahan
tirani, otokrasi, despotisme, totalterisme, aristokrasi, oligarki, dan teokrasi.

2.3 Model-model demokrasi


1. Demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi, suatu system pengambilan
keputusan mengenai masalah-masalah public dimana warga Negara terlibat
secara langsung . ini adalah tipe demokrasi “asli” yang terdapat di atena kuno,
diantara tempat-tempat yang lain.
2. Ada demokrasi liberal atau demokrasi perwakilan, suatu system pemerintahan
yang mencangkup “pejabat-pejabat” terpilih yang melaksanakan tugas “
mewakili” kepentingan-kepentingan atau pandangan-pandangan dari para
warga negara dalam daerah-daerah yang terbatas sambil tetap menjungjung
tinggi “aturan hukum”.
3. Demokrasi yang didasarkan atas modal satu partai (meskipun sementara orang
mungkin meragukan apakah hal ini merupakan suatu bentuk demokrasi juga).
4. Demokrasi partisipasi, yang menekankan hubungan timbal balik antara
penguasa dan yang dikuasai.
5. Demokrasi sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian kepada keadilan
sosial dan egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan
politik.
6. Demokrasi konstitusional, yang menekankan proteksi khusus bagi kelompok-
kelompok budaya yang menekankankerja sama yang erat diantara elit yang
mewakili bagian budaya masyarakat utama.
7. Demokrasi langsung terjadi bila rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatu
negara dilakukan secara langsung.
8. Demokrasi terpimpin. Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka
dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sebagai
kendraaan untuk menduduki kekuasaaan

2.4 Demokrasi dan Implementasinya


Telaah tentang tolak-tarik antara peranan negara dan masyarakat tidak dapat
dileoaskan dari telaah tentang demokrasi, karena dua alasan. Pertama, hamper
semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asanya yang
fundamental sebagai telah ditunjukkan oleh hasil studi UNESCO pada awal 1950-
an yang mengumpulkan lebih dari 100 sarjana Barat dan Timur, Kedua,
demokrasi sebagai asa kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi
peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertinggi
tetapi ternyata demokrasi itdeu berjalan dalan rute yang berbeda-beda. Asas
demokrasi yang hampir sepenuhnya disepakati senagai modal terbaik bagi dasar
penyelenggaraan negara ternyata memberikan implikasi yang berbeda di antara
pemakai-pemakainya bagi peranan Negara

2.5 Arti dan Perkembangannya


Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakan
sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya
organisasi negara dijamin. Oleh sebab itu, hampir semua pengertian yang
diberikan untuk istilah demokrasi ini selalu memberikan posisi penting bagi
rakyat kemdati secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu
sama.Sekedar untuk menunjukkan betapa rakyat diletakan pada posisi penting
dalam asas demokrasi ini, berikut akan dikutip beberapa pengertian demokrasi.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada
tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok yag
mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijaksanaannegara, oleh
karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Jadi negara
emokrasi adalah negara yang di selenggarakan berdasarkan hendak dan kemauan
rakyat, atau jika di tinjau dari sudut rakyat sendiri atau atas persetujuan rakyat
karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
Demokrasi menempati posisi yang fital dalam kaitannya pembagian kekusaan
dalam suatu negara (umumnya berdsarkan konsep dan prinsip trias politica)
dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan
untuk kesejahteraan dan kemakuran rakayat.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pegertian bahwa pada
tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok
yang mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara,
oleh karena kebijaksanaan tersebut mentukan kehidupan rakyat. Jadi negara
demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan
kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi ia berarti suatu
pengorganisasian negara yang dilakukan pleh takyat karena kedaulatan berada di
tangan rakyat.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain,
misalnya kekusaan berlebihan dari lembaga legislatif menetukan sendiri anggaran
untuk gaji dan tunjungan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi
rakyat, tidak akan membawa kebaikan untk rakyat.
Intinya setiap lembga negara bukan saja harus akuntable(accountable),
tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap
lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secra
teori) membatasi kekusaan lembaga negara tersebut.

2. Implementasinya Demokrasi

a) Di lingkungan kelurga
Penerapan budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan
dlam bentuk sebgian berikut:
Kesedian untuk menerima kehadiran sanak saudara
Menghargai pendapat anggota kelurga lainnya
Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja
Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama
b) Di lingkungan masyarakat penerapan budaya demokrasi di lingkungan
masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagian berikut:
Bersedia mengakui keselahan yang telah dibuatnya
Kesedian hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa deskriminasi
Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya
Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi
Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga
lain
c) Di lingkungan sekolah penerapan budaya demokrasi di lingkungan
sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagian berikut:
Bersedia bergaul denngan teman sekolah tanpa membeda-bedakan
Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya,ras dan
agama
Mengutamakan musyawarah, membuata kesepakatan untuk
menyelesaikan masalah.
d) Di lingkungan kehidupan bernegara penerapan budaya demokrasi di
lingkungan bernegara dapat di wujudkan dalam bentuk sebagia berikut:
Bersedia menerima kekalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas
Kesedian para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendpat warganya
Memiliki kejujuran dan integritas
Memiliki rasa malu dan bertanggung jawan kepada publik
Menghargai hak-hak kaum minoritas
Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat
Mengutamkan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan .

2.6 Demokrasi Pancasila


Demokrasi yang secara resmi menkristal di dalam UUD 1945 dan yang saat
ini berlaku di Indonesia biasa disebut “Demokrasi Pancasila”. Meskipun
sebenarnya dasar-dasar konstitusional bagi demokrasi di imdonesia sebagaimana
yang berlaku sekarang ini sudah ada dan berlaku jauh sebelum tahun 1965 tetapi
istilah “ Demokrasi Pancasila” itu baru di populerkan sesudah lahir Orde Baru
(1966).
Istlah ini lahir sebagai lawan (dilawankan) terhadap istilah “Demokrasi
Terpimpin” dibawah Pemerintahan Soekarno.
“Dmokrasi Terpimpin” sebagai usaha pemusatan kekuasaan berada
ditangannya. Gagasan ini kemudian berhasil dibekukan secara yuridis dalam
bentuk Ketetapan MPRS NO. VIII/MPRS/1965 tentang “ prinsip-prinsip
Musyawarah untuk mufakat dalam demokrasi terpimpin sebagai pedoman bagi
lembaga-lembaga Permusyawaratan Perwakilan.
Dengan demikian dalam perwujudannya sebagai aturan hukum baik
demokrasi terpimpin maupun demokrasi pancasila itu adalah berisi teknis
pelaksanaan pengambilan keputusan dalam permusyawaratan. Menurut demokrasi
terpimpin inti dari permusywaratan adalah “musyawarah untuk mufakat” yang
bila mana hal itu tudak dapat dicapai maka musyawarah harus menempuh jalan
berikut.
a. Persoalannya diserahkan kepada pemimpin untuk mengambil kebijaksanaan
dengan memperhatikan pendapat-pendapat yang bertentangan.
b. Persoalannya ditanggukan.
c. Persoalannya ditiadakan sama sekali.

Sedangkan konsep demokrasi pancasila juga mengutamakan musyawarah


untuk mufakat, tetapi pemimpin tidak diberikan hak untuk mengambil keputusan
sendiri dalam hal “mufakat bulat” tidak tercapai. Bagi demokrasi pancasila sesuai
Tap MPRS No. XXXVII/MPR/1968 untuk mengatasi kemacetan karena tidak
dapat dicapainya “mufakat bulat” Maka jalan voting (pemungutan suara) bisa
ditempuh sesuai dengan ptosedur yang dikehendaki pasal 2 ayat 3 dan pasal 6
ayat 2 UUD 1945.
Antara lain menyatakan bahwa Demokrasi Pancasila berarti demikrasi,
kedaulatan rakyat yang dijiwai dan di integrasikan dengan sila-sila lainnya Hal ini
berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan
agama masing-masing, haruslah menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai
dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin dan mempesatukann
bangsa,dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Pancasila
berpangkal tolak dari paham kekelurgaan dan gotong royong. Sebelum itu
seminar II Angkatan Darat yang berlangsung pada bulan Agustus 1966
mengeluarkan “Garis-garis Besar Kebijaksanaan dan Rencana Pelaksanaan
Stabilitas Politik”
Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli
1) Drs. C.S.T. Kansil, SH.
Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH., Penngertian demokrasi pancasila adalah
kerakyatan yang dioleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan, yang merupakan sila keempat dari dasar negara pancasila
seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 UUD 1945
2) Prof. R.M. Sukamto Notonagoro
Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro, pengertian demokrasi pancasila
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaran perwakilan yanng berketuhanan YME, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradap, yang mempersatukan indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
3) Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan tahun 1983, demokrasi pancasila adalah
tujuan dari pembangunan politik di indonesiadi mana pelaksanaannya
diperlukan pemantapan kehidupan konstitusional kehidupan demokrasi dan
tegaknya hukum.

Asas-asas Demokrasi pancasila


Asas kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa indonesia memiliki kesadaran dasar
rasa cinta dan padu dengn rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya
yang satu.
Asas musyawarah
Maksud dari asas ini aalah agar bangsa indonesia memperhatikan aspirasi
Dan kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai
ksepakatan bersama. Dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk
mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan dan kasih
sayang untuk kenahagian rakyat indonesia.
Ciri-ciri demokrasi pancasila
Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi
univrsal, namun terdapat perbedaan di dalamnya.
Adapun ciri-ciri demokrasi pancasila adalah sebagian berikut:
1. Penyelenggaraan pemerintah berjalan sesuai dengan konstitusi
2. Dilakukan kegitan pemilihan umum (PEMILU) secara
berkesinambungan
3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan melindungi hak
masyarakat minoritas
4. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan
cara menyelesaikan masalah
5. Ide-ide yang paling baik bagi indonesia akan diterima, dan bukan
berdasarkan suara banyak

Prinsip Demokrasi Pancasila


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem demokrasi ini sesuai dengan budaya dan
karakter bangsa indonesia. Adapun beberapa prinsip sistem demokrasi ini dalah
sebagian berikut:
1. Mempastikan adanya perlindungan HAM
2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah
3. Adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau
kekuasaan lainnya.
4. Adanya partai politik dan organisasi sosisl politik sebagai media untuk
menyalurkan aspirasi rakyat
5. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan UUD 1945
6. Berperan sebagai pelaksana dalam PEMILU
7. Adanya keseimbangan anatara kewajiban dan hak
8. Kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, masyarakat,dan negara
9. Menjunjung tinggi dan cita-cita nasional
10. Penyelenggaran pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi di mana
kekuasaan tertinggi berda di tangan rakyat

Fungsi Demokrasi Pancasila


Tujuan utama dari sistem demokrasi ini adalah untuk menjamin hak-hak rakyat indonesia dalam
penyelenggaran negara.
Berikut ini adalah bebrapa fungsi demokrasi pancasila secara umum:
1. Memastikan keterlibatan rakyat dalam penyelenggaran kehidupan bernegara. Misalnya
ikut memilih dalam pemilu, ikut serta dalam pembangunan, menjadi anggota Badan
Perwakilan
2. Memastikan berdirinya dan berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Mematikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan sistem
konstitusional
4. Memastikan tegaknya hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
5. Memastikan terjadnya hubungan yang serasi dan seimbang antar lembaga negara
6. Memastikan penyelenggaraan pemerintah yang bertanggungjawab
Demokrasi pancasila merupakan sistem politik berlandaskan pancasila yang diterapkan
di Negara Indonesia. Sebagai sebuah sistem politik politik, demokrasi pancasila adalah
salah satu dari berbagai macam bentuk demokrasi pancasila adalah salah satu dari
berbagai macam bentuk demokrasi negara-negara di dunia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara harafiah, kata demokrasi berarti “pemerintahan oleh rakyat”, tetapi
secara operasional arti yang diberikan kepada demokrasi sangat beragam. Yang
dimaksud demokrasi adalah satu sisrem pemerintahan dalam suatu negara
dimana semua warga negara secara memiliki hak, kewajiban, kedudukan dan
kekuasaan yang baik dalam menjalankan kehidupannya maupun dalam
berpartisipasi terhadap kekuasaan negara dimana rakyat berhak untuk ikut serta
dalam menjalankan negara atau mengawasi jalannya kekuasaan negara
Demokrasi yang berlaku di Indonesia saat ini disebut Demokrasi Pancasila
sebagaimana yang sudah tercantum pada UUD 1945. Meskipun sebenarnya dasar-
dasar konstitusional bagi demokrasi di Indonesia ini sudah ada dan berlaku jauh
sebelum tahun 1965 tetapi istilah Demokrasi Pancasila itu baru di populerkan
sesudah lahir Orde Baru 1966.
konsep demokrasi pancasila juga mengutamakan musyawarah untuk
mufakat, tetapi pemimpin tidak diberikan hak untuk mengambil keputusan sendiri
dalam hal mufakat bulat tidak tercapai dan apabila mufakat bulat belum tercapai
dilakukanlah votting atau pemungutan suara yang ada pada pasal 2 ayat 3 dan
pasal 6 ayat 2 UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA

 Fuady, Munir. 2010. Konsep Negara Demokrasi. Bandung : PT Refika Aditama


 Held David. 1955. Democracy and The Global Order: From the modern state to
cosmopolitan governance. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai