GGGG
GGGG
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. LM
2. Umur : 37 tahun
3. JenisKelamin : Laki-laki
4. Alamat : Karang Jangkong
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. TanggalMasuk : 17 September 2019
7. No. RM : 152826
B. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 17 September 2019, di poli
THT-KL RSUP NTB.
1. Keluhan Utama
Sakit kepala dan hidung bau.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli THT-KL RSUP NTB, dengan keluhan sakit
kepala dan hidung bau. Keluhan dirasakan pertama kali sudah >5 tahun lalu
hilang timbul. Namun sejak 6 bulan yang lalu keluhan di rasakan lebih
sering. Keluhan hampir setiap hari dirasakan. Pasien mengatakan keluhan
tidak berkurang dengan istirahat. Keluhan dirasakan hilang timbul dan
hingga mengganggu saat istirahat. Jika keluhan muncul pasien hanya
memberikan paramex. Pasien juga mengeluhkan jika kepalanya terasa
pusing sekali, sering mengantuk, dan bersin. Pasien tidak mengeluhkan
demam, batuk.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 19 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Kepala : mesocephal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), secret (-/-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2”
Status Lokalisata
Pemeriksaan telinga
No. Pemeriksaan Telinga kanan Telinga kiri
Telinga
1. Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran dalam
batas normal, hematoma (-), batas normal, hematoma (-),
nyeri tarik aurikula (-) nyeri tarik aurikula (-)
3. Liang telinga Serumen (-),hiperemis (-), Serumen (-), hiperemis (-),
furunkel (-), edema (-), furunkel (-), edema (-),
sekret (-). sekret (-)
Pemeriksaan hidung
Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri
Bentuk (dbn), inflamasi (-), Bentuk (dbn), inflamasi (-),
Hidung luar
nyeri tekan (-), deformitas (-) nyeri tekan (-), deformitas (-)
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi dbn, ulkus (-) dbn, ulkus (-)
Bentuk (dbn), mukosa Bentuk (dbn), mukosa hiperemia
Cavum nasi
hiperemia (-) (-)
Mukosa hiperemia (-) , sekret Mukosa hiperemia (-) , sekret
Meatus nasi media
(-), masssa (-) (-), massa (-)
Edema (-) , mukosa hiperemi
Edema (-) , mukosa hiperemi (-),
Konka nasi inferior (-), sekret (+), livide (-)
sekret (+), livide (-)
Hipertrofi (+)
Deviasi (-), benda asing (-), Deviasi (+), benda asing(-),
Septum nasi
perdarahan (-), ulkus (-) perdarahan (-), ulkus (-)
Pemeriksaan sinus Nyeri tekan pada sinus Nyeri tekan pada sinus maksila
maksila dan frontal maksila dan frontal (-) dan frontal (-)
Pemeriksaan Tenggorokan
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
- Inspeksi : Tanda radang (-) massa (-)
- Palpasi : Perbesaran KGB (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan Pemeriksaan Penunjang :
Lab
CT Scan
E. RESUME
Pasien laki-laki 37 tahun datang dengan keluhan sakit kepala dan hidung
bau. Keluhan dirasakan pertama kali sudah >5 tahun lalu hilang timbul. Namun
sejak 6 bulan yang lalu keluhan di rasakan lebih sering. Keluhan hampir setiap
hari dirasakan. Pasien mengatakan keluhan tidak berkurang dengan istirahat.
Keluhan dirasakan hilang timbul dan hingga mengganggu saat istirahat. Jika
keluhan muncul pasien hanya memberikan obat Paramex. Pasien juga
mengeluhkan jika sering mengantuk. Pasien tidak mengeluhkan demam, batuk.
Pada pemeriksaan fisik hidung luar tidak didapatkan deformitas septum.
Pemeriksan rhinoskopi anterior didapatkan konka inferior dextra hipertofi dan
septum deviasi sinistra.
F. DIAGNOSIS BANDING
- Septum Deviasi Sinistra
- Sinusitis Ethmoidalis
- Rhinitis Kronik
G. DIAGNOSIS KERJA
- Septum Deviasi Sinistra dan Sinusitis Ethmoidalis
H. TERAPI:
• Non – Medikamentosa:
Menjelaskan tentang penyakit pasien
Menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan trauma
Jika sedang pilek, jangan membuang lendir dari hidung terlalu kencang
Menghindari cuaca dingin
• Medikamentosa:
Omeprazole 2 x 1
NaCl untuk cuci hidung
Cetirizin 1 x 1
Cefixime 2 x 100 mg
Tindakan operatif
1. Submucousa Resection atau
2. FESS
I. PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Dubia Ad bonam
Quo Ad Fungsionam : Dubia Ad bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia Ad bonam