Anda di halaman 1dari 12

Sistem Multi Level Marketing :

Alternatif Pemasaran Bisnis Eceran di


Indonesia
Oleh : Sri Rejeki Ekasasi

I. Pendahuluan Komitmen ini temyata tidak


Indonesiamerupakan pasarpotensial mematikan kreativitas investor asing yang
bagi bisnis eceran (retail), mengingatbisnis tergiur dengan pasar Indonesia, bahkan
eceran menjangkau langsung 'konsumen mendorong mereka berupaya mencari
akhii' sebagai pasar sasarannya. Dengan altematif-altematif bam untuk masuk ke
188 juta penduduk dan jumlah kelas dalam bisnis eceran tersebut. Sebagai
menengah (the rising middle class) yang ilustfasi, keberadaan bisnis franchise di
semakin memiliki daya beli, maka hal itu beberapa kota besar mempakan salah satu
jelas berpengaruh pada prospek bisnis indikasi. Dengan sistem ini inve^r asing
eceran. dapat ikut menikmati keuntungan dalam
Berdas arkan asumsi tersebut banyak bisnis eceran tanpa menyalahi peraturan
investorbaikdari dalam maupunluarnegeri yang berlaku.
yang teitarik imtuk berinvestasi di bidang Melengkapi bisnis franchise, akhir-
-bisnis eceran. Hal ini dapat dilihat dari akhir ini bisnis ecerw diramaikan dengan
makinmerebaknya bisnis eceran, terutama bisnis yang menggunakan sistem jual
dikota-kotabesarbaikyangbersifatformal langsung atau direct selling dalam bentuk
maupun informal. Multi Level Marketing (MLM). Menuitit
Melihat kecenderungan itu, beberapapengamat, sistem ini sebagai salah
pemerintah telah mempersiapkan sarana satu strategi maiketing - sesuai dengan
dan prasarana agar dapat melindungi kondisi pasar di Indonesia. Makin hari
kepentingan masyarakat diantaranya untuk makin bany akpeminatnya dan menjanjikan
melindungi investor dalam negeri. keuntungan yang memadai.
Bagaimanapun juga dalam kondisi Gejala ini menarik untuk diamati,
perekonomian makro, bisnis eceran karena nampaknya ada pro dan kontra dari
merupakan bisnis yang strategis. Untuk beberapa pihak menanggapi kehadiran
merealisir hal tersebut, pemerintah sistem direct selling tersebut. Tak kurang
memasukan bisnis eceran ke dalam DNI
(daftar negatif investasi) yang merupakan
1) Tim Laporan Utama, Benaricah Mereka
komimien undang-undang yang mengatur Tidak BisaDibendung ?, Tempo, 24 Oktober 1992,
bisnis perdagangan di dalam negeri.^> Jakarta, hal 14.

Dra. SriRejeki Ekasasi adalah Dosen Tetap AMP YKPN Yogyakarta

13
dari kalangan akademis maupun praktisi nampaknya mendominasi bisnis eceran di
menyorotihaltersebut,baikmelaluiseminar kota-kota besar dan biasanya lebih banyak
maupun tulisan-tulisan di media massa. raenjual barang dari pada jasa. Departemen
Dalam makalah ini, penulis akanmembahas stores atau toko serba ada menjual
lebihjauh kemungkinan mekanisme direct bermacam barang terutama pakaian,
selling,sebagaistrategibentuksistemMulti kosmetik,perabotremah tanggadan barang
Level Maiketing, sebagai strategi market kebutuhan sehari-hari (kelontong). Super
ing untuk bisnis eceran di Indonesia saat markets menjual kebutuhan sehari-hari
ini. teretamamakanan danperlengkapan dapur.
Dalam makalah ini, sebelum sampai Naiha-nama seperti Sears, K Mart, Wal-
pada pembahasan Multi Level Marketing Mart dan J.C. Penney di Amerika atau
sebagai strategi pemasaran bare, terlebih Matahari, Ramayana &Robinson sertaHero
dahulu akan dibahas masalah bisnis eceran di Indonesiamerupakan contoh Departemen
dan perkembangannya di Indonesia serta stores dan Supermarket yang sukses di
pengeitian sistem Multi Level Marketing bidangnya.
berikut keunggulan bisnis tersebut dan Berbeda dengan dua jenis bisnis
mekanisme kerjanya. eceran sebelumnya, specialty stores atau
pengecer khusus hanya menjual barang-
n. Bisnis Eceran barang spesifik, seperti misalnya obat-
A. Pengertian obatan,sepatu,pakaian,alattulis, alat-alat
Menurat Philip Kotler, penjualan olahraga,keperluanfotografi,bahan-bahan
eceran meliputi semua kegiatan yang bangunan dan sebagainya.
melibatkan penjualan barang dan Jasa Berdasarkan tipe operasional ini,
langsung kepada konsumen akhir untuk bisnis eceran dapat digolongkan menjadi
penggunaan yang sifatnya pribadi, bukan tiga jenis: (1) penjualan melalui pos, (2)
bisnis".^) Bila dibandingkan dengan penjualan langsung, dan (3) penjualan
perdagangan besar atau grosir, Jumlah melalui mesin otomatis. Penjualan melalui
barang atau jasa yang dijual dalam bisnis pos merupakan sistem penjualan barang-
eceran ini berskala kecil. Berdasarkan barang dengan cara memberikan terlebih
pengertian diatas,: individu atau lembaga dahulu katalog atau daftar barang-barang
yangmenjual barangataujasadalamjumlah yang-dijual kepada konsumen. Bagi
kecil dan dilakukan kepada konsumen akhir konsumen yang berminat akan
disebut sebagai pengecer. Secara umum mengirimkan daftar pesanan barang yang
bisnis eceran dapat diklasifikasikan
berdasarkan lini produk yang dijual, tipe 2) Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,
operasional dan konsentrasi dan Analists, Perencanaan, Implementasi, dan
kepemilikan.^^ Pengendalian (Terjemahan), Edisi ke-6. Jilid 2,
Erlangga, Jakarta, 1992, hal 198.
Departemen stores, supermarkets
dan speccialty stores merupakan contoh 3) Magdalena Lumbantoruan. dkk,
bisnis eceran berdasarkan jumlah dan EnsiklopediEkonomi, Bisnis,&Manajemen.Jilid2,
macam lini produk yang dijual. Jenis ini Pt Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1992. hal 31.

14
diinginkan melalui pos untuk selanjutnya kantor, toko, pompa bensin, stasiun' dan
penjual akan mengirimkan barang yang sebagainya. Sedangkan di Indonesia baru
diinginkan kepadakonsumen. Keberhasilan jenis minuman ringan seperti Coca-cola,
sistem ini tergantung pada barang yang Sprite, Fanta, Seven-up atau tehbotol saja
dijual dan kepercayaan konsumen pada yang lazimdijajakanmelalui mesinotomatis
penjual. Pada umumnya, konsumen mau ini. Penjualan melalui sistem ini
membeli karena barang-barahg yang memberikan banyak keuntungan pada
ditawaikantidakberedardipasarbebasatau konsumen karena pelayanan diberikan
dijual di toko-toko sekitamya, sedangkan selama dua puluh empat jam, dapat
barang tersebut sangat dibutuhkan.'*^ dilakukan sendiridanmudahmendapatkan
Penjualan langsung menipakan lempatpenjualan. Akantetapi karenabiaya
penjualan yang dilakukan dengan jalan operasionalnya yang relatif mahal maka
menawarkan barang yangdiperdagangkan harga barang y^g ditawarkan sering kali
langsung ditempat konsumen berada. lebih mahal.^
Biasanya barang yang ditaiwarkan dari KJasifikasi bisnis eceran yang lain
rumah ke rumah, terutama dilakukan oleh adalah berdasar bentuk kepemilikannya
penjual yang tidak mempunyai toko. yangdapatdigolongkanmenjadi tokomilik
Biasanya jenis barang yang ditawaikan pribadi dan toko rangkaian. Toko milik
melalui cara ini adalah kosmetik, pribadimerupakan toko yangdimilikioleh
ensiklopedi, dan alat-alatkebutuhan rumah individu dengan skala penjualan kecil,
tangga. misalnya warung-warung dan toko-toko
Penjualan melalui mesin otomatis kecil. Biasanya toko jenis ini dikelola
raerupakan penjualan eceran yang langsungolehpemilikdanmungkin dibantu
menggunakan jasa mesin yang dapat oleh satu atau beberapa orang pelaksana
dioperasikan secaraotomatis. Dengan cara yangbiasanyamasihadahubungan keluarga
ini konsumen bisa langsung memperoleh atau kenalan. Toko rangkaian merupakan
barang yang diinginkan dari mesin-mesin serangkaian toko yang dimiliki oleh satu
otomatis yang tersedia. Karenaketerbatasan ataubeberapaorangdandioperasikan secara
bentuk dan kapasitas mesin otomatis maka bersama-sama dibawah satu organisasi.
biasanya barang yang dijual adalah jenis Pada umumnya toko rangkaian menjual
barang yangmudahlakuseperti: gula-gula, jenis-jenis produk yang sama dan sistem
minuman ringan, surat kabar dan makanan pengadaan barangterpusatdi satutempat^
kecil. Di negara maju, seperti Amerika Di Amerikatoko rangkaian yang besar dan
misalnya, bahkanadabeberapajenis barang terkenal adalah K Mart, Wal-Mart, Circuit
lain yang dijual melalui mesin otomatis,
misalnya: alat kecantikan, kaos kaki, buku 4) AlexS. Njlisemito,Marketing,EdisiRevisi
bersampul tipis, piringan hitam, polis I, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981, hal 175.
asuransi bahkan cacinguntukumpan kail.
Mesin-mesin otomatis ini biasanya 5) Philip Kotler, op.ciL, hal 208-209
ditempatkan di tempat-tempat yang 6) Magdalena Lumbantoruan, Ensiklopedi
strategis, seperti di pabrik-pabrik, kantor- Ekonomi,Bisnis,- & Manajemen, loc.cit

15
Qty, dan Highland Superstore. penyumbang PDB nomor tiga (14%)
sesudah Pertambangan dan Migas (17,5%)
B. Perkembangan Bisnis Eceran di In dan tanaman pangan (15%). karena angka
donesia sektor perdagangan yang diterbitkan BPS
Seperti di negara lain, bisnis eceran adalah gabungan antara perdagangan besar
di Indonesia juga terdiri dari bisnis eceran dan eceran, maka diperkirakan
yang bersifat formal dan informal. Yang perbandingan nilai penjualan pedagang
bersifat formal biasanya merupakan bisnis besar dan eceran adalah 1: l.Perkiraanini
ecerandenganskala besardanmempunyai diambil dengan asumsi bahwa struktur
tujuan kebutuhan massal, misalnya toko perdagangan eceran di Indonesia lebih
seibaada,pasarswalayan, toko-toko khusus simpledibandingkandengan di Jepang dan
dan pasar induk. Sedangkan yang bersifat AS yangmempunyai perbandingan 3,7 :1
i informalraempunyiaiskalayanglebihkecil dan 1,8 :.l. Berdasarkan asumsi 1:1 diatas
, dan memenuhi kebutuhan non massal, maka besamya sumbangan bisnis eceran
contohnya waning makan, pedagang terhadap pembentukan PDB untukperiode
keliling, pedagang kakilima, pasar dan tersebut sekitar 7%.®'
kios.^ Dalam hal penyerapan tenaga kerja,
Keberadaan bisnis eceran ini, baik Hidayat peneliti bidang ekonomi
yang formal maupun'informal, sangat ketenagakeijaandari UniversitasPajajaran
diperlukanolehparadistributor(perusahaan Bandung-memperkirakanbahwasubsektor
penjual) karena merupakan muara dari perdaganganbesardankecilmenyeraplebih
sebagian besar barang yang diproduksi di kurang 14% tenaga keija Indonesia pada
dalam negeri serta barang impor. Oleh tahun 1985. Jumlah ini merupakan
karena itu, posisi bisnis eceran dalam prosentase terbesar setelah subsektor
struktur perekonomian makro menjadi tanaman pangan.
. sangat-strategis. Akibatnya fluktuasi yang Menuruthasil Survai SosialEkonomi
' terjadi dalam subsektor ini akan yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik
berpengaruh teihadap sektor-sektor yang pada tahun 1986, di Indonesia terdapat
lain, misalnya angkutan, industri 4.1(X).678 pengecer konvensional yang
pengolahan perbankan dan bahkan pola terdiri dari toko kecil dan warung, serta259
konsumsi penduduk.®^ pengecer besar dalam bentuk pasar
, Ada duaindikatorutama yang dapat swalayandan toko serba ada.'"^ Jumlah ini
digunakan untuk melihat posisi strategis menurutperkiraanmakinmembesarsejalan
subsektor perdagangan eceran, yakni: dengan laju pertumbuhan penduduk dan
sumbangannya terhadap pendapatan
• Produk Domestik Bruto (PDB) dan
penyerapah tenaga keija. Berdasarkan 7) Ibid, hal 31.
catatan StatistikPendapatan Nasional yang 8) Hidayat, Peranan dan Profil serta Prospek
Perdagangan Eceran (Formal dan Informal) dalam
diterbitkan Biro Pusat Statistik selama
Pembangunan, Prisma 7, JuU 1987, hal 4.
periode 1983-1985 subsektorperdagangan 9) Ibid, hal 5.
besar dan eceran merupakan subsektor 10) Magdalena Lumbantoruan, op.ciL, hal 30.

16.,
perkembangan ekonomi. Menyimak produknya hingga ke konsumen akhir,
perhitungan AP3I (Asosiasi Pusat seperti misalnya melalui grosir atau
Pertokoan danPerdaganganIndonesia) saat pedagang besar, sertapengecer. Akibamya
ini terdapat 372 supermarket dan 251 harga menjadi mahal, karena tiap-tiap
departemen store dl ^donesia, kecuali di tingkat saluran distribusi akan
Timor Timur. Jumlah ini dirasa masih menambahkan biaya-biaya yang telah
kurang menjangkau kebutuhan konsumen dikeluarkan, seperti misalnya: biaya iklan
Indonesia yang 188 juta. Sebagai contoh, danbiaya overheadlaia Selain ituprodusen
Pemda DKI memperkirakan setiap 5.000 akan tergantung pada banyaknya saluran
penduduk idealnya dilayani departemen distribusi yang digunakan. Sehingga dapat
store seluas 1.500 meter persegi. Jika itu dikatakan bahwa apabila teijadi hambatan
benar, maka Jakarta dengan jumlah pada satu tingkat saluran distribusi maka
penduduk 8 juta jiwa membutuhkan pasar kontinuitas distribusi produk juga akan
eceranmodemseluas2,4jutameterpersegi. terganggu.
Saat ini DKI Jakarta memiliki 163 Pada sistem Multi Level Marketing
departemen store dan supermarket.'^^ (MLM) parapedaganggrosi rdanpengecer
dalam jaringan pemasaran konvensional
m. Multi Level Markekting tadi digantikan dengan para distributor
A. Pengertian lepas. Masing-masingdistributormimgkin
Multi Level Marketingatau dikenal memasok distributor-distributor lain,
pula dengan nama 'Network Marketing' konsumen-konsumen, atau memasok
merupakansuatucara ataumetode menjual dirinya sendiri.Dalamusaha konvensional,
barang secara langsung kepada pelanggan biasanya tenaga pbnjual dipekerjakan
melalui jaringanyangdikembangkan oleh sebagai pegawai, sedangkan pada MLM
paradistributorlepas yang memperkenalkan paradistributormenjadi tenagapenjualnya,
para distributor berikutnya.'^^ danmerekamempekeijakandirinyasendiri.
Sistem ini merupakan salah satu Dari sudut pembagian keuntungan,
diantara banyak cara menjual barang dan pada sistem pemasaran konvensional
jasa serta merupakan konsep pemasaran sebagian besarkeuntungan akan dihabiskan
yanglugas dan sukses yang dapat diterapkan lintuk membiayai gedung, persediaan
hampir pada setiap barang atau jasa barang, administrasi, membayar gaji,
konsumen. Beberapa prinsip dasar yang memasang iklan, dan biaya-biaya lain.
membuat sistem ini berbeda dengan Sebaliknya, pada MLM biaya-biaya
metode-metode distribusi produk" tersebut diatas hanya merupakan bagian
konvensional adalah: bagaiinana amiada
penjual dibangun, bagaiinana keuntungan 11)TimLaporan Utama, Tempo,op.cit.,hal
dibagikan dan bagainiana produk-produk 17
dijual.
Sebagai ilustrasi, sebuah bisnis 12)PeterJ. Clothier, Meraup Uang Dengan
'normal' akan melalui rangkaian saluran Multi-Level Marketing, Pedoman praktis menuju
network selling yang sukses, PT Gramedia Pustaka
distribusi yangpanjanguntukdapatmenjual Utama, Jakarta, 1994, hal 33.

17
kecil dari pengeluaran perusahaan. produkdiantaf. Halinisangatmenarik bagi
Misalnya,biayaiklandapatdikatakantidak yang sibuk atau tidak mampu pergi sendiri
ada, kecuali iklanuntuk para distributor itu ke toko. Selain itu dengan penjualan tatap
sendiri. Biaya gaji tidak mencakup tenaga muka, penjual berpelung untuk
penjual, karena tidak adasatupun diantara mengembangkanhubunganyanglebihbaik.
merekayangdipekeqakan,sehinggabiaya Hubungan ini penting untuk menimbulkan
administrasi juga jauh lebih beikurang. pesananulang.Bagi perusahaanhubungan
Penghematan biaya ini ditambah dengan distributor dengan pelanggan ini dapat
keuntungan penjualan barang kepada dis menggantikan pemasangan iklan yang
tributor memungkihkan terciptanya dana biasanya dalam pemasarah konvensional
terpusat. digunakan untuk menarik pelanggan
Selanjutnya dari dana ini dapat mengunjungi toko-toko ecerannya.
dibayarkan bonus-bonus khusus kepada
distributor berdasarkan performance B. Keunggulan Bisnis Multi Level Mar
masing-masing distributor. Sehingga keting
dengan cara ini setiap distributor
memperoleh imbalandenganpeibandingan Dibandingkan dengan sistem bisnis
langsung atas usaha-usaha yang yang lain MLM mempunyai beberapa
dilakukannya. Selain itu dengan dana tadi keunggulan, sebagai berikut:
memungkinkan perusahaan iintuk 1. Setiap orang dapat melakukannya,
melakukan lebih banyak penelitian dan artinya bisnis ini dapat dilakukan oleh
pengembangan, sehingga produk-produk siapasaja, baik pria maupun wanita,tua
yangdijual mempunyai keunggulan dalam ataupun muda yang bersedia bekeija
mutu. keras untuk membangun usahanya
Dari cara menjual, sistem MLM sendiri.
melakiikan penjualan melalui "penjualan 2. Potensiyang artinyatidak
langsung' (direct selling), yaitu penjualan ada batas penghasilan yang dapat diraih
barang-barang konsumsi langsung ke oleh para distributor, karena semakin
perorangan, di rumah-rumah maupun di banyak mencari dan mendapatkan
tempatkeijamelalui transaksiyangdiawali pelanggan, semakin besar keuntungan
dan diselesaikan oleh tenaga penjual. Hal yang akan diperoleh.
ini.berbeda dengan kebanyakan cara 3. Bebas resiko, artinya resiko keuangan
penjualan barang melalui toko-toko, yang.paling besar bagi distributortidak
katalog-katalog dan melalui pos. akan lebih besar dari harga peralatan
Penjualan langsung mempunyai awal yang harus dimiliki, bahkan biaya
keunggulan-keunggulan tertentu inipun dapat diminta kembali selama
dibandingkan dengan penjualan eceran periode tertentu. Bagi distributor yang
melalui toko, baik dari pelanggan, tenaga memutuskan untuk keluar dari
penjual maupun bagi perusahaan.
Pelanggantidak periu keluar rumahuntuk
memperolehprodukyangdiinginkankarena 13) Ibid, hal 9.

18
pemsahaan dapat menjual kembali C. Cara Kerja Multi Level Marketing
persediaan barang yang sudah dibeli
kepada pemsahaan dengan harga 1. Menjadi sponsor
sekurang-kurangnya 90% dari harga Untuk menjadi distributor MLM.
pada waktu dibeli. pertama-tama seseorang' hams
4. Lmvej.artinya distributor dapatbekeija disponsori, yaitu dipe±enalkan kepada
kapan saja, dimana saja, kepada siapa distributoryangsudahadaataulangsung
saja dan untuk berapa waktu lamanya ke pemsahaan.
sesuai dengan keinginan dan 2. Bergabung
kemampuan masing-masing. Dengan Setelahdisponsori niakaseseorangakan
kata Iain distributor dapat mengatur menjadi distributor dengan membayar
sendiri jadwal pekeijaannya, tidak uang pangkal yang mencakup
terikat oleh ruang dan waktu. pembayaran: buku pedoman penjualan,
5. Tidak ada bos, aitinya distributor tidak majalah, selebaran berkala, informasi
bertangngung jawab terhadap atasan, produk, formulirpesanan, nasehatbisnis
bahkan tidak perluihengawasi bawahan, dan contoh-contoh produk. Setelah itu
karena pada dasamya distributor yang bersangkutan hams menanda-
bertanggung jawab terhadap dirinya tangani kontrak yang mengikat untuk
sendiri. mengikuti serangkaian peraturan yang
6. Memperolehpenghasilansesuaidengan berlaku sebagai seorang distributor.
usaha yang telah dilakukan, artinya Manfaat yang diperoleh dari menjadi
distributor memperoleh penghasilan distributoradalahbolehmembeli produk
langsung sebandirig dengan hasil yangadadenganharga grosir.Sehingga
penjualan yang diperoleh. apabila seseorang bergabung hanya
7. Bisniskelmrga,artinyadistributordapat karena menyukai produk pems^aan,
bekeija sama atau saling membantu maka dia akan menghemat biaya
dengan anggota keluarga yang lain pembelian karena dapat menikmati
seperti: suami, isteri, anak. harga grosir. Misalnya potongan grosir
8. /'ertga/rMflrt, artinya keberiiasilan usaha yang diberikan sebesar 20%, maka
• distributoruntukmencapaisuatuprestasi distributoryangmembeli untuk dirinya
yang telah ditetapkan pemsahaan akan sendiri sebesar Rp. 50.000,- per bulan
memperoleh pengakuanbempalencana akan menghemat biaya sebesar Rp.
atau piagam, sehinggadiharapkan akan 10.000,- yaitu dari 20% x Rp. 50.000.-
mendorong keberhasilan usaha yang 3. Mengecerkan
lebih besardaninspirasjbagioranglaia Apabila kemudian distributor ingin
9. Tidak ada wilayah'wilayah, artinya menjualproduk kepadaoranglain.maka
dalamMLMtidakadawilayah-wilayah dia akan memperoleh keuntungan dari
khusus yang membatasi operasi para harga eceran. Misalnya selama satu
distributor seperti misalnya wilayah- bulandistributordapat menjualproduk
wilayah bagi tenaga penjual yang kepada orang lain sebesarRp. 100.000,-
dipekeijakan oleh pemsahaan. .makadiamemperolehkeuiitungandari

19
' penjualan eceran sebesar Rp. 20.000,- 5. Membangunjaringan
yaitu dari 20% x Rp. 100.000,0 Untukmencapai volumepenjualan yang
4.' 'Potongan harga besar tentu saja tidak mungkin dapat
•Keuntunganterbesaryangbisadinikmati dilakukan seorang diri, untuk itu
qleh distributor adalah potongan harga membangun jaringan penjualan
yang terns meningkat sesuai dengan merupakan cara untuk memperoleh
volume penjualan yang dicapai. mengatasi hal tersebut. Usaha untuk
Misalnya penjualan selama satu bulan membina organisasi distributor bagi
meningkatmenjadlRp. 250.000,-, maka produk-produk perusahaan akan
dia akan menikmati potongan sebesar memperoleh imbalan dalam bentuk
25%, sehingga keuntungan eceran juga potongan harga, bonus, royalti dan
meningkat menjadi Rp. 62.500,- (25% perangsang-perangsang laing yang
X Rp. 250.CX)0,-). Berikut ini adalah bertanding langsung dengan
contoh jenjang potongan harga sesuai keberhasilan membangunjaringan dis
dengan meningkatnya volume usaha : tributor baru. Dengan kata lain,
penjualan yang berhasil dihimpun
Volume usaha (x) Potongan harga dalam % merupakan pula penghasilan bagi dis
x<250 20 tributor pertama (yang menyeponsori).
250 5 X < 500 25 Misalnya: seorang distributor X dapat'
500 < X < 1.200 30 menghimpun 6 (enam) orang imtuk
1.200 <x <2.500 35 menjadi distributor baru dalani
2.500<x <5.000 40 usahanya, dengan volume penjualan
x> 5.000 45
rata-ratasebulan sebesar Rp. 100.000,-
(angka yang mudah dicapai rata-rata
Contoh nyata dari penerapan sistem ini orang),makapenghasilan perbulan yang
misalnya yang digunakan oleh diperoleh distributor X adalah :
perusahaan Amway yang di Indonesia
dikuasakan pada perusahaan -Laba eceran (Rp.lOO.OOO,-x30%)'*^=Rp. 30.000,-
Amindoway Jay a. Bila anda seorang -Labagrosir (Rp. lOO.OOO,-* 10%)'«=Rp.60.000,-
distributor Amway maka anda dapat Laba per bulan =Rp. 90.000,-
membeli produk-produk Amway
dengan harga lebihmurah. Seperti yang Sekarang apabila masing-masing dis
ditutuiican Frank Reuneker, Presiden tributor babm tadi dapat menjaring 3
direktur Amindoway Jaya kepada Swa
(Swa Sembada, Edisi kliusus 03/1994),
14) Merupakan potongan harga karena
jika harga satu produk Rp. 100,- mencapai penjualan Rp. 700.000,- (termasuk
misalnya, maka distributor sudah penjualannya sendiri).
mendapat potongan sekitar 30%, selain
itu jika distributor berhasil mencapai 15) Merupakan laba grosir karena
memberikan potongan harga sebesar 20% kepada
satu tingkat penjualan tertentu, dia akan.
distributordibawahnya(distributorbaru),ymtu30%-
memperoleh tambahan diskon. 20%. .

20
orang distributor baru, maka kini" dalam industri multi level marketing.
terdapat 25 bisnis independen dalaiii Sebagaicontohdapatdilihatproduk-roduk
kelompok distributor X. Apabila yang beredar dipasar mulai dari produk
semuanya mengeceilcan Rp. 100.000,- Sun Clorella, Avon, Amway, sampai
per bulan (termasuk dirinya sendiri), dengan yang akhir-akhir ini juga
makapenghasilandistributorXperbulan berkompetisi yaitu produkForever Young.
adalah: Kecenderunganmerebaknyaindustri
multi level marketing ini disebabkan oleh
Laba eceran (Rp. 100.000,- x40%}" = Rp. 40.000,- beberapa faktor: pertama, kondisi budaya
Laba grosir (Rp. 400.000,x15%'" x6) = Rp. 360.000,-
masyarakat Indonesia yang kondusif
Laba per bular^ = Rp. 400.000,- terhadap sistem ini. Misalnya, masih
mendarah dagingnya budaya "rikuh" di
Demikian seterusnya, semakin banyak dalam masyarakat Indonesia membuat
jaringan distributor yang berhasil orang sulit untuk menolak tawaran yang
dihimpun maka semakin besar diajukan oleh kerabat atau kenalan.
kemungkinan bagi distributor pertama Berdasarkan hal itu maka sesuai dengan
untuk memperoleh penghasilan. prinsip keija multi level marketing yang
mengharuskan direct seller-nya-mtnjuai
IV. Multi Level Marketing sebagai langsung kepada kerabat atau kenalan dirasa
Strategi Pemasaran Baru sesuai dengan kondisi masyarakat Indone
Pemasaran bishis eceran selama ini sia. Sehingga tingkat kegagalan penjualan
lebih bersifat konvensional dengan menjadi rendah.
mengandalkan pada kemampuan super- Kedua, bertahibahnya jumlah kelas
mailcet, departemen store maupun pasar menengah (the rising middle clas) yang
tradisional lainnya. Strategi pemasaran semakin memiliki daya beli. Dengan
bisniseceran yangmengandalkancara-cara pendapatan per kapita yang diperkirakan
konvensional ini dinilai tidak efisien, selain sebesarUS$ 680raemang Indonesia belum
menggunakan tempat yang cukupluasjuga
memerlukan manajemen yang rumit.
Salah satu karakteristik marketing 16) Potongan harga karena mencapai
penjualan Rp. 2.500.000,-
dalam era globalisasi adalah apa yang
disebut multi levelmarketing. Multi level 17)Volume penjualan kelcmpokdislributor
marketing adalah industri yang lebih madya tingkat pertama (sebanyak 6 orang), yang diperoleh
dibandingkan dengan sebelumnya dan dari volume penjualan 3 distributor dibawahnya
ditambah penjualan dirinya sendiri.
mencakup gerak yang amat efisien dan
efektifpada tingkat retail karena besamya 18) Selisihpotongan hargadari perusahaan
gerak daripada individu-individu.^''' dengan harga yang diberikan kepada distributor
Serbuan produk-produk dari luar tingkat pertama, yaitu sebesar 40%-25%.
yang masuk ke Indonesia dengan sistem
19) Sjahrir, DR, Peranan Industri Multi-
multi levelmarketingmenunjukkanbahwa LevelMarketing diEraGlobalisasi, Makalah.Jakarta,
Indonesiamempakanpasar yangpotensial 6 Oktober 1993, Hal 13

21
bisa disebutnegara kaya. Tetapi kalau kita ketahui bersama tetapi peran rumah tangga
asumsikan 20% dari penduduk mempunyai sebagai peran recruitment multi level
penghasilan sebesarUS$ 1.700 per kapita. marketing masih kurang digarap dengan
Ini berarti penghasilan sebuah kelas baik. Akibatnya kita selalu berada pada
menengah dengan dua anak sama dengan posisi defisif dalam menghadapi gejala
US$ 6.800 atau sekitarRp. 14.280.000,00. marketing yang paling mutahir ini.
Dengan uang sebanyak itu cukup banyak Keempat, Indonesia mengalami
barang dan jasa yang dapat mereka beli dan sukses dalam mengendalikan stabilitas
dikonsumikan di luar kebutuhan dasar.^°^ ekonomi makro, dengan tingkat inflasi yang
Ketiga, Indonesia sedang dapat dikendalikan dan dengan tingkat suku
bertransformasi menjadi negara yang semi bunga yang relatif cukup rendah, maka
industri dimana peran industri begitu Indonesai sampai saat ini dianggap sebagai
dominan jauh lebih dari pada fase-fase salah satu negara yang tetap mempunyai
sebelum teijadinyatransfonnasi struktural potensi tinggi bagikelanjutan pertumbuhan
tersebut. Maricetingsemakin berperanuntuk ekonomi di masa depan. Satu potensi yang
mempertemukan produk, proses nllai betul-betul perlu dan masih amat sulit
tambah dengan konsumslnya. Dalam era digarap dengan sebaik-baiknya adalah
globalisasi,hubungan intemasionalmenjadi sumber daya manusia. Betul bahwa, kata
begitu cepat dan batas-batas negara seperti sumberdaya manusia kini semakin gencar
dinyatakan oleh Omhae menjadi tldak ada digaungkan tetapi sayangnya pemahaman
atau disebutnya be^t\i."borderless world", diantara pelaku ekonomi tentang
Multi Level Marketing merupakan produk sumberdaya manusia masih berbeda-beda.
nyata dari dunia tanpa batas itu. Produk MenumtSyahrir, sumberdaya mempunyai
yang dihasilkan oleh satu negara dengan arti yang sederhana, yaitu sumberdaya yang
segera bisa langsung sampai pda tingkat mampu menggerakkan proses nilai tambah
retailunu^diserahkan pada konsumen yang dalam produksi barang dan jasa dan
menghendaki produk tersebut dengan sekaligus merupakan komponen yang
efisien melalui proses "just in time" ini melahirkan nilan tambah itu sendiri. Sebuah
membuka berbagai macam peluang dan rumah tangga yangbergerak dalam berbagai
sekaligus ancaman dalam perdagangan level pekerjaan rutin yang
intemasional. Bila Indonesia tidak dapat mengkonsumsikan barang dan jasa, tetapi
mengambilmanfaatyangsebesar-besamya juga bagian dari pada pola multi level
dari proses tersebut, akibatnya negara- marketingmerupakan bagian rumah tangga
negaralain memperoleh keuntungan yang yang cukup komplek bila dibandingkan
jauhlebihbesardari padalndonesia. Produk denganmasa-masasebelumnya. Sekitar 10
Indonesia mempunyai potensi untuk tahun yanglalu rumah tangga yang dianggap
bergerak ke luar negeri dengan multi level titikan adalah, seorang ayah yang bekeija,
marketing, asalkan Indonesia membuat seorang ibu yang dirumah, dan anak-anak
network-network di luar negeri yang yang bersekolah.
sanggup bergeraklincah dan efisien. Peran
rumah tangga sebagai konsumen lelah kita 20) Ibid, Hal 13.

22
Sekarang dikenal dengan konsep- Indonesia.
working family, dimana suami dan isteri Selain itu, jika kita menilai faktor
sama-sama bekeija. Dimasa depan anak pendukung tersebut diatas dan
boleh jadi rumah tangga mencakup suami perkembangan bisnis eceran selama ini,
dan isteri yang mempunyai peran dalani sistemmultilevelmarketingdapatdijadikan
multi level marketing, seria anak-anak di model-pemasaran bagi bisnis eceran.
luar waktu senggangnya sekolah juga Sedangkan kelemahan dari sistem tersebut
terlibat kegiatanmulti level marketingitu. dapat kita eliminir sehingga tidak menjadi
Perubahan yangdemikian melahirkanpada kendala dalam mengembangkan bisnis
skala dan berlipat ganda volume eceran tersebut.
perluasannya. Bahkan sebetulnya yang
terjadi adalah suatu perubahan yang
revolusioner, betapatidakpada tiga dekade
yanglampau hanyasatu orangyangmenjadi IV. Penutup
income generator maka sekarang
, dimungkinkanadanya4orangyangmenjadi Berdasaikan pembahasan diatas ada
income generator bahkan lebih dari pada beberapa kesimpulan yang kita ambil :
itu apa yang disebut jowrce ofincomedalam Pertama, sistem multi level marketing
keluarga menjadi lebih dari empat disebut dapat dijadikan altematif dari pemasaran
multi level source of income?^^ bisnis eceran untuk Indonesia terbukti
Di samping iklim keempat faktor dengan semakin berkembangnya usaha-
pendukung tersebut diatas ada beberapa usaha yang bergerak di sektor ini.
kelemahandari sistem tersebut. Kelemahan
teknis: pertama, konsumen tidak dapat' Kedua, Multilevel marketingdapat
memperoleh barang yang diinginkan dijadikan altematif untuk menampung
sewaktu-waktu, karena produk tidak melimpahnyatenagakeijadi Indonesiaoleh
tersedia di toko-toko eceran. Kedua, harga karena itu pemerintah perlu memberikan
produk relatif mahal, karena adanya iklim yang kondusif bagi tumbuh
pemberian" prosentase tertentu yang kembangnya industri level marketing ini.
diberikan kepada direct seller. Dari sudut
budaya masyarakat Indonesia Ketiga, berdasarkan hal tersebut
kelemahannya adalah: pertama,directseller diatas perlu diadakan riset yang mendalam
masih sebagai pekeijaan antara sehingga untuk membangun Multi level marketing
tidak menjadikan target untuk betul-betul sebagai industri pemasaranmasa
dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh depan guna memasarkan produk-produk
lemahnyasikapenterpreneurshipdanmasih dalam negeri maupun dalam membangun
dominannya budaya feodal yang masih jaringan pemasaran di luar negeri.
berorientasi pada pekerjaan "kantoran".
Namundemikianfaktorkelemahaninidapat
dieliminlr dengan adanya proses
transformasi struktural perekonomian di 21) Ibid, hal 15

23
Daftar Pustaka Kerin, Roger A., and R.A. Peterson, Stra
Alex S. Nitisemito, Drs, Marketing, Edisi tegic Marketing Problems Cases and
Revisi 1, Jakarta, Ghalia Indonesia, Comments, Sixth Edition, Boston,
1981. AUyn and Bacon, 1993.
Berman, Barry and J.R. Evans, Retail Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran,
Management a Strategic Approach, Analisis, Perencana'an, Implemen-
fifth Edition, New York, Macmillan tasi dan Pengendalian, Jilid 2, Edisi
Publishing Company, 1992. Keenam, Jakarta, Erlangga, 1992.
Bermand Hutagalung, A'o/tyep dfl/i Lumbartoruan, Magdalena, Dra.,dkk,
Pengembangan bisnis Toko diskon, Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis &
Business News, Jakarta, 28 Januari, Manajemen, Buku 1 dan 2, Jakarta,
1992. PT Cipta Adi Pustaka, 1992.
Hendrawan Supratikno, Turbulensi Dunia Muliawati S.,dkk, DampakRegulasi Pajak
Bisnis: Kesempatan, Ancaman dan terhadap Bisnis Eceran, Forum
Strategi, Jumal MBA-IPWI, Vol IMPM No. 49,1992.
ume I No. 3, Surakarta, 1992. PRISMA, No. 7, Juli 1987, Jakarta.
Husted, Stewart W., DZ.lVarble, and J.R. PT Amindoway Jaya, Usaha Milik Anda
Lowry., Principles ofModern Mar Sendiri, Printed in Indonesia, Am way
keting, Boston, AUyn and Bacon, Corporation, Ada, MI, USA, 1992.
1989. Stanton, WUliam J., and M.J. Etzel, B.J.
Ika, Individualized Marketing: Strategi Walker, Fundamentals of Market-'
Pemasaran Efektif untuk Mengenal ing. New York, McGraw-HiU,Inc.,
Konsumen Lebih Dekat (Dan 1991.
Memenangkan Persaingan Pasar), Sutrisno Hadi, Prof. Drs, M.A, Bimbingan
Kolom Tip, Usahawan No. 10 Th menulis Skripsi, Thesis jilid 2,
XXI,Oktober 1992. Yogyakarta, Andi Offset, 1990.
Jim Kobs, Seri Pemasaran dan Promosi, Syahrir, Dr, Peranan Industri Multi Level
Pemasaran Langsung yang Marketing di Era Globalisasi,
Menguntungkan (Terjemahan), Ja Makalah, Jakarta, 6 Oktober 1993.
karta, FT Elex Media Komputindo, TEMPO, Majalah Mingguan, Jakarta, 24
1991. Oktober 1992.

24

Anda mungkin juga menyukai