Sop BD Erlin
Sop BD Erlin
B. PELAKSANAAN :
1. Timbang BB setiap kali kunjungan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin
2. Ukur tekanan darah setiap kali kunjungan ante natal
untuk mendeteksi adanya hipertensi
3. Nilai status gizi dengan mengukur lingkar lengan atas
pada kontak pertama trimester 1, untuk skrining ibu hamil
KEK
4. Ukur tinggi fudus rahim setiap kali kunjungan
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi TT
7. Beri tablet tambah darah (tablet besi)
8. Pemeriksaan laboratorium
9. Tata laksana / penanganan kasus
10. Temu wicara / konseling
6. Diagram Air
IBU
HAMIL
LOKET ANAMNESA
RUANG KIA
PENDAFTARAN Hamil ini
Penyakit keluarga
PEMERIKSAAN :
Tensi, TFU,
Auskultasi DJJ (bila
LABORATORIUM ada indikasi)
Semua Bumil INDIKASI Pemeriksaan lainnya
(bila ada indikasi)
Gol. Darah PENYAKIT DM /
Hb HIPERTENSI
TINDAKAN :
Bila ada indikasi penyakit
Pemberian TT, Tablet
Urine Reduksi
Fe, Vitamin, terapi,
Urine Protein penyuluhan, pesan
untuk control
Sehat / Normal /
Ada keluhan Periksa BP tidak beresiko
penyakit Umum / BP Gigi
dengan therapy
beresiko sesuai indikasi
PASIEN
PULANG
b. Prosedur :
1. Melakukan informed consent sebelum melakukan
tindakan. Sapa pasien dengan ramah dan beritahukan
tujuan pemeriksaan
2. Menyiapkan alat dan bahan secara berurutan. alat dan
bahan disusun sesuai tahapan penggunaan
3. Mengatur posisi pasien. Privacy pasien dijaga dan
pasien ditempatkan senyaman mungkin
4. Mencuci tangan dengan sabun cair dan air mengalir,
melepaskan semua perhiasan sebelum mencuci
tangan dan dilakukan sebeersih mungkin termasuk di
bagian sela-sela jari
5. Menjelaskan kepeda pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan
6. Ambilspuilt isi dengan obat yang akan disuntikan. Buka
dan buang tutup kaleng pada vial. Buka bungkus spuilt.
Jika jarum ke suntik terpisah gabungkan jarum dengan
pipa suntik. Balikan vial dengan mulut ke bawah.
Masukan cairan suntik ke dalam spuilt, masukan semua
obat ke dalam spuilt. Jika spuilt terisi semua keluarkan
udara dari pipa suntik, jangan sampai terdapat udara
dalam pipa spuilt pada saat penyuntikan.
7. Atur posisi klien untuk menyuntikan obat, klien bisa
duduk dan berbaring
8. Rekaman
historis No Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
perubahan . diberitahukan
KELAS IBU HAMIL
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal : 02 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Kelas ibu hamil adalah Kelas Ibu hamilini merupakan sarana
untuk belajar berasma tantang Kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap rnuka dalam kelompok yang bertujuan untuk
peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai
kehamilan, perawatan kehamilan dan persalinan
6. Rekaman
historis No Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
perubahan . diberlakukan
PENCEGAHAN KANKER LEHER
RAHIM
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi :0
SOP
Tanggal : 02 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Kanker leher Rahim adalah salah satu kanker ganas yang
menyerang kaum wanita yaitu bagian dari leher Rahim
6. Unit 1. KIA
Terkait 2. Dokter Puskesmas
7. Dokumen
Terkait
8. Rekaman
Historis
Perubahan TANGGAL
YANG DI
No ISI PERUBAHAN MULAI
UBAH
DIBERLAKUKAN
PEMASANGAN DAN PENCABUTAN
IMPLANT
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal : Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Suatu cara pelayanan kontrasepsi yang diberikan kepada
aseptor KB dengan menggunakan susuk KB yang dilakukan
melalui insersi dibawah kulit. Implant merupakan kontrasepsi
hormonal yang berisi levonorgestrel 75 mg dengan masa
efektif kontrasepsi selama 3 tahun.
PENCABUTAN
1. Konseling dan informes concent
2. Siapkan peralatan
3. Alat disusun agar dapat terjangkau
4. Cuci tangan
5. Pakai sarung tangan steril
6. Suntik lidokain dilengan yang terpasang inflant
7. Buat insisi pada lengan yang ada inflant
8. Buat insisi dangkal selebar 2 mm hanya untuk
memasukan alat untuk up inflant
28. Cuci tangan
6. Unit 1. KIA
Terkait 2. Dokter Puskesmas
7. Dokumen
Terkait
8. Rekaman
Historis
YANG DI TANGGAL MULAI
Perubahan No ISI PERUBAHAN
UBAH DIBERLAKUKAN
ASUHAN NIFAS
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal : 02 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/1
UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Asuhan nifas adalah setelah kala 4 sampai dengan 6 minggu
berikutnya (pulihnya alat-alat kandungan seperti keadaan
sebelum hamil)
2. Tujuan 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun
psikologis
2. Mendekati masalah secara komprehensif, Mencegah
terjadinya komplikasi yang mungkin timbul
3. Merujuk bila terjadi komplikasi ibu maupun bayi
4. Memberikan pendidikan kesehatan
5. Memberikan pelayanan KB
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sindangagung Nomor 440/
062/PKM-SDG/2019 tanggal 05 Januari 2019 tentang
Penugasan Pemegang Program Keluarga Berencana dan KIA
5. Prosedur 1. Bak instrument berisi partus set (klem 2, gunting tali pusat
1, setengah koher 1, kateter 1)
2. Sarung tangan steril
3. Kom berisi kapas dan air DTT
4. Penghisap lender atau delee
5. Oksitosin
6. Spuit 3 cc
7. Umbilikal klem dan mono aural
8. Kasa steril
9. Kain untuk ibu dan bayi
10. Bengkok
11. Tempat placenta
12. Baskom berisi air DTT dan waslap
13. Baskom berisi cairan klorin 0,5%
14. Tempat sampah basah da nkering
I. MENGENAL GEALA DAN TANDA KALA DUA
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala
Dua
Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk
meneran
Ibu merasakan tekanan rectum dan vagina semakin
meningkat
Perineum tampak menonjol
Vulva dan sfingter ani membuka
Lahirkan bahu
21. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kea rah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis
dan kemudian gerakan kea rah atas dan distal untuk
mengeluarkan bahu belakang
22. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kea rah
perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan, dan siku
sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku sebelah atas
23. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya)
Evaluasi
45. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
pendarahan pervaginam
2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
Setiap 30 menit pada jam kedua pascapersalinan
Jika terus tidak berkontraksi dengan baik, elakukan
asuhan yang sesuai untuk menatalaksanakan atonia
uteri
46. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
47. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih
setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pascapersalinan
Memeriksa temperature tubuh ibu setiap 1 jam
sampai dengan 2 jam pascapersalinan
Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang
tidak normal
48. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa
bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu
tubuh normal (36,6-37,5)
Dokumentasi
55. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),
periksa tanda vital dan asuhan kala IV
6. Unit 1. KIA
Terkait 2. Dokter Puskesmas
3. Laboratorium
4. Dokter SPOG atau dokter SPA
5. Rumah sakit
7. Dokumen 1. Kartu status ibu hamil
Terkait 2. Buku register kohort nifas
3. Buku register ibu hamil
4. Buku kesehatan ibu dan anak
10. Rekaman
Historis
Perubahan TANGGAL
YANG DI MULAI
No ISI PERUBAHAN
UBAH DIBERLAKUKA
N
PEMASANGAN DAN PENCABUTAN
IUD
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal : Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Pemasangan dan pencabutan IUD merupakan langkah dari teknik
pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
2. Tujuan Agar pasien yang akan memasang dan melepas AKDR mendapat
pelayanan yang cepat, puas, dan sesuai dengan kebutuhan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sindangagung Nomor
440/ 062/PKM-SDG/2019 tanggal Januari 2019 tentang
Penugasan Pemegang Program Keluarga Berencana dan KIA
b. Prosedur :
Pemasangan IUD
1. Memberi penjelasan kepada calon peserta mengenai
keuntungan, efek samping dan cara menanggulangi efek
samping
2. Melaksanakan anmnese umum, keluarga, media dan
kebidanan
3. Melaksanakan pemeriksaan umum meliputi timbang badan,
mengukur tensimeter
4. Mempersilahkan calon peserta untuk mengosongkan kandung
kemih
5. Siapkan alat-alat yang diperlukan
6. Mempersilahkan calon peserta untuk berbaring di bed
7. Gynaecologi dengan posisi Lithotomi
8. Petugas cuci tangan
9. Pakai sarung tangan kanan dan kiri
10. Bersihkan vagina dengan kapas
11. Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan
keadaan posisi uterus
Pasang Speculum
12. Gunakan kogel tang untuk menjepit cervix
13. Masukan sonde dalam Rahim untuk menentukan ukuran,
posisi dan bentuk Rahim
14. Inserter yang telah berisi AKDR dimasukan perlahan-lahan
kedalam rongga Rahim, kemudian plugger di dorong sehingga
AKDR masuk ke dalam inserter dikeluarkan
15. Gunting AKDR sehingga panjang benang 5 cm
16. Speculum dilepas dan benang AKDR di dorong ke samping
mulut Rahim
17. Peserta dirapihkan dan dipersilahkan berbaring 5 menit
18. Alat dibersihkan
19. Petugas cuci tangan
20. Setelah pemasangan AKDR dan kapan harus control
21. Membuat KB
6. Unit KIA
Terkait
7. Dokumen 1. Kartu status peserta KB = K4
Terkait 2. Kohort KB
3. Kartu KB pasien = K1
8. Rekaman
Historis
Perubahan YANG DI TANGGAL MULAI
No ISI PERUBAHAN
UBAH DIBERLAKUKAN
ASUHAN PRE EKSLAMPSI DAN
EKSLAMPSI
No. : SOP/ /UKP/PKM-
Dokumen SDG/2019
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal : Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
1. Pengertian Preeklampsi merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema dan proteinurin yang timbul karena kehamilan
2. Tujuan Mencegah kematian ibu bersalin
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sindangagung Nomor
440/ 062/PKM-SDG/2019 tanggal Januari 2019 tentang
Penugasan Pemegang Program Keluarga Berencana dan KIA
5. Prosedur a. Tata laksana umum : Ibu hamil dengan pre ekslampsia dan
ekslampsia penanganannya sama
b. Pengelolaan kejang
Perlengkaoan untuk penanganan kejang (jalan nafas,
penghisap lender, masker oksigen dan oksigen)
Lindungi pasien dan kemungkinan trauma
Aspirasi mulut dan tenggorokan
Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenbrug
Berikan O2 4-6 liter / menit
c. Pengelolaan umum
Jika tekanan diastole >110 mmHg berikan anti hipertensi
sampai tekanan diastole antara 90 – 100 mmHg
Pasang infus RL dengan jarum no. 16
Ukur keseimbangan cairang jangan upperload
Kateterisasi urin dan periksa protein urine
Infus cairan dipertahankan 1,5 – 2 ltr / 24 jam
Jangan tinggalkan pasien sendirian
Observasi tanda vital setiap jam
Auskultasi paru untuk melihat tanda edema paru
d. Antikonvulsan : Megnesium sulfat (MgSO4) merupakan obat
pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang
e. Antihipertensi
Obat pilihan adalah Nipedipine yang diberikan 5 – 10 mg oral
dapat diulang sampai 8 x per 24 jam
6. Unit 1. BP
Terkait 2. Laboratorium
8. Rekaman
Historis
TANGGAL
Perubahan YANG DI
No ISI PERUBAHAN MULAI
UBAH
DIBERLAKUKAN
MENGUKUR BERAT BADAN
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 05 Januari
2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS TOHID, SKM, MM.Kes
SINDANGAGUNG NIP. 196703291988031003
b. RS Kabupaten
Form MP (Formulir Maternal dan perintal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu bersalin maternal /
perintal yang masuk ke RS
Form MA (Formulir Medical Adict)
Dipakai untuk menulis hasil / kesimpulan dari Adist
maternal / perintal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter
yang bertugas di bagian kandungan atau bagian anak
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes
b. Laporan dari Puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
5. Prosedur a. Tata laksana umum ibu hamil dengan pre ekslampsi dan
ekslampsi penanganannya sama
b. Pengelolaan kejang
Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas,
penghisap lender, masker oksigen dan oksigen)
Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
Aspirasi mulut dan tenggorokan
Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenbrug
Berikan O2 4 - 6 liter / menit
c. Pengelolaan Umum
Jika tekanan diastole > 110 mmHg, berikan anti hipertensi
sampai tekanan diastole antara 90 – 100 mmHg
Pasang infus RK dengan jarum no. 16
Ukur keseimbangan cairan jangan upperload
Kateterisasi urin dan periksa protein urine
Infus cairan dipertahankan 1,5 – 2 liter / 24 jam
Jangan tinggalkan pasien sendirian
Observasi tanda vital setiap jam
Auskultasi paru untuk melihat tanda ederma paru
e. Antihipertensi
Obat pilihan adalah Nipedipine yang diberikan 5-10 mg
oral dapat diulang sampai 8 x per 24 jam
Puskesmas Asuhan Program No. Dokumen No. Halaman :
Kramatmulya pre ekslampsi dan Revisi : 2/2
ekslampsi 0
6. Unit 1. BP
Terkait 2. Laboratorium
Langkah :
1. Petugas menanyakan kepada ibu mengenai masalah
anaknya
2. Petugas memeriksa tanda bahaya umum (tidak mau minum
atau menyusu, memuntahkan semuanya, letargus kejang)
3. Jika terdapat tanda bahaya umum, petugas melakukan tata
laksana rujukan
4. Jika terdapat tanda bahaya umum, petugas melaukan
pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan klasifikasi kasus
6. Jika perlu petugas melakukan pemeriksaan penunjang
7. Jika perlu petugas melakukan rujukan interna ke unit lain
10. Petugas melakukan penatalaksanaan kasus sesuai dengan
klasifikasi
11. Petugas memberikan KIE
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
Puskesmas MTBS No. Dokumen No. Halaman :
Kramatmulya Revisi : 2/2
0
8. Rekaman
Historis
Perubahan Yang di Tanggal mulai
No Isi perubahan
ubah diberlakukan