Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KOMPONEN KIMIA TUBUH ORGANISME

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Ayu Nikmatul Azizah 1905016003


Fiona Esther Aprillia 1905016018
Zwhartoni Nurrahman 1905016020
Ayu Ramayanti 1905016025
Indri Yudita Ningsih 1905016027
Darmawan 1905016039

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
BIODATA KELOMPOK

AYU NIKMATUL AZIZAH ZWHARTONI NURRAHMAN


FIONA ESTHER APRILLIA
1905016003 1905016020
1905016018
Malang, 28 September Samarinda,19 April 2002 Tanjung Selor, 10
2000 Jl. Perjuangan 2 No.7A November 2001
Jl. Perjuangan 2 082258559292 Jl. Perjuangan 7
085752840883
085349811892

AYU RAMAYANTI INDRI YUDITA NIGSIH DARMAWAN


1905016025 1905016027 1905016038
Samarinda, 2 Agustus Tenggarong, 17 Maret Berau, 18 Agustus 2001
2001 2001 Jl. Banggeris
Jl M Said Jl. Pramuka 15 085252361393
0895380024998 089504198780
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
biologi tentang komposisi kimia tubuh organisme ini dengan baik. Adapun makalah
ini kami susun sebagai bagian dari tugas yang di bebankan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Adapun pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Ibu Dr. Sonja V.T. Lumowa, M.kes selaku dosen pengajar mata kuliah Biologi
Dasar.
2. Indri Yudita Ningsih, Ayu Ramayanti, Fiona Ester Aprilia, Darmawan,
Zwhartoni Nurrahman, dan Ayu Nikmatul Azizah sebagai anggota kelompok 4
Pendidikan Biologi A.
3. Serta kepada orang tua kami yang telah mendukung segala aktivitas perkuliahan
kami.
Kami selaku penulis dan penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
kritik, gagasan serta saran selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan penulis,
semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan para Saintis muda sebagai agen perubahan.
Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih bagi semua pembaca yang
telah menyempatkan untuk membaca makalah ini.
Samarinda, 29 Agustus 2019
Mengetahui,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Unsur-unsur kimia dalam organisme …......
2.2 Zat-zat Anorganik ……..
2.3 Zat-zat Organik ……..
2.3 Reaksi-reaksi dalam metabolisme ……..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahukah anda, bahwa di dalam tubuh manusia terdiri atas dari ribuan bahkan
jutaan sel. Sel-sel itu sendiri seluruhnya adalah terdiri dari unsur-unsur kimia yang
banyak jenis atau macamnya. Unsur-unsur kimia tersebut berkelompok-kelompok
menjadi satu, bercampur, dan bereaksi serta berinteraksi antara unsur yang satu
dengan unsur yang lain, yang membentuk suatu susunan yang rumit tetapi
terorganisasi dengan rapi. Kombinasi yang demikian itu banyak jumlahnya dan
beraneka ragam macamnya.
Di dalam tubuh kita sendiri ataupun makhluk hidup yang lain terdapat
unsur-unsur penyusun, yakni unsur makro dan unsur mikro yang dimana unsur-
unsur tersebut telah memiliki persentase dan fungsinya masing-masing dalam tubuh
organisme tersebut. Oleh karena itu unsur-unsur kimialah yang sebenarnya
merupakan bangunan dasar dalam tubuh kita dan makhluk hidup lain.
Selain itu dengan mempelajari pentingnya unsur-unsur kimiawi dalam
organisme, kita juga dapat mengambil sebuah pelajaran dan pengetahuan serta dapat
menyadari bahwa betapa besarnya keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas segala
ciptaannya.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui penulisan zat kimia dalam tubuh organisme.


2. Mengetahui peranan zat anorganik dalam tubuh organisme.
3. Mengetahui macam-macam zat organik dengan rumus kimianya dalam tubuh
organisme.
4. Mengetahui perbedaan molekul DNA dan RNA.
5. Mengetahui reaksi metabolisme pada organisme.
1.3 Metode Penulisan

Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara studi
kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi
dalam pengumpulan informasi dan datayang ada kaitannya dengan masalah yang
kami bahas serta pencarian informasi melalui jalur internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Unsur-unsur kimia dalam organisme


Kehidupan di bumi dapat dipahami sebagai bentuk keberadaan materi. Semua
mahluk hidup, yaitu organisme hidup terdiri dari partikel yang sama
(atom,ion,molekul) sebagaimana organisme tidak hidup dan hukum kimia serta
hukum fisika berlaku untuk keduanya. Ada hubungan erat antara alam yang hidup
dan yang tidak hidup, namun mereka berbeda komposisi,struktur, kompleksitas dan
pengorganisasian bahan kimia. Sementara komposisi kimia dari sifat tidak hidup
bervariasi, keberadaan organisme hidup didasarkan pada kehadiran beberapa unsur
kimia, terutama karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen.
Dalam semua sistem kehidupan kita selalu dapat menemukan 4 elemen dasar:
karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Karbon adalah unit bangunan dasar yang
terkandung dalam materi hidup. Persentase karbon dalam massa makhluk hidup
adalah 19,4%. Oksigen dan hidrogen ada di hampir semua senyawa organik yang
menciptakan organisme hidup. Persentase oksigen dalam massa sistem kehidupan
adalah 62,8%, persentase hidrogen adalah 9,3%. Sumber hidrogen untuk organisme
adalah air, sumber oksigen adalah air dan atmosfer. Nitrogen terikat terutama dalam
asam amino, protein dan asam nukleat. Persentasenya adalah 5,1%.
Karbon adalah dasar untuk semua makhluk hidup. Ciri khas atom karbon
adalah kemampuan untuk mengikat satu sama lain atau dengan atom unsur lain. Itu
sebabnya ada banyak senyawa organik karbon. Karbon juga ada dalam karbon
dioksida dan karbonat.
Oksigen dan hidrogen dalam organisme mereka hadir baik dalam bentuk senyawa
organik dan anorganik dan mereka adalah bagian dari mikromolekul dasar - air.
Oksigen diproduksi oleh organisme autotrof (terutama oleh tanaman dan
cyanobacteria) selama proses fotosintesis. Nitrogen adalah komponen protein dan
asam nukleat. Ini juga merupakan bagian dari nitrat dan amonium karbonat, yang
diperlukan untuk nutrisi mineral tanaman dan juga sintesis protein nabati.
Unsur kimia Representasi rata-rata Representasi rata-rata
dalam materi hidup (%) dalam materi
tidak hidup (%)
Karbon 19,37% 0,18%
Oksigen 62,80% 49,40%
Hidrogen 9,31% 0,95%
Nitrogen 5,14% 0,63%

Senyawa merupakan zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan
dengan rasio tetap. Misalnya, garam dapur ialah natrium klorida (NaCl), suatu
senyawa yang tersusun dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rasio 1:1
(Campbell, 2002: 25).
Semua senyawa kimia dalam organisme hidup terdiri dari unsur-unsur kimia.
Saat ini hampir 120 unsur kimia diketahui. Dari jumlah ini, 92 elemen hadir secara
alami di alam (sisanya dibuat di labolatorium). Ada 92 elemen di kerak bumi.
Oksigen dan silikon mewakili persentase 75% dari semua elemen. Kemudian 90
elemen sisanya mewakili sekitar 25% dari semua elemen.
2.2 Zat-zat Anorganik
Zat-zat anorganik adalah zat-zat yang sukar bahkan tidak dapat diuraikan oleh
bakteri pengurai atau dekomposer (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh
Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 28). Zat anorganik
adalah zat yang terbentuk dari proses katabolisme zat organik. Zat-zat anorganik
tersebut adalah :
A. Air
Air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan. Air berperan dalam
proses-proses fotosintesis dan respirasi, selain itu air berperan sebagai pelarut
mineral dan karbohidrat yang diserap oleh tumbuhan. Air bertanggungjawab
sebagai medium yang berperan dalam beberapa reaksi biokimia yang terjadi di
dalam tubuh tumbuhan.
B. Mineral
Mineral merupakan komponen yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi
penting peranannya dalam metabolisme tubuh. Mineral merupakan salah satu
zat yang diekskresikan berupa keringat melalui pori-pori tubuh. Garam yang
terlarut dalam air digunakan sebagai elektrolit dalam tubuh. Mineral penting
untuk pembentukan hormon,tulang, gigi, dan darah.

2.3 Zat-zat Organik


Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau
tumbuh tumbuhan. Komponen utama zat organik adalah karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Zat organik adalah zat yang terbentuk dari proses anabolisme zat anorganik. Zat
organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat organik lainnya(“Bahan
Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013:
19).
A. Karbohidrat
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Semua karbohidrat dapat dirumuskansebagai
Cn(H2O)m.
Klasifikasi karbohidrat :
1. Monosakarida

Monosakarida ialah karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari
atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida
umumnyamemilikirumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O.
Contoh terpenting dari monosakarida adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Ketiga-tiganya merupakan isomer dengan rumus C6H12O6. (Prof. Dr. Anna
Poedjiadi, 2006: 26).

2. Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi
dehidrasi. Misalnya, maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui
penyatuan dua molekul glukosa. Laktosa terdiri atas sebuah molekul glukosa yang
berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam
adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari-hari kita konsumsi. Kedua monumernya
adalah glukosa dan fruktosa. Maltosa, laktosa, dan sukrosa mempunyai rumus
molekul C12H22O11 (Champbell, 2002: 67).

3. Polisakarida

Polisakarida adalah makromolekul,polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa


ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida lain
berfungsi sebagai materi pembangun ( penyusun ) untuk struktur yang melindungi sel
atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh
monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya. Beberapa polisakarida yang
penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dan selulosa. Rumus umum polisakarida
yaitu C6H10O5 (Campbell, 2002: 67).
B. Lemak

Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil: gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon. Sedangkan asam
lemak memiliki kerangka karbon panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon.
Ikatan C-H nonpolar yang terdapat pada ekor asam lemak itu menyebabkan lemak
bersifat hidrofobik .
Berdasarkan tingkat kejenuhannya lemak dibedakan menjadi asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Hal ini mengacu pada struktur rantai hidrokarbon
asam lemak. Jika tidak ada ikatan rangkap di antara atom-atom karbon maka disebut
asam lemak jenuh. Sedangkan jika terdapat satu atau lebih ikatan rangkap maka
disebut asam lemak tak jenuh (Campbell, 2002: 70).
Berdasarkan tingkat kejenuhannya lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh
dan asam lemak tak jenuh. Hal ini mengacu pada struktur rantai hidrokarbon asam
lemak. Jika tidak ada ikatan rangkap di antara atom-atom karbon maka disebut asam
lemak jenuh. Sedangkan jika terdapat satu atau lebih ikatan rangkap maka disebut
asam lemak tak jenuh (Campbell, 2002: 70).
C. Protein

Protein meliputi lebih dari 50% bobot kering sebagian besar sel, dan molekul
ini sangat berguna sebagai alat bantu dalam hampir setiap hal yang dilakukan oleh
organisme. Protein merupakan polimer yang dibangun dari kumpulan 20 asam amino
yang saling berikatan. Polimer asam amino disebut polipeptida. Suatu protein terdiri
atas satu atau lebih polipeptida yang terlipat dan terbelit membentuk suatu
kesesuaian yang spesifik.. Ada tiga golongan protein yaitu protein sederhana, protein
gabungan, dan protein tambahan (Campbell, 2002: 73).
Terdapat dua keluarga basa nitrogen: pirimidin dan purin.Anggota keluarga
pirimidin adalah sitosin (C), timin (T),dan urasil (U). Yang termasuk purin adalah
adenin (A), dan guanin (G). Adenin, guanin, dan sitosin ditemukan pada kedua jenis
asam nukleat. Timin hanya ditemukan dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada
RNA. Pentosa yang berikatan dengan basa nitrogen adalah ribosa pada nukleotida
RNA dan deoksiribosa pada molekul DNA. Perbedaan satu-satunya antara kedua
gula ini adalah bahwa deoksiribosa tidak memiliki satu atom oksigen pada karbon
nomor duanya yang membuat namanya disebut deoksi. Dalam suatu polimer asam
nukleat atau polinukleotida, nukleutida-nukleutida dihubungkan dengan ikatan
kovalen yang disebut ikatan fosfodiester antara fosfat dari suatu nukleotida dan gula
dari nukleotida berikutnya (Campbell, 2002: 83).
D. Asam Nukleat

Terdapat dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat(RNA). Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang
disebut nukleotida. Masing-masing nukleotida sendiri terdiri atas tiga bagian: basa
nitrogen, gula pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus fosfat. Terdapat dua jenis
asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat(RNA). Asam
nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida.
Masing-masing nukleotida sendiri terdiri atas tiga bagian: basa nitrogen, gula pentosa
(gula berkarbon lima), dan gugus fosfat.
Pentosa yang berikatan dengan basa nitrogen adalah ribosa pada nukleotida
RNA dan deoksiribosa pada molekul DNA. Perbedaan satu-satunya antara kedua
gula ini adalah bahwa deoksiribosa tidak memiliki satu atom oksigen pada karbon
nomor duanya yang membuat namanya disebut deoksi. Dalam suatu polimer asam
nukleat atau polinukleotida, nukleutida-nukleutida dihubungkan dengan ikatan
kovalen yang disebut ikatan fosfodiester antara fosfat dari suatu nukleotida dan gula
dari nukleotida berikutnya.

Perbedaan molekul DNA dan RNA


DNA RNA
Letak Didalam inti sel Didalam sitoplasma
Mitokondria (dalam ribosom) dan
Kloroplas dalam inti sel
Jenis gula Deoksiribosa Ribosa
Basa Nitrogen Purin : adenin, guanin Purin : adenin, guanin
Pirimidin : sitosin, timin Pirimidin : sitosin, urasil
(A-G-T-S) (A-G-U-S)
Struktur Rantai ganda berpilin Tunggal
Kadar jumlah Tetap Berubah-ubah
Fungsi Sintesis protein Sintesis protein
Informasi genetik

2.4 Reaksi-reaksi dalam metabolisme


Keseluruhan proses kimiawi dalam organisme disebut metabolisme.
Metabolisme secara keseluruhan mengelola sumber daya materi dan energi bagi sel.
Secara umum metabolisme dibedakan menjadi 2 macam yaitu katabolisme dan
anabolisme.
A. Katabolisme
Katabolisme merupakan proses pelepasan energi melalui penguraian molekul
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Reaksi penguraian energi pada
katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi aerob dan respirasi
anaerob.
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob hanya dapat berlangsung dengan oksigen bebas. Respirasi
terdiri dari tiga tahapan metabolik : glikolisis, siklus krebs, dan rantai transpor
elektron.

a. Glikolisis

Gilikolisis terjadi didalam sitosol, mengawali perombakan dengan pemecahan


glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Hasil selisih energi dari
glikolisis, perrmolekul glukosa, ialah 2 ATP dan 2 NADH (Campbell, 2002: 164).
b. Siklus Krebs

Setelah memasuki mitokondria, piruvat diubah menjadi suatu senyawa asetil


CoA . Asetat berkarbon-2 asetil CoA bergabung dengan oksaloasetat berkarbon-4
untuk membentuk sitrat berkarbon-6, yang dirombak kembali menjadi oksaloasetat.
Siklus ini melepaskan CO2, membentuk 1 ATP melalu fosforilasi tingkat-substrat,
dan melewatkan elektron ke 3 NAD+ dan 1 FAD .

c. Transpor Elektron
Rantai transpor elektron adalah serangkaian pembawa elektron di dalam Krista
mitokondria. NADH dan FADH2 mentransfer elektron. Energi dilepaskan dan
diambil sebagai elektron-elektron yang berpindah dari energi yang lebih tinggi ke
tempat energy yang lebih rendah. Kemudian, energi ini akan digunakan untuk
memproduksi ATP. Oksigen aksirnya muncul sebagai akseptor elektron terakhir dari
rantai elektron. Berkombinasi dengan ion (H+) memproduksi air.

2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob berlangsung tanpa bantuan oksigen. Proses penguraian pada
respirasi anaerob disebut juga fermentasi .

a. Fermentasi Asam Laktat

Selama fermentasi asam laktat, piruvat di reduksi langsung oleh NADH untuk
membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepas C02(Campbell, 2002:
174).
b. Fermentasi Alkohol

Pada fermentasi alkohol piruvat berubah menjadi etanol dalam dua langkah.
Langkah pertama melepaskan karbon dioksida dari piruvat, yang diubah menjadi
senyawa asetaldehida berkarbondua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi
oleh NADH menjadi etanol.

B. Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi pembentukan molekul kompleks dari molekul-
molekul sederhana tersebut dapat ditransportasikan dari luar sel atau mungkin
diperoleh dari reaksi katabolisme. Anabolisme di perlukan untuk pertumbuhan
organisme dan pemeliharaaan jaringan. Contoh anabolisme adalah sebagai berikut
a) Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses pembuatan molekul glukosa dari CO2 dan H2O
dengan bantuan klorofil dan energi cahaya. Proses ini menghasilkan karbohidrat
yang digunakan sebagai sumber enrgi bagi setiap organisme. Pada umumnya
fotosintesis terjadi pada bagian tubuh (daun, batang, bunga, atau buah) yang
berwarna hijau, tepatnya organel yang disebut kloroplas. Kloroplas terdiri atas
membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma.
Membran tersebut membentuk suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai
suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut
dapat berlapis-lapis dan membentuk apa yang disebut grana. Klorofil terdapat pada
membrane tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung
dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintesis
berlangsung di stroma.

b) Kemosintesis

Sumber energi pada proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul gula


(karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung didalam sel makhluk
hidup adalah cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup
menggunakan cahaya sebagai sumber energinnya. Contohnya pada beberapa
mikroorganisme seperti bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri nitrat, dan bakteri besi
memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada proses
penyusunan bahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara
pengoksidasian (pemecahan) senyawa kimia disebut (kemositensis).
c) Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan reaksi pembentukan glukosa dari senyawa selain


glikogen seperti asam amino dan lemak. Proses glukoneogenesis berlangsung
terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa
oleh darah ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui
serangkaian reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula
baru).

Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai


glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa
akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel
darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat
untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama
dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan,
glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi
dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi
kebalikannya.
d) Sintesis Lemak
Lemak dapat disentesis dari asam lemak dan gliserol. Selain itu, lemak juga
dapat disentesis dari protein dan karbohidrat karena dalam metabolisme ketiga zat
tersebut bertemu di dalam daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung
melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A.
Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan
pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat,
karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
- Sintesis Lemak dari Karbohidrat:

Glukosa diurai menjadi piruvat  Gliserol

Glukosa gula fosfatasetil KoAasam lemak

Gliserol + asam lemak  lemak


- Sintesis Lemak dari Protein:
Protein > asam amino
protasea

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dahulu,


setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam
piruvat ———> Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin
dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——>
fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami
esterifkasi membentuk lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori)
cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1
kalori saja.
e) Sintesis Protein
Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama yaitu :
1. Replikasi DNA

Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak
yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk
pembentukan DNA baru.

2. Proses Transkripsi

Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan
DNA menjadi molekul RNA.Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus. Pertama,
enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA
sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang
ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan (Triwibowo
Yuwono, 2005: 133)
Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses
pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses
transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
3. Proses Translasi

Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada


molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein. Setelah mRNA keluar dari nukleus, mRNA ke sitoplasma
membawa kode genetik lalu menempel pada ribosom. Setelah itu tRNA yang
tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang
sesuai dengan kode genetik mRNA.Setelah itu asam amino yang dibawa oleh
masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida maka selesailah
proses tanslasi sehingga terbentuk polipeptida atau protein
BAB III
3.1 Kesimpulan

1. Unsur merupakan bahan yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bahan lain
dengan reaksi kimiawi. Kira-kira 25 dari 92 unsur alam diketahui penting
untuk kehidupan. Diantaranya adalah karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H),
dan nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), kalium (K).
2. Zat-zat anorganik contohnya adalah air, mineral, suhu, dan asam klorida (HCl).
Fungsi air diantaranya adalahberperan dalam proses-proses fotosintesis dan
respirasi. Mineral berperan penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi,
dan darah. Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim. Dan Asam klorida (HCl)
untuk mengasamkan kandungan dalam lambung.
3. Zat organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat
organiklainnya.
4. Perbedaan molekul DNA dan RNA adalah dari segi letak, gula penyusunnya,
basa nitrogen, bentuk, fungsi, dan kadarnya.
5. Reaksi metabolisme meliputi dua reaksi yaitu katabolisme dan anabolisme.
Contoh katabolisme adalah respirasi dan fermentasi. Dan contoh anabolisme
adalah fotosintesis, kemosintesis, glukoneogenesis, sintesis lemak dan sintesis
protein.

3.2 Saran
Demikianlah pokok bahasan mengenai Komposisi Tubuh Organisme ini yang
dapat kami paparkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk
kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat di susun menjadi
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece, Mitchell. 2002. Biologi (Biologi (Edisi Kelima-Jilid 1).


Jakarta:Erlangga
Mader, Sylvia S. 2007. Essentials of Biology. Amerikas: McGraw-Hill
Noorhidayati dan Arsyad, St.Wahidah. 2013. Bahan Ajar Biologi. Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga
https://islamiardela.wordpress.com/2014/05/27/komposisi-kimiawi-dalam-
organisme/
www.kr-jihomoravsky.cz

Anda mungkin juga menyukai