Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Capital Budgeting Metode Modified Internal Rate Of Return

Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen pembimbing: Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E.,M.Ak.Ca.

DI SUSUN OLEH :

NAMA : - FITRA PERMATARANI DWI PUTRI

- SUTEJA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Keuangan

Lanjutan dengan judul Capital Budgeting(Metode Modified Internal Rate Of Return). Makalah

ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan kelas A

dengan dosen Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E., M.Ak. Dalam Penulisan makalah ini penulis

merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bandung, Oktober 2019

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan memperoleh

kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva lancar. Perbedaannya

adalah pada jangka waktu dan cara kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan

aktiva tersebut. Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai dana

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut penganggaran

modal atau Capital Budgeting.

Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap yaitu tanah,

bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal menjelaskan tentang perencanaan

untuk mendanai proyek besar jangka panjang. Keputusan penganggaran modal memiliki efek

yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah

proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan mendorong

mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, penganggaran

modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian investasi yang mencukupi.

Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan.

Keputusan penganggaran modal dapat pula digunakan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan, barang atau jasa apa yang akan dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada

pelanggan? Dan bagaimana cara menjualnya?


1.2 Rumusan Masalah

1. Cash Flow
2. Metode-metode Penilaian Usul Investasi ?
- Internal Rate Of Return
- Profitability Index
- Modified Internal Rate of Return

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih

jelas lagi apa itu capital budgeting terutama di dalam konsep cash flow dan mengetahui tentang

metode-metode penilain usul investasi.

1.4 Manfaat

Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih

mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting terutama dalam cash flow dan mengetahui

tentang metode-metode penilain usul investasi

BAB II

PEMBAHASAN
MIRR (Modified Internal Rate of Return)

MIRR (Modified Internal Rate of Return) adalah kriteria kelayakn investasi


dengan memodifikasi metode IRR dalam menilai kelayakan suatu proyek investasi.
Dengan metode ini tingkat balas jasa dana yang menyamakan PV terminal cash
flow dengan nilai investasi.

MIRR diasumsikan semua cash flow yang bernilai positif di investasikan


kembali ke batas tahun terakhir proyek. Semua cash flow negative di beri
potongan. Tingkat effisiensi proyek MIRR konsisten dengan the present worth
ratio.

Sebagai ilustrasi :
Seseorang menyimpankan uang di Bank (investor) transaksi antara pihak Bank
dan penyimpan (investor) untuk membicarakan besarnya bunga simpanan, maka
bunga tersebut ekivalen dengan Rate of Return.

Dengan pengertian :
Rate of Return-ekivalen dengan - bunga (interest). Dalam hal perhitungannya,
tidak dipengaruhi oleh suku bunga “komersil” yang berlaku, sehingga sering
disebut dengan istilah IRR (“Internal Rate of Return”).

Catatan :
Apabila IRR ternyata hasilnya > dari suku bunga komersil yang berlaku, maka
dapat dikatakan bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi apabila < maka
proyek dianggap rugi.
Prosedur perhitungan Rate of Return sebagai berikut :
Perhitungan bunga (i) dilakukan dengan trial and error (dengan cara coba-coba).
Untuk menghindari perhitungan yang rumit, Riggs, dkk (1986) memberikan
langkah perhitungan sebagai berikut :
Pertama dengan menjumlah “cash flow” dari semua : biaya pengeluaran &
pemasukan, bila hasilnya negatif, maka dapat dikatakan bahwa proposal yang
PV. semua biaya = PV. semua pemasukan ? 2002 digitized by USU digital library
18 diajukan tidak layak bila angkanya positif, dengan berdasarkan pada jumlah dan
waktu investasi, maka secara kasar akan menunjukkan berapa IRR tersebut. IRR
dapat lebih mudah dicari dengan “trial and error” apabila variasi permasalahan
tidak banyak, yaitu :
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai sekarang (PV).
* Dominasi “cash flow”nya - pada pembayaran tahunan (Annual).
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai yang akan datang (FV).
Apabila permasalahan merupakan variasi dari periode awal (PV), periode tahunan
(Annual) dan periode akhir (FV), maka untuk menentukan IRR secara trial and
error (tebakan/guessing) akan semakin sulit.
Dengan demikian, maka perumusan nilai sekarang (PV) dan nilai tahunan
(Annual value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR, sehingga persamaan dasar
sebagai perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai Sekarang Bersih (NSB) = 0
2. Nilai Sekarang Penerimaan - Nilai Sekarang Biaya = 0
NS Penerimaan
3. = 1 NS Biaya atau :
1. Nilai Tahunan Bersih (NTB) = 0
2. NT Penerimaan - NT Biaya = 0
Contoh 1:
Sebuah perusahaan memerlukan investasi sebesar Rp 20 Milyar dengan cash
flow sebagai berikut. Bila Cost of Capital adalah 15%, maka MIRR dapat dihitung
sebagai berikut.

Tahun Cash Flow Compounded 15% Future Value


1 Rp 9,0 (1,15)4 15.741,056
2 Rp 7,0 (1,15)3 10.646,125
3 Rp 3,0 (1,15)2 3.967,500
4 Rp 5,0 (1,15)1 5.750,000
5 Rp 1,0 (1,15)0 1,000,000
Total future value net cash flow (terminal value) 37.104.681

Dari nilai diatas dapat dihitung MIRR nya sebagai berikut:


Rp 20.000 (1+MIRR)1-5 = 37.104.681 ?

(1+MIRR)4 = Rp 1.85523405
4 log (1+MIRR) = LOG 1.85523405 = 0,266348706 ?

log (1+MIRR) = 0,067694676


1+MIRR = antilog 0,0925717 = 1,167077445 ?

MIR = 1,167077445-1 = 0,167077445


Dengan demikian, didapat MIRR = 16,71%. Bila balas jasa modal atau bunga
yang berlaku adalah 15%, maka proyek investasi tersebut layak secara bisnis.
Contoh 2:
Sebuah proyek 2 tahun dengan pengeluaran sebesar $195 dan cost of capital of
12%, akan mengembalikan sebesar $121 di tahun pertama dan $131 ditahun kedua.
Berapakah MIRR ?

Jawab:
NPV = 0 = -195 + 121/(1+ IRR) + 131/(1 + IRR)2 NPV = 0

bila IRR = 18.66%


Pemecahan untuk NPV menggunakan MIRR, Kita akan mengganti IRR dengan
MIRR = cost of capital of 12% :

NPV = -195 + 121/(1+ .12) + 131/(1 + .12)2 NPV = 17.47 when

MIRR = 12%
Jadi, menggunakan IRR tidak menghasilkan positif NPV (proyek yang layak), tapi
ini juga bisa berubah menjadi proyek yang tidak layak (NPV negative) jika MIRR
digunakan.

Contoh 3 :
Sebuah proyek dengan investasi sebesar Rp.70.000.000,- dan akan memberikan
penerimaan setiap tahunnya selama 4 tahun sebesar :
Tahun-1 : Rp.10.000.000,-
Tahun-2 : Rp.17.500.000,-
Tahun-3 : Rp.25.000.000,-
Tahun-4 : Rp.32.500.000,-
Berapa rate of return (IRR) dari proyek tersebut ?
Penyelesaian :
Cara-I :

Nilai tahunan bersih (ABersih) = 0 ==> Annual worth


Nilai tahunan penerimaan (AP) - nilai tahunan biaya (AB) = 0
Trial and error :

Coba i = 5%
A Bersih = - 70 juta (A/P; 5%;4) + 10 juta + 7,5 juta (A/G; 5%; 4)
= -70 juta (0,2820) + 10 juta + 7,5 juta (1,4391)
= 1,05
Coba i = 6%
ABersih = - 70 juta (A/P; 6%;4) + 10 juta + 7,5 juta (A/G; 6%; 4)
= -70 juta (0,2886) + 10 juta + 7,5 juta (1,4272)
= 0,502
Coba i = 7%
ABersih = - 70 juta (A/P; 7%;4) + 10 juta + 7,5 juta (A/G; 7%; 4)
= -70 juta (0,2952) + 10 juta + 7,5 juta (1,4155)
= - 0,04775
IRR = 6% +0,502 (7%-6%)
0,502 - (-0,04775)
= 6,91%=7
JAWAB :

K= 14%

Timeline:

PROYEK A

PROYEK B

NPV

PROYEK A -6000
= (2000 x 3,34331)-6000

= 6.866,2 – 6000

NPV = 866,2  AR=

PROYEK B = -18000

= (5600 x 3,34331)-18000

= 19.225,36 – 18000

NPV = 1.125,36  AR=

PAYBACK PERIOD

PROYEK A PROYEK B

INVESTASI 6000 18000

PROCEED TH 1 2000 5600

INVESTASI 4000 12400

PROCEED TH 2 2000 5600

INVESTASI 2000 6800

PROCEED TH 3 2000 5600

INVESTASI 0 1200

PROCEED TH 4 5600

PROYEK A = 3 TAHUN

PROYEK B = 3 TAHUN+ = 3 Thn 2 bulan 17 hari


IRR

PROYEK A

THN Proceed Pv (14%) PV PV IF (20%0 PV Proceed


Proceed(14%) (20%)

1 2000 0,8772 1754,4 0,8333 1.666,6

2 2000 0,7695 1539 0,6944 1388,8

3 2000 0,6750 1350 0,5787 1157,4

4 2000 0,5921 1184,2 0,4823 964,6

5 2000 0,5194 1038,8 + 0,4019 803,8 +

Total PV Proceed 6.866,4 5981,2

PV investasi 6000 + 6000

NPV 866,4 NPV -18,8

IRR = 14% +

= 14% +

= 14%+5.87%
=19,87%

PROYEK B

NPV 14% = 1.125,36

NPV 20 % = (5600 X 2,9906) – 18000

= - 1.252,64

IRR = 14%

= 14%

= 14%+2,84%

= 16,84%

MIRR

PROYEK A  TV1 = 2000( 1+0,14) = 3378

TV2 = 2000( 1+0,14) = 2963

TV3 = 2000( 1+0,14) =2559,2

TV4 = 2000( 1+0,14) = 2280

TV5 = 2000( 1+0,14) = 2000

TOTAL TV = 13.220.2

PU BIAYA =

6000=

(I+MIRR) = 2,203
I+MIRR =

I+MIRR = 1,171

MIRR =0,171 = 17,1 %

PROYEK B TV1 =5600 X

= 5600 X 6,6101

= 37.016,56

18000 =

(I+MIRR) = 2,056

I+MIRR =

I+MIRR = 1,155

MIRR =0,155 = 15,5 %

SOAL2 :

Suatu perusahaan dengan WACC 12% sedang mengevaluasi 2 proyek untuk anggaran modal tahun ini
.arus kas setelah pajak, termasuk penyusutan, adalah sebagai berikut :

PROYEK A

PROYEK B
Hitunglah NPV, IRR,MIRR

Manakah proyek yang direkomendasikan

NPV

PROYEK A -3000

= (1200 x 3,0373)-3000

= 3.664,76-3000

NPV = 644,76 AR=

PROYEK B -4000

= (1300 x 3,6048)-4000

= 4.686,24-4000

NPV = 686,24 AR=

IRR

PROYEK A

NPV 12% = 644,76

NPV 24 % = (1200 X 2,4043) – 3000


= 2.885,16 - 3000

= - 144,84

IRR = 12%

= 12%

= 12%+9,8%

= 21,8%

PROYEK B

NPV 12% = 686,24

NPV 20 % = (1300 X 2,9906) – 4000

= 3.887,78 - 4000

= - 112,22

IRR = 12%

= 12%

= 12%+6,87%

= 18,87%

MIRR

PROYEK A  TV1 =1200X

= 1200 X 4,7793

= 5.735,16

PU BIAYA =
3000 =

(I+MIRR) = 1,912

I+MIRR = 1,176

MIRR =0,176 = 17,6 %

PROYEK B TV1 =1300 X

= 1300 X 6,358

= 8.258,64

4000 =

(I+MIRR) = 2,065

I+MIRR =

I+MIRR = 1,156

MIRR =0,156 = 15,6 %

BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah penting

dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau

keputusan untuk pengambilan penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan

akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk

sangat hati-hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai