Perusahaan akan mendapatkan keuntungan normal (Break Event Piont) apabila harga sama dengan
biaya rata-rata. Perusahaan dikatakan memperoleh keuntungan normal apabila berada pada titik P1.
Pada harga ini MC dipotong oleh MR1 di titik E1. Titik E1 adalah titik singgung garis D=AR=MR
dengan kurva AC. Karena AC=AR, maka biaya total sama dengan pendapatan.
Perusahaan akan mendapat keuntungan luar biasa apabila harga lebih tinggi dari ongkos rata-rata
yang paling minimum. Jadi, apabila harga adalah pada P1, perusahaan akan mendapat keuntungan
luar biasa. Keuntungan ini dicapai pada waktu jumlah produksi adalah Q1 dan besarnya keuntungan
adalah sebesar kotak yang diarsir. Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik masuknya perusahaan baru dalam
industri.
Kerugian minimum didapat ketika kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR
berada di titik terbawah kurva AC. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum
memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi mengalami
kerugian minimum.
Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR yaitu setinggi P1. Besarnya penerimaan
total (TR) 0AC1AQ1. Besarnya biaya total (TC) sama dengan 0P1EQ1. Kerugian minimum sebesar
P1AC1AE.
Suatu perusahaan dikatakan memperoleh keuntungan normal (normal profit) apabila harga jual (P) =
biaya rata-rata (AC) atau hasil penjualan total (TR) = biaya produksi total (TC). Meskipun TR=TC
dikatakan masih memperoleh keuntungan (normal profit), karena didalam struktur biaya produksi
(TC) tersubut terdapat biaya implisit (implicit cost), dimana alokasi anggaran untuk biaya ini
perusahaan tidak melekukan pembayaran terhadap biaya implisit tersebut.Perusahaan tidak
mengeluarkan pembayaran terhadap biaya implisit yang telah dianggarkannya, sehingga perusahaan
masih memperoleh sisa uang kas dari penjualan produknya, meskipun TR=TC.
Keadaan ekuilibrium atau keseimbangan (keuntungan perusahaan mencapai maksimum, yaitu pada
saat (MC = MR) dan output yang dijual sebanyak Qx unit. Sedangkan harga yang sedia dibayar oleh
konsumen untuk tingkat output Qx unit adalah Px/unit. Jadi perusahaan monopoli akan
menghasilkan output (berapa jumlah output yang diproduksi) pada waktu (sampai) (MC=MR), tetapi
dalam menentukan haragnya ia akan melihat kurva permintaan (demand curve).
Kurva D=kurva AR = P maka jika AR atau P X output (Q) = penerimaan total (TR). Untuk mengecek,
apakah perusahaan beruntung apa tidak, maka harus dilihat apakah kurva AR masih berada diatas
kurva AC pada output keseimbangan tersebut yaitu, Qx unit. Jika kurva AR diatas kurva AC berarti
perusahaan masih memperoleh keuntungan, yang didalam teori mikro ekonomi disebut keuntungan
luar biasa(super profit) untuk, karena penerimaan masih lebih besar dari biaya. Kerena tingkat harga
(P) lebih besar biaya rata-rata (AC) maka perusahaan memperoleh super profit.
Kerugian minimum didapat ketika kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR
berada di titik terbawah kurva AC. Kerugian paling kecil dalam pasar monopoli memproduksi
sebanyak Q1, sebab pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1. Adapun biaya total yang dikeluarkan
adalah 0P1 x 0Q1. Kerugian terkecil ditunjukkan oleh P1ABC
Q2 = 36 - 0,1P2 → 𝑃2
TC = 50 + 20Q
𝜋 = 𝑃1. 𝑄1 + 𝑃2. 𝑄2 − 𝑇𝐶
𝜕𝜋
𝜕𝑃2
=0 → 36 − 0,2𝑃2 = 0