Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESELEMATAN/ KEAMANAN LABORATORIUM


UPK BALAI PELAYANAN KEHATAN

DITETAPKAN
KEPALA UPK BALAI PELAYANAN KEHATAN
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

drg. Hj. A. ERNAWATI, M.Kes


Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP. 19711231 199203 1 026
PENGGUNAAN APAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua

berdasarkan kebutuhan fisiologi dalam hirarki maslow yang harus terpenuhi

selama hidupnya, sebab dengan terpenuhi rasa aman setiap individu dapat

berkarya denganoptimal dalam hidupnya. Keamanan lingkungkungan fisik

klinik merupakan keadaan terciptanya kondisi yang aman untuk seluruh

penghuni klinik yang meliputi pegwai klinik, pasien, maupun pengunjung dari

keadaan yang dapat menimbulkan bahaya, kerusakan, atau kecelakaan.

B. Tujuan

Tujuan keamanan lingkungan fisik klinik ialah untuk mengelolah resiko di

lingkungan dimana pasien dirawat dan pegawai bekerja.

C. Sasaran

Sasaran dari paduan ini adalah seluruh pegawai klinik, pasien serta

pengunjung klinik.

D. Ruang lingkup

Ruang lingkup dari panduan keamanan lingkungan fisik klinik ini meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan

dan evaluasi.

E. Batasan Operasional

Keamanan lingkungan fisik klinik meliputi:

1. Keselamatan dan keamanan


 Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman

dan peralatan tidak menimbulakan bahaya atau resiko bagi pasien,

pegawai dan pengunjung.

 Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengurangan kerusakan

atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.

2. Keamanan dari bahan berbahaya yang meliputi: penanganan,

penyimpanan, dan penggunaan bahan bahaya lain harus dikendalikan dan

limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.

3. Keamanan dari keadaan emergensi (darurat) yaitu tanggapan terhadap

wabah, bencanaan dan keadaan emergensi direncanakan efektif.

4. Keamanan dari bahaya kebakaran yaitu perlindungan penghuni dan

properti klinik dari kebakaran dan asap.

5. Perlindungan dan resiko kegagalan operasi sistem utilitas, yaitu listrik dan

air.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia

Semua pegawai klinik harus berperan aktif dalam program keamanan

lingkungan fisik klinik. Penanggungjawab program ini ialah masing-masing

petugas yang memiliki. Petugas program yang terlibat meliputi

penanggungjawab keamanan (security), penanggungjawab kebersihan

(cleaning services), penanggungjawab kesehatan lingkungan serta

penanggungjawab pemeliharaan barang.

1. Security (satpam)

Security klinik merupakan penanggungjawab keamanan lingkungan fisik

klinik, satpam klinik memiliki kualifikasi pendidikan terakhir SMA. Adapun

tugas pokok satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban

dilingkungan/ kawasan kerja khususnya pengamanan fisik. Fungsi satpam

adalah segala usaha kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan

klinik dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran

hukum dari luar maupun dari dalam. Sedangkan peranan satpam sebagai

berikut:

 Sebagai unsur pembantu pimpinan dalam hal menjaga keamanan

dan ketertiban.

 Sebagai unsur pelindung klinik dan semua yang terlibat

didalamnya, dari gangguan dan ancaman dari pihak luar.


2. Penanggungjawab kebersihan (cleaning services)

Cleaning services merupakan petugas yang bertanggungjawab terhadap

kebersihan lingkungan klinik baik dalam ruangan maupun dalam diluar

ruangan. UPK Balai Pelayanan Kehatan Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan Memiliki 4 (empat) petugas cleaning services yang

memiliki pembagian petugas dan tanggungjawab masing-masing dan

dilingkungan rolling sesuai jadwal.

Adapun tugas pokok cleaning services, antara lain:

 Melakukan pembersihan dalam rungan yang meliputi:

 Menyapu dan mengepel sebelum dan jam pelayanan

 Membersihkan debu pada setiap benda yang ada dalam rungan

dengan menggunakan lap/kemoceng

 Membuang sampah yang ada pada setip rungan

 Membersihkan kaca

 Membersihkan dinding rungan dari debu dan kotoran yang

menempel

 Mengganti gorden secara berkala

 Melakukan pembersihan kamar mandi yang meliputi:

 Menyikat lantai kamar mandi setiap hari

 Membersihkan jamban kamar mandi setiap hari

 Melakukan pembersihan halaman dan taman klinik

 Menyiram bunga yang ada di klinik

3. Penanggungjawab kesehatan lingkungan


Penanggungjawab kesehatan lingkungan memiliki peran dalam

pengadilan terhadap bahan berbahaya (zat berbahaya) residu tindakan

medis dan limbah yang ada di klinik.

4. Penanggungjawab barang

Penanggungjawab barang adalah seseorang yang mempunyai tugas

menerima barang yang masuk, menatausahakan, mengelompokkan

barang-barang yang ada di klinik dan menjaga kelangsungan pemakaian

alat. Adapun tupoksi dan tanggungjawab barang adalah:

 Membuat laporan tentang sarana/prasarana klinik setiap tahun

 Membuat laporan pemakaian bahan habis pakai setiap bulan

 Menyusun rencana pemeliharaan alat, barang secara berkala

 Menyusun atau mengusulkan kalibasi alat kesehatan di klinik

 Menyusun SOP pengelolaan barang klinik

 Mengkoordinir pengisian kartu iventaris barang setiap bulan

 Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana klinik

B. Distribusi ketenagaan

1. Satpam/ security

2. Penanggungjawab kebersihan sebanyak 4 (empat) orang

3. Penanggungjawab kesehatan lingkungan sebanyak

4. Penanggungjawab barang sebanyak


BAB III

STANDAR FASILITAS

Standar fasilitas terkait keamanan lingkungan fisik klinik adalah:

1. Tersedia tempat untuk pengelola keamanan

2. Tersediah tempat sampah

3. Tersediah pembungan limbah klinik

4. Tersediah kelengkapan alat/ bahan cleaning services

5. Tersediah alat pemadam kebakaran untuk mencegah ketika terjadi kebakaran

di klinik

6. Tersediah alat tongkat T satpam, senter dan borgol.


BAB IV

TATALAKSANA KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK

A. Lingkup kegiatan

Adapun lingkup kegiatan mengikuti perencanaan, pelaksanaan pendidikan

dan pelatihan petugas, pemantauan dan evaluasi terhadap keamanan

lingkungan fisik hal ini dilaksanakan supaya semua elemen yang terkait

dengan keamanan lingkungan fisik baik itu tatalaksana tentang keamanan,

kebersihan, informasi, serta pengelolaan terhadap sampah dan bahan

berbahaya/ sampah/ limbah yang ada di klinik dapat diatasi dengan baik dan

dapat menciptakan iklim lingkungan kerja yang terkendali.

B. Metode

Berbagai metode yang ditempuh guna terciptanya keamanan lingkungan fisik

yang baik adalah pertemuan secara berkala dengan semua petugas yang

terkait dengan keamanan lingkungan fisik, ini dilakukan untuk membahas

masalah-masalah apa yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan/ persiapan

masing-masing kemudian hambatan yang didapatkan itu kita kolaborasi

bersama dan dijadikan acuan untuk kegiatan atau tindakan dalam

pelaksanaan berikutnya. Upaya lain untuk peningkatan kapasitas petugas

adalah diklat petugas kesehatan lingkungan, petugas pengelola barang dan

lain-lainnya.

C. Langkah kegiatan

Perencanaan keamanan lingkungan fisik klinik dilakukan dengan prosedur

awal diantaranya merencanakan sumber daya manusia potensial sebagai

petugas keamanan minimal 1 (satu) orang. Petugas cleaning services


minimal 1 (satu) orang. Pengelola terhadap kesehatan lingkungan klinik juga

minimal 1 (satu) orang. Pengelola barang klinik minimal juga 1 (satu) orang.

Kemuadian dalam pelaksanan kegiatannya semua penanggungjawab

kegiatan tersebut harus mempunyai uraian tugas sebagai pijakan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga dalam melakukan kegiatanya mudah

untuk dilaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.


BAB VI

SASARAN KEGIATAN

Dalam pelaksanan kegiatan terkait dengan keamanan dan

keselamatan fisik klinik untuk sasaran kegiatan menjadi salah satu pokok

persoalan yang perlu diperhatikan. Disini yang menjadi sasaran kegiatan

adalah lingkungan klinik dengan berbagai komoitmennya yaitu para pegawai,

keluarga pegawai, para masyarakat yang berkunjung ke klinik, itulah yang

menjadi fokus kegiatan kita karena ini poin penting yang harus mendapatkan

rasa aman, nyaman dan terhindar dari gangguan pengrusakan terhadap

keadaan lingkungan UPK Balai Pelayanan Kehatan Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan yang ada. Jadi intinya dengan tata kelolah yang baik dari

semua petugas yang ada khususnya yang terkait dengan keamanan

lingkungan fisik maka keselamatan pasien/ pengunjung dan para pemberi

pelayanan klinik keselamatannya juga akan terjamin.


BAB VII

PENUTUP

Dengan disusunnya panduan keamanan lingkungan fisik UPK Balai

Pelayanan Kehatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini, diharapkan

dapat menjadi acuan dan petunjuk unit pemeliharaan sarana dan prasarana,

kebersihan, pemeliharaan, kesehatan lingkungan, keamanan lingkungan

dalam melaksanakan keselamatan dan keamanan di UPK Balai Pelayanan

Kehatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Panduan keamanan fisik klinik ini bersifat dinamis yang akan dikaji

ulang secara berkesinambungan juga sebagai bahan pemikiran bagi kita

dalam mengembangkan dan meningkatkan keamanan lingkungan fisik bagi

pegawai, pasien, dan pengunjung.

Pedoman ini masih jauh dari sempurna. Kami harap masukkan untuk

menyempurnakan pedoman ini dimasa mendatang.


PETUNJUK PENGGUNAAN APAR

Anda mungkin juga menyukai