Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “Anemia Pada Ibu Hamil”. Makalah ini ditugaskan oleh dosen mata kuliah
Asuhan Kebidanan. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberikan saran serta masukkan kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Tak lupa juga kami ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan
pembahasan yang keliru dari kami. Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga
makalah kami ini dapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam
mata kuliah Kewarganegaraan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang demokrasi di Indonesia. Kami sadar dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………….………………….i
Daftar Isi……………………………………………………..…….ii
Bab I Pendahuluan…………………………………………...…….1
Bab II Pembahasan……………………………………………..….2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..8
3.2 Saran……………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ibu hamil dikatakan anemi jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%.
Bahaya anemi pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan
dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono,
Hermawan,dkk, 2009 : 101)
2
dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%
dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah
dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah
ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan
adanya kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi.
2.2 Tanda Dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Bila kadar Hb < 7gr% makan gejala dan tanda anemia akan jelas.
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia
berdasarkan kriteria WHO tahun 1972 ditetapkan 3 kategori yaitu :
a. Normal > 11gr%
b. Ringan 8-11gr%
c. Berat 8gr%
Gejala yang mungkin timbul pada pada anemia adalah keluhan lemah,
pucat dan mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas
normal (Feryanto,Achmad,2011 : 37). Munurut Proverawati (2011) banyak
gejala anemia selama kehamilan meliputi :
3
mengkonsumsi minimal satu jenis makanan dari golongan bahan makanan
yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu.
(2005). Seringnya ibu hamil mengkonsusi makanan yang mengandung zat
yang menghambat penyerapan zat besi seperti the, kopi, kalsium
(Kusumah,2009)
4
namun ada beberapa faktor lain yaitu bentuk tablet, warna, rasa, dan efek
samping seperti mual, konstipasi (Simanjuntak 2004).
2.4 Kadar Hemoglobin Pada Perempuan Dewasa dan Ibu Hamil Menurut
WHO
Adapun kadar Hb menurut WHO pada perempuan dewasa dan ibu hamil
adalah sebagai berikut :
5
2.6 Pencegahan Anemia Kehamilan
Ibu hamil memerlukan 27 miligram zat besi per hari. Untuk mengatasi
anemia pada ibu hamil dapat dengan melakukan beberapa cara berikut:
6
2.7 Pengobatan Anemia Kehamilan
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat dan 0.25 mg asam folat. Wanita yang
sedang hamil dan menyusui, kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga
perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak remaja, minumlah 1 (satu)
tablet tambah darah seminggu sekali dan dianjurkan minimal satu tablet
selama haid. Untuk ibu hamil, minumlah satu tablet tambah darah paling
sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan.
Perawatan diarahkan untuk mengatasi anemia. Tranfusi darah biasanya
dilakukan untuk setiap anemia jika gejala yang dialami cukup parah
(Proverawati,Atikah,2011 :136)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Khusus pada ibu hamil trimester II dan III perlu diperhatikan secara
khusus dalam pemberian Fe dan sebaliknya mengikuti program keluarga
berencana untuk meningkatkan kesehatan reproduksi pada ibu, guna mencegah
terjadinya anemia secara tidak langsung dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
Pada petugas kesehatan perlu penyampaian khusus pada ibu hamil bagaimana cara
pengolahan makanan yang baik agar zat besi yang terkandung dalam makanan
tetap terjaga.
8
DAFTAR PUSTAKA