Falsafah
Falsafah
PEPLAU
Oleh:
T.A 2019/2020
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….……1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………................1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….……..1
BAB II Pembahasan :
2.1 Sejarah Hildegard Peplau………………………………………………………...2
2.2 Konsep Utama Peplau……………………………………………………………8
2.3 Model Teori Peplau………………………………………………………………8
2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat Klien…………………...9
2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan…………………..12
2.5.1 Komunikasi Teraupetik Perawat……............…………………………………13
2.5.2 Analisa Diri perawat………………………………………...................13
2.5.3 Komunikasi Teraupetik………………………………………………...15
2.5.4 Tujuan Komunikasi Teraupetik………………………………………...16
2.5.5 Mengembangkan Helping Relationship………………………………..16
2.5.6 Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik………………………………..16
2.5.7 Tehnik Komunikasi Teraupetik ………………………………………..17
2.6 Blending Dari Hubungan Perawat Klien………………………………………….20
2.7 Tujuan Teori Peplau………………………………………………………………20
2.8 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Peplau………………………………………...20
BAB III Penutup :
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...21
3.2 Saran……………………………………………………………………………....21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..……...22
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena dengan karunia
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Hildegard E.Peplau”
dalam tugas mata kuliah falsafah keperawatan oleh dosen Friska Ginting,s.kep.,ns.,m.kep.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan makalah
ini,namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. jika didalam makalah
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,maka kami memohon maaf. Kami menyadari bahwa
makalah kami jauh dari kesempurnaan.Lebih dan kurangnya di ucapkan Terima Kasih.
Kelompok 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu keperawatan sering sekali teori yang digunakan adalah teori yang
merupakan pendapat dari tokoh-tokoh yang ahli di bidang ilmu keperawatan, tokoh
tersebut salah satunya adalah Peplau.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang
model konsep dan teori keperawatan menurut peplau, selain itu dengan adanya makalah
ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat
yangseharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja nanti.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan teori Peplau?
b. Apa saja model teori Peplau?
c. Bagaimanakah hubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan?
d. Apa saja blending dari hubungan perawat dan klien?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau?
1..3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E. Peplau
2. Mengetahui bagai manakah tahapan model keperawatan Hildegard E. Peplau
3. Mengetahui bagaimanakah teori Peplau dan konsep 4 besar
4. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Peplau
Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma
Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College
bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa
(Psychiatrict) 1947 dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR
Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta
maupun pemerintah, 2 tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek
paruh waktu di keperawatan jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa
selama beberapa tahun dan professor emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan sarjana
bidang keperawatan yang pertama eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di belgia.
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam
keperawatan” 1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah
professional dengan topic mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang
keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang berasal dari
hasil penelitianya dan lokakaria (pengalaman kerja).
Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga
nasional kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan
presiden persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika. Dia
telah bekerja /melanyani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara
asing dan bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih
aktif dalam keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988 (komunikasi
pribadi, November 4, 1987). Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adalah hasil
kualitas rintisanya dalam komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan.
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi (interpersonal)
dalam keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek
keperawatan” Peplau membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi,
peran dalam kerja keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan
sebagai satu proses interpersonal.
dalam praktik keperawatan.
Dari 1943-1945 ia Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai
lulusan dari Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian
bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai
perawat untuk New York University perkemahan musim panas menyebabkan rekomendasi untuk
Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh
gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui pengalaman
lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich
Fromm , Frieda Fromm-Reichmann , dan Harry Stack Sullivan .Pekerjaan seumur hidup Peplau
sebagian besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan
menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke Field Station Hospital di
Inggris, di mana American School of Military Psychiatry terletak. Di sini ia bertemu dan
bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam psikiatri Inggris dan Amerika.
Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-laki yang sama
seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di Amerika
Serikat melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional 1946 .
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia
University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institute
of New York City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas pertama
untuk lulusan kejiwaan mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr Peplau adalah
anggota fakultas dari College of Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di
Rutgers, Peplau menciptakan program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan
spesialis klinis di keperawatan jiwa .
Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk
presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat
menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa
memberikan perawatan yang benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan
kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan 1960-an,
ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh Amerika Serikat,
terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep interpersonal
dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.
Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat.Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di
bidang keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General,
Angkatan Udara AS, dan National Institute of Mental Health . Dia berpartisipasi dalam
banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai presiden
American Nurses Association 1970-1972 dan wakil presiden kedua 1972-1974. Setelah
pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University of Leuven di
Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya di rumah di
Sherman Oaks, California.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan
orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan
kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu
perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu
dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien
ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal
untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman
menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan
menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase
identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam
proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang
saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.
Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak peran lainnya,
termasuk konsultan, guru, agen keamanan, mediator, administrator, pengamat, dan
peneliti. Ini tidak didefinisikan secara rinci tetapi "diserahkan kepada kecerdasan dan
imajinasi pembaca." (Peplau, 1952).
I II
Diketahui oleh diri sendiri Hanya diketahui oleh
Dan orang lain orang lain
III IV
Hanya di ketahui oleh Tidak diketahui oleh
Diri sendiri siapapun
Darihal tersebut,terjadi perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang
lain.Kuadran yang menurut teori tersebut antara lain :
Jika Kuadran I yang diperbesar,maka individu ini cenderung bahkan selalu terbuka
dengan orang lain.
Jika Kuadran II yang diperbesar,maka individu ini suka menonjolkan dirinya sendiri.
Jika Kuadran III yang diperbesar,maka individu ini akan nampak suka menyendiri ,
pendiam,tidak suka bergaul atau berinteraksi dengan orang lain.
Jika Kuadran IV yang diperbesar,maka individu ini tidak diketahui oleh orang lain
namun dia tahu banyak tentang orang lain.
Kesadaran diri seseorang dapat ditingkatkan melalui tiga cara, yaitu : 1) Mempelajari diri
sendiri, 2) Belajar dari orang lain, dan 3) membuka diri terhadap informasi atau
perubahan yang terjadi.
Kesadaran diri ini menentukan pola interaksi yang dibanggun antara komunikator
dengan komunikan, antara perawat dengan klien.Kesadaran diri yang baik dapat
menciptakan hubungan yang teraupetik yang saling memuaskan.
2.Klarifikasi Diri
Kenyaman dan kepuasan perawat terhadap system nilai yang dianut merupakan
model yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan komunikasi teraupetik.Perawat
akan lebih siap dan mantap dalam mengidentifikasikan situasi yang bertentangan dengan
nilai yang dimiliki , sehingga hubungan teraupetik antara perawat-klien tidak
terganggu.
3.Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia
dapat menggunakan dirinya secara teraupeutik.
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasih
penting,yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada
klien.Sehingga pada saat berbicara dengan klien,perawat harus menyadari responnya dan
mengontrol penampilannya.
4.Kemampuan Menjadi Model
Kebiasaan yang kurang baik tentang kesehatan akan mempengaruhi keberhasilan
dalam berhubungan antara klien-perawat. Perawat tidak dapat memisahkan atau member
batasan yang jelas antara peran sebagai professional dengan kehidupan pribadinya karena
diri perawat sebagai intrumens dalam menjalankan hubungan yang teraupetik.
Kemampuan manjadi model ini merupakan bentuk tanggung jawab perawat
tehadap apa yang disampaikan kepada klien disamping tanggung jawab profesi.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang terdiri dari bio-
psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan
pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang di kembangkan pada
pemantapan perkembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier