Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun :
Anshori
Hendy Tirta
Novia Kepriyani
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Nikmat-Nya kepada kita,
Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Analisis Laporan Keuangan yang
membahas tentang An Empirical Evaluation Of Accounting Income Numbers Journal of
Accounting Research Autumn, 1968.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Makalah Analisis Laporan
Keuanganyang dibimbing langsung Dr. Azwir NazirKami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Azwir Nazir, yang telah mengamanahkan
tugas ini kepada penulis.Semoga makalah ini memberikan informasi bagi semua kalangan
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
khususnya bagi penulis.
Pekanbaru
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan keuangan
berasal dari praktek analisis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas-sekuritas dengan
harga yang kurang benar. Sekuritas-sekuritas yang dihargai kurang benar merupakan
sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai
fundamentalnya. Untuk kontek seperti ini maka efisiensi pasar diukur dari seberapa jauh
harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan demikian suatu pasar yang
efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya
tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya (Beaver, 1989).
Farma sendiri menyadari bahwa definisinya sulit dibuktikan secara empiris, karena
dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan akurasi dari ekspektasi harga semua
investor. Farma mengusulkan dibutuhkannya suatu model ekuilibrium untuk menentukan
fungsi harga-harga dimasa datang akibat informasi sekarang. Dengan demikian hasil uji
empiris ini menjadi uji gabungan (joint test) antara model ekuilibrium yang digunakan
(misalnya CAPM) dengan efisiensi pasar. Tanpa adanya model ekuilibrium ini, maka
hipotesa pasar efisien tidak dapat diuji.
1.3.Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi
Definisi efisiensi pasar sebelumnya hanya menekankan pada akurasi dari harga
ekspektasi, tetapi mengabaikan isu dari penyebaran informasi dan mengasumsikan bahwa
semua investor mempunyai pengharapan yang sama atau kepercayaan yang sama. Definisi
tersebut mempunyai permasalahan, yaitu jika ternyata investor mempunyai ekspektasi yang
berbeda (heterogen), maka akan timbul pertanyaan ekspektasi siapa yang akan digunakan.
Dengan adanya kepercayaan yang berbeda, maka harga sekuritas tidak lagi fully reflect.
Semua informasi yang tersedia disebabkan karena masing-masing investor mempunyai
informasi dan pengharapan atau ekspektasi yang berbeda-beda.
Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika setiap orang mengamati suatu sistem
imformasi yang menghasilkan imformasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan
informasi yang sama.
Definisi dari Beaver ini juga masih menimbulkan masalah dalam hal pengujian pasar
yang efisien tersebut. Untuk menguji pasar yang efisien, maka masih dibutuhkan suatu
ukuran pembanding (benchmark). Benchmark yang digunakan adalah return normal yang
seharusnya diperoleh oleh pelaku pasar. Return hasil dari informasi kemudian dibandingkan
dengan return normal. Jika hasilnya tidak menyimpang berarti pasar sudah efisien dan
sebaliknya jika hasilnya menyimpang, maka pasar dikatakan tidak efisien. Dengan demikian
definisi Beaver ini juga membutuhkan sebuah model untuk menghitung return normal bench
mark tersebut. Model CAPM atau model pasar berdasarkan model indeks tunggal dapat
digunakan untuk menghitung return normal tersebut. Return normal menurut benchmark
kemudian dibandingkan dengan return sesungguhnya hasil dari distribusi informasi yang
diterima oleh investor. Selisih dari return normal dengan return sesungguhnya ini merupakan
return yang tidak normal (abnormal return) atau disebut juga dengan return yang
berkelebihan (excessive return). Dengan demikian untuk pasar yang efisien menurut Beaver,
investor tidak akan menikmati abnormal return atau excessive return.
Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini menekankan pada kecepatan
penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi
ini dilakukan secara tepat sehingga informasi menjadi simetris. (Jones, 1995) mendefinisikan
suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya secara cepat dan penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut.
Ada beberapa penjelasan yang mendasari penyebaran informasi tidak simetris menjadi
informasi yang simetris yaitu :
Dari berbagai definisi yang ada, konsep pasar efisien sangat berhubungan dengan
ketersediaan informasi.Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu
mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu sekuritas
berada pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu sekuritas
mengakibatkan tidak akan adanya kesempatan yang diperoleh investor untuk
mendapatkan return yang abnormal dari selisih harga sekuritas saham. Hartono
(2013:569) memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar efisien sebagai berikut:
1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar,
investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
2. Informasi tersedia luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga
untuk memperoleh informasi tersebut murah.
3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya
random satu dengan yang lainnya sehingga investor tidak dapat memprediksi kapan
emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga
harga sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk
mencapai keseimbangan yang baru.
Hartono (2013:571) juga memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar yang tidak efisien
yaitujika kondisi-kondisi berikut terjadi:
1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku
pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi.
3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian dari pelaku-
pelaku.
4. Investor adalah individual-individual yang lugas (naive investor) dan tidak canggih.
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja dan juga
dapat dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan
analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasinya saja
disebut dengan efisiensi pasar secara informasi. Sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari
sudut kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang
tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan.
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga
sekuritas dengan informasi. (Fama, 1970) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi
pasar berdasarkan tiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi
sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat. Ada tiga macam bentuk utama
dari efisiensi pasar tersebut yaitu sebagai berikut:
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau group
dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk
mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.
Pembagian efisiensi pasar oleh Fama ini didasarkan pada ketersediaan informasi,
sehingga efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi. Untuk
informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut, seperti misalnya informasi tentang
pengumuman laba perusahaan, pasar akan mencerna informasi tersebut dengan cepat.
Dengan demikian, untuk informasi seperti pengumuman laba, efisiensi pasar tidak
ditentukan dengan seberapa canggih pasar mengolah informasi laba tersebut, tetapi seberapa
luas informasi tersebut tersedia di pasar. Akan tetapi untuk informasi yang masih perlu diolah
lebih lanjut, ketersediaan informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Sebagai misalnya
adalah informasi pengumuman merjer oleh suatu perusahaan emiten. Pada waktu informasi
ini diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, belum tentu
harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan akan mencerminkan informasi tersebut dengan
penuh. Alasannya adalah pelaku pasar harus menginterpretasikan dan menganalisis informasi
merjer tersebut sebagai kabar baik atau kabar buruk.
Tidak semua dari suatu pengumuman merjer merupakan kabar baik atau kabar buruk.
Interpretasi pengumuman merjer sebagai kabar baik atau kabar buruk membutuhkan analisis
yang mendalam untuk memperkirakan seberapa besarnya dampak dari informasi tersebut ke
harga sekuritas yang bersangkutan. Pembagian efisiensi pasar berdasarkan ketersediaan
informasi saja tidaklah cukup. Efisiensi pasar perlu juga dilihat berdasarkan kecanggihan
pelaku pasar dalam mengolah informasi untuk pengambilan keputusan.
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat
yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaanya adalah jika efisiensi pasar
secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja yaitu ketersediaan informasi
saja, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor yaitu
ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan lebih banyak faktor
dalam menentukan pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara
informasi.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien dapat
terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut ini:
A. Investor adalah penerima harga, yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor
seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
B. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan
dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar
menerima informasi lewat radio, koran atau media masa lainnya, sehingga informasi
tersebut dapat diterima pada saat yang bersamaan.
C. Informasi yang dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya randomsatu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara acak (random)
mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan
mengumumkan informasi yang baru.
D. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga
harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut
untuk mencapai keseimbangan yang baru.
A. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
B. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara
pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama.
C. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku
pasar.
D. Investor adalah individual-individual yang lugas dan tidak canggih. Untuk pasar yang
tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas,
karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas didalam mengartikan dan
menginterpretasikan informasi yang diterima. Karena mereka tidak canggih, maka
sering kali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya sekuritas
bersangkutan dinilai secara tidak tepat.
2.7REVIEW ARTIKEL
Maka dapat disimpulkan dalam proposisi ini bahwa harga mencerminkan seluruh informasi
yang ada di pasar.
I. Data Penelitian
Ada 3 kelas data yang penting: Isi dari laporan keuangan; tanggal pengumuman
laporan keuangan; dan pergerakan darn harga sekuritas di sekitar tanggal
pengumuman laporan keuangan. Data Isi Laporan Keuangan berisi angka-angka
pendapatan dari tahun 1946 sampai dengan tahun 1966 didapat dari ”Standard
and Poor’s Compustat tapes”.
Data tanggal pengumuman laporan keuangan didapat dari ”The Wall Street
Journal” yang mempublikasikan 3 macam pengumuman laporan tahunan:
Peramalan akan pendapatan tahunan, Laporan Preliminary, dan Laporan tahunan
lengkap.
Data harga saham didapat dari data tapes dari Center for Research in Security
Prices (CRSP) di Universitas Chicago.
Data perusahaan yang diikut sertakan harus memiliki kriteria:
1. Tersedia data earning di compustat tapes dari tahun 1946 – 1966.
2. Tahun fiskal berakhir pada 31 Desember.
3. Data harga saham tersedia di CRSP minimal selama 100 bulan
4. Data tanggal pengumuman tersedia di Wall Street Journal.
Periode penelitian Fiskal dibatasi dari tahun 1957 sampai dengan tahun 1965, dan
ada 261 perusahaan diikutsertakan dalam penelitian.
J. Hasil-Hasil Pengujian Secara Statistik
1. Pengukuran dan pengujian terhadap Unexpected Income
2. Prediksi perubahan income
3. Perhitungan Unexpected income
Dari pengujiannya, Ball dan Brown mendapatkan adanya unexpected income, yang
dapat dikelompokan dalam positif unexpected income dan negatif unexpected income.
Unexpected income yang positif terjadi jika actual income lebih besar dari expected
income, sehingga dapat dikatakan ada berita baik (Good news) bagi investor.
Sebaliknya, unexpected income yang negatif terjadi jika actual income lebih kecil dari
expected income. Berarti ada berita buruk (Bad news).
4. Perhitungan reaksi pasar
5. Perhitungan stock return residual / unexpected return
Dari hasil pengujian diketahui bahwa terdapat stock return residual pada bulan
pengumuman income. Hal ini menunjukan ada informasi baru, yang telah
menyebabkan perubahan harga dari yang diekspektasi.
Stock return residual yang positif, mengindikasikan investor memperoleh berita baik,
yaitu adanya actual income yang lebih besar dari ekpektasi income. Begitu pula
sebaliknya.
K. Kesimpulan Hasil Penelitian
1. Informasi yang terdapat dalam angka pendapatan tahunan berguna pendapatan aktual
berbeda dengan pendapatan yang diharapkan.
2. Ada hubungan antara besaran income forecast errors (kesalahan peramalan
pendapatan) dengan besaran dari abnormal stock price adjusment (penyesuaian harga
saham abnormal).
3. Hubungan antara tanda dari kesalahan peramalan penapatan dan residual dari return
saham akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan setelah bulan pengumuman
dari laporan keuangan.
L. Kesimpulan Berkaitan Dengan Nilai dari Pendapatan Bersih Relatif
Tahunan Dengan Sumber Informasi Lainnya
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa informasi yang terdapat dalam angka
pendapatan tahunan berguna karena hal ini berkaitan dengan harga saham.
2. Sekitar 75% dari nilai dari seluruh informasi akan hilang terhapus dan hanya 25%
saja yang akan tetap bernilai/penting untuk diperhitungkan terus.
3. Dari 25% tersebut sekitar separuhnya berhubungan dengan informasi yang terdapat
dalam reported income (pendapatan yang diumumkan).
4. Dari nilai informasi yang terdapat dalam pendapatan yang dilaporkan (reported
income) tidak lebih dari 10 sampai dengan 15 persen yang tidak diantisipasi pada
bulan yang pengumuman dilaksanakan.
5. Nilai informasi yang dibawa oleh angka pendapatan pada waktu diumumkan, secara
rata-rata, hanya 20% dari nilai dari seluruh informasi yang masuk ke pasar pada
bulan yang bersangkutan.
6. Angka pendapatan akuntansi hanya mencakup sekitar separuh dari efek bersih dari
seluruh informasi yang tersedia selama 12 bulan yang mendahului pengumuman
informasi tersebut.
7. Pendapatan bersih hanya berkontribusi sebanyak 20% dari nilai seluruh informasi
pada bulan pengumuman informasi tersebut. Dimana fakta yang perlu diperhatikan
berkaitan hal tersebut adalah:
Banyak infomasi lainnya yang diumumkan pada bulan yang sama saat pendapatan
diumumkan (misalnya dividen dan item lainnya dalam laporan keuangan).
85 sampai 90 persen dari efek bersih informasi dari pendapatan tahunan telah
terefleksi dalam harga sekuritas sebelum bulan pengumuman tersebut. Dan,
Periode dari laporan tahunan telah menjadi sejarah selama 1 sampai satu setengah
bulan.
M. Keterbatasan Dalam Penelitian Ini
1. Asumsi bahwa harga saham didapat dari transaksi yang telah berlangsung secara
simultan pada akhir bulan.
2. Asumsi bahwa tidak terdapat kesalahan dalam data.
3. Sifat diskrit dari pengumuman harga saham.
4. Estimasi regresi dari kesalahan peramalan pendapatan merupakan variabel random,
yang berimplikasi pada beberapa misclassifikations dari kesalahan peramalan
pendapatan ”yang sebenarnya” tidak dapat dihindari.
N. KESIMPULAN AKHIR
1. Dari seluruh informasi akan perusahaan individual maka ada sekitar separuh atau
lebih dari informasi tersebut telah ditangkap oleh pasar pada tahun diterbitkannya
angka pendapatan tersebut.
2. Informasi lainnya yang telah diterbitkan terlebih dahulu telah terlebih dahulu
mempengaruhi pasar. (misalnya interim report).
3. Suatu Mekanisme telah disediakan bagi pendekatan empiris akan suatu kelas terbatas
dari pilihan kontroversial dalam pelaporan eksternal.
O. Isu-Isu Lanjutan Yang Perlu Diteliti Lebih Lanjut
1. Identifikasi akan media yang dapat diantisipasi oleh pasar berkaitan dengan
pendapatan bersih perusahaan.
2. Bagaimana efek dari pengumuman laporan interim dan juga pengumuman dividen.
3. Menentukan biaya penyiapan/pembuatan laporan keuangan tahunan berkaitan
dengan adanya laporan interim yang lebih tepat waktu (timely).
4. Investigasi mengenai hubungan antara besaran (tidak hanya sekedar tanda arah
hubungan) dari perubahan pendapatan yang tidak diharapkan dan penyesuaian harga
saham perusahaan terkait.
P. Komentar
1. Penelitian ini merupakan penelitian yang sangat banyak diacu karena merupakan
salah satu pioneer dalam penelitian akuntansi yang berkaitan dengan pasar modal.
2. Penelitian ini mempunyai implikasi yang penting karena bila informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan yang disiapkan oleh akuntansi ternyata tidak memberikan
pengaruh apapun terhadap pengambilan keputusan maka berarti akuntansi sudah
tidak diperlukan lagi didalam dunia.
3. Penelitian ini adalah penelitian yang awal sekali berkaitan dengan informasi
akuntansi.
4. Perlu dilakukan penelitian-penelitian lainnya berkaitan dengan macam-macam
informasi akuntansi lainnya yang dibuat dan disiapkan oleh akuntansi berkaitan
dengan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan baik di dalam ruang lingkup
pasar modal ataupun di luar ruang lingkup pasar modal.
5. Karena penelitian ini belum memasukkan unsur ekpektasi akan informasi maka
penelitian lainnya yang perlu dipertimbangkan juga adalah dengan memasukkan
unsur ekspektasi ke dalam model penelitian berkaitan dengan informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam hal ekspektasi ini maka model-model atau
konsep-konsep dalam ekonomi dan teori keuangan yang terbaru dapat diikutsertakan.
6. Dalam akuntansi maka angka merupakan agregasi dari konsep dan metode akuntansi
yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Untuk itu perlu
dipertimbangkan juga apakah informasi mengenai konsep dan metode akuntansi
berpengaruh pada ekspektasi mengenai efek dari informasi tersebut pada harga
saham perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Riset pasar modal bergantung pada asumsi dasar bahwa pasar ekuitas efisien.Efisiensi
pasar didefinisikan sesuai dengan hipotesis pasar yang efisien (EMH) merupakan pasar yang
menyesuaikan dengan cepat informasi untuk sepenuhnya menyita ke harga saham ketika
informasi dilepaskan (Fama et al., 1969).Terkait teori atau alat uji reaksi pasar modal
terhadap laporan keuangan dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu teori sinyal, event study
dan efisiensi pasar modal.Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan
antara harga sekuritas dengan informasi.Efisiensi pasar modal ada tiga tingkatan yaitu pasar
efisien bentuk lemah, pasar efisien bentuk semi, pasar efisien bentuk kuat.
Banyak penelitian telah menyelidiki reaksi pasar modal terhadap pengumuman laba.
Artinya, ketika sebuah perusahaan mengumumkan laba untuk tahun ini (atau setengah tahun)
apa dampaknya, jika ada, pada harga sahamnya? Dengan anggapan pasar modal bentuk semi-
kuat yang efisien (mereka bereaksi dengan cepat dan dengan cara yang berisi untuk tersedia
untuk umum informasi), gerakan harga saham dianggap menunjukkan bahwa informasi baru
dalam pengumuman laba publik telah dimasukkan ke dalam sekuritas harga melalui kegiatan
investor di pasar. Itu berguna dalam menilai kembali arus kas masa depan entitas. Ball dan
Brown menemukan bahwa sebagian besar informasi yang terkandung dalam pengumuman
laba (85-90%) diantisipasi oleh investor.
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R; John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan Edisi 10. Penerbit
Salemba Empat.
Munawir, 2004.Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta.
White, Gerald I, Ashwinpaul Sondhi and Dov Fried, The Analysis and Use Of Finacial
Statements, 311. Edition, John Wiley, 2003.
Brown, Ball, 1968 An Empirical Evaluation Of Accounting Income Numbers Joural of
Accounting Research Autumn