OLEH :
MAULIDANI PUTRI RANGKUTI (4191111019)
MIFTA AQILA NASUTION (4191111022)
SYUZA ARIFINO (
LATHIFA MAWAR KHOLBI SRG (4191111020)
Regulasi pada manusia ialah sistem pengatur dalam tubuh manusia. Tubuh manusia
terdiri atas berbagai macam alat tubuh atau organ yang masing-masing memiliki fungsi
tertentu dalam menunjang aktivitas tubuh. Semua aktivitas tubuh kita seperti berjalan
menggerakan tangan menguyah makanan dan lainnya diatur dan dikendalikan oleh satu
sistem yang disebut dengan sistem pengatur ( regulasi ).
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh (sistem regulasi)
yang terdiri dari saraf, endoktrin (hormon) dan pengindraan. System saraf bekerja dengan
cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan
sistem saraf dilakukan oleh benang-benang saraf. Sistyem hormon mengatur pertumbuhan,
keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat,
tetapi teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan
melalui pembuluh darah. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar. Alat indra
meliputi mata, telinga, kulit, hidung dan lidah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut
rangsang. Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor). Rangsangan
dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa pahit, manis sentuhan, cahaya, suhu,
tekanan ataupun gaya berat. Indra yang mampu menerima disebut reseptor luar
(eksteroseptor). Rangsangan dari dalam tubuh sendiri dapat berupa rasa lapar, kenyang,
neyeri dan kelelahan. Indra penerimannya disebut reseptor dalam (intreroseptor)
Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan se system saraf pusat oleh
neuron sensori. Tanggapan akan disampaikan oleh neuron motor ke efektor misalnya otot dan
kelenjar.
b. Akson (neurit)
Akson merupakan serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Fungsi akson
ialah meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.
3) Gerak refleks
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan atau
menyakitkan. Misalnya, bila kaki kita menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik
kaki dengan cepat atau berteriak.
Gerak refleks berbeda dengan gerak biasa karena rangsang tidak diolah diotak terlebih
dahulu. Ada dua macam gerak refleks, yaitu refleks spinal dan refleks kranial. Jalur
perjalanan gerak refleks adalah sebagai berikut ;
Rangsangan → reseptor → neuron sensori → sumsum tulang belakang → neuron
motor → afektor.
3.1. Kesimpulan
System regulasi pada manusia terdiri dari system saraf, system endokrin/hormon dan
indra. System saraf bekerja dengan cepat dalam menanggapi perubahan, sedangkan system
hormon bekerja dengan lambat. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
System saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel,
akson, dendrite, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel saraf yang berfungsi
menerima rangsangan (reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang berfungsi membawa
rangsangan ke system saraf pusat disebut saraf motor. Sel saraf yang berfungsi
menghubungkan neuron sensori atau neuron lain disebut neuron intermediet.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu least perubahan
muatan listrik pada sel saraf dan lewat sinapsis. Gerakan pada manusia dapat dibedakan
menjadi gerak refleks dan gerak biasa. Pada gerak biasa, rangsangan melalui jalur neuron
sensori → interneuron → otak → neuron motor → efektor.
3.2. Saran
Dari pembuatan makalah yang telah kami buat maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Jagalah makalah ini dengan sebaik-baik mungkin seperti kalian menjaga diri kalian
masing-masing.
2. Pelajarilah sub materi yang terdapat dalam makalah ini dengan sungguh-sungguh agar
kalian dapat mengetahui apa inti dari makalah ini.